Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Higiene Sanitasi

Vol. 2 No. 1 April 2022 e-ISSN 2828-0474

PEMETAAN KUALITAS AIR SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRI NGINGAS SIDOARJO


DIJINJAU DARI PARAMETER BOD DAN TSS TAHUN 2021
Fauzi Udianto, Ferry Kriswandana, Rachmaniyah
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya
Email korespondensi: fauziudianto13@gmail.com

ABSTRACT
Rivers are one of the environmental components that have important functions for human
life, including to support environmental balance as a result of increased development
activities in various fields. River pollution occurs because of domestic and non-domestic
waste. River pollution that occurs in the ngingas river causes a pungent and colorful odor
that affects the biota and quality of river water. The purpose of this study was to measure
and map river water quality in terms of TSS and BOD parameters. The research is
descriptive in nature with the independent variable being effluent along the river and the
dependent variable being the levels of TSS and BOD in the ngingas river. The sampling
technique used the grab sampling method and composite sampling was carried out by
taking 4 points as far as 2 km from the Ngingas River flow. Data analysis was done by
descriptive method of BOD and TSS levels as a result of the effluent at the 4 specified
points. The results of the measurement of 4 sampling points at the Ngingas River showed
BOD and TSS results of 151.5 mg/L and 103 mg/L in the first 1 km caused by domestic
waste originating from settlements with the criteria of the waste being slightly foamy, and
smelling good. While in the second 1 km the results of TSS and BOD are 814.2 mg/L and
73.8 mg/L, the measurement results can be caused by many factors, namely household
activities or industrial activities, with the criteria that the waste is sometimes foamy. ,
slightly black, cloudy and smelly. Suggestions for other researchers are efforts to reduce
TSS and BOD levels that meet the requirements and it is hoped that every industrial owner
has a sewage treatment plant.

Keywords: TSS, BOD, Mapping Water, River, Industrial Area

PENDAHULUAN
Sungai sebagai salah satu komponen kualitas air yang dilakukan oleh DLH
lingkungan yang mempunyai fungsi Provinsi Jawa Timur maupun DLH
penting bagi kehidupan manusia kabupaten/kota. Berdasarkan data yang
termasuk untuk menunjang dihimpun dan dianalisis, maka kondisi
keseimbangan lingkungan sebagai akibat kualitas air sungai di Jawa Timur
adanya peningkatan kegiatan menunjukan konsentrasi BOD sebesar
pembangunan di berbagai bidang. 94,38 mg/L, Total Coli sebesar 97,2 ppm,
Pencemaran sungai yang berasal dari tinja 88,79%, COD 10,28 mg/L, TSS
limbah domestik maupun non domestik. sebesar 50,55 mg/L di lokasi pantau
Pencemaran air sungai dan lingkungan melebihi baku mutu kualitas air sungai.
sekitarnya perlu dikendalikan seiring Pada salah satu titik pantau, kualitas
dengan laju pembangunan agar fungsi Sungai Brantas tahun 2017, menunjukan
sungaidapat dipertahankankelestariannya BOD 6,61 mg/L dari tahun 2016 4,52 mg/L
(Satmoko Yudo, 2006). (IKPLHD JATIM, 2018).
Berdasarkan Indeks Kualitas Air Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun
(IKA) di Wilayah Sungai Strategis 2021 Penyelenggaraan Perlindungan Dan
Nasional, yaitu Wilayah Sungai Brantas Pengelolaan Lingkungan Hidup. bahwa
pada tahun 2017 sebesar 47,48 turun dari semua industri dan/atau kegiatan usaha
tahun sebelumnya sebesar 47,68 dengan lainnya yang menghasilkan air limbah
kondisi “waspada”. Program pengendalian wajib mentaati dan tidak boleh melampaui
air telah dilakukan oleh DLH Provinsi Jawa baku mutu yang telah ditetapkan.
Timur yang difokuskan pada DAS Brantas, Penelitian ini dilakukan di daerah kawasan
tetapi kondisi hasil pemantauan industri Ngingas, Sidoarjo dan telah
konsentrasi beberapa parameter kunci melakukan uji pendahuluan

