Anda di halaman 1dari 1

Sumber alasan kegawatan masalah

1. Kanker serviks

Berdasarkan data Globocan (IARC) 2012, Kanker Payudara menempati urutan pertama seluruh
kanker pada perempuan (incidence rate 40 per 100.000 perempuan), kasus baru yang
ditemukan 30,5% dengan jumlah kematian 21,5% per tahun dari seluruh kasus kanker pada
perempuan di dunia. Kanker Leher Rahim menempati urutan kedua dengan incidence rate 17
per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan 13,0% dengan jumlah kematian 10,3% per
tahun dari seluruh kasus kanker pada perempuan di dunia. (Permenkes No 34 Tahun 2015)

2. Diare

Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d
2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000
penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000
penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga
masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009
terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR
1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204
dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.)

3. Penumonia balita

Pneumonia masih menjadi pembunuh balita nomer satu, dimana sebesar 18% dari total
penyebab kematian balita disebabkan oleh pneumonia. Penyebab kematian terbesar
berikutnya setelah pneumonia adalah diare sebesar 10%. Keduanya menyebabkan kematian
sebesar 2 juta balita setiap tahunnya. Kematian oleh pneumonia pada balita sebesar 4%
disumbang ketika bayi baru dilahirkan, dapat dikatakan jika diagnosa dan penatalaksanaan
pneumonia berpengaruh besar dalam mempengaruhi angka kematian balita akibat pneumonia
di dunia (WHO, 2013).

4. TB

WHO menempatkan Tuberkulosis menjadi penyakit yang berada di peringkat 1 sebagai penyakit
menular paling mematikan dan di tingkat internasional, Indonesia menempati peringkat 3
dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India dan Cina. (TROPMED UGM, 2020)

5. Kusta

Mycobacterium leprae merupakan bakteri penyebab penyakit kusta. Penyakit infeksi kronis ini
dapat menyerang kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernafasan atas dan mata. Penatalaksanaan
kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Pada dasarnya penyakit ini menyerang
kulit, saraf tepi, hingga dapat menyerang organ-organ tubuh lainnya. Bakteri tersebut diduga
menyebar melalui droplet. Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat menyebabkan cacat
permanen bahkan kematian bagi penderitanya (Sehgal, 2006 dalam M.Kamal 2015)

Anda mungkin juga menyukai