PENELITIAN
Abstract
Persyaratan air yang layak konsumsi atau air sehat adalah dapat memenuhi syarat kimia, fisik,
dan biologi. Salah satu syarat kimia dalam persyaratan kualitas air adalah kandungan zat kapur pada
air sumur gali. Menurut World Health Organization (WHO) air yang kadar kapurnya tinggi dapat men-
imbulkan dampak terdapat kesehatan yaitu dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jan-
tung dan batu ginjal. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas abu sekam padi sebagai
biofilter zat kapur pada air sumur gali Dijalan Domba Kelurahan Talise.
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu eksperimen semu dengan pendekatan One Group Pretest
Post Test dengan memberikan perlakuan abu sekam padi dengan ketebalan 5 cm, 10 cm, dan 15 cm,
Sampel air diambil Dijalan Domba Kelurahan Talise.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan zat kapur air sumur gali di Jalan Domba Ke-
lurahan Talise dengan menggunakan Abu sekam padi sesuai dengan standar air minum yang telah
ditetapkan oleh PERMENKES RI No 492/Menkes/Per/IV/2010, yaitu 500 mg/l. Abu sekam padi pada
ketebalan 5 cm dapat menurunkan zat kapur sebesar 194,16 mg/l atau (66,84 %), ketebalan 10 cm
dapat menurunkan zat kapur sebesar 191,57 mg/l atau (67,28 %) Ketebalan 15 cm dapat menurunkan
zat kapur sebesar 188,65 mg/l atau 67,78 %.
Pada ketebalan 15 cm efektif untuk menurunkan zat kapur dan memberikan hasil yang cukup
signifikan untuk menurunkan zat kapur. Harapan dari peneliti kepada masyarakat yang mempunyai
air sumur gali dengan tingkat zat kapur yang tinggi agar sebaiknya melakukan pengolahan terlebih
dahulu. Salah satu alternatifnya yaitu dengan menggunakan abu sekam padi.
Kata Kunci : Abu sekam padi, Zat Kapur, Air Sumur Gali
Mengambil air sumur gali, Bilas jergen dengan- Kriteria pemeriksaan laboratorium yang telah
menggunakan air yang akan diambil sampelnya, Isi ditetapkan.
air kedalam jergen sampel. Setelah jergen sampel Analisis Data
penuh tutup rapat. Sampel yang diamatidarisumur gali. Kemudi-
Perlakuan Menggunakan Abu Sekam Padi andianalisis di Laboratorium, paremeter yang di-
Air yang digunakan sebelumnya di uji kadar analisisdalampenelitianiniyaitu kandungan zat ka-
kapurnya.. Air yang sudah di uji kadar kapurnya pur yang terdapat didalam air sumur gali dan
dimasukan di ember, diberikan abu sekam padi penurunan kadar kapur dengan menggunakan abu
dengan ketebalan 5 cm, 10 cm, 15 cm dari masing- sekam padi.
masing sampel. Dari masing-masing sampel diberi- Penyajian Data
kan waktu selama 45 menit. Kemudian air yang Bentuk penyajian data adalah penyajian da-
keluar dari kran masing-masing ditampung dengan lam bentuk tabel dan narasi tentang segala sesuatu
botol sampel. Setelah semua air ditampung dalam yang berhubungan dengan penelitian.
botol sampel dan di pasanglebel maka air tersebut
langsung dibawah ke laboratorium. Hasil
Cara kerja pengukuran kadar kapur: Gambaran Lokasi Penelitian
Sampel air dimasukan ke dalam labu erlen- Lokasi penelitian terdapat di Kelurahan
meyer sebayak 50 ml. Ditambahkan 1 ml larutan Talise Kecamatan Mantikulore. Wilayah Kelurahan
buffer. Ditambahkan indikator EBT sepucuk sendok Talise berada di tengah Kota Palu dengan luas area
kecil, hingga berubah menjadi merah tua. Titrasi 1102,955 Ha.
dengan larutan Ethylen Diamine Tetra Acetic(EDTA) Pengukuran zat kapur pada media abu
sampai warna berubah dari merah tua menjadi biru sekam padi dengan ketebalan 5 cm, 10 cm dan 15
laut. cm. Pemeriksaan zat kapur dilaksakan di Laborato-
Pengolahan Data rium UPT Laboratorium Kesehatan dan didapatkan
Pengolahan data dilakukan berdasarkan hasil pada Tabel 1.
