Anda di halaman 1dari 12

PESTISIDA ORGANOFOSFAT, KARBAMAT,

ORGANOKLORIN, DAN ARSEN


Kelompok 3
PESTISIDA

Pestisida merupakan bahan kimia atau bahan alami yang


memberantas populasi hama terutama dengan cara
membunuh organisme hama, seperti serangga,
penyakit, gulma atau hewan.

PENGGUNAAN PESTISIDA

a. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit


yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau
hasil-hasil pertanian.
b. Memberantas rerumputan.
PENGGUNAAN PESTISIDA

c. Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak


diinginkan.
d. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada
hewan peliharaan atau ternak.
e. Memberantas atau mencegah hama-hama air.
f. Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik
g. Memberantas atau mencegah binatang-binatang
yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
PENGGOLONGAN PESTISIDA

ORGANOFOSFAT

KARBAMAT
PESTISTIDA

ORGANOKLORIN

ARSEN
ORGANOFOSFAT

Organofosfat adalah insektisida yang paling toksik di antara jenis


pestisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada
manusia. Bila tertelan, meskipun hanya dalam jumlah sedikit,
dapat menyebabkan kematian

Pemeriksaan Fisik

Bau Tekanan Darah

Suhu Tubuh Nadi

Kulit Selaput Lendir


Dampak Penggunaan Ethyl parathion merupakan
derivate phenyl yang sifatnya
sangat toksik tidak digunakan di
Parathion rumah.

Demeton adalah campuran


isomer yang tidak berwarna dan
memiliki bau belerang yang kuat
Demeton dan sebagai Inhibitor
Cholinesterase dan serius
menekan sistem saraf

parasimpatomimetik, yang
Malathion berarti berikatan irreversibel
dengan enzim kolinesterase pada
sistem saraf
Gejala Keracunan

Racun pestisida golongan organofosfat masuk kedalam


tubuh melalui pernafasan, tertelan melalui mulut
maupun diserap oleh tubuh.
Gejala awal seperti salivasi, lakrimasi, urinasi dan diare

Cara Pencegahan

Pembelian pestisida Penyimpanan

Perlakuan sisa kemasan Penatalaksaan penyemprotan


KARBAMAT

Karbamat merupakan insektisida yang bersifat sistemik dan berspektrum


luas sebagai nematosida dan akarisida.

Dampak Penggunaan

Penghambat kerja enzim kolinesterase dengan cara menempel


enzim tersebut. Sehingga asetilkolin tidak dapat dipecah menjadi
kolin dan asam asetat oleh enzim kolinesterase.
Dampak Penggunaan
timbulnya gerakan otot tertentu, pupil atau mata menyempit menyebabkan
penglihatan kabur, mata berair, mulut berbusa dan berair liur banyak, sakit
kepala, pusing, keringat banyak, detak jantung sangat cepat, mual, muntah-
muntah, kejang perut, mencret, sukar bernafas, otot tidak dapat digerakkan
atau lumpuh dan pingsan.
ORGANOKLORIN

Organoklorin merupakan polutan yang bersifat persisten dan


dapat terbioakumulasi di alam serta bersifat toksik terhadap
manusia dan makhluk hidup lainnya. Organoklorin tidak reaktif,
stabil, memiliki kelarutan yang sangat tinggi di dalam lemak, dan
memiliki kemampuan degradasi yang rendah.

Dampak Penggunaan

Dampak organoklorin bagi kesehatan manusia seperti kejang


mirip epilepsy, mual, muntah, sakit kepala, gelisah dan tremor.
Dan juga dapat kehiilangan kesadaran, fibrilasi ventrikel, dan
depresi nafas
ARSEN

Arsen merupakan logam berat dengan valensi 3 atau 5, dan


berwarna metal (steel-grey). Racun arsen pada umumnya mudah
larut dalam air, khususnya dalam air panas .

Sumber Pencemaran

Batuan dan Sedimen Air

Udara Biota
PEMERIKSAAN PESTISIDA

Pemeriksaan enzim asetil cholin


esterase (AChE)

tabung reaksi ukuran 5 ml, mikropipet ukuran 100 l,


spektrofotometer, spuit, tourniquet, vacum tube dan
yellow type.

serum darah dan reagen cholin esterase


PEMERIKSAAN PESTISIDA

a. darah probandus diambil dengan spuit sebanyak 3 cc


dimasukan dalam tabung reaksi/ vacum tube dan
disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 6000 rpm.
b. Serum diambil sebanyak 40 l dan dimasukan ke dalam 4
cc reagen cholin esterase kemudian dipindahkan ke dalam
kuvet.
c. Absorbansi pada spektrofotometer dibaca dengan panjang
gelombang 490 nm
d. Tepat 60 detik pertama (A1) dan 60 detik kedua (A2).
e. Kemudian dihitung aktifitas AcHe dan tingkat
keracunannya

Anda mungkin juga menyukai