PENDAHULUAN
Kehamilan termasuk proses yang sangat perlu pada setiap wanita agar
mengonsumsi zat besi yang dapat diperoleh dari tablet Fe . Menurut WHO tahun
2012 menyatakan sekitar 42% kejadian anemia pada ibu hamil di dunia dan
diperkirakan sebanyak 48% berada di Asia, 57% di afrika,25% di Eropa dan 24%
penyebab kecacatan terkemuka kedua di dunia dan menjadi salah satu masalah
pada ibu hamil juga semakin meningkat yaitu mencapai 75%. Angka kematian
pada ibu hamil di negara berkembang sekitar 40% dan kebanyakan diakibatkan
oleh kekurangan zat besi dan perdarahan akut yang saling berhubungan ( Lubis
hamil menderita anemia dengan persentase sebanyak 49%. Semakin rendah usia
ibu hamil, semakin tinggi pula resiko menderita Anemia dimana sebanyak 85%
ibu hamil yang anemia berada pada usia 15-24 tahun ( Riskesdas, 2018).
sudah termasuk kategori berat (Dodik 2014). Pada wanita hamil penderita anemia
perinatal. Rendahnya asupan zat besi pada ibu hamil, tingginya kebutuhan zat
besi, jenis zat besi yang dikonsumsi mempengaruhi kejadian anemia pada ibu
hamil. Meningkatnya kebutuhan akan zat besi pada ibu hamil untuk menjaga
tersedianya cadangan zat besi dalam tubuh serta mencegah defisiensi zat besi
termasuk ibu hamil adalah biskuit yang mudah didapat dan dibawa kemana saja
dengan umur yang tahan lama. Disamping makanan pokok, biskuit sering
menjadi salah satu pilihan konsumsi selingan. Bentuknya yang kering menjadikan
biskuit sangat cocok dikonsumsi ibu hamil yang tidak dapat makan akibat keluhan
mual muntah. Setiap trimester, kebutuhan ibu hamil selalu meningkat sehingga
meskipun dalam keadaan mual. Masalah gizi yang sering dialami oleh wanita
hamil salah satunya anemia. Hal ini dikarenakan rendahnya asupan zat besi pada
ibu hamil selama kehamilan menyebabkan kadar Hb ibu hamil rendah. Sehingga
gtelur, kacang- kacangan dan sayuran hijau. Sayuran hijau banyak mengandung
zat besi, salah satu diantaranya adalah bayam. Dari hasil penelitian mengenai
analisis kadar zat besi pada bayam merah diketahui bahwa kadar Fe pada bayam
merah sekitar 2,63 mg% - 4,48 mg% sedangkan pada Bayam Hijau kadar Fe
sekitar 6,66 mg% - 8,18 mg%. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa
bayam hijau memiliki kadar zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bahwa pemberian jus bayam dan tomat dapat meningkatkan dan mempercepat
kenaikan hb pada ibu hamil dimana pada kelompok kontrol sebanyak 15 orang
yang tidak mengkonsumsi jus bayam dan tomat rata rata kenaikan hb nya
menjadi salah satu intervensi tambahan yang sangat efektif dalam mengatasi
Pemerintah yang disebut sebagai tablet tambah darah diberikan secara oral dan
dapat mengakibatkan efek mual dan muntah serta nyeri pada ulu hati sebagian ibu
sebagai petunjuk teknis yang dibuat pemerintah pada tahun 2017 mengarahkan
pada suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus
dengan penambahan vitamin dan mineral yang diberikan pada ibu hamil yang
menderita KEK dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi pada ibu hamil
tersebut (Iswardi.2017).
Makanan tambahan pada ibu hamil berupa biskuit bayam saat ini belum
disediakan bagi penderita anemia. Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan
peneliti Desa Pulo Pakkat Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Pakkat diketahui
di desa Pulo pakkat sehingga belum pernah ada masyarakat memanfaatkan bayam
menjadi biskuit. Harga bayam yang relatif murah dan mudah didapat
Mengingat semakin meningkatnya kasus anemia pada ibu hamil saat ini
peneliti ingin membuat produk makanan tambahan ibu hamil berupa biskuit yang
bagaimana membuat produk biskuit yang kaya akan zat besi berbasis bayam
sebagai PMT ibu hamil di desa Pulo Pakkat wilayah Kerja Puskesmas Pulo Pakkat
tahun 2021.
