Suatu proses pemisahan komponen dalam campuran yang berupa cairan dengan
menggunakan cairan penyerap (Solvent) atas dasar kelarutan zat. Komponen yang
berpindah kedalam Solvent dinamakan Solute. Untuk memperoleh kembali solvent dari
campuran dengan solute biasanya dilakukan peristiwa Distilasi.
Contoh soal :
1500 liter campuran asam asetat dan air, mengandung 30% asam asetat
dimasukkan kedalam tanki-1 pada kondisi 1 atm,20 oC dialirkan dengan menggunakan
pompa untuk dimasukkan kedalam Ekstraktor. Pada menara ekstraktor akan diserap
asam asetatnya menggunakan pelarut Methyl isobutyl Ketone. Larutan M-i.b Ketone
sebanyak 750 liter dimasukkan kedalam Tanki-2 dan dialirkan dengan pompa untuk
digunakan sebagai solven pada ektraktor tersebut. Solven tidak murni. Didalam solven
mengandung 0.05 asam asetat. Pergunakan Peng Robinson.
Pertanyaannya :
a. Berapakah volume Tanki (sphere) MIBK dan diameternya ?
b. Berapakah volume Tanki (sphere) Asam asetat, air dan diameternya ?
c. Berapakah jumlah asam asetat yang dapat diserap oleh MIBK?
d. Berapakah suhu pada stage 1 dan 10 sesungguhnya ?
Penyelesainnya:
1. Pilih Peng Robinson sebagai Base Package
2. Pilih gambar tanki-1, tanki-2, Pompa-1, Pompa-2, Ekstraktor (liquid-liquid
Extractor). Letakkan pada media kerja
3. Hubungkan masing-masing yaitu tanki-1 ke pompa-1 dan ke bagian bawah
ekstraktor. Aliran masuk tanki-1 adalah asam asetat dan air
4. Hubungkan juga yaitu tanki-2 ke pompa-2 dan ke bagian atas ekstraktor. Aliran
masuk tanki-2 adalah MIBK.
5. Isi data masuk tanki-1 yaitu suhu 20 oC, tekanan 1 atm, liquid volume flow 750
liter/h, dan komposisi yaitu MIBK = 0.95 dan asam asetat = 0.5, sedangkan H 2O =
0. Isi data delta P pompa-1 = 0 kPa.
1
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
6. Isi data masuk tanki-2 yaitu suhu 20 oC, tekanan 1 atm, liquid volume flow 1500
liter/h, dan komposisi yaitu Asam asetat = 0.30, H2O = 0.70 dan MIBK = 0. Isi data
delta P pompa-2 = 0 kPa.
7. Buat aliran keluar Ekstraktor yaitu produk atas dan produk bawah. Isi data
Ekstraktor yaitu tekanan bagian atas dan bagian bawah menara adalah 1 atm, suhu
bagian atas 30oC, dan bagian bawah 80oC.
8. klik Done, klik Run
Maka didapat jawabannya :
a. Volume Tanki (sphere) MIBK = 0.0625 M3 dan diameternya = 0.4925 m
b. Volume Tanki (sphere) As.asetat-air = 0.1239 M3, dan diameternya= 0.6185 m
c. Jumlah asam asetat yang dapat diserap oleh MIBK = 15.420 kgmol/h
d. Suhu pada stage 1 = 14.44oC dan pada stage 10 = 20oC
5.3. Rangkuman
1. 2000 kg/h campuran pyridine dan air, mengandung 50% pyridine dimasukkan
kedalam tanki-1 pada kondisi 1 atm,25 oC dialirkan dengan menggunakan pompa
( delta P = 5 kPa) untuk dimasukkan kedalam Ekstraktor. Kondisi Ekstraktor
bagian atas 1 atm, 30oC dan bagian bawah 1 atm, 100oC. Pada menara
ekstraktor akan diserap pyridinenya menggunakan pelarut Chlorobenzene
sebanyak 1500 kg/h. Chlorobenzene awal dimasukkan kedalam Tanki-2 (1 atm,
25oC) dan dialirkan dengan pompa(delta P= 5 kPa) untuk digunakan sebagai
solven pada ektraktor tersebut. Solven murni. Pergunakan Peng Robinson.
