Anda di halaman 1dari 39

Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

5.2.5. Ekstraksi cair-cair

Suatu proses pemisahan komponen dalam campuran yang berupa cairan dengan
menggunakan cairan penyerap (Solvent) atas dasar kelarutan zat. Komponen yang
berpindah kedalam Solvent dinamakan Solute. Untuk memperoleh kembali solvent dari
campuran dengan solute biasanya dilakukan peristiwa Distilasi.
Contoh soal :
1500 liter campuran asam asetat dan air, mengandung 30% asam asetat
dimasukkan kedalam tanki-1 pada kondisi 1 atm,20 oC dialirkan dengan menggunakan
pompa untuk dimasukkan kedalam Ekstraktor. Pada menara ekstraktor akan diserap
asam asetatnya menggunakan pelarut Methyl isobutyl Ketone. Larutan M-i.b Ketone
sebanyak 750 liter dimasukkan kedalam Tanki-2 dan dialirkan dengan pompa untuk
digunakan sebagai solven pada ektraktor tersebut. Solven tidak murni. Didalam solven
mengandung 0.05 asam asetat. Pergunakan Peng Robinson.
Pertanyaannya :
a. Berapakah volume Tanki (sphere) MIBK dan diameternya ?
b. Berapakah volume Tanki (sphere) Asam asetat, air dan diameternya ?
c. Berapakah jumlah asam asetat yang dapat diserap oleh MIBK?
d. Berapakah suhu pada stage 1 dan 10 sesungguhnya ?

Penyelesainnya:
1. Pilih Peng Robinson sebagai Base Package
2. Pilih gambar tanki-1, tanki-2, Pompa-1, Pompa-2, Ekstraktor (liquid-liquid
Extractor). Letakkan pada media kerja
3. Hubungkan masing-masing yaitu tanki-1 ke pompa-1 dan ke bagian bawah
ekstraktor. Aliran masuk tanki-1 adalah asam asetat dan air
4. Hubungkan juga yaitu tanki-2 ke pompa-2 dan ke bagian atas ekstraktor. Aliran
masuk tanki-2 adalah MIBK.
5. Isi data masuk tanki-1 yaitu suhu 20 oC, tekanan 1 atm, liquid volume flow 750
liter/h, dan komposisi yaitu MIBK = 0.95 dan asam asetat = 0.5, sedangkan H 2O =
0. Isi data delta P pompa-1 = 0 kPa.
1
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

6. Isi data masuk tanki-2 yaitu suhu 20 oC, tekanan 1 atm, liquid volume flow 1500
liter/h, dan komposisi yaitu Asam asetat = 0.30, H2O = 0.70 dan MIBK = 0. Isi data
delta P pompa-2 = 0 kPa.
7. Buat aliran keluar Ekstraktor yaitu produk atas dan produk bawah. Isi data
Ekstraktor yaitu tekanan bagian atas dan bagian bawah menara adalah 1 atm, suhu
bagian atas 30oC, dan bagian bawah 80oC.
8. klik Done, klik Run
Maka didapat jawabannya :
a. Volume Tanki (sphere) MIBK = 0.0625 M3 dan diameternya = 0.4925 m
b. Volume Tanki (sphere) As.asetat-air = 0.1239 M3, dan diameternya= 0.6185 m
c. Jumlah asam asetat yang dapat diserap oleh MIBK = 15.420 kgmol/h
d. Suhu pada stage 1 = 14.44oC dan pada stage 10 = 20oC

5.3. Rangkuman

5.4. Latihan Soal/Tugas

1. 2000 kg/h campuran pyridine dan air, mengandung 50% pyridine dimasukkan
kedalam tanki-1 pada kondisi 1 atm,25 oC dialirkan dengan menggunakan pompa
( delta P = 5 kPa) untuk dimasukkan kedalam Ekstraktor. Kondisi Ekstraktor
bagian atas 1 atm, 30oC dan bagian bawah 1 atm, 100oC. Pada menara
ekstraktor akan diserap pyridinenya menggunakan pelarut Chlorobenzene
sebanyak 1500 kg/h. Chlorobenzene awal dimasukkan kedalam Tanki-2 (1 atm,
25oC) dan dialirkan dengan pompa(delta P= 5 kPa) untuk digunakan sebagai
solven pada ektraktor tersebut. Solven murni. Pergunakan Peng Robinson.
Pertanyaannya :
a. Berapakah volume dan diameter Tanki (sphere) Chlorobenzene ? (volume
tanki = 0.1140 m3 dan diameter Tanki = 0.6016 m)
b. Berapakah volume dan diameter Tanki (sphere) Lar. Pyridine ? (volume
tanki = 0.1691 m3 dan diameter Tanki = 0.6861 m)

