PENDAHULUAN
Pada masa saat ini pemahaman warga untuk memperoleh air minum yang
warga cenderung memilah metode yang lebih instan dengan relatif yang relatif
murah dalam penuhi kebutuhan air minum paling utama di wilayah perkotaan.
Kebutuhan air minum di warga terus bertambah sedangkan warga terus menjadi
susah memperoleh air minum dengan mutu baik yang berasal dari air tanah
ataupun air dari Industri Wilayah Air Minum( PDAM), sehingga salah satu
pemenuhan kebutuhan air minum yang jadi alternatif ialah dengan memakai air
Air ialah sumber energi alam yang penuhi hajat hidup orang banyak
sehingga butuh dilindungi supaya bisa senantiasa berguna untuk hidup serta
kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain. Air selaku komponen sumber
energi alam yang sangat berarti hingga wajib dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat. Air butuh dikelola supaya ada dalam jumlah yang nyaman, baik kuantitas
ataupun kualitasnya, serta berguna untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup
kehidupannya tiap hari, bukan cuma buat minum, tetapi pula buat pertanian,
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017, salah satu target
MDG adalah untuk mengurangi setengah dari proporsi populasi yang tidak
memiliki akses pasokan air minum pada tahun 2015. Sementara target MDG ini
terpenuhi, hari ini masih ada sekitar 1,8 miliar orang menggunakan air yang tidak
aman dari segi kontaminasi mikroba dan lebih dari 663 juta orang hidup tanpa
Salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan makhluk hidup adalah air.
Air diperlukan oleh mahluk hidup untuk digunakan dalam berbagai keperluan
memperoleh sumber air yang layak atau memenuhi syarat, khususnya air minum
No. 651 / MPP / KEP / 10 / 2004. Mengenai Persyaratan mutlak Depot dan
Perdagangan Air. Pasal 7 ayat (3) menyatakan bahwa “Depot Air Minum hanya
diperbolehkan menyediakan wadah tidak bermerek atau wadah yang tidak dapat
disangkal” Ayat (1) telah mengatur bahwa “Depot Air Minum hanya
depot ".Ayat (2), yaitu “Depot Air Minum dilarang menyimpan barang dagangan
Masalah utama yang sering dihadapi dalam pengolahan air adalah semakin
tingginya tingkat pencemaran air, baik pencemaran yang berasal dari limbah
kebutuhan akan air minum yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Hal ini juga dikarenakan dalam pengelolaannya air minum isi ulang rentan
(Sunarti, 2016).
pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual
langsung kepada konsumen (Tatuwo,2020). Ada beberapa aturan yang sudah ada
mengenai depot air minum isi ulang. yaitu mengenai persyaratan kualitas air
minum yang sudah diatur di Permenkes Nomor 492 Tahun 2010 tentang ambang
mengenai kimia seperti (unsur-unsur kimia argon, fluor, crom, dll), dan yang
tidak berhubungan langsung seperti bau, suhu, dll, serta parameter tambahan yang
minum pada depot dalam pemenuhan kebutuhan air minum sesuai dengan
Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
bersih serta sehat terus menjadi bertambah. Pada dikala saat ini telah banyak
sekali usaha yang memudahkan kebutuhan orang dalam penuhi kebutuhan air
minum semacam depot air minum yang berlomba– lomba mencari pelanggan
senantiasa buat usahanya. Dengan terdapatnya depot air minum ini, memudahkan
warga supaya tidak membuang– buang waktu buat mempersiapkan air minum
yang dibutuhkan tiap harinya sebab lumayan memesan air minum isi ulang tanpa
butuh memasak air terlebih dulu, namun sangat disayangkan warga kurang begitu
hirau dengan mutu air minum yang disantap tersebut apa telah penuhi standar
gangguan saluran pencernaan , salah satu usaha agar terhindar dari penyakit
tersebut dengan mencermati mutu air minum yg dikonsumsi. Mengenali mutu air
minum perlu dilakukan uji laboratorium salah satunya dengan uji bakteriologis.
Air minum harus terbebas dari E.coli, terbebasnya dari bakteri ini diharapkan
tidak terdapatnya patogen lain karna tercemarnya sumber air minum oleh kuman
serta cemaran lain bisa berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Kedatangan
kualitas kandungan coliform dalam air bersih yaitu 50/100 ml untuk air sumur dan
dipersyaratkan bahwa kadar E coli dalam air minum adalah 0 per 100 milimeter
(ml) air harus dipenuhi (Permenkes,2017). Bila air tidak jernih, berwarna tertentu,
ada kotoran melayang dan berbau maka bisa dikategorikan sebagai air tidak layak
minum.