Membuat produk biskuit yang kaya sumber zat besi berbasis pangan lokal
berupa bayam yang dijadikan sebagai makanan tambahan pada ibu hamil.
berbasis bayam
2. Mengetahui hasil uji organoleptik pada aspek warna, aroma, rasa dan
tekstur.
3. Mengetahui Kadar Zat Besi pada biskuit
1.4.1.Manfaat Teoritis
tinggi zat besi berbasis bayam yang dijadikan sebagai makanan tambahan
1. Bagi masyarakat
2. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui pembuatan biskuit bayam dan juga mengetahui uji kadar
zat besi pada biskuit bayam sebagai makanan tambahan pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Kehamilan
Kehamilan menjadi awal dari suatu masa kehidupan manusia. pada masa
ini ibu hamil harus mempersiapkan dirinya menyambut kelahiran bayi. Jika Ibu
sehat maka akan melahirkan bayi yang sehat juga. Salah satu faktor penentu yang
berpengaruh pada kelahiran bayi secara normal dan bayi sehat adalah gizi selama
kehamilan. Pada saat hamil kebutuhan zat gizi terus meningkat diantaranya
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh
mendalam pada wanita hamil diantaranya penyesuaian tubuh pada sistem organ,
beberapa adaptasi sekunder perubahan hormon kehamilan, dan yang lain terjadi
2014).
1. Perubahan Metabolik
Peningkatan laju metabolik basal pada wanita hamil sebanyak 15% saat
adrenokortikal dan hormon seks. Ibu hamil sering merasakan kepanasan yang
berlebihan, hal ini sebagai hasil dari peningkatan laju metabolisme basal serta
adanya beban tambahan sehingga pengeluaran energi untuk kegiatan otot lebih
besar dari pada saat tidak hamil (Guyton & John E Hall, 2006).
2. Perubahan Kardiovaskuler
jantung bekerja lebih keras . Pertumbuhan plasenta dan uterus menaikkan O2 dan
kebutuhan akan aliran darah juga meningkat (Suharjana, 2010). Saat kehamilan
trimester pertama, sekitar 20% diatas normal curah jantung mengalami kenaikan
sedangkan selama trimester ke dua dan ke tiga kenaikannya sudah lebih kecil.
Hal ini dikaibatkan oleh naiknya HR sekitar 15 denyut permenit dan volume
pertambahan sel darah yang tidak seimbang dengan peningkatan volume darah
sehingga terjadi hemodilusi, yang disertai anemia fisiologi. Sel darah putih
anemia fisiologis, laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari
kompliansi dada, volume residu, dan kapasitas paru serta terjadinya peningkatan
volume tidal. Oleh sebab itu sistem respirasi selama kehamilan dapat
napasnya kira-kira dua kali lebih cepat bernapas dalam 1 menit. Peningkatan
radikal bebas, demikian juga pasokan oksigen yang berlebihan dalam menghirup
hormon (ACTH), Anti diuretic hormon (ADH), koerisol dan aldosterone. Piala
ginjal melebar sampai 60 cm. Sedangkan bila tidak hamil 10 cm. Panjang dan
berat ginjal bertambah 1-1,5 cm. Glomerular filtration rate (GFR) meningkat
mendeteksi adanya tanda awal dari diabetes kehamilan (Iskandar,et al., 2015).