2
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

c. Berapakah jumlah pyridine yang dapat diserap oleh Chlorobenzene? (1629


kg/h)
d. Berapakah suhu pada stage 1 dan 10 sesungguhnya ? (suhu pada stage 1
= 23.77oC dan pada stage 10 = 10.20oC)
2. Produk atas dari ekstraktor (soal n0.2) dimasukkan kedalam Stripper (Reboiled
Absorber) untuk dilucuti H2O sebagai produk bawah. Kondisi pada menara
Stripper; Bagian atas 30oC, 1 atm , bagian bawah 100 oC, 1 atm,. Ovhd Prod Rate
adalah 550 kg/h (yang diaktifkan). Boilup Ratio (kosong). Produk atas Stripper
didinginkan dengan cooler sehingga kondisi menjadi 20 oC, 1 atm. Keluar Cooler
diekstraksi kembali dengan pelarut Chlorobenzene sebanyak 1500 kg/h pada
kondisi 1 atm, 25oC menggunakan Ekstraktor-1 dengan Kondisi Ekstraktor bagian
atas 1 atm, 30oC dan bagian bawah 1 atm, 100 oC. Pergunakan Peng Robinson
sebagai Base Package
Pertanyaannya :
a. Berapakah Jumlah air yang distrip ? (48.072 kg/h)
b. Berapakah jumlah pyridine yang bersama Chlorobenzene sebagai produk
bawah stripper ? (1298.2 kg/h)
c. Berapakah duty cooler? (385429.7137 kJ/h)
d. Berapakah sisa air bersama pyridine dan Chlorobenzene? (21.053 kg/h)

3. Produk atas Dari ekstraktor-1 (soal no.2) dipanaskan menggunakan Heater


sehingga suhunya naik menjadi 110oC, sedangkan fraksi uapnya menjadi 0.005.
Keluar Heater dipisahkan kedalam separator sehingga menjadi dua produk yaitu
atas dan bawah. Pelarut yang digunakan pada masing-masing Ekstraksi harus
keluar dari satu sumber (Tee). Yaitu berasal dari Aliran Chlorobenzene.
Kemudian Air yang diperoleh dari masing-masing Ekstraktor dikumpul dalam
Mixer, kemudian ditampung dalam tanki-3.
Pertanyaannya :
a. Berapakah delta P Heater ? (4.472 kPa)
b. Berapakah beban Heater ? (257538 kJ/h)
c. Berapakah Tekanan pada menara Separator ? (96.85 kPa)
d. Berapa mole Chlorobenzene yang masuk kedalam Tee ? (26.65 kgmole/h)

3
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

e. Berapakah volume tanki-3 ? (0.0288 m3)

4
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

MODUL 6

REAKTOR

Capaian Pembelajaran (Learning Outcome)

1. Capaian Pembelajaran Umum :


Setelah mempelajari modul ini Peserta diharapkan dapat menggunakan program
Hysys dan dapat menyelesaikan persoalan pada Reactor kimia.

2. Capaian Pembelajaran Khusus :

a. mahasiswa dapat menjelaskan penegertian dari reactor CSTR dan PFR


b. Mahasiswa dapat menyelesaikan perhitungan reactor CSTR
c. Mahasiswa dapat menyelesaikan perhitungan reaktor PFR

6.1. Pendahuluan

Dalam teknik kimia, Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi
kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari
di teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja
reaktor, sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar
dengan biaya yang minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor
keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya
energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll. Perubahan
energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan,
penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk dan cairan), dll.