dapat mengakibatkan diare. Salah satu kasus diare yang telah terjadi adalah kasus
diare di Kelurahan Terjun Kota Medan dengan angka diare yang tergolong tinggi
pada tahun 2018 sebanyak 407 kasus (48,16% pasiennya adalah balita) dan tahun
2019 ada 474 kasus (36,29% pasiennya balita) (Profil Dinas Kesehatan Sumatera
Utara, 2020) Penyebab dari kasus diare tersebut karena sumber air yang tercemar
oleh tinja sehingga air minum yang dikonsumsi mengandung bakteri Eschericia
Pemeliharaan peralatan air minum isi ulang merupakan salah satu dari
kajian yang harus di perhatikan kebersihannya sehingga peralatan air minum isi
peralatan air minum isi ulang dengan cara melakukan kontrol setiap bulannya
peralatan tersebut sehingga peralatan yg di gunakan untuk air minum isi ulang
Ada pula komponen higiene penjamah yang diamati dalam riset ini harus
dalam keadaan sehat( tidak lagi mengidap diare, bisul, penyakit kulit, batuk, dll
untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kesehatan , tahun terakhir ini usaha
air minum isi ulang di Kota Sibolga kian bertambah sehingga air minum isi ulang
dan pengawasan pengelolaan air minum isi ulang terhadap mutu bakteriologis .
Berdasarkan hasil observasi awal depot air minum isi ulang di wilayah
Depot terletak di Kecamatan Sibolga Utara Selain itu, salah satu sumber air
minum yang banyak dikonsumsi masyarakat Kota Sibolga adalah air minum yang
diperoleh dari depot air minum isi ulang. Berdasarkan hasil dari wawancara awal
dengan petugas labkesda dan puskesmas, masih banyak depot air minum isi ulang
standar dan pengawasan higiene sanitasi depot air minum, serta belum adanya
pemeriksaan rutin terhadap kualitas air minum yang di produksi oleh depot air
perkembangan tentang bakteri E.coli pada air minum isi ulang dan bahan
1. Bagi Responden
secara rutin dalam pemeriksaan air minum isi ulang supaya kualitas air minum isi
TINJAUAN PUSTAKA
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) atau dalam tulisan ini selanjutnya
disebut Depot Air Minum (DAM) adalah usaha industri yg melakuakan proses
pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumenn
(Kemenkes RI, 2014) . DAMIU merupakan tubuh usaha yang mengelolah air
minum buat keperluan warga dalam wujud curah serta tidak dikemas. Bila dilihat
dari biayanya, air minum isi ulang lebih murah dibanding dengan air minum
dalam kemasan. Walaupun harga air minum isi ulang lebih murah, tidak seluruh
depot air minum isi ulang kualitasnya terjamin. Warga masih meragukan sebab
belum terdapatnya data yang jelas terpaut proses ataupun peraturan tentang
peredaran serta pengawasan air minum isi ulang( Mila, Dkk, 2020)
Air isi ulang adalah air yang mengalami pengolahan khusus melalui proses
chlorinasi, aerasi, filtrasi dan penyinaran dengan sinar ultraviolet. Air isi ulang
biasanya tidak habis dalam sehari melainkan dalam beberapa hari bahkan kadang
sampai 1-4 minggu bergantung pada penggunaan. Air yang semakin lama
yang sering dihadapi dalam pengolahan air adalah semakin tingginya tingkat
pencemaran air, baik pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga maupun
sumber air, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan akan air minum yang
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Hal ini juga dikarenakan dalam
pengelolaannya air minum isi ulang rentan terhadap kontaminasi dari berbagai
proses desinfeksi ialah proses filtrasi serta disinfeksi. Pada proses filtrasi, air
novel dari tendon dialirkan ke filter pasir silika yang berperan menyaring partikel-
partikel halus dari dan kurangi tingkatan kekeruhan air baku, setelah itu
dilanjutkan dengan filtrasi dengan filter karbon aktif yang berperan melenyapkan
polutan mikroo semacam zat organik, bau, deterjen, senyawa phenol, dan
catridge berperan melenyapkan sisa partikel halus sehingga air jadi leih jernih.
Sehabis segala proses filtrasi berakhir, dilanjutkan ke sesi desinfeksi, ialah dengan
tutup rapat. Bersumber pada hasil survei, ada 42 depot air minum isi ulang dengan
Cahaya UV- Ozone, serta Revernse Osmosis( RO). Buat sumber air baku berasal
minum dan perdagangannya ini telah diatur berupa parameter persyaratan kualitas
fisik, kimia, biologi untuk produk air minum isi ulang yang harus
untuk menjamin air minum memenuhi standar baku mutu atau persyaratan
kualitas air minum sebagai mana dimaksud pada ayat (1) huruf a,DAM wajib
peraturan perundangan-undangan.