%
Pengulangan
Penurunan
Perlakuan Rata-rata
Kontrol
1 2 3 4 5 6 7 8
5 cm 585,45 mg/l
222,97 208,96 201 195 190,21 182,35 181,24 171,56 194,16 mg/l 66,84
10 cm 585,45 mg/l
220,95 212,89 208,05 199,08 187,19 184,06 165,61 154,73 191,57 mg/l 67,28
15 cm 585,45 mg/l
210,27 203,41 197,27 190,71 184,97 179,73 172,57 170,25 188,65 mg/l 67,78
Hasil perlakuan CaCO3menggunakan abu menurunkan zat kapur sebesar 188,65 mg/l atau
sekam padi dengan ketebalan 5 cm, 10 cm dan 15 (67,78%).
cm, menunjukkan hal yang cukup signifikan. Per- Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
sentase penurunan adalah sebagai berikut abu sekam padi efektif dalam menurunkan CaCO3
ketebalan 5 cm dapat menurunkan zat kapur sebe- dalam air sumur gali, sangat nyata pada penurunan
sar 194,16 mg/l atau (66,84%), ketebalan 10 cm dimana F hitung = 11,31 > F tabel pada taraf ke-
dapat menurunkan zat kapur sebesar 191,57 mg/l percayaan 99% (5,78). Hal ini berarti bahwa dari 3
atau (67,28%) dan ketebalan 15 cm dapat perlakuan yang dicobakan cukup efektif
12 HIG IEN E V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5
Bharadwaj, A., Wang. Y., Sridhar, S., Arunachalam Nugrahayu. Q. 2013. Penurunan kandungan zat
V. S. 2004. Pyrolysis of rice husk. Current kapur dalam air tanah dengan mengguakan
Science, 87, 7, 981-986 filter media alam dan pasir aktif menjadi air
Bintoro. 2008. Penentuan Kesadahan Sementara bersih. Jurnal Teknik Pomits.vol.2, No.2.
dan Kesadahan Permanen. 2013 hal 1-3
(Online:http://aabin.blogsome.com di akses Nyoman N.K. 2012. Perbandingan penggunaan
tanggal 06/06/2014) pozolan alami (abu sekam padi) dan pozolan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. buatan (sika fume) pada kuat tekan beton
Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 mutu tinggi. Jurnal teknik rekayasa, volume
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 13 no 1. 2012. Hal 1-8s
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Rasman. 2008. Pemanfaatan Abu Merang Dalam
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Menurunkan Kesdahan Air Sumur Gali (Studi
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Ling- Eksperimen). Makassar: Jurusan Kesehatan
kungan Tahun 2005 . Dirjen PP&PL, Jakarta Lingkungan-Politeknik Kesehatan Makassar.
Estein, Gerald A. 2005.Finalization and the World Rosidi , J, 2011. Pemanfaatan Arang Sekam Padi
Economy.Edward Elgar Publishing. USA Dan Tanah Gambut Untuk Menurunkan
Gaspersz, v. 1999. Metode Perancangan Perco- Kesadahan Air. Skripsi, Fakultas Kesehatan
baan, Bandung Masyarakat Universitas Tadulako
Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Mi- Salintung.M. 2011. Pengenalan Sistem Penyedian
num. Jakarta: Penebar Swadaya Air Minum. Edisi Pertama, ASPubllshing Ge-
Miswan. 2004. Penurunan Tingkat Pencemaran dungASCenter. Makassar
Limbah Cair Rumah Potong Hewan Dengn Setiawan, D. 2009. Studi Kualitas Dan Pengolahan
Menggunakan Sabut Kelapa. Pengelolaan Air Pada PenampunganAir Hujan di Desa
Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Hargosari, Kecamatan Tanjungsari, Gunung-
Universitas Hasanuddin makassar. kidul Menggunakan Filter Karbon Aktif dan
Ninik, A. 2007. Pengaruh Kapur Dan Abu Sekam UV. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Padi Pada Nilai Cbr Laboratorium Tanah Tras Teknik Sipil Dan Perencanaan. Universitas
Dari Dusun Seropan Untuk Stabilitas Sub- Islam Indonesia. Yogakarta.
grade Timbunan. Majalah Ilmiah UKRIM. Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang:
EDISI 1. NO 12.2007 UMM Press.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Qurrata. G. 2013. Penurunan kandungan zat kapur
Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan Ke III, Rineka dalam air tanah dengan menggunakan me-
Cipta, Jakarta dia zeolit alam dan karbon aktif menjadi air
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian bersih. Jurnal Teknik Pomist. Vol. 2, No. 2.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 2013 hal 1-5