PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,
dimana air merupakan pelarut universal pada tubuh manusia, yaitu berkisar
antara 50 – 70% dari seluruh berat badan, sehingga manusia hanya mampu
bertahan hidup 2 - 3 hari tanpa air. Air merupakan suatu kebutuhan yang
2013).
terkait dengan air adalah berkurangnya ketersediaan air bersih yang dapat
digunakan sebagai bahan baku air minum sehari-hari. Air yang bersih dan
kebutuhan tersebut. Hal ini dikarenakan pemanfaatan air sebagai air minum
Air yang dapat diminum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari
bakteri yang berbahaya dan ketidakmurnian secara kimiawi. Air minum harus
bersih dan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau, dan tidak mengandung
Kebutuhan air minum masyarakat dapat bersumber dari air sumur dan
air yang sudah diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), tetapi
1
peningkatan kebutuhan air minum kadang tidak dapat terpenuhi oleh
sumber air sumur maupun air yang sudah diolah oleh PDAM. Seiring
dengan biaya yang relatif murah dalam memenuhi kebutuhan air minum.
Air minum isi ulang dengan mudah didapatkan dari Depot Air Minum
(DAM). Depot air minum merupakan salah satu alternatif produk air minum
telah ditetapkan. Kualitas air minum masih diragukan, karena diduga dapat
kualitas bakteriologis air minum pada Depot Air Minum (DAM) harus
bakteriologis air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang disebutkan
bahwa pemeriksaan bakteriologis air baku untuk air minum harus dilakukan
setiap 3 bulan sekali, sedangkan untuk air minum yang siap dimasukkan ke
Proses pengolahan air minum yang dilakukan Depot Air Minum dengan
2
harus sesuai dengan Permenkes No. 32 tahun 2017 tentang Standar Baku
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian
galon. Wadah tersebut harus dalam keadaan bersih (Dirjen PP dan PL, 2010,
h. 7).
Air minum DAM yang tidak memenuhi syarat dapat disebabkan oleh
yang tidak dilakukan dengan benar. Setelah proses pencucian, galon diisi air
minum kemudian ditutup dengan tutup galon. Tutup galon tersebut terkadang
Berdasarkan penelitian Dian Nita Utami (2016), hasil uji statistik meng-
gunakan uji regresi sederhana diketahui nilai p total bakteri Coliform pada
0,287 dan pengambilan jam 07.00 sebesar 0,108. Hasil tersebut dapat
disimpulkan ketiga nilai p > nilai α (0,05), sehingga Ho diterima atau tidak ada
pengaruh lama penyimpanan air minum galon terhadap total bakteri Coliform,
sedangkan hasil uji statistik rata-rata jumlah total bakteri Coliform per hari
diperoleh nilai p sebesar 0,013 < 0,05 (nilai α), sehingga Ho ditolak atau ada
pengaruh lama penyimpanan air minum galon terhadap total bakteri Coliform.
dan proses pencucian galon tidak dilakukan dengan benar, karena masih
3
terdapat air hasil cucian galon di dalam galon. Galon tersebut langsung diisi
konsumen yang terdiri dari warung, rumah tangga, perkantoran dan hotel
dapat air minum ini menyebabkan penyakit yang dikarenakan oleh adanya
pertumbuhan bakteri Coliform seperti hasil penelitian Dian Nita Utami (2016),
minum dalam galon yang diproduksi dari DAM X sebanyak 21 buah selama 7
hari dengan judul : “Pengaruh Lama Penyimpanan Air Minum Galon terhadap
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Menghitung total bakteri Coliform air minum yang diambil dari kran
DAM
4
b. Menghitung total bakteri Coliform air minum yang diambil dari galon
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
4. Bagi Peneliti
5
E. Keaslian Penelitian