yang dapat menyebabkan air liur berlebihan, daerah lambung terasa panas,mual
Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia
pada ekstremitas disebabkan posutur tubuh ibu yang membungkuk. Oedema pada
trimester III, edema menekan saraf perifer bawah ligament carpal pergelangan
tangan menimbulkan carpal turner sindrom, yang ditandai dengan parestisia dan
pengenduran jaringan ikat dan otot. Sehingga symphisis pubis dan articulasio
sacro cocsigeal melunak dan bergeser sehingga menimbulkan nyeri pinggang dan
persendian. Postur tubuh berubah menyesuaikan perubahan pusat gaya berat, pada
belakang agar seimbang dengan lekuk pinggang yang berlebihan. Lekukan lumbal
lebih dari normal dapat menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada
kaki bagian balakang sehingga menyebabkan rasa sakit yang berulang terutama di
8. Perubahan Hormonal
placenta complex”. Plasenta membuat beberapa macam estrogen dan juga dapat
memerlukan oksigen lebih banyak, maka semakin meningkat pula radikal bebas
yang ditimbulkan. Stres oksidatif yang terjadi dapat mengganggu kehamilan jika
untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu, juga diperlukan untuk janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada ibu hamil setiap trimester berbeda, hal ini
Pemenuhan pada trimester pertama dimana pada trimester ini terjadi pembentukan
system saraf, otak, jantung dan organ reproduksi janin sehingga lebih diutamakan
pada kualitas dibanding kuantitas, terlebih pada trimester satu tidak sedikit ibu
kebutuhan gizi pada trimester II dan III selain memperhatikan kualitas juga harus
Beberapa zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan
adalah zat besi, vitamin C, vitamin A, dan protein.Salah satu pangan yang
memiliki kandungan tinggi zat besi dan baik untuk ibu hamil adalah daun bayam
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal antara lain :
a. Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori yang
melebihi 10-12 kg selama kehamilan. tergantung dari berat badan sebelum hamil
(Asrinah, et al., 2010). Menurut angka kecakupan Gizi (AKG) tahun 2013,
penambahan kebutuhan energy per hari bagi ibu hamil pada trimester I adalah 180
organogenesis dan pertumbuhan kepala janin dan badan. Asupan gizi pada
trimester II diperlukan untuk pertumbuhan kepala, badan dan tulang janin serta
diikuti pertambahan berat badan ibu, sementara pada trimester III pertumbuhan
akan berlangsung cepat pada pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion
b. Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari.
lemak tidak jenuh yang lebih banyak dibanding pangan hewani.Juga mengandung
isoflavon, yaitu kandungan fitokimia yang turut berfungsi mirip hormon estrogen
plasenta. Protein juga diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak dan myelin pada
janin yang berkaitan erat dengan kecerdasan, protein juga diperlukan untuk
persiapan persalinan sebab sebanyak 300-500 ml darah akan hilang melalui proses
persalinan, sehingga cadangan darah diperlukan dan tidak terlepas pula dari peran
c. Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 mg per hari. Kalsium dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber
kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yoguhrt, dan kalsium karbonat
atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada
d. Zat besi
Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 300 mg per hari
terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi per
minggu telah cukup. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan
anemia defisiensi zat besi. (Asrinah,et al., 2010). Anemia karena kekurangan zat
besi masih banyak terjadi di Negara berkembang. Kebutuhan akan zat besi pada
perempuan hamil meningkat 200-300% .oleh karena itu pemberian suplemen zat
e. Asam folat
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram per
hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu
hamil. (Asrinah, et al., 2010), dan juga BBLR, ablasio plasenta serta defect neural
tube.
pravalensi anemia. Seorang ibu hamil dikatakan menderita anemia bila kadar Hb
dibawah 11gr/dl. Pada ibu hamil terjadi penurunan kadar Hb karena terjadi
penambahan plasma darah yang tidak sebanding dengan sel darah merah.
