id
1
BAB I
PENDAHULUAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Industri yang bergerak dalam bidang minyak Bumi dan gas alam
memiliki resiko tinggi di sektor hulu, yaitu pada kegiatan Pengeboran
(Drilling) dan kegiatan pengelolaan lapangan migas (Workover). Selain itu
pada sektor hilir migas yaitu pengolahan dan pendistribusian juga memiliki
resiko yang sama dengan industri hulu migas. Resiko ini meliputi aspek
finansial, kecelakaan, kebakaran, ledakan, maupun penyakit akibat kerja dan
dampak lingkungan. "Sektor hulu memiliki risiko yang sangat tinggi, hal ini
terbukti dari laporan statistik kecelakaan Migas tahun 2006-2010 dimana
angka kecelakaan sektor hulu relatif lebih besar dibanding sektor hilir.
Selama tahun 2010, terjadi 12 kecelakaan fatal pada kegiatan hulu dan
hilir. Sebanyak 10 kasus terjadi pada kegiatan hulu migas dan 2 kasus pada
hilir migas. Kecelakaan fatal adalah kecelakaan yang mengakibatkan orang
meninggal dan kerusakan peralatan atau instalasi yang biaya perbaikannya
melebihi US$ 10.000. Untuk hulu migas, selain mengakibatkan 10 orang
meninggal dunia, terjadi 2 kerusakan peralatan atau instalasi. Sedangkan hilir
migas, terjadi 2 kecelakaan fatal. Total kecelakaan hulu migas pada 2010
mencapai 122 kasus yaitu ringan 71 kasus, sedang/hilang jam kerja sebanyak
25 kasus, besar atau cacat permanen 16 kasus dan fatal 10 kasus. Jumlah ini
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 128
kasus yaitu ringan 77 kasus, sedang 31 kasus, berat 16 kasus dan fatal 4 kasus.
Sementara pada kegiatan hilir migas, pada tahun 2010 terjadi 13 kasus
kecelakaan yaitu ringan 9 kasus, sedang 1 kasus, berat 1 kasus dan fatal 2
kasus. Kecelakaan fatal pada hulu migas, antara lain pekerja tertimpa tubing
bowl, kebakaran kapal, terperangkap dalam tangki uploading nitrogen dan truk
trailler masuk jurang. (Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi, 2010,
diakses pada tanggal 3 Oktober 2013, Pukul 16:45 WIB).
Badan usaha migas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah PT
Elnusa Tbk. PT Elnusa Tbk. adalah badan usaha migas yang bergerak dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
bidang usaha hulu migas yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun dan
membawahi lebih dari 1500 tenaga kerja, yang bekerja di kantor pusat, dan
daerah operasi migas. Tenaga kerja yang berkompetensi mendukung kegiatan
usaha hulu migas, tersebar di seluruh wilayah indonesia, dalam mengelola
lapangan migas berbagai wilayah kerja baik darat (onshore) maupun lepas
pantai (offshore). Dalam mendukung pelaksanaan perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja PT Elnusa memiliki bagian kerja khusus yang disebut
Departemen health & safety, Enviroment (HSE Dept.). HSE Dept
berkomitmen untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui penerapan standar K3 yang dituangkan dalam berbagai instrument
Peraturan Perusahaan. PT Elnusa Tbk menganggap sangat penting penerapan
standar K3 mengingat dalam proses pengeboran menggunakan teknologi
tinggi dan kompleks dan sangat beresiko tinggi terhadap bahaya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja yang lebih besar. Pentingnya penerapan K3 dalam
kegiatan operasi migas untuk memberikan perlindungan terhadap pekerja agar
tidak celaka dan sakit dalam bertugas dan memberikan rasa aman serta tidak
menghambat dalam melakukan kegiatan operasi migas agar efektif dan
efisien. Maka untuk mengantisipasi segala resiko tersebut PT Elnusa Tbk.
menyusun berbagai peraturan mengenai pengawasan K3, baik itu pengawasan
terhadap sikap kerja yang membahayakan, pengawasan pada lingkungan kerja
dan lain sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
2. Tujuan Subyektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
3. Pendekatan Penelitian
b. Wawancara
commitdisebut
gejala. Proposi-proposi tersebut to userpremis mayor, premis minor, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, peneliti menguraikan mengenai kajian pustaka dan teori
dari para ahli maupun doktrin hukum berdasarkan literatur yang berkenaan
dengan permasalahan yang diteliti serta kerangka pemikirannya. Landasan
teoritik tersebut meliputi Tinjauan Umum tentang Pengeboran minyak dan
Gas Bumi, Tinjauan Umum tentang Ketenagakerjaan dan Hubungan Kerja,
Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Keselamatan kerja, dan Tinjauan
Umum tentang Perlindungan Kesehatan Kerja serta Tinjauan Umum tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu, untuk
memudahkan pemahaman alur berfikir, maka di dalam bab ini juga disertai
dengan kerangka pemikiran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Dalam bab ini, peneliti menganalisa, mengkaji dan mengolah dari data
penelitian lalu menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan sebagai
jawaban perumusan masalah. Terdapat dua pokok permasalahan yang dibahas
dalam bab ini. Yaitu apakah perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
bagi pekerja dalam proses pengeboran minyak dan gas Bumi di PT Elnusa
Tbk. telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dan apakah upaya
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Elnusa Tbk sudah
mampu meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja dalam proses pengeboran
minyak dan gas Bumi.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab akhir dalam penelitian ini, peneliti meringkas dari bab awal
hingga bab akhir dalam penelitian menjadi satu simpulan dan memberikan
masukan saran terkait dengan permasalahan yang diteliti. Sehingga
diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan yang
membangun terhadap pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam proses pengeboran minyak dan gas Bumi di PT Elnusa Tbk.
Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user