OLEH :
Mesrawati
NIM.201913019
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan
Kasih Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal
ini yang berjudul “PEMANFAATAN KULIT PISANG RAJA SEBAGAI
BAHAN BAKU PEMBUATAN BAKSO GORENG, DAYA TERIMA IBU
DAN KANDUNGAN ZAT GIZINYA DI DESA AEK GAMBIR
KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2021” sebagai salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat STIKes Nauli Husada Sibolga.
Penulis menyadari proposal ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua Yayasan Winda Nauli Sibolga yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis melanjutkan pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat di
Yayasan ini.
2. Dra. Meiyati Simatupang, SST, M.Kes selaku Ketua STIKes Nauli Husada
Sibolga
3. Tinawati Nainggolan, SKM.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat STIKes Nauli Husada Sibolga.
4. Ibu Dra. Meiyati Simatupang, SST, M.Kes selaku Pembimbing yang banyak
memberikan masukan demi menyelesaikan proposal ini.
5. Kepala Desa Aek Gambir yang telah memberikan izin penelitian
6. Seluruh Staff Dosen STIKes Nauli Husada Sibolga atas bimbingannya
kepada penulis selama ini.
7. Rekan-rekan serta sahabat satu angkatan atas semua motivasi dan Do’anya
sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, , maka dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun serta masukan dari semua pihak untuk kesempurnaan
proposal ini.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi
kita semua di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Nauli Husada
Sibolga.
Mesrawatai
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................5
1.3.1. Tujuan umum..........................................................................................5
1.3.2. Tujuan Khusus........................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis........................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1. Kulit Pisang Raja...........................................................................................7
2.1.1. Pisang Raja.............................................................................................7
2.1.2. Kandungan gizi pisang raja....................................................................7
2.1.3. Kulit Pisang............................................................................................8
2.2. Kandungan Gizi Kulit Pisang........................................................................9
2.3. Pemanfaatan kulit pisang.............................................................................10
2.4 Tujuan pemanfaatan kulit pisang..................................................................10
2.4.1 Tujuan secara langsung..........................................................................10
2.4.2 Tujuan secara tidak langsung.................................................................11
2.5. Bakso...........................................................................................................11
2.6 Daya Terima Makanan.................................................................................11
2.6.1. Uji Organoleptik / Uji Kesukaan..........................................................12
2.7 Kerangka Konsep.........................................................................................12
2.8 Hipotesis.......................................................................................................13
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................14
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................14
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................14
3.2.1 Tempat penelitian..................................................................................14
3.2.2. Waktu penelitian...................................................................................14
3.3. Objek Penelitian..........................................................................................14
3.4. Defenisi Operasional...................................................................................14
3.5 Prosedur Pelaksanaan Eksperimen...............................................................15
3.5.1 Bahan.....................................................................................................15
3.5.2. Prosedur Kerja......................................................................................15
3.6. Penilaian Uji Daya Terima..........................................................................16
3.7. Deskriptif Panelis........................................................................................16
3.8. Analisis Proksimat.......................................................................................17
3.9. Pengolahan dan Analisis Data.....................................................................17
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABE
Tabel 1 Kandungan Zat Gizi pada Pisang Raja setiap 100 gram Bahan..................6
Tabel 2 Beberapa komponen yang terkandung pada kulit pisang...........................6
Tabel 3 Kandungan Zat Gizi Kulit Pisang per 100 gram Bahan.............................7
Tabel 4 Bahan yang digunakan..............................................................................12
Tabel 5 Skala Penerimaan Panelis pada Uji Hedonik Organoleptik......................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Menurut penelitian Agustina (2015), dikatakan bahwa kandungan gizi dari
kulit pisang sangat banyak, seperti protein, karbohidrat, Ca, fosfor, hingga Vit. B
dan C.
Menurut Kementan (2014), jumlah produksi pisang di indonesia tahun
2013 berkisar 6,30 juta ton. Dalam hal ini pisang merupakan buah yang dapat
dikelolah menjadi berbagai macam produk pangan. Banyaknya konsumsi pisang
dapat mengakibatkan peningkatan terhadap limbah yang ada di indonesia..
