Anda di halaman 1dari 133

Lingkungan

Lingkungan merupakan kondisi eksternal yang


mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan
organisme.
Lingkungan merupakan semua hal yang berada diluar
dan disekitar manusia baik dalam bentuk fisik, biologi,
sosial, budaya, dst.
AKL = Kegiatan menganalisis fisik, kimia, biologi,
maupun kimia baik dalam skala mikro maupun makro.
Parameter fisik = suatu ukuran yang dapat di ukur secara
objektif atau subjektif. Contohnya : kelembapan, evaporasi,
dst.
Parameter kimia = faktor kimia dalam kondisi lingkungan
seperti asam-basa pada lingkungan. Contohnya : adanya
logam berat di suatu air jernih.
Parameter biologi = adanya faktor biologi dalam suatu
lingkungan. Contohnya : adanya bakteri pathogen yang
menyebabkan kualitas air laut menurun
Perubahan lingkungan = keadaan adanya parameter
lingkungan yang berubah dari kondisi aslinya atau
kondisi normalnya. Didalam hal ini, kondisi yang
berubah adalah komposisi lingkungannya. Contohnya :
perubahan udara di perkotaan yang dipengaruhi oleh
adanya polutan.
Perubahan lingkungan yang terjadi secara terus
menerus dapat mengakibatkan kecenderungan
negative menjadi meningkat.
Indikator kualitas lingkungan = nilai yang berasal
dari parameter untuk menjunjukkan suatu perubahan
yang terjadi dalam menentukan kualitas suatu
lingkungan.
Baku mutu lingkungan = ukuran batas/kadar dari
makhluk hidup yang harus ada dan atau pencemar
yang dapat ditolerir suatu lingkungan. Contohnya :
alga, bakteri, virus, zat energy, ataupun komponen,
dst.
Metode analisis (Quantitative Analysis) secara
umum dibagi menjadi dua, yaitu Classical
Methods/Metode klasik & Instrumental
methods/Metode instrumental.
1. Classical Methods
Volumetric
Volumetri merupakan metode analisis klasik yang menggunakan titrasi, prosedur di mana
larutan dengan konsentrasi yang diketahui persis bereaksi dengan analit dalam larutan
sampel.
Keunggulan
Mudah
Murah
Cepat
Akurat
Alat murah
Dapat ukur langsung material kasar
C/ : Kesadahan airdapat diukur dengan titrasi tunggal, secara langsung dalam konsentrasi
mg/L
 Gravimetri
Gravimetri merupakan metode analisis klasik yang menggunakan reagen kimia yang
sesuai untuk digabungkan dengan analit dalam larutan sampel untuk membentuk zat
yang tidak larut, endapan. Endapan disaring, dicuci, dikeringkan, dan ditimbang. Dari
berat endapan dan sampel serta dari komposisi kimiawi endapan yang diketahui,
analis menghitung persen analit dalam sampel.
Keunggulan & Kelemahan
Akurat
Agak lama/butuh waktu (pengendapan, filtrasi, pengeringan)
Metode ini adalah metode standard untuk cross check akurasi metode lain.
C/ : Mengukur kadar debu diudara (mengukur TSP-nya atau Total Suspended
Partikel)
1. Instrumental Methods
Metode instrumental merupakan metode analisis kuantitatif, karena peralatan elektronik sering
kali diperlukan untuk menghasilkan sinyal eksternal dan / atau untuk mendeteksi respons
kimiawi.
Keunggulan & Kelemahan
Cocok untuk konsentrasi yang sangat kecil/rendah (mg/L)
Hasil dari metode ini mendekati kadar yang ada di lingkungan
Cepat
Otomatis
Butuh waktu untuk preparasi sampel dan kalibrasi
Sangat akurat (ppm, ppb, ppt)
C/ : Kromatografi, Spektrometri, dan Elektrokimia
Pertimbangan Metode Analisis
Akurasi
Seberapa dekat hasil yg didapat dengan yg sebenarnya
Menggunakan alat yg terstandarisasi
Contoh : pengukuran kadar Pb (aas atau atomic absortion spectroscopic) dan Covid-19
(PCR)
Presisi
Mengukur variabilitas atau adanya deviasi/penyimpangan dari serangkaian hasil (rata-
rata).
Dari hasil yang didapatkan apabila semakin dekat dengan rata-rata maka artinya
semakin presisi.
Contoh : menentukan konsentrasi K+ pada serum A dan serum B
3. Sensitivitas
Kemampuan alat untuk bisa menunjukkan selisih dari 2 sampel yang berbeda
Kekurangannya yaitu bisa tertukar dengan batas deteksi
LoD (Limit of Detection) = kemempuan alat untuk mendeteksi batas terendah
tetapi belum tentu dapat dibilang sebagai nilai yg tepat
LoQ (Limit of Quantification) = batas konsentrasi terendah dan tertinggi yang
terdapat didalam sampel
4. Ruggdess (kekasaran)
Kemampuan produksi pengujian di berbagai kondisi pengujian baik normal
maupun bervariasi
1. Rubustness (kemampuan analisis)
Kemampuan kekokohan suatu sampel apakah terpengaruh
atau tidak terpengaruh didalam kondisi pengujian.
Scale of Operation
Ketersediaan sampel untuk dianalisis
Perkiraan kadar kontaminan yang terdapat didalam sampel
Equipment, Time, and Cost
Analisis Kualitas Lingkungan
Dr. Yusniar Hanani Darundiati S.TP., M.Kes.
Nikie Astorina Yunita Dewanti S.KM., M.Kes.
Dr.Ling. Ir. Tri Joko M.Si.
Dr. Budiyono S.KM., M.Kes.
Dr. Dra. Sulistiyani M.Kes.
Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
2016
• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa penyusunan kurikulum
adalah hak perguruan tinggi
• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan
kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
• Dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap,
ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan.Permendikbud 3 tahun 2020
• Capaian pembelajaran merupakan kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja (Permendikbud 73/2013: Penerapan KKNI
bidang PT).
• Tingkat Kedalaman Sarjana: menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu
secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut
secara mendalam;