Ada dua jenis utama reaktor kimia:

 Reaktor tangki atau bejana


 Reaktor pipa

Kedua jenis reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu maupun partaian/batch.


Biasanya, reaktor beroperasi dalam keadaan ajeg namun kadang-kadang bisa juga
beroperasi secara transien. Biasanya keadaan reaktor yang transien adalah ketika reaktor
pertama kali dioperasikan (mis: setelah perbaikan atau pembelian baru) di mana
komponen produk masih berubah terhadap waktu. Biasanya bahan yang direaksikan
dalam reaktor kimia adalah cairan dan gas, namun kadang-kadang ada juga padatan yang
diikutkan dalam reaksi (mis: katalisator, regent, inert). Tentu saja perlakuan terhadap
bahan yang akan direaksikan akan berbeda.

5
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Ada tiga tipe pendekatan utama yang digunakan dalam pengoperasian reaktor:

 Model reaktor batch


 Model Reaktor tangki berpengaduk (RATB) atau dikenal juga sebagai RTIK
(Reaktor Tangki Ideal Kontinu)
 Model Reaktor alir pipa (RAP) atau dikenal juga sebagai RAS (Reaktor aliran
Sumbat)

Lebih jauh lagi, reaktor dengan katalisator (padatan) membutuhkan pendekatan yang
terpisah dari ketiga model tersebut dikarenakan banyaknya asumsi sehingga
menyebabkan tiga model perhitungan di atas tidak lagi akurat.

Beberapa ubahan yang memengaruhi rancangan reaktor:

 Waktu tinggal
 Volum (V)
 Temperatur (T)
 Tekanan (P)
 Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, ...,Cn
 Koefisien perpindahan panas (h, U), dll

6.2. Pokok-pokok Isi

1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga komposisi
dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses
batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam
pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.

6
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

6.2.1. CSTR ( CONTINOUS STIRRER TANK REACTOR )

7
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

8
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

9
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

10
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

11
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

12
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

13
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

14
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

15
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

16
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

17
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

18
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

19
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

20
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

21
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

22
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

23
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

24
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

25
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

26
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

27
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

4. REAKTOR PLUG FLOW


28
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

29
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

30
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

31
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

32
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

6.3. Rangkuman

1. Reaktor tangki

33
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga komposisi


dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses
batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam
pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.

6.4. Latihan Soal/Tugas

34
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2006
Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

MODUL 7
PROSES APLIKASI PADA SIKLUS

Capaian Pembelajaran (Learning Outcome)


1. Capaian Pembelajaran Umum

2. Capaian Pembelajaran Khusus

7.1. Pendahuluan

Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas


dan kerja dalam berbagai keadaan (tekanan, temperatur, dan keadaan lainnya).
Hukum pertama termodinamika menyebutkan bahwa sejumlah panas yang masuk
setara dengan sejumlah panas yang keluar pada seluruh bagian siklus. Proses alami
yang berulang-ulang menjadikan proses berlanjut, membuat siklus ini sebagai konsep
penting dalam termodinamika.

Proses termodinamika berlangsung dalam rantai tertutup pada diagram P-V, di mana
axis Y menunjukkan tekanan (pressure, P) dan axis X menunjukkan volume (V).

Area di dalam siklus adalah kerja (work, W) yang dirumuskan dengan:

Kerja adalah setara dengan panas yang ditransferkan ke sistem:

Persamaan kedua membuat proses siklik mirip proses isotermal, meski energi dalam
berubah selama proses siklik, ketika proses siklik selesai energi sistem adalah sama
dengan energi ketika proses dimulai. Jika proses siklik bekerja searah jarum jam,

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

maka ini menunjukkan mesin kalor, dan W akan positif. Jika bergerak berlawanan
dengan arah jarum jam, maka menunjukkan pompa kalor, dan W akan negatif.