1. Memiliki izin operasi tanda daftar industry (TDM) dan tanda daftar
usaha
2. Memiliki surat jaminan pasok air baku dari perusahaan yang memiliki
3. Wajib memiliki laporan hasil uji air minum yang dihasilkan dari
faktor resiko terjadinya kontaminasi yang berasal dari tempat, peralatan dan
2.2.1 Bangunan dan tempat pada depot air minum isi ulang
d) Dinding bangunan kedap air, kedap air tidak licin, rata dan kering
e) Lantai bangunan bersih, kedap air tidak licin, rata dan kering
f) Tersedia ventilasi bangunan berfungsi dengan baik untuk sikuasi udara
h) Atap bangunan tidak bocor, dan tidak jadi tempat sarang tikus dan
serangga
alat pengering
Penjamah depot air minum isi ulang juga mempengaruhi kualitas air yang
minum. Hanya sebagaian kecil penjual sekaligus operator pada depot air minum
yang mengerti tentang kebersihan baik tempat proses air, lingkungan sekitar,
pakaian yang dikenakan, dan kebersihan diri sendiri, mencuci tangan, adalah hal
kecil yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan. Penjamah harus melakukan
memindahkan bakteri dan virus pathogen dari tubuh, atau sumber lain ke
alat ini berfungsi untuk menyaring dan membunuh kuman dan bakteri yang ada
dalam air. Proses Pengelolaan air minum yang penting adalah filtrasi atau
campuran yang berbentuk koloid termaksud mikroorganisme dalam air. Filter dan
purifler yang digunakan pada depot air minum isi ulang harus dicuci setiap 10 hari
Air minum harus memenuhi standar uji fisik (fisika), antara lain derajat
kekeruhan, bau, rasa, jumlah zat padat terlarut, suhu, dan warnanya .
Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum, disebutkan bahwa air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
adalah air yang di distribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air
yang di distribusikan melalui tangki, air kemasan, dan air yang digunakan untuk
produksi bahan makanan yang disajikan kepada masyarakat. Jenis air minum
dimaksud dengan air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku adalah air yang berasal dari sumberair permukaan, cekungan air
tanah atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
minum. Adapun jenis air baku yang digunakan untuk air minum diantaranya yaitu
1. Air Tanah/ Sumur Air yang berasal dari dalam tanah, Air Tanah Dalam
lapisan akuifer dan batuan kedap air, contohnya ada pada pada sumur
pada kedalaman 30 -80 meter dari permukaan tanah selain itu air tersebut banyk
yg terkontaminasi dengan bakteri e.coli yg berasal dari dari kotoran hewan dan
manusia
2. Air baku dari PDAM yang berasal dari sumber air tidak semerta-merta
kontinuitas. Untuk menjaga kualitas dari air baku tersebut, biasanya air akan
dengan 3 cara: fisika, kimia dan biologi. Pengolahan secara fisika biasanya
dilakukan dengan memanfaatkan sifat makanis dari air tanpa tambahan zat kimia.
yang biasanya untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air.
3. Mata air/ Air Pegunungan Air yang keluar dari mata air tanah adalah
bersih. Air ini mengalami penyaringan oleh batuan sehingga bersifat jernih dan
bersih. Air yang bersumber dari pegunungan/ mata air bersifat tawar atau tidak
dari batuan-batuan yang dilewati oleh air, seperti mineral kalsium (Ga) dan
phosphor (P).
Untuk menjamin bahwa suatu system penyediaan air minum adalah aman,
higienis dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat menginfeksi para
pemakai air maka harus terpenuhi suatu persyaratan kualitas. Dalam perencanaan/
fecal coli dan total bakteri coliform per 100 ml sampel. Persyaratan tersebut harus
dipenuhi oleh air minum, air yang masuk sistem distribusi dan air pada system
distribusi. Air minum tidak boleh mengandung kumankuman patogen dan parasit
terhadap ada tidaknya bakteri E.coli yang merupakan bakteri pencemar air.
Parameter ini terdapat pada air yang tercemar oleh tinja manusia dan dapat
desinfeksi.
tertentu yang melampaui batas. Bahan kimia yang dimaksud tersebut adalah bahan
kimia tersebut antara lain (Kemenkes, 2017) : pH, Zat padat, total solid, zat
Air minum secara fisik harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Syarat lain yang harus dipenuhi diantaranya yaitu (Kemenkes, 2017)
1. Bau disebabkan oleh adanya senyawa yang terkandung dalam air seperti
gas H2S, NH3, senyawa fenol, klorofenol dan lain – lain. Pengukuran
biologis senyawa organik dapat menghasilkan bau padat zat cair dan gas.
Bau yang disebabkan oleh senyawa organik ini selain mengganggu dari
Solid baik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal
berasal dari lapukan batuan dan logam. Zat organik dapat menjadi
dalam air minum tidak boleh lebih dari 5 NTU (Kemenkes, 2017).
3. Rasa Syarat air bersih/minum adalah air tersebut tidak boleh berasa. Air
tersebut. Sebagai contoh rasa asam dapat disebabkan oleh asam organik
4. Suhu Suhu air sebaiknya sama dengan suhu udara 250C dengan batas
biokimia pada pipa dan mikroorganisme tidak dapat tumbuh. Jika suhu air
tinggi maka jumlah oksigen terlarut dalam air akan 17 berkurang juga
5. Warna Air minum sebaiknya tidak berwarna, bening dan jernih untuk
alasan estetika dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia
Pelaksanaan Pemeliharaan
Kualitas Air Minum
Peralatan dan Pengawasan
Isi Ulang
Pengelolaan Air Minum Isi
Ulang
Uji Laboratorium
E.coli
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Lokasi
Sibolga, pengambilan sampel dan observasi dilakukan di usaha depot air minum
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua usaha depot air minum isi ulang
3.3.2 Sampel
pengamatan laboratorium jumlah bakteri E.coli pada air minum isi ulang di
3.5.1. Univariate