• SKS : 2 SKS
• Semester :4
Analisis Pembelajaran

Nasib Bahan Pencemar di Lingkungan

Sumber Pencemar dan Distribusi Bahan Pencemar di


KINETIKA BAHAN Lingkungan
PENCEMAR DI LINGKUNGAN:

Indikator/Parameter Lingkungan dan Baku Mutu Lingkungan

Konsep Lingkungan dan Perubahan Lingkungan

PENGANTAR ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN:


Tujuan dan Manfaat Analisis Kualitas Lingkungan
Pengukuran bahan tambahan pangan dalam
makanan/minuman Instrumen Elektronik untuk Pembacaan Langsung
Pengukuran logam berat dalam makanan/minuman (air minum) Instrumentasi Sampling dan Analisis Udara: Jenis
PENGAMBILAN SAMPEL DAN METODE ANALISIS MAKANAN Instrumentasi Sampling Udara dan Metode
DAN MINUMAN pengambilan sampel udara
Pengenalan Teknik Laboratorium dan Instrumentasi:
Pengukuran parameter tanah 
AAS, Kolorimetri, spektrometri masa, kromatografi
Parameter dan Sifat Tanah

Metode pengambilan sampel tanah


P e n g u k u r a n p H , D a y a H a n t a r L i s t r ik A i r d a n T a n a h

PENGAMBILAN SAMPEL DAN METODE ANALISIS TANAH Instrumen Analisis Kualitas Lingkungan: Teknik dan
Peralatan Penginderaan Jauh
Teknik Sampling dan Pengukuran Kualitas Udara
INSTRUMEN ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
Kebisingan dan Pengukuran Suara