7.2. Pokok-pokok Isi


7.2.1. Proses Siklus
Suatu operasi siklus yang sama modelnya dengan siklus Carnot tetapi dengan arah
yang berlawanan merupakan siklus yang dikenal sebagai siklus refrigerasi. Proses
terpenting pada siklus ini adalahan pada absorpsi energi kerja dan transfer energi
panas dari suhu rendah pada penampung panas ke suhu yang tinggi pada
penampung panas. Prosesnya seperti pada Gambar 1 dibawah dimana pada titik C
terjadi ekspansi 2diabatic menuju D yang diikuti dengan ekspansi termal D ke A,
Kompresi 2diabatic ( A ke B ) da akhirnya kompresi isothermal ( B ke A )

Gambar 1. Model Suatu Proses Siklus

Refrigerant (Bahan refrigerasi) harus dipilih untuk memaksimalkan kerja dari


ekspansi dan aman terhadap kenaikan tekanan untuk operasi antara dua level suhu.
Fluida yang dipakai harus memiliki : (a) titik didih yang rendah agar timbul fasa cair
dan fasa uap pada suhu dan tekanan rendah. (b) Suhu kritis yang tinggi sehingga
cairan dapat terbentuk pada kondisi operasi, (c) panas laten penguapan tinggi dan

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

kapasitas panas uap untuk menjaga kebutuhan laju alir yang rendah, dan (d) titik
beku yang rendah untuk menjaga kebekuan.suhu kritis yang tinggi.
KASUS 1.
Buat proses flow diagram diatas untuk sebuah refrigerasi dengan bahan refrigerant
propene. Suhu pendinginan refrigerasi mencapai -10 o
C yang dipakai untuk
o
mendinginkan suhu lingkunganmencapai 50 C. Heat Flow pada bebanrefrigerator
adalah sebesar 1,00x106 kj/hr. Kompresor memiliki efisiensi adiabatic sebesar 75 %.
Besarnya bukaan valve ekspansi adalah 50 %

KASUS 2.
Kompesor tidak boleh ada cairan yang melewatinya, oleh karena itu dipasanglah
sebuah separator setelah evaporator. Hanya fasa uap yang boleh masuk

Gambar 2. Profil Siklus Kasus

7.3. Rangkumam

Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas


dan kerja dalam berbagai keadaan (tekanan, temperatur, dan keadaan lainnya)

7.4. LATIHAN Soal/ Tugas

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Satu kilo mole karbon dioksida sebagai gas ideal


kapasitas panas isobaric 29,3 Kj/kmol K mengikuti proses berikut. Carbone dioksida
pada 2.756 MPa dan 700 K (state 1) diekspansi isothermal ke 0,552 MPa (state 2),
selanjutnya didinginkan pada volume konstan ke 437.3 K (state 3), didinginkan
pada tekanan konstan ke 350 K ( state 4), selanjunya gas tersebut dikompresi
secara adiabatic ke 2.758 Mpa (state 5) dan dipanaskan pada tekanan konstan ke
700 K temperature

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

DAFTAR PUSTAKA

Bird, R.B, Stewart, W.E. and Lighfoot, E.N, 1960, “Tranport Phenomena”, John
Willey and Sons.inc. New-York

Brown, G.G, 1950, “Unit Operation”, John Wiley and Sons, Inc. New York

Edcar T,F and Himmelblau, 1992, “Optimation of Chemical Process”, Second edition,
Mc.Graw Hill, Publishing Company Ltd. New-Delhi

Brosur PT. PUSRI

Brosur PT. AMOCO MITSUI PTA INDONESIA

Bird, R.B, Stewart, W.E. and Lighfoot, E.N, 1960, “Tranport Phenomena”, John
Willey and Sons.inc. New-York

Brown, G.G, 1950, “Unit Operation”, John Wiley and Sons, Inc. New York

Edcar T,F and Himmelblau, 1992, “Optimation of Chemical Process”, Second edition,
Mc.Graw Hill, Publishing Company Ltd. New-Delhi

Geonkoplis, C.J, 1983, “Transport Processes and Unit Operation”, Allyn and Bacon

Husain, A, 1990, “Chemical Process Simulation”, John Willey and Sons inc, New
York

Hyprotech Compact disc, CD paket Program Hysys

Mickley, H.S. Thomas, K.S. Charles,K.R, 1975, Applied Mathematics in Chemical


Engineering”, Second Edition, Mc-Graw Hill Publishing Company Ltd, New
Delhi

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai