Adsorpsi
Oleh :
Nafila Rihhadatul A
(2041420074)
I. Tujuan
Percobaan ini bertujuan agar mahasiswa dapat:
1. Mengoperasikan peralatan adsorption kits dengan
baik dan benar
2. Mengetahui pengaruh penambahan berat adsorben
terhadap penurunan konsentrasi kekeruhan dan
kesadahan total yang terkandung dalam air limbah.
3. Mengetahui pengaruh jenis adsorben terhadap
penurunan konsentrasi kekeruhan dan kesadahan total
yang terkandung dalam air limbah.
II. Tinjauan Pustaka
Adsorpsi merupakan suatu proses saat molekul
fluida menyentuh dan melekat/terikat pada permukaan
padatan yang pada akhirnya membentuk suatu film (lapisan
tipis) pada permukaan padatan tersebut. Absorpsi dapat
terjadi apabila absorbat adsorbat yang terdapat dalam
molekul gas atau cair terjadi karena adanya gaya kohesif
termasuk gaya hidrostatik dan gaya ikatan hidrogen yang
bekerja diantara molekul seluruh material. Gaya-gaya yang
tidak seimbang pada batas fasa tersebut menyebabkan
perubahan-perubahan konsentrasi molekul pada interface
solid/fluida.
Proses adsorpsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Dapat disebut adsorpsi
fisika apabila fenomena adsorpsi disebabkan terutama oleh
gaya Van der Waals dan gaya hidrostatik antara molekul
adsorbat, maka atom yang membentuk permukaan adsorben
tanpa adanya ikatan kimia. Sedangkan adsorpsi kimia terjadi
interaksi secara kimia antara adsorbat dan adsorben. Adapun
Faktor - Faktor yang mempengaruhi adsorpsi, antara lain:
tekanan adsorbat, suhu absolut (suhu adsorbat), interaksi
potensial (interaksi adsorbat dengan dinding adsorben), jenis
adsorbat (ukuran dan kepolaran adsorbat), karakteristik
adsorben (kemurnian, luas permukaan dan volume pori).
Pada proses adsorpsi, pada kondisi tertentu tentunya
akan mempengaruhi jenis adsorben. Adsorben dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik (karbon
aktif, silika gel dan zeolit),
2. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia (calcium
cholide, metal hydride, dan complex salts), dan
3. Composite adsorben adsorben yang mengadsorpsi
secara kimia dan fisik.
Karakteristik adsorben yang dibutuhkan untuk adsorpsi
yang baik adalah :
1. Luas permukaan adsorben. Semakin besar luas
permukaan maka semakin besar pula daya
adsorpsinya, karena proses adsorpsi terjadi pada
permukaan adsorben.
2. Tidak ada perubahan volume yang berarti selama
proses adsorpsi dan desorpsi.
3. Kemurnian adsorben. Adsorben yang memiliki
tingkat.
Macam-macam adsorben yang umum digunakan untuk
proses adsorpsi, antara lain:
1. Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan
energi yang relatif lebih kecil dan membutuhkan temperatur
yang rendah untuk proses desorpsinya, dibandingkan jika
menggunakan adsorben lain seperti karbon atau zeolit.
2. Aktif Karbon
Aktif karbon dapat dibuat dari batu bara, kayu, dan
tempurung kelapa melalui proses pyrolizing dan carburizing
pada temperatur 700 sampai 800 °C. Hampir semua
adsorbat dapat diserap oleh karbon aktif kecuali air.
3. Zeolit
Zeolit mengandung kristal zeolite yaitu mineral
aluminosilicate yang dipergunakan sebagai penyaring
molekul. Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara alami.
Zeolit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan
khusus, diantaranya 4A, 5A, 10X, dan 13X yang memiliki
volume rongga antara 0,05 sampai 0,30 cm3/gram dan dapat
dipanaskan sampai 500 °C tanpa harus kehilangan mampu
adsorpsi dan regenerasinya.
b. Percobaan
Tambahkan larutan ini pada 16,9 gram NH4Cl p.a dan 143 ml
NH4OH pekat p.a yang sudah berada di labu takar 250 ml.
Tutup dengan rapat agar tak ada NH4 yang keluar dan CO2
tidak dapat masuk.
Ambil 25 ml sampel
D. Perhitungan
Dengan
A: ml titran EDTA yang digunakan
B: ml sampel sebelum diencerkan (bila dilakukan
pengenceran)
F: Konsentrasi EDTA 0,01 M yang sudah
distandarisas
Tuangkan
C. Kalibrasi dengan standar sekunder
Keluarkan standar
D. Penentuan sample
VII. Perhitungan
Perhitungan nilai kesadahan didapatkan dari persamaan
sebagai berikut.
A × 1000,9 × f
2+ ¿sebagai mg CaCO 3 /l= ¿
B
Konsentrasi Ca
Dengan:
A : ml titran EDTA yang digunakan
B : ml sampel sebelum diencerkan (bila dilakukan
pengenceran)
F : Konsentrasi EDTA yang sudah distandarisasi
VIII. Pembahasan
Adsorpsi adalah proses penggumpalan substansi
terlarut (soluble) yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat
atau benda penyerap, dimana terjadi suatu ikatan kimia –
fisika antara substansi dengan penyerapnya. Percobaan
pengolahan limbah cair secara adsorpsi dilakukan dengan
menggunakan kolom adsorpsi. Adapun sampel limbah cair
yang digunakan adalah air limbah dan larutan CaCO 3 dengan
konsentrasi pada percobaan 1 dan 2 sebesar 9,98 ppm dan
percobaan 3 sebesar 800 ppm. Jenis adsorben yang digunakan
yaitu batu apung. Prinsip kerja pada kolom adsorpsi yaitu
sampel limbah cair ditampung pada bak penampung,
selanjutnya akan dipompa oleh pompa umpan menuju kolom
adsorpsi, terdapat valve yang berfungsi untuk mengatur
flowrate yang masuk ke dalam kolom adsorpsi. Pada kolom
adsorpsi terdapat valve yang berfungsi untuk mengalirkan
hasil limbah cair yang telah melewati proses adsorpsi. Pada
percobaan dilakukan pengambilan sampel mulai dari t = 0
menit hingga 60 menit dengan interval 10 menit.
1.5
1 Air Limbah
CaCO3
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
0.09
0.06 CaCO3
0.03
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
1250
1000
750
500
250
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)