PENGAMBILAN SAMPEL DAN METODE ANALISIS UDARA

Pengambilan Sampel dan Analisis Fisikokimia Pertimbangan Pemilihan Metode AKL


Jenis Metode Analisis Kualitas Lingkungan (AKL)
Pengambilan Sampel dan Analisis Mikrobiologi Air
Metode pengambilan sampel Air METODE ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DAN
PERTIMBANGAN MEMILIH METODE ANALISIS
PENGAMBILAN SAMPEL DAN METODE ANALISIS AIR
Capaian Pembelajaran AKL
• Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami
konsep lingkungan dan perubahan lingkungan, pencemaran lingkungan,
kualitas lingkungan dan standar kualitas lingkungan, metode pengukuran
kualitas lingkungan, mengenal instrument pengukuran kualitas lingkungan,
melakukan analisis kualitas lingkungan, dan menginterpretasi hasil
pengukuran kualitas lingkungan berdasarkan nilai ambang batas (baku mutu)
yang ada.
Deskripsi Singkat MK AKL
• Mata kuliah Analisis Kualitas Lingkungan merupakan salah satu pondasi ilmu
kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan perubahan/pencemaran
lingkungan, parameter/indikator kualitas medium lingkungan, nilai ambang
batas atau baku mutu, instrument dan metode analisis kualitas lingkungan,
pengambilan sampel dan mengukur kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan
dapat dideteksi melalui parameter yang ada di dalam medium lingkungan
seperti medium udara, air, tanah, makanan dan minuman. Kualitas lingkungan
yang diukur dapat meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi.
Tujuan dan Manfaat AKL
• mengetahui kondisi lingkungan melalui parameter-parameter fisik, kimia,
biologi yang ada di dalam medium lingkungan seperti air, tanah, udara,
makanan maupun minuman yang dilakukan dengan cara pengambilan
sampel sampai dengan analisis dan interpretasi hasil/analisis serta
membandingkan dengan baku mutu.
• Kondisi medium lingkungan dapat berubah akibat adanya aktivitas manusia
dan aktivitas alam yang dapat mempengaruhi jumlah atau komposisi dari
parameter (unsur-unsur) lingkungan.
• Berubahnya kondisi lingkungan berpengaruh terhadap kondisi atau status
kesehatan manusia.
• Dengan melakukan pengukuran parameter di dalam medium lingkungan
dapat diketahui apakah medium lingkungan kualitasnya menjadi buruk, baik
atau tetap sesuai dengan standar atau baku mutu yang ditetapkan serta layak
bagi kehidupan manusia.
Manfaat AKL
a) Mendapatkan gambaran kondisi lingkungan secara umum;
b) Mendapatkan informasi awal (deteksi dini) adanya perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan akibat kegiatan manusia dan alam;
c) Melakukan tindakan-tindakan pencegahan terkait perubahan lingkungan yang
diakibatkan oleh adanya pencemaran atau kontaminasi lingkungan karena aktivitas
manusia dan atau alam;
d) Melakukan pengambilan kebijakan oleh yang berwenang terkait dengan perubahan-
perubahan lingkungan berdasarkan pengujian laboratorium yang terjadi sehingga dapat
mencegah kerusakan atau degradasi lingkungan yang lebih luas atau parah;
e) Melakukan analisis dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan manusia
maupun lingkungan itu sendiri;
f) Menganalisis kelayakan medium atau tempat di mana lingkungan itu berada apakah
masih dikatakan layak atau tidak untuk ditempati atau digunakan.
Tugas

Tugas: Membuat Video/Film Pendek (5-10


menit) Analisis Kualitas Lingkungan
Kelompo Parameter Tata cara (dibuat film/video durasi pendek) Nama Anggota
k Kelompok
I Eschericia coli  Nama Metode 1.
 Alat dan bahan 2.
 Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Sampel air bisa air minum/makanan …
II Kadar debu total di  Nama Metode 1.
udara ambien  Alat dan bahan 2.
(lingkungan)  Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Pengambilan sampel bisa udara di pinggir jalan kampus …
III Samonella sp. di  Nama Metode 1.
makanan/minuman  Alat dan bahan 2.
 Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Pengambilan sampel bisa makanan/air minum …
IV Logam berat timah  Nama Metode 1.
hitam/timbal (Pb)  Alat dan bahan 2.
dalam  Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
air/tanah/makanan  Pengambilan sampel bisa air minum/tanah/makanan/air TPA atau lindi …
V Pengawet makanan  Nama Metode 1.
(boraks/formalin)  Alat dan bahan 2.
 Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Pengambilan sampel bisa tahu/bakso/mie di pasar tradisional …
VI Biological Oxygen  Nama Metode 1.
Demand (BOD)  Alat dan bahan 2.
 Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Pengambilan sampel bisa air got/air limbah tahu …
VII Karbon monoksida  Nama Metode 1.
(CO) dari emisi /udara  Alat dan bahan 2.
 Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Pengambilan sampel bisa emisi dari motor (knalpot)/ udara …
VIII Kebisingan  Nama Metode 1.
lingkungan  Alat dan bahan 2.
 Langkah/tahapan pemeriksaan/analisis 3.
 Pengambilan sampel bisa di masyarakat …
Ketentuan pembuatan film/video pendek:
1) Introduksi/Pembukaan berisi nama analisis, metode analisis, nama-nama anggota
kelompok sertakan nama dosen, pernyataan tidak melakukan plagiasi/pernyataan
keaslian, hak kepemilikan (FKM Undip, misal “film/video analisis kadar debu di udara
ambien ini adalah milik FKM undip dan dapat dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran”
(dibuat surat pernyataan), tempat dan tanggal/bulan/tahun video/film dibuat)
2) Pembuatan film dapat menggunakan hp/kamera/video shooting dengan kualitas baik
3) Ada narasi dalam bentuk suara, baik pada saat pengambilan sampel,
penyimpanan/pengawetan, pengangkutan, sampai analisis dan kesimpulan.
4) Durasi film/video 5-10 menit
5) Ucapan terima kasih pada orang yang berkontribusi termasuk nama laboratorium dan
FKM Undip
6) Film bisa dikumpulkan dalam bentuk file (dikopikan dalam flash disk atau diemailkan)
Terima Kasih
Source, Transforms/Transports, Fate
Komposisi gas di udara yg tdk tercemar (100% RH)
PROCESSES AFFECTING FATE AND
TRANSPORT OF CONTAMINANTS

 smoke stack (chimney) height,


 local topography,
 temperature,
 emission rates,
 chemical reactivity, and
 existing air pollution problems
Persistensi pestisida
Metode Analisis Kualitas Lingkungan
Metode analisis (Quantitative Analysis)
ada dua secara umum
• Classical Methods/Metode klasik: volumetri, gravimetri
• Instrumental methods/Metode instrumental
Classical methods
• Classical methods, employed since the beginning of modern chemistry in the
nineteenth century, use balances and calibrated glass containers to directly
measure the amounts of chemicals combined with an unknown substance.
• A classical gravimetric analysis utilizes an appropriate chemical reagent to
combine with the analyte in a sample solution to form an insoluble substance,
a precipitate. The precipitate is filtered, washed, dried, and weighed. From the
weight of the precipitate and sample and from the known chemical
composition of the precipitate, the analyst calculates the percent of analyte in
the sample.
• A classical titrimetric, or volumetric, analysis uses titration, a procedure in which a
solution of exactly known concentration reacts with the analyte in a sample solution.
• A chemical solution of known concentration, the titrant, is placed in a buret, a long
calibrated tube with a valve at one end capable of dispensing variable known
volumes of liquid.
• An indicator solution, a colored dye, is added to the unknown sample. Titrant is then
delivered slowly from the buret. The indicator dye is chosen so that a color change
occurs when exactly the proper amount of titrant to combine with the unknown has
been added.
• This amount is called the equivalent point volume. From the strength of the titrant
solution, the equivalent point volume, and the volume of unknown sample in the
titration flask, the amount or percent of an analyte can be calculated.
Klasik
• Volumetri seperti titrasi= Mudah, murah, cepat, akurat, alat murah, dapat ukur
langsung material kasar
• Sebagai contoh: kesadahan airdapat diukur dengan titrasi tunggal, secara
langsung dalam konsentrasi mg/L
• Gravimetri : akurat, agak lama/butuh waktu (pengendapan, filtrasi,
pengeringan), metode ini adalah metode standard untuk cross check akurasi
metode lain.
Instrumental methods
• The presence of many chemical substances can often be found by their response to
some external signal.
• The magnitude of this response is proportional to the amount of substance present.
• Because electronic equipment is often necessary to generate the external signal
and/or to detect the chemical response, these methods of quantitative analysis are
called instrumental methods.
• Instrumental methods are indirect, so the detecting instrument requires calibration to
measure the response initially from a sample with a known concentration of analyte.
• This is necessary to relate the response, which is often electrical, to the quantity of
chemical substance. Standard solutions, containing known amounts of analyte, are
first studied to calibrate the measuring instrument.
Metode instrumental
• Cocok untuk konsentrasi yang sangat kecil/rendah (mg/L), mendekati kadar
yang betul ada di lingkungan
• Cepat dan bahkan bisa otomatis
• Butuh waktu untuk preparasi sampel dan kalibrasi
• Sangat akurat (ppm, ppb, ppt)
• Contoh metode tsb: Kromatografi, spektrometri, elektrokimia
• While classical analytical methods are suitable for major amounts of analyte
present in a sample, 1% or greater, instrumental methods are generally
employed for amounts of analyte which may be less than 1% of the sample's
total mass.
• Modern instrumental techniques are capable of analyzing the presence of a
component which can comprise 0.0001% or less of its mass.
TABLE 1. INSTRUMENTAL TECHNIQUES

Method Response
Potentiometry: Many chemical reactions produce electric energy, a battery for example. The amount of chemical to produce a
measured potential is calculated.
Coulometry: The amount of electrical current and the duration over which it flows is a measure of the amount of chemical
substance producing the current.
Conductimetry: The number of charged chemical components in a solution determine the resistance or conductance of a solution
to the passage of electrical current.
Voltammetry: The magnitude of electric potential necessary to cause the breakdown of a chemical substance and the current
resulting from that breakdown are related to the amount of chemical present.
Ultraviolet, visible, infrared, The extent to which these rays are absorbed by a sample depends upon the amount of sample present
and x-ray spectometry:
Thermogravimetry: The loss in weight of a substance as it decomposes upon heating is proportional to the amount of substance
initially present.
Nuclear magnetic resonance: For chemicals showing magnetic properties the strength of the magnetism is related to the amount of substance
present.
Nuclear activation analysis: The amount of radioactivity produced by a substance is proportional to the amount of material emitting radiation.