Penurunan ini terjadi sejak usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada
berpengaruh terhadap berat bayi yang dilahirkan, ibu hamil yang anemia karena
ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan BBLR, risiko perdarahan bahkan
dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil tersebut mengalami
2.4. Bayam
Salah satu jenis sayuran hijau yang banyak manfaatnya bagi kesehatan
dan pertumbuhan badan,terutama bagi anak-anak dan ibu-ibu yang sedang hamil
adalah bayam. Daun bayam memiliki cukup banyak kandungan protein, mineral,
kalsium, zat besi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Salah satu
kandungan nutrisi bayam yang tertinggi adalah kandungan zat besi (Fe). Oleh
karena itu dapat menambah nilai nutrisi pada produk olahan (Aminah. 2016)
(Bandini, 2005).
Kingdom: Plantae
SubKing: Tracheobionta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Dicotiledonae
Family: Amaranthaceae
Genus: Amaranthus
Bayam (amaranthus spp) hijau memiliki manfaat baik bagi tubuh karena
merupakan sumber kalsium, vitamin A, vitamin E dan vitamin C, serat, dan juga
betakaroten. Selain itu, bayam juga memiliki kandungan zat besi tinggi yaitu 3,9
mg/100 g, yang dapat mencegah anemia. Kandungan mineral dalam bayam yang
tinggi, terutama Fe yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit anemia. Hal
ini dikarena kandungan Fe dalam bayam cukup tinggi, dan memiliki
Tabel 5. Kandungan gizi bayam per 100 gram berdasarkan Tabel Komposisi
Pangan Indonesia 2009 :
Kandungan Gizi Jumlah
Energi 16 Kkal
Protein 0,9 gr
Lemak 0,4 gr
KH 2,9 gr
Serat 0,7 gr
Abu 1,3 gr
Kalsium 166 mg
Besi 3,5 mg
Air 94,5 gr
2.5. Biskuit
bentuk potongan kecil dan mempunyai tekstur atau konsistensi yang kering,
renyah dan tekstur pori yang lebih rapat. Biskuit meupakan produk yang
berukuran tipis dengan kadar airrelatif rendah (±5%), adonannya digiling menjadi
adonan dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain dan dengan
atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang dizinkan dengan kadar
protein tidak boleh kurang dari 9% dan kadar air tidak boleh lebih dari 5%.
dasar tepung terigu kemudian dipanggang hingga kandungan kadar air dalam
biskuit kurang dari 5%. Biskuit merupakan produk bakery kering yang dibuat
pangan lain serta bahan makanan tambahan yang telah diijinkan (BSN,
a. Biskuit keras merupakan jenis kue kering yang terbuat dari jenis adonan
yang keras (jumlah shortening dan gula yang digunakan lebih sedikit),
berteksturpadat.
b. Crackers merupakan jenis kue kering yang terbuat dari adonan keras
pipih dan rasanya mengarah pada rasa asin dan gurih, renyah bila
c. Wafer merupakan jenis kue kering yang terbuat dari adonan cair
potongan berongga-rongga.
d. Cookies merupakan jenis kue kering yang terbuat dari adonan lunak
Secara umum bahan dasar pembuatan biskuit adalah tepung terigu yang
karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara untuk kandungan gizi mikro seperti
vitamin, fosfor, kalsium, dan zat besi sangat sedikit. Adanya penambahan bahan
makanan lain atau fortifikasi diharapkan mampu meningkatkan kandungan gizi
Biskuit adalah produk yang memiliki struktur dan rupa yang tipis,
memiliki rasamanis dan kadar air yang rendah. Sifat masing-masing biskuit
ditentukan oleh jenis tepung yang digunakan, proporsi gula dan lemak, kondisi
Secara garis besar proses pembuatan biskuit, terdiri dari beberapa langkah,
mixer selama kurang lebih 30 menit hingga adonan tercampur merata. Adonan
yang diperoleh kemudian dicetak dan dipanggang dalam oven pada suhu 160°C
agar semua bahan dapat tercampur secara merata sehingga pendistribusian bahan-
bahan yang digunakan dapat secara konsisten dengan halus. Pencampuran yang
berlebihan akan dapat merusak susunan glutein sehingga adonan yang dibuat akan
semakin panas. Jika hal terebut terus berlangsung maka akan dapat merusak
pencampuranurang maka adonan yang dibuat akan kurang dapat menyerap air
adonan akan dipipih sehingga berbentuk lembaran dengan ketebalan yang sesuai
dengan selera.
gunakan yaitu dengan kayu penggiling (rolling pin). Tujuannya adalah mengubah
Pemanggangan adalah proses yang paling penting dalam menentukan kualitas dari
biskuit. Suhu yang sesuai akan dapat mematangkan biskuit dengan sempurna.