31
Jurnal Higiene Sanitasi
Vol. 2 No. 1 April 2022 e-ISSN 2828-0474

menggunakan metode random sampling


dan mendapatkan hasil melebihi nilai baku Alat yang digunakan dalam penelitian
mutu yakni 238,5 mg/L untuk TSS dan ini meliputi botol winkler, gelas ukur 1000
51,05 mg/L untuk BOD5. Baku mutu untuk mg/l, gelas beaker 1000 mg/l, pipet 10
parameter TSS dan BOD5 maksimum mg/l, inkubator 20oC, Buret dan statif,
adalah 100 mg/L untuk parameter TSS erlenmeyer, pipump, oven, desikator,
dan 6 mg/L untuk parameter BOD 5. Oleh timbangan analitik, kaca arloji/cawan
karena itu perlu dilakukan penelitian lebih petri, cawan kaca masir, pinset, sistem
lanjut untuk mengetahui faktor-faktor vakum. Bahan yang digunakan untuk
yang mempengaruhi tingginya kadar TSS penelitian ini adalah aquadest, MnSO4,
dan BOD di sungai tersebut. KOH-KI, H2SO4 pekat, larutan baku
Tujuan penelitian ini adalah untuk Na2S2O3, indikator amilum, kertas saring,
Mengetahui serta melakukan pemetaan air suling.
dan kualitas air sungai di kawasan industri Langkah kerja pengambilan sampel air
Ngingas, Sidoarjo, yang ditinjau dari sungai :
parameter TSS dan BOD5. 1 Siapkan semua bahan yang
dibutuhkan untuk melakukan
METODE PENELITIAN pengambilan sampel air.
Penelitian ini bersifat Deskriptif yaitu 2 Pastikan tutup botol tenggelam
ingin mengetahui dan mendeskripsikan tertutup rapat agar tidak ada
bagaimana gambaran kondisi serta udara yang masuk.
kualitas air di sungai pada kawasan 3 Pasang selang yang digunakan
industri Ngingas, Sidoarjo dan untuk menyedot air
memberikan gambaran kualitas air 4 Tutup dengan jari selang panjang
dengan dasar peraturan yang sudah ada pada botol tenggelam
dan mendeskripsikan effluen apa saja 5 Masukkan botol tenggelam ke
yang ada di kawasan sungai tersebut. dalam air sungai, pastikan botol
Disain penelitian yang digunakan pada tenggelam dengan sempurna.
penelitian ini adalah studi kasus. 6 Setelah botol tenggelam dengan
Teknik pengambilan sampel yang sempurna buka jari yang
digunakan pada penelitian ini yaitu grab digunakan untuk menutupi selang
sampling dengan mengambil sampel botol tenggelam.
secara langsung dari badan air dalam 7 Pastikan terdapat butiran air pada
suatu periode waktu tertentu pada titik permukaan air yang menandakan
sampling yang telah dilakukan serta botol tenggelam sedang
dalam batas jarak yang telah ditentukan melakukan pengisian air.
terlebih dahulu, kemudian dilakukan 8 Tunggu hingga butiran air pada
composite sampel. Titik sampling di ambil permukaan air hilang yang
di dekat industri yang mengalirkan limbah menandakan bahwa air sudah
ke aliran sungai Ngingas dan juga pada terisi.
daerah aliran sungai didekat pemukiman 9 Pindahkan air dari botol
yang melakukan pembuangan limbah tenggelam kedalam botol sampel
domestik kedalam sungai. Pengambilan secara perlahan agar tidak
sampel TSS dan BOD dilakukan sebanyak menimbulkan busa pada saat
5 titik sampling dengan jarak setiap 500 pemindahan air yang dapat
meter searah dengan aliran badan air. mempengaruhi hasil pemeriksaan
sampel nantinya.
10 Lakukan pemeriksaan keasaman
(pH) dengan menggunakan
kertas lakmus.
11 Tutup botol sampel dengan rapat
agar tidak terjadi kebocoran.
12 Beri tanda atau labelling dengan
jelas (jenis pemeriksaan, jenis air,
lokasi pengambilan sampel,