Mass spectrometry: The intensity of each component fraction present as a chemical is broken apart relates to the amount initially
present.
Pilihan : analisis laboratorium atau lapangan
• Analisis air maupun padatan biasanya dibawa ke laboratorium
• Namun tidak jarang lebih disukai/lebih baik langsung diukur di lapangan
• Sebagai contoh parameter atmosfer
• Keuntungan analisis lapangan adalah bisa mencegah perubahan (misal
reaktif) konsentrasi parameter yang diukur jika parameter tersebut
terpengaruh selama transportasi ke laboratorium
• Misal paramter udara yang cukup reaktif (SO2, dsb)
Analisis lapangan dapat
menggunakan alat berikut
Thank you
YUSNIAR HANANI
DARUNDIATI
Alat pengambil contoh
• Alat pengambil contoh harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
• Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
contoh (misalnya untuk keperluan pemeriksaan
logam, alat pengambil contoh tidak terbuat dari
logam)
• Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
• Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol
penampungan tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalammya
• Kapasitas alat tergantung dari tujuan analisis
• Mudah dan aman dibawa.
Alat pengambil contoh air sederhana
dapat berupa :
• Botol biasa atau ember plastik yang
digunakan pada permukaan air secara
langsung
• Botol biasa yang diberi pemberat
yang digunakan pada kedalaman
tertentu
• Alat pengambil contoh setempat
secara mendatar, dipergunakan untuk
mengambil contoh di sungai atau di
tempat yang airnya mengalir pada
kedalaman tertentu, contoh alat ini
adalah tipe Wohlenberg
Alat Ukur Air Berdasarkan Parameter Biologi
• Untuk mengukur kualitas air
berdasarkan parameter Biologi, kita
dapat menggunakan beberapa alat
ukur air seperti berikut ini.
• Plankton Net

Plankton Net adalah sebuah jaring yang
digunakan untuk menyaring plankton dalam
air dan biasanya terbuat dari nilon berbentuk
kerucut dengan panjang 4 hingga 5 kali
diameter mulutjaring.
Plankton yang ada di dalam air jumlah dan
ukurannya sangat banyak. Untuk
mendapatkan plankton dengan ukuran
yang diinginkan, kita harus menggunakan
plankton net dengan mesh size yang
Alat pendingin
• Alat ini dapat menyimpan contoh pada
4°C, dapat membekukan contoh bila
diperlukan dan mudah diangkut ke
Iapangan.
Alat ekstraksi
• Alat ini terbuat dari bahan gelas atau
tenun yang tembus pandang dan
mudah memisahkan fase pelarut dari
contoh.
Alat Ukur Air Berdasarkan Parameter Fisika
• Untuk mengukur kualitas air
berdasarkan parameter Fisika, kita
dapat menggunakan beberapa alat
ukur air seperti berikut ini.
• 1. Current Meter

Current meter digunakan untuk mengukur
kecepatan arus dan debit air yang dapat
dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan
metode yang digunakan untuk mengukur
kecepatan arus dan debit airnya. Pertama,
current meter dengan pengukuran otomatik
adalah current meter yang dapat merekam
data tentang kecepatan arus dan debit air
tanpa harus langsung dilakukan oleh orang
yang menggunakannya.
2. Salinometer

Salinometer digunakan untuk
mengukur salinitas air. Salinitas air
sendiri memiliki pengertian tingkat
keasinan yang terlarut atau tingkat
kadar garam dalam air.
• Air tawar memiliki salinitas kurang dari
0,05 part-per-thousand (ppt), air payau
atau saline memiliki salinitas antara 3-5
ppt, dan brine memiliki salinitas lebih
dari 5 ppt.
3. Termometer Air
• Termometer ini digunakan untuk
mengukur suhu air berdasarkan
sifat termometrik, yaitu sifat
yang terjadi karena adanya
perubahan suhu air. Selain
untuk mengukur suhu air,
termometer juga dapat
mengukur suhu tubuh, suhu
ruang, hingga suhu alat
pemanggang dengan nama
4. Turbidity meter
• Turbidity meter digunakan untuk
mengukur tingkat kekeruhan air.
Kekeruhan pada air terjadi karena
adanya kandungan zatorganik yang
berasal dari hewan dan tanaman
yang mengalami pelapukan atau
zat anorganik yang berasal dari
logam dan batu-batuan yang
mengalami pelapukan.
Alat Ukur Air Berdasarkan Parameter Kimia
• Untuk mengukur tingkat kualitas air
berdasarkan parameter Kimia, kita dapat
menggunakan beberapa alat ukur air
seperti berikut ini.
1. DO Meter