Yang menjadi perhatian utama pada proses ini yaitu suhu dan lama proses
bentuk dan ukuran seragam, crumb berwarna putih kekuningan, kering,renyah dan
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu bahanpengikat dan bahan perapuh. Bahan
pengikat terdiri dari tepung, air, padatandari susu dan putih telur. Bahan pengikat
berfungsi untuk membentuk adonan yang kompak. Bahan perapuh terdiri dari
Butter atau mentega terbuat dari lemak susu hewan, mengandung 83% lemak
susu, 14% air dan 3% garam. Tekstur mentega sangat lembut di suhu ruang,
dari margarin). Jenis butter terbagi atas dua jenis yaitu salted butter dan unsalted
butter. Salted butter yaitu butter yang mengandung garam, sehingga rasanya asin.
netral dan di dalam Pastry Product dipergunakan sebagai bahan campuran dalam
pembuatan adonan.
2. Gula
struktur adonan. Apabila kadar gula terlalu banyak dalam adonan maka
menggunakan gula sebanyak dua kali dari lemak. Kelebihan gula dari yang
tercantum dalam formula harus dilarutkan dalam susu atau air. Jumlah gula yang
castorsugar(berkristalhalus),brownsugar(berkristalhalus)dangulabubuk(icing
sugar).
3. Garam
kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia Garam
merupakan salah satu bahan penambah rasa. Fungsi garam dalam produk roti dan
kue adalah sebagai bahan stabilisasi dari p;ada gluten, sebagai bahan penahan
penguapan sehingga kelembaban adonan dapat terjaga, dan juga sebagai bahan
4. Telur
bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi
yang cukup sempurna karena mengandung zat –zat gizi yang sangat baik &
susunan protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya
berasal dari hasil penggilingan biji gandum serta mengandung gliadin dan gluetin
(protein gandum) yang akan membentuk gluten apabila kontak dengan air
(Devaga et al, 2010). Tepung terigu relatif lebih mudah terdispensi dan tidak
mempunyai daya serap yang terlalu tinggi, sehingga merupakan komponen paling
banyak dalam pembuatan makanan seperti kue, roti, dan mie (Rustandi, 2009).
tiga jenis yaitu, (1) terigu keras (kadar protein minimal 12%) dihasilkan dari
penggilingan gandum jenis hard atau keras, mempunyai sifat gluten yang kuat, (2)
terigu sedang (kadar protein sebesar 10-11 %) terigu ini merupakan campuran dari
terigu jenis hard dan soft, mempunyai sifat gluten sedang, dan (3) terigu lunak
(kadar protein 7-9%) berasal dari penggilingan gandum jenis soft atau lunak,
mempunyai sifat gluten yang lemah dan sifat elastisitas yang kurang. Komponen
terbesar tepung terigu adalah pati. Pati terdiri dari dua praksi yang dapat di
pisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut
disebut amilopektin terigu memiliki kandungan penting seperti protein, lemak dan
6. Tepung Maizena.
dengan cara menggiling biji jagung (Zea mays L.)yang bersih dan baik melalui
proses pemisahan kulit, endosperm, lembaga, dan tip cap. Endosperm merupakan
bagian biji jagung yang digiling menjadi tepung dan memiliki kadar karbohidrat
yang tinggi. Kulit memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga kulit harus
dipisahkan dari endosperm karena dapat membuat tepung bertekstur kasar,
sedangkan lembaga merupakan bagian biji jagung yang paling tinggi kandungan
7. Susu
gizi biskuit yang dihasilka. .Penggunaan susu skim dapat memperbaiki penerima
2004)
8. Air
Penggunaan air sangat berpengaruh pada kepadatan adonan. Air juga dapat
demikian rasa lezat cake akan timbul. Air merupakan bahan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dan menjadi komponen penting dalam bahan makanan
karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa pada
makanan. Selain itu, air berfungsi sebagai pendispersi berbagai senyawa yang ada
bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau member warna pada
dan penyimpanan.