32
Jurnal Higiene Sanitasi
Vol. 2 No. 1 April 2022 e-ISSN 2828-0474

waktu pengambilan sampel,


parameter pemeriksaan, nama HASIL DAN PEMBAHASAN
pengambil sampel) menggunakan Gambaran Obyek Penelitian
e-tiket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
13 Masukkan botol sampel dan botol bagaimana kondisi aliran sungai yang
tenggelam kedalam coolbox. terletak di daerah Ngingas, Sidoarjo
14 Sampel dikirim ke laboratorium sepanjang 2 km yang kemudian dilakukan
untuk dilakukan analisa TSS dan pengambilan sampel untuk mengetahui
BOD5. mengetahui seberapa besar nilai
kandungan BOD dan TSS yang terdapat
Langkah-langkah pengaplikasian pada aliran sungai tersebut lalu dilakukan
karbon aktif : pemetaan pada setiap 1 km dan
1. Siapkan semua alat mendeskripsikan effluen apa saja yang
2. Tambahkan karbon aktif dengan terdapat pada sepanjang aliran sungai
dosis 4 gr, 6 gr, dan 8 gr dalam yang diteliti tersebut sehingga
masing-masing beaker glass yang menyebabkan nilai BOD dan TSS tinggi,
berisi 500 ml air sumur. serta melakukan identifikasi terhadap
3. Jartest dengan kecepatan 90 rpm kualitas air yang diujikan.
selama 30 menit Teknik pengambilan sampel yang
4. Diamkan selama 30 menit untuk digunakan pada penelitian ini
memisahkan karbon aktif dengan menggunakan teknik Grab Sampling
air. dengan metode gabungan waktu atau
5. Ulangi sebanyak 8 kali replikasi. biasa disebut dengan composite sampling.
6. Periksa kadar besi (Fe). Sampel air diambil pada bagian bantaran
Teknik pengumpulan data sungai dan bagian tengah sungai
diperoleh dari hasil pemeriksaan kemudian digabung menjadi satu sampel,
kadar Fe pada air sumur di Balai hal yang sama juga dilakukan pada
Besar Laboratorium Kesehatan sampel-sampel berikutnya. Kemudian
Surabaya. Analisis data dalam dilakukan pengujian laboratorium
penelitian ini menggunakan uji One terhadap sampel tersebut guna
Way Anova untuk mengetahui mengetahui berapa nilai kandungan BOD
perbedaan rata-rata penurunan kadar dan TSS yang terdapat pada aliran sungai
besi (Fe). tersebut.

Hasil Pengukuran Pada Lokasi Titik Pengambilan Sampel


Tabel 1
Hasil Pengukuran Titik Sampling 1
No Parameter Satuan Hasil B ML1) Metode
1 BOD5 mg/L 151,6 6 SNI 6989.72-2009
2 TSS mg/L 103,0 100 SNI 6989.3-2019

Hasil uji laboratorium diatas hasil memberikan kontribusi terbesar adalah


kadar BOD sebesar 151.6 mg/L yang grey water atau limbah domestik, karena
berarti melebihi nilai baku mutu yaitu sudah banyak warga di sekitar area
sebesar 6 mg/L dan hasil untuk tersebut yang sudah memiliki septic tank
pengujian kadar TSS didapati 103.0 mg/L pada rumah masing-masing. Terdapat
yang berarti juga melebih nilai baku mutu pencemaran yang masuk ke dalam air
sebesar 100 mg/L. Hasil pengukuran sungai seperti kegiatan warga yang
tersebut dapat di identifikasi bahwa langsung membuang sisa hasil rumah
tingginya sumber effluen yang tangganya kedalam sungai dan limbah
mencemari sungai tersebut. Menurut sisa hasil produksi dari industri logam,
hasil pemantauan lapangan dan industri besi, industri rumah tangga.
wawancara oleh warga sekitar yang