Pertanyaannya :
a. Berapakah volume dan diameter Tanki (sphere) Chlorobenzene ? (volume
tanki = 0.1140 m3 dan diameter Tanki = 0.6016 m)
b. Berapakah volume dan diameter Tanki (sphere) Lar. Pyridine ? (volume
tanki = 0.1691 m3 dan diameter Tanki = 0.6861 m)
2
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
3
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
4
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
MODUL 6
REAKTOR
6.1. Pendahuluan
Dalam teknik kimia, Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi
kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari
di teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja
reaktor, sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar
dengan biaya yang minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor
keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya
energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll. Perubahan
energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan,
penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk dan cairan), dll.
5
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
Ada tiga tipe pendekatan utama yang digunakan dalam pengoperasian reaktor:
Lebih jauh lagi, reaktor dengan katalisator (padatan) membutuhkan pendekatan yang
terpisah dari ketiga model tersebut dikarenakan banyaknya asumsi sehingga
menyebabkan tiga model perhitungan di atas tidak lagi akurat.
Waktu tinggal
Volum (V)
Temperatur (T)
Tekanan (P)
Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, ...,Cn
Koefisien perpindahan panas (h, U), dll
1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga komposisi
dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses
batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam
pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
6
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
7
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
8
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
9
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
10
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
11
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
12
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
13
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
14
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
15
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
16
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
17
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
18
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
19
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
20
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
21
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
22
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
23
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
24
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
25
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
26
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
27
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
29
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
30
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
31
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
32
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
6.3. Rangkuman
1. Reaktor tangki
33
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
34
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
MODUL 7
PROSES APLIKASI PADA SIKLUS
7.1. Pendahuluan
Proses termodinamika berlangsung dalam rantai tertutup pada diagram P-V, di mana
axis Y menunjukkan tekanan (pressure, P) dan axis X menunjukkan volume (V).
Persamaan kedua membuat proses siklik mirip proses isotermal, meski energi dalam
berubah selama proses siklik, ketika proses siklik selesai energi sistem adalah sama
dengan energi ketika proses dimulai. Jika proses siklik bekerja searah jarum jam,
maka ini menunjukkan mesin kalor, dan W akan positif. Jika bergerak berlawanan
dengan arah jarum jam, maka menunjukkan pompa kalor, dan W akan negatif.
kapasitas panas uap untuk menjaga kebutuhan laju alir yang rendah, dan (d) titik
beku yang rendah untuk menjaga kebekuan.suhu kritis yang tinggi.
KASUS 1.
Buat proses flow diagram diatas untuk sebuah refrigerasi dengan bahan refrigerant
propene. Suhu pendinginan refrigerasi mencapai -10 o
C yang dipakai untuk
o
mendinginkan suhu lingkunganmencapai 50 C. Heat Flow pada bebanrefrigerator
adalah sebesar 1,00x106 kj/hr. Kompresor memiliki efisiensi adiabatic sebesar 75 %.
Besarnya bukaan valve ekspansi adalah 50 %
KASUS 2.
Kompesor tidak boleh ada cairan yang melewatinya, oleh karena itu dipasanglah
sebuah separator setelah evaporator. Hanya fasa uap yang boleh masuk
7.3. Rangkumam
DAFTAR PUSTAKA
Bird, R.B, Stewart, W.E. and Lighfoot, E.N, 1960, “Tranport Phenomena”, John
Willey and Sons.inc. New-York
Brown, G.G, 1950, “Unit Operation”, John Wiley and Sons, Inc. New York
Edcar T,F and Himmelblau, 1992, “Optimation of Chemical Process”, Second edition,
Mc.Graw Hill, Publishing Company Ltd. New-Delhi
Bird, R.B, Stewart, W.E. and Lighfoot, E.N, 1960, “Tranport Phenomena”, John
Willey and Sons.inc. New-York
Brown, G.G, 1950, “Unit Operation”, John Wiley and Sons, Inc. New York
Edcar T,F and Himmelblau, 1992, “Optimation of Chemical Process”, Second edition,
Mc.Graw Hill, Publishing Company Ltd. New-Delhi
Geonkoplis, C.J, 1983, “Transport Processes and Unit Operation”, Allyn and Bacon
Husain, A, 1990, “Chemical Process Simulation”, John Willey and Sons inc, New
York