Produk Biskuit
Uji Organoleptik
1. Warna Kandungan Zat
2. Tekstur Besi
3. Rasa
4. Aroma
2.8. Hipotesis
Ha : Bayam dapat dijadikan produk biskuit, kaya akan zat besi sebagai
berupa eksperimen dengan perlakuan substitusi bayam sebagai sumber zat besi
perlakuan yang diberikan adalah penambahan bayam (F1) 50% (F2) 75%.
Pulo Pakkat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus tahun
2021.
3.4.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan biskuit yaitu tepung terigu,
bayam, gula halus, margarin, susu skim bubuk, telur, garam, baking powder,
vanilli bubuk.
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Penetapan Formula
Tabel 1
Formula Bahan - bahan untuk Membuat Biskuit
Pisahkan batang dan daun bayam. Cacah daun bayam dengan menggunakan
pisau tajam sampai daun bayam tercacah merata.Timbang bayam yang sudah
segitiga, margarine, tepung gula, kuning telur, susu full cream, baking powder,
vanili, garam, dan air dingin. Alat yang digunakan mixer, roller, timbangan,
segitiga, margarine, tepung gula, kuning telur, susu full cream, baking
6. Matikan mixer dan tambahkan susu full cream, baking powder, vanili,
7. Matikan mixer dan tambahkan terigu, air matang dan bayam segar
11. Keluarkan biskuit dari oven, biarkan sampai dingin kemudian simpan
Sayuran Segar
Pengeringan
Serbuk Bayam
Diagram Alir Pembuatan Biskuit Bayam
Adonan dipipihkan
dengan menggunakan rol
adonan
Dicetak menggunakan
cetakan dengan diameter
4 cm dan ketebalan 0,3 cm
Dipanggang dalam
oven selama ± 25
menit dengan suhu
1200C
Biskuit Bayam
yang meliputi warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan. Penelitian ini
sampel dilakukan penilaian. Adapun range penilaian tersebut meliputi warna, aroma,
tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Panelis dalam uji orgenoleptik adalah 15 orang panelis tidak terlatih dengan 2
kali pengulangan. Panelis tidak terlatih yang digunakan adalah ibu hamil di Desa Pulo
Pakkat dengan persyaratan :
1. Berminat untuk melakukan uji organoleptik
2. Bersedia untuk melakukan uji organoleptik
3. Dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
4. Tidak alergi
5. Tidak buta warna
6. Indra penciuman dalam keadaan baik
Analisis kandungan zat gizi pada biskuit yang paling disukai panelis
bentuk tabel atau grafik. Kandungan air, energi, protein,lemak, karbohidrat, serat, abu
dan zat besi dinyatakan dalam satuan kkal per porsi 28 gram berat biskuit.
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah berupa data primer yaitu
uji organoleptik serta tingkat kesukaan. Data primer ini dikumpulkan pengamatan
dengan menggunakan panca indra. Pada penelitian ini dilakukan uji organoleptik
terhadap biskuit yang dihasilkan meliputi warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan
keseluruhan. Selain itu, diperoleh juga data kadar zat besi pada produk biskuit. Uji
b. Coding
Kegiatan untuk merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau
bilangan untuk mempermudah entry data.
c. Processing
Proses pengentryan data dari kuisioner ke program komputer agar dapat
dianalisis.
d. Cleaning
Kegiatan pengecakan kembali data yang dientry ke dalam komputer tidak
terdapat kesalahan.
menampilkan hasil penilaian berupa nilai rata-rata (mean) dan masing-masing variabel
untuk mengetahui distribusi frekuensi dari tabel-tabel yang diamati. Uji univariat