DO (Dissolve Oxygen) Meter digunakan
untuk mengukur kadar oksigen di dalam
air atau di dalam suatu larutan dengan
sistem digital.
Kadar oksigen dalam air dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti kandungan
berbagai macam zat organik dan suhu
udara. Kualitas air dapat dikatakan baik
jika memiliki Dissolve Oxygen yang tinggi
dan dapat dikatakan buruk jika memiliki
Dissolve Oxygen yang rendah.
2. CO2 Meter


Selain harus mengetahui kadar oksigen
dengan mengukurnya menggunakan DO
Meter, kita juga harus mengetahui kadar
karbondioksida untuk mengetahui tingkat
kualitas air. Kadar karbondioksida dalam air
ini dapat kita ukur dengan menggunakan
CO2 Meter. Jika kadar karbondioksidanya
tinggi, kualitas air dapat dikatakan buruk dan
jika kadar karbondioksidanya rendah,
kualitas air dapat dikatakan baik.
3. Spektrofotometer
• Alat ukur air yang satu ini
terdiri atas 2 alat ukur,
yaitu spektrometer dan
fotometer. Sebagai alat
ukur air, spektrofotometer
digunakan untuk
mengukur kadar amonia,
fosfat, nitrat, nitrit.
4. pH Meter

• pH Meter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur kadar pH (kadar basa atau kadar
keasaman) pada air. pH Meter memiliki
sebuah probe atau elektroda pengukur
berbentuk batang berstruktur yang biasanya
terbuat dari kaca dan ini menjadi bagian
yang sangat penting pada pH Meter. Air
dapat dikatakan memiliki kadar asam yang
tinggi jika elektron yang terdeteksi oleh pH
meter jumlahnya banyak dan air dapat
dikatakan memiliki kadar basa yang tinggi
jika electron yang terdeteksi oleh pH Meter
jumlahnya banyak.
Alat ukur kualitas
udara

Environmental Particulate Air Monitoring


Model : EPAM 5000
Produk : Environmental Device Inc (AS)
Fungsi : Alat Ukur debu TSP, PM10, PM2.5, PM1.0 di indoor maupun
outdoor
High Performance Liquid Chromatography

(HPLC)
Kromatografi cair berperforma tinggi (high
performance liquid chromatography, HPLC)
merupakan salah satu teknik kromatografi untuk
zatcair yang biasanya disertai dengan tekanan
tinggi.
HPLC digunakan untuk memisahkan molekul
berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat
padat tertentu. Cairan yang akan dipisahkan
merupakan fasa cair dan zat padatnya merupakan
fasa diam (stasioner). Teknik ini sangat berguna
untuk memisahkan beberapa senyawa sekaligus
karena setiap senyawa mempunyai afinitas
selektif antara fasa diam tertentu dan fasa gerak
tertentu.
Personal dust sampler
• Alat ukur kadar debu (particulate
matter) terhirup individu
Luxmete
r
• Alat ukur intensitas cahaya pada
suatu ruangan
Sound Level
Meter
• Sound Level Meter adalah suatu perangka
alat uji untuk mengukur tingkat kebisingan su
hal tersebut sangat di perlukan terutama untu
lingkungan industri, contoh pada industri
penerbangan, jalan raya, di sekitar mesin pab
Dr. YUSNIAR HANANI
DARUNDIATI

ANGKA
PENTING dan
INSTRUMEN
dalam
ANALISIS
KUALITAS
LINGKUNGAN
(2)
Significant digits

• Accuracy and precision are very important in chemistry. However, the


laboratory equipment and machines used in labs are limited in such a way
that they can only determine a certain amount of data.
• For example, a scale can only mass an object up until a certain decimal place,
because no machine is advanced enough to determine an infinite amount of
digits.
• Machines are only able to determine a certain amount of digits precisely.
These numbers that are determined precisely are called significant digits.
• Thus, a scale that could only mass until 99.999 mg, could only measure up to 5
figures of accuracy (5 significant digits). Furthermore, in order to have
accurate calculations, the end calculation should not have more significant
digits than the original set of data
ANGKA • Angka penting adalah semua
PENTING angka yang diperoleh dari hasil
(SIGNIFICANT pengukuran.
DIGITS) DALAM
PENGUKURAN • Angka penting ini terdiri atas
angka pasti dan angka terakhir
yang ditaksir (angka taksiran)
Aturan penulisan angka penting yaitu:

• Semua angka bukan nol merupakan angka penting.


• Contoh: 14,54 mempunyai 4 angka penting.
• Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol
adalah angka penting.
• Contoh: 5700,09 mempunyai 6 angka penting.
• Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda
desimal (tanda koma) bukan termasuk angka penting, kecuali
diberi tanda khusus (garis bawah/atas).
• Contoh: 406.000 mempunyai 3 angka penting;
Aturan penulisan angka penting yaitu:
Operasi Hitung Angka Penting
Aturan Angka Penting dalam Penjumlahan dan Pengurangan

• When adding or subtracting numbers, the end


result should have the same amount of
decimal places as the number with the least
amount of decimal places
• Dalam operasi hitung ini, hasil dari
penjumlahan dan pengurangan hanya boleh
memiliki satu angka taksiran/angka tak pasti.
115,7 + 12,31 + 0,813 = 128, 823
• Hasil penjumlahan tersebut
memiliki tiga angka taksiran (8, 2,
dan 3). Kita harus membulatkannya
menjadi satu angka taksiran. Maka
hasil akhirnya adalah 128, 8.
Contoh : Cara ini berlaku juga pada operasi
pengurangan

Y = 232,234 + 0,27
Y = …………………
Aturan Angka Penting Dalam
Perkalian dan Pembagian

• Penulisan hasil perkalian dan


pembagian pada angka penting
mengikuti angka penting
paling kecil; atau hasil
perkalian dan pembagian
angka penting harus memiliki
angka penting sebanyak angka
penting yang paling sedikit di
antara bilangan yang dikalikan.
Contoh :
28 x 47,5 = X
X = ………………………..
Berapa banyak angka penting pada angka berikut ini ?

1. 9,00034
2. 0,00417
3. 1,9 . 10-
4. 3800
5. 0,0571
• Untuk bilangan yang lebih dari 10,
pindahkan tanda desimalnya ke kiri
sampai hanya ada satu angka di
sebelah kiri tanda koma dan angka
itu tidak boleh angka nol, kemudian
Notasi hitung berapa kali tanda koma
digeser ke kiri.
Ilmiah • Jumlah penggeseran tanda koma
merupakan pangkat eksponensial
dan pangkat itu selalu bertanda
positif.
• 7,2 x 109
different types of glass
instruments used in • Bulb and graduated pipettes. These
are used to transport specific
laboratories amounts of fluids from one place to
another.
• Pipettes are volumetric instruments
for measuring volumes of liquid and
are generally calibrated 'to deliver'.
During the manufacturing process,
they are individually volumetrically
calibrated and provided with one or
more calibration marks.
• We distinguish between bulb and
graduated pipettes (calibrated to
deliver, TD, Ex) and disposable
micropipettes up to 200 μL
(calibrated to contain, TC, In).
Bulb pipettes

• Generally higher measurement accuracy


than graduated pipettes
• Bulb pipette models:The most important
model is the bulb pipette with 1 mark (total
delivery). Less common is the model with 2
marks (partial delivery).
Bulb pipettes are also called single volume
pipettes.
Graduated pipettes
• Scaling permits the reading of partial
volumes
• Types of graduated pipettes:
• Type 2 – nominal volume at top, total
delivery also for partial volumes
• Type 1 – nominal volume at bottom,
partial delivery for all volumes
• Type 3 – nominal volume at bottom,
total delivery only for the nominal
volume
• Rubber pipette filler helps
you to release air, draw
solution, and precisely
release solution from the
pipette.
Pipette Filler Instructions
1. Insert the top of the pipette in the bottom of the pipette filler
2. Release air from the pipette filler by squeezing valve “A” on the top of the
pipette filler while simultaneously squeezing the bulb. The amount of air you
release is dependent on the size of the pipette you are using-release more air
for larger volume pipettes.
3. Insert the tip of the pipette into the solution to be dispensed.
4. Siphon solution into the pipette to the desired level by squeezing valve “S”
on the bottom of the pipette filler.
This uses the vacuum created in the bulb to draw solution into the pipette.
Avoid to draw solution into the pipette filler.
5. Empty the pipette by squeezing valve “E” on the side tube. It will help to
release solution at the desired rate and to the desired level.
6. It works best to fill the pipette past the zero mark on step 4 (valve “S”) and
then draw the level down to the zero mark on step 6 (valve “E”). Once the
pipette is filled to the level desired the contents can be dispensed using valve
“E”.
Pippete fillers
• Designed for the quick filling
and releasing of liquid in
aspirating and
serological pipettes.
• Easy to use.
• Simply rotate the thumb
wheel to aspirate or dispense
accurate measurements.
• Press the release lever to
quickly dispense all liquid
from the pipettes
• Burettes. These are used to
dispense exact quantities of
liquid into another vessel.
•.
• Beakers. Simple containers
used to hold samples and
reagents
Labu erlenmeyer ini banyak digunakan karena memiliki
beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Berfungsi untuk mengukur serta
mencampur bahan-bahan analisa
• Tempat untuk melakukan titrasi bahan
• Sebagai wadah untuk menampung
larutan, bahan yang padat maupun cairan
• Meracik dan melarutkan
(menghomogenkan) bahan-bahan
komposisi media
• Erlenmeyer tanpa tutup asah yang
digunakan untuk titrasi dengan
pengocokan lemah hingga sedang
• Erlenmeyer dengan tutup asah yang
digunakan untuk titrasi dengan
pengocokan kuat, yang dihubungkan
dengan alat destilasi, alat ekstraksi, dan
sebagainya
• Volumetric flasks. Similar to
beakers, these are used to hold
samples, but usually come in a
conical or spherical shape with a
tapering neck.
• Condensers. Specifically used to cool heated liquid or gas.
• Retorts. These are used for distillation purposes.
• Graduated Cylinders. Similar to beakers,
these cylindrical vessels have volumetric
markings to allow for monitoring of
volume.
• Graduated cylinder atau gelas ukur
umumnya lebih akurat dan tepat
dibandingkan termos laboratorium dan
gelas.
• Namun, Graduated Cylinder kurang
akurat dan presisi dibanding volumetrik
gelas, seperti volumetrik flask atau pipet
volumetrik.
• Untuk alasan ini, Graduated Cylinder
tidak boleh digunakan untuk melakukan
analisis volumetrik. Graduated cylinder
kadang-kadang digunakan untuk secara
tidak langsung mengukur volume yang
solid dengan mengukur perpindahan
cairan.
Read each graduated cylinder and write the
amount
• Funnels. The tapered neck of a funnel allows easy pouring of a liquid
into a narrow orifice.
• Petri dishes. Shallow dishes used to culture living cells.
• Vials. Small bottles used to store samples or reagents.
• Slides. Used to hold items under a microscope for inspection and study.
• Stirring Rods. Used to mix solvents and samples together.
• Desiccators. A container designed to absorb moisture from a
substance.
• Drying pistols. Similar to a desiccator, the pistol is a more direct
method of removing moisture from a sample.
Oven
• Laboratory ovens, also referred
to as laboratory furnaces, are
used to sterilize biohazard waste,
dissecting instruments or
media/reagents for aseptic
assays.

They are also used for drying,


heating, testing environmental
stresses, such as changes in
temperature, light and humidity.
Ashing Furnace • Ashing furnaces are often used to
determine and measure the
change in weight from a sample as
one or more of the constituents
are burned off. The set up of an
ashing furnace consists of a
heating element used to combust
material within an enclosure.
• It typically can include a weigh
scale for measuring materials
before, during, and after the
combustion process.
• Applications include ashing for
material analysis of food, grains,
plastics, rubber, coal, animal fats,
and burn-off and removal of
material for cleaning.
Autoclave Sterilizer / Laboratory Autoclaves
• Laboratory autoclaves sterilize laboratory
equipment by using high temperatures
and pressure to produce steam.
• Autoclaves are found in research labs,
medical environments, dental offices, and
anywhere else where microbial
contamination is a primary concern.
• When loading an autoclave, it is important
the instruments not be touching each
other so the steam can access every
surface point.
Neraca / timbangan
analitik
centrifuge
• Centrifuge digunakan untuk
memisahkan partikel organel yang
larut sehingga membentuk
endapan yang terpisah berdasarkan
perbedaan massa jenis dari partikel
pembentuk larutan tersebut.
• Dalam prosesnya, Centrifuge
menggunakan prinsip rotasi atau
perputaran tabung yang berisi
larutan agar dapat dipisahkan
berdasarkan massa jenisnya.
Larutan akan terbagi menjadi dua
fase yaitu supernatant yang berupa
cairan dan pellet atau organel yang
mengendap.
• Terdapat tiga komponen utama dari centrifuge yaitu rotor,
drive shaft dan motor.
• Rotor adalah bagian tempat meletakkan tabung, botol
maupun wadah berisi larutan yang akan melalui proses
sentrifugasi. Sedangkan, drive shaft adalah sisi yang
menopang rotor dan tersambung dengan motor yang
merupakan alat yang memiliki kontrol untuk menyalakan
rotor.
• Beberapa jenis centrifuge juga ada yang dilengkapi dengan
pengatur suhu untuk mencegah kerusakan sampel biologi
yang akan diproses.

Anda mungkin juga menyukai