Anda di halaman 1dari 10

Diterima tanggal: ................

Paraf asisten

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PEMBUATAN LARUTAN ASAM

Disusun oleh :

Nama/NIM : Aurelia Citra/228114115

Golongan/Meja : D1/1

Tanggal Praktikum : 29 September 2022

PJ Laporan : Nadya Aprilliani Marwoso

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2022
PENDAHULUAN

I. Tujuan Praktikum
untuk mengetahui cara dan pembuatan larutan asam dengan konsentrasi atau
pH tertentu dari suatu larutan asam dengan kadar dan konsentrasi tertentu.

II. Larutan Asam


Teori asam menurut beberapa ahli, antara lain: menurut teori Arrhenius,
asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+
dalam larutan. Menurut konsep Bronsted dan Lowry, asam adalah zat yang
memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat lain. Asam
menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima
pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah SO3, BF3,
maupun AlF3.

Sifat Asam Cenderung memiliki rasa yang masam atau asam. Memiliki
sifat yang merusak atau korosif. Mampu mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi berwarna merah. Memiliki sifat elektrolit serta mampu
menghantarkan arus listrik. Asam mampu menghasilkan gas hidrogen ketika
bereaksi dengan unsur maupun senyawa logam. Senyawa asam dapat
menghasilkan ion H + apabila dilarutkan dalam air.

III. Sifat-sifat Asam


Asam Klorida (HCl)
Sifat fisika :
1. Massa atom : 36,45
2. Massa jenis : 3,21 gr/cm3
3. Titik leleh : -101°C
4. Titik didih : 48 °C
5. Keasaman : -6,3
6. Berbau tajam
7. Warna transparan cenderung kuning pusat.

Sifat kimia :
1. Merupakan oksidator kuat.
2. Berafinitas besar sekali terhadap unsur-unsur lainnya
3. Racun bagi pernapasan.
4. Merupakan asam monoprotik (dapat terdisosiasi sekali).
5. Dapat melarutkan berbagai logam dan menghasilkan logam klorida dan gas
hidrogen.

IV. Teknik penggunaan lemari asam


Teknik penggunaan lemari asam adalah sebagai berikut,
1) Pastikan Fume Hood siap untuk digunakan.
2) Switch On pada panel listrik yang berada disamping atau belakang Fume
Hood
3) Switch Blower
4) Switch Lampu dalam keadaan On pada panel switch dibagian depan
5) Buka jendela lemari asam dengan jarak 10 – 20 cm dari permukaan meja
kerja. Selain untuk menambah hisapan uap kimia juga berguna
untuk melindungi User dari uap kimia. Jangan biarkan jendela tertutup
ketika blower sedang menyala karena kaca akan pecah.
6) Sisakan +/- 5 cm .Berikan jarak untuk setiap peralatan yang berada di
dalam ruang kerja.
7) Selesai bekerja biarkan Blower menyala +/- 15 menit agar semua uap
terhisap keluar. Jika lemari asam terletak dalam ruangan yang kecil,
dianjurkan untuk membuka pintu atau jendela ruangan agar Blower dapat
menghisap udara dengan mudah
8) Matikan Switch lampu
9) Tutup Jendela
10) Tutup Jendela Geser
11) Matikan saklar lampu

V. Pengenceran
Pengenceran Larutan merupakan proses penurunan Konsentrasi larutan
dengan penambahan zat pelarut seperti air ke dalam larutan yang pekat untuk
menurunkan Konsentrasi larutan dari yang semula pekat menjadi lebih encer
guna keperluan didalam Laboratorium. Pengenceran pada prinsipnya hanya
menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran.
Berikut rumus pengenceran suatu zat.

VI. Rumus yang akan digunakan


Larutan C1
pH = - log [H+] *digunakan untuk mencari nilai dari H+
[H+] = Ma × a *digunakan untuk mencari konsentrasi dari senyawa asam
Keterangan:
a = valensi asam
Ma = konsentrasi asam
ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang akan saya gunakan dalam percobaan atau pembuatan larutan basa,
antara lain:

▪ Pipet ukur
▪ Gelas beker
▪ Labu takar (100ml)
▪ Glasfirn
▪ Corong kaca
▪ Pipet tetes
▪ Alat tulis
▪ Tissue/lap

Bahan-bahan yang akan saya gunakan dalam percobaan atau pembuatan larutan
basa, antara lain:

▪ Aquadest
▪ Larutan HCl 10N, 100mL
HASIL PERHITUNGAN

Saya mendapatkan undian bagian C1, dengan data yang diketahui atau tertera
sebagai berikut.

Larutan yang diinginkan: Larutan HCl pH 3, 100 mL

Stok tersedia: Larutan HCl 10 N, 10 mL

Perhitungan:

a) Perhitungan massa pellet NaOH yang dibutuhkan


i. Dari larutan yang diinginkan
pH = 3
[H+] = 10-3
-------------------
[H+] = Ma × a
10-3 = Ma × 1
= 0,001 M (sebagai M2)

ii. Dari stok yang tersedia


Diketahui N = 10N, dikarenakan valensi HCl adalah 1, maka dapat
kita tarik kesimpulan bahwa M1 = N atau M1 = 10N

iii. Perbandingan Molaritas


M1 × V 1 = M2 × V 2
0,001×100
V1 = 10
V1 = 0,01 mL

Sehingga jumlah volume larutan yang perlu diambil untuk membuat


larutan yang diinginkan adalah sebanyak 0,01 mL

PROSES PEMBUATAN

Dalam proses pembuatan larutan asam HCl pH 3, 100 ml, langkah-langkah yang
saya lakukan adalah sebagai berikut.

1. Pengambilan larutan HCl 10 N, 100 mL

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengambil larutan asam,
berupa labu takar, corong kaca, glasfirn, pipet ukur, HCl dengan normalisasi
10, dan aquadest.

Isi labu takar ukuran 100 mL dengan aquadest sebanyak 25 mL atau ¼ dari
volume total.

Labu berisi aquadest, corong kaca, glasfirn, dan pipet ukur dibawa ke lemari
asam (lebih tepat didekat/samping botol asam dengan normalitas 10) untuk
melakukan pengambilan larutan asam.

Corong kaca dipasangkan pada labu takar, dan pipet ukur dipasangkan pada
glasfirn.


Kemudian masukkan pipet ukur kedalam larutan asam dan tarik/sedot larutan
asam hingga mencapai batas maksimal ukuran pada pipet ukur.

Pindahkan larutan asam yang telah diambil dengan pipet ukur kedalam labu
takar dengan bantuan corong kaca.

Putar perlahan glasfirn untuk mengeluarkan larutan asam dengan volume


sejumlah 0,01 mL (*jumlah volume sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelum mengambil larutan).

Setelah dirasa cukup, maka sisa dari larutan asam pada pipet ukur
dikembalikan kedalam botol asam.

2. Pembuatan larutan HCl pH 3, 100 ml

Labu takar yang telah terisi 25 mL aquadest dan 0,01 mL larutan asam
dibawa ke meja pengenceran beserta alat-alat yang telah digunakan tadi, dan
siapkan pipet tetes.

Tambahkan aquadest kedalam labu takar hingga mencapai garis batas,


lakukan penambahan secara perlahan sambil membilas corong kaca.

Ketika air hampir mendekati garis batas dalam labu takar, penuangan
dihentikan dan corong kaca diambil.


Lanjutkan penuangan aquadest dengan menggunakan pipet tetes secara
perlahan sambil memperhatikan meniskus larutan.

Setelah meniskus bawah larutan mencapai garis batas labu takar, penuangan
dihentikan.

Setelah mencapai garis batas, labu takar digojok 3x atau lebih hingga larutan
homogen.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D.H., 2016, Sifat Bahan, Kimia Analisa, Universitas Pembangunan


Nasional Veteran.

Khair, R.E., 2017, Instruksi Kerja Lemari Asam, Instalasi Laboratorium Klinik.

Kia, S., 2016, Laporan Hasil Praktikum Materi I. 17-18.

Yohanes, H. 2022, Teori Asam-Basa, Jurusan Manajemen Pertanian Lahan


Kering, Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

Anda mungkin juga menyukai