33
Jurnal Higiene Sanitasi
Vol. 2 No. 1 April 2022 e-ISSN 2828-0474

Tabel 2
Hasil Pengukuran Titik Sampel 2
No Parameter Satuan Hasil B ML1) Metode
1 BOD5 mg/L 814,2 6 SNI 6989.72-2009
2 TSS mg/L 73,8 100 SNI 6989.3-2019

Pada titik sampling 2 hasil dari kualitas air sungai Ngingas Sidoarjo pada
pengujian laboratorium hasil pengukuran titik sampling 1 memiliki nilai kadar BOD
kadar BOD sebesar 814,2 mg/L yang sebesar 151,6 mg/L serta TSS sebesar
merupakan nilai kadar BOD tertinggi dari 103 mg/L. Menurut pengamatan
4 titik lokasi pengambilan sampel dan lapangan yang dilakukan hal ini
untuk pengujian kadar TSS didapati hasil dikarenakan banyaknya kegiatan
73,8 mg/L yang berarti nilai kadar masyarakat sehari-hari yang melibatkan
tersebut masih dibawah nilai ambang sungai tersebut sehingga terjadi
batas yaitu sebesar 100 mg/L. kondisi kontaminasi terhadap sungai tersebut.

Hasil Pengukuran Kadar BOD dan TSS Di Daerah Ngingas Sidoarjo


Tabel 3
Hasil Pengukuran Titik Sampling 3
No Parameter Satuan Hasil B ML1) Metode
1 BOD5 mg/L 151,6 6 SNI 6989.72-2009
2 TSS mg/L 103,0 100 SNI 6989.3-2019

Hasil uji laboratorium diatas didapati memberikan kontribusi terbesar adalah


hasil kadar BOD sebesar 151.6 mg/L grey water atau limbah domestik, karena
yang berarti melebihi nilai baku mutu sudah banyak warga di sekitar area
yaitu sebesar 6 mg/L dan hasil untuk tersebut yang sudah memiliki septic tank
pengujian kadar TSS didapatkan 103.0 pada rumah masing-masing. Terdapat
mg/L yang berarti juga melebih nilai baku pencemaran yang masuk ke dalam air
mutu sebesar 100 mg/L. Hasil sungai seperti kegiatan warga yang
pengukuran tersebut dapat di identifikasi langsung membuang sisa hasil rumah
bahwa tingginya sumber effluen yang tangganya kedalam sungai dan limbah
mencemari sungai tersebut. Menurut sisa hasil produksi dari industri logam,
hasil pemantauan lapangan dan industri besi, industri rumah tangga.
wawancara oleh warga sekitar yang

Tabel 4
Hasil Pengukuran Titik Sampling 4

No Parameter Satuan Hasil B ML1) Metode


1 BOD5 mg/L 814,2 6 SNI 6989.72-2009
2 TSS mg/L 73,8 100 SNI 6989.3-2019

Pada titik sampling 4 hasil dari Hasil pengukuran tersebut dapat di


pengujian laboratorium didapati hasil identifikasi bahwa tingginya sumber
pengukuran kadar BOD sebesar 814,2 effluen yang mencemari sungai tersebut.
mg/L yang merupakan nilai kadar BOD Menurut hasil pemantauan lapangan dan
tertinggi dari 4 titik lokasi pengambilan wawancara oleh warga sekitar yang
sampel dan untuk pengujian kadar TSS memberikan kontribusi terbesar adalah
didapati hasil 73,8 mg/L yang berarti nilai grey water atau limbah domestik, karena
kadar tersebut masih dibawah nilai sudah banyak warga di sekitar area
ambang batas yaitu sebesar 100 mg/L. tersebut yang sudah memiliki septic tank

