PENDAHULUAN
Air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi
ini. Manusia membutuhkan air terutama untuk minum. Sekitar tiga per empat
bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup
lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk
memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah.
Bukan hanya untuk mencuci, mandi dan membersihkan kotoran, air juga
memliki peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia sehingga air yang
dari itu kualitas air minum harus sesuai dengan persyaratan yang ada yaitu pada
Tahun 2014 tentang HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM, Air Minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
penggunaan air minum isi ulang oleh masyarakat di perkotaan semakin meningkat,
salah satu penyebabnya adalah pencemaran air tanah yang semakin parah hingga
saat ini. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban pemenuhan kebutuhan air
2
minum masyarakat yang murah dan praktis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa
Parameter biologi yang ada dalam air minum yaitu meliputi ada atau
tidaknya bahan organik atau mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan
plakton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang tercemar. Bakteri
patogen yang memengaruhi kualitas air sesuai Kepmenkes yaitu bakteri coliform,
lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya
Escherichia coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran pencernaan, tapi
gastroenteritis taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan. Sehingga, air
Depot air minum merupakan usaha industri yang melakukan proses pengolahan
air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada pembeli. Pengujian mutu
produk wajib dilakukan oleh depot air minum dilaboratorium pemeriksaan kualitas
air yang ditunjuk oleh pemerintah kabupaten kota atau yang terakreditasi sekurang-
3
kurangnya 6 bulan sekali. Pengujian tersebut bertujuan menjamin mutu produk air
minum yang dihasilkan, mendukung terciptanya persaingan usaha yang sehat, dan
Air minum isi ulang yang ada di depot merupakan air yang mengalami proses
melalui berbagai tahap filtrasi untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan
untuk berbagai keperluan. Pada era sekarang ini kesadaran masyarakat untuk
dengan hal tersebut maka dewasa ini semakin menjamur pula Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) yang menyediakan air siap minum. Selain murah, air minum isi
ulang juga bisa dijumpai di berbagai tempat, tetapi kemungkinan besar bisa
ditumbuhi bakteri. Hal ini disebabkan karena tidak semua DAMIU melakukan
pengolahan secara tepat dan benar, misalnya kualitas air baku yang digunakan, jenis
pengolahan.
Pada Survei Dinas Kesehatan Kota Bandung terhadap 135 DAM tahun 2013
terdapat 40% menemukan bahwa air galon isi ulang yang tidak memenuhi syarat
bakteriologis, dan meningkat menjadi 63% pada tahun 2014. Survei pada tahun
sebanyak 20%, namun survey tahun 2016 meningkat menjadi 54%. Hal ini
yang berada di kelurahan pasirbiru kecataman cibiru terdapat 9 depot air minum
tidak memiliki tempat pencucian galon dan 9 depot tersebut tidak pernah
produksi oleh depot air minum isi ulang di kelurahan pasir biru mengandung
cemaran baik fisik,kimia dan biologi yang dapat berpengaruh pada kesehatan
masyarakat sekitar.
pengolahan air di tempat produksi tidak efektif, atau terdapat rekontaminasi baik
dalam proses pengisian di DAM, selama proses transportasi dari DAM ke rumah
Kualitas air produksi DAM akhir-akhir ini ditengarai semakin menurun. Hal ini
telah dibuktikan bahwa pada tahun 2018 terdapat 9 orang yang terkena diare akibat
Escherichia coli dan harus di terangkan sebagai contoh sederhana dari diagnosis
banding bakteriologik.
Maka dari itu Penelitian mengenai kualitas air minum isi ulang di wilayah
kecamatan cibiru kota bandung harus dilakukan peninjauan bakteri Escherichia coli
5
karena belum pernah dilakukan penelitian Kualitas air minum berdasarkan aspek
biologi untuk melihat kelayakan air minum isi ulang sesuai dengan PERMENKES
No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Sampel air minum
dilakukan sebanyak satu kali di Sembilan lokasi depot air minum isi ulang. Hasil
analisis laboratorium terhadap air minum di ukur dari segi parameter biologi sesuai
ini adalah “ faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keberadaan Escherichia coli
pada depot air minum isi ulang (DAMIU) di wilayah Keluarahan Pasirbiru
Escherichia coli pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kelurahan
Bandung pada tahun 2019 dengan mengambil data primer mengenai kandungan
bakteri (Escherichia coli) pada air minum yang di olah di depot air minum isi ulang
a. Pemilik depot air minum isi ulang mengetahui kualitas air yang dijual ke
Escherichia coli di dalam air minum isi ulang yang dijual,sehingga pemilik
depot air minum isi ulang dapat memperbaiki kualitas air minum yang dijual
pada masyarakat.
7