34
Jurnal Higiene Sanitasi
Vol. 2 No. 1 April 2022 e-ISSN 2828-0474

pada rumah masing-masing. Terdapat dilakukan pengambilan sampel setiap


pencemaran yang masuk ke dalam air 100 meter agar hasil yang didapati
sungai seperti kegiatan warga yang lebih akurat dan mendapatkan data
langsung membuang sisa hasil rumah empiris, kapasitas limbah yang masuk
tangganya kedalam sungai dan limbah ke badan air perharinya guna
sisa hasil produksi dari industri logam, mendukung hasil uji laboratorium
industri besi, industri rumah tangga. pada penelitian berikutnya.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pengukuran kadar BOD yang Atima, W. (2015). BOD Dan COD Sebagai
dilakukan pada beberapa titik disungai Parameter Pencemaran Air. Jurnal
Ngingas menunjukkan kadar BOD diatas Biology Science & Education, 83-93.
ambang batas pada semua titik sampel. Dr. H. Asri, M. (2016).Dampak Limbah
Kadar BOD tertinggi terdapat pada titik Dan Polusi Terhadap Manusia Dan
sampel 2 dan 4 dengan nilai sebesar Lingkungan. Makassar: Alauddin
814,2mg/L dan 244,2mg/L. Kadar TSS University Press.
tertinggi berada pada titik sampel 1 dan JATIM, P. (2014).Tentang Baku Mutu Air
4 yang menujukkan pada angka Limbah Bagi Industri Dan/Atau
103.0mg/L dan 331.0mg/L. Hasil Kegiatan Usaha Lainnya. Retrieved
pemetaan sungai ngingas berdasarkan Desember 9, 2020, from PERGUB
kualitas air di 1 km pertama JATIM:
menunjukkan hasil BOD dan TSS yang http://arsipjdih.jatimprov.go.id/uplo
tinggi diakibatkan oleh pembuangan ad/7698/PerGub_No._52_Thn_2014
kegiatan rumah tangga, sedangkan pada _ttg_Perubahan_PerGub_No._72_T
1 km kedua menunjukkan hasil kadar hn_2013_ttg_Baku_Mutu_Air_Limb
BOD dan TSS yang tinggi yang ah.pdf
disebabkan oleh tingginya aktivitas Nailufar, N. N. (2020). Retrieved Januari
masyarakat. 12, 2021, from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/rea
SARAN d/2020/04/10/200000969/pengertia
1. Bagi masyarakat Penulis dapat n-dan-jenis-jenis-sungai?page=all
memberikan saran kepada Rizal, M. (2011). Analisis Pengelolaan
masyarakat bahwa masyarakat Persampahan Perkotaan. Jurnal
diharapkan lebih memperhatikan SMARTek, Vol. 9 No. 2., 155-172.
limbah yang akan di buang ke sungai Standar Nasional Indonesia, (2004). SNI
dan apabila perlu dilakukan 06-6989.3:2019.Cara Uji Padatan
pengolahan terlebih dahulu seperti Tersuspensi Total (Total Suspended
membuat IPAL rumah tangga Solid,TSS) secara gravimetri.
komunal yang dapat mereduksi zat Sukmono, A. (2018). Pemantauan Total
pencemar/kontaminan sebelum Suspended Solid (TSS) Waduk Gajah
masuk kedalam badan air penerima, Mungkur Periode 2013-2017
serta melakukan pengolahan terpusat Dengan Citra Satelit Landsat-8.
guna meminimalisir pencemaran pada Jurnal “ELIPSOIDA”, Volume 01
badan air juga perlu dilakukan. Nomor 01, 33-38.
2. Untuk peneliti lain diharapkan Yudo, S. (2006).Kondisi Pencemaran
penelitian ini dapat dilanjutkan Logam Berat Di Perairan Sungai.JAI
dengan melakukan upaya penurunan Vol. 2 , No.1, 1-15.
kadar BOD dan TSS di area sungai Yuliastuti, E. (2011). Kajian Kualitas Air
Ngingas Sidoarjo tidak melebihi NAB Sungai Ngringo Karanganyar Dalam
yang telah di tetapkan oleh Upaya Pengendalian Pencemaran
pemerintah. Kelemahan pada Air. Tesis Universitas Diponegoro,
penelitian ini juga terdapat pada titik 11-12.
sampel yaitu setiap 500 meter, Yuwono, A. S. (2008). Kuantifikasi Bau
penulis memberikan saran pada Dan Polusi Bau Di Indonesia. Jurnal
peneliti berikutnya mungkin dapat Purifikasi, Vol. 9, No. 2, 175-186.

35

Anda mungkin juga menyukai