Limbah kulit pisang terdapat komponen zat gizi yang relatif tinggi terutama pada
kandungan serat, vitamin, dan mineral, serta mengandung antioksidan yang tinggi
dan kandungan pati. Dengan kandungan pati yang cukup tinggi ini, kulit pisang
cocok untuk diolah menjadi olahan tepung kulit pisang. Dengan demikian
melakukan pengolahan kulit pisang diharapkan dapat meningkatkan nilai jual
serta mengurangi pencemaran limbah.
Menurut Nagarajiah (2011), komponen pada setiap 0,1 kilogram kulit
pisang merupakan H2O sebanyak 0,0145, protein 0,0776, kadar abu 0,1226,
karbohidrat 0,0989 kilogram dan fospor 0,212, miligram. selain itu terdapat
beberapa kandungan antioksidan serta zat antigizi.
Aryani, (2018) dalam pembuatan pangan kulit pisang dapat dikelolah
menjadi bahan baku seperti tepung, hal tersebut karena terdapatnya kandungan
gizi yang sesuai terhadap persyaratan kualitas, kadar abu, hingga lipid. Tepung
merupakan bahan baku yang sering kali dijumpai dari impor sehingga
mengakibatkan biaya yang lebih mahal. Keberadaan tepung kulit pisang dalam
pengelolaannya diharapkan dapat mengurangi limbah serta biaya yang harus
dikeluarkan oleh masyarakat. Kebedaraan tepung yang berasal dari kulit pisang
juga dapat dikelolah dalam berupa produk pangan seperti bakso.
Bakso merupakan makanan yang digemari dan mempunyai daya terima
yang tinggi oleh semua kalangan mulai dari balita sampai dewasa. Menurut
observasi awal yang dilakukan ditemukan bahwa pentolan bakso yang sudah
banyak diproduksi dan dijual bebas dipasar memiliki banyak alternatif kombinasi,
diantaranya tepung dan daging (sapi, ayam dan ikan), namun belakangan ini sudah
banyak juga beredar dipasaran pentolan bakso tanpa kombinasi atau berbahan
baku tepung semata dengan menggunakan BTP (bahan tambahan pangan) sebagai
2
bumbu penyedap. Secara kimiawi diketahui bahwa penggunaan BTP yang
berlebihan akan berakibat buruk pada kesehatan.
Menurut data World Health Organization (2016), gizi merupakan salah
satu hal terpenting dalam menurunkan mortalitas. Pada tahun 2016, ada banyak
anak yang mengalami stunting, wasting, hingga obesitas.
Hasil data PSG pada tahun 2016 terdapat sekitar 3,4% anak dibawah umur
yang memiliki gizi buruk, dan sekitar 14,4% mempunya status gizi yang kurang,
selain itu 8,5% anak dibawah umur memiliki status gizi pendek.
Menurut Riskesdas (2018), Terdapat sekitar 9% kasus gizi buruk yang
terjadi di kota medan, dan 19,5% terjadi di kabupaten Tapanuli tengah.
Berdasarkan data dari Puskesmas Hutabalang terdapat 27 balita mengalami gizi
kurang pada tahun 2020.
Hasil survei pendahuluan didapatkan bahwa di desa Hutabalang
merupakan salah satu desa penghasil pisang di Kabupaten Tapanuli Tengah,
limbah pisang yakni kulit pisang yang belum dimanfaatkan masyarakat karena
kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dan kandungan gizi serta cara
pengolahannya membuat masyarakat tidak memanfaatkan kulit pisang sebagai
bahan pangan, sehingga peneliti tertarik untuk mengelola Kulit Pisang menjadikan
bahan dalam pembuatan bakso dan menguji daya terima masyarakat terhadap
bakso goreng kulit pisang raja.
3
1.2. Rumusan Masalah
Pengelolaan kulit pisang raja sebagai bahan baku pembuatan bakso goreng
serta daya terima ibu dan kandungan zat gizinya di Desa Aek Gambir kabupaten
Tapanuli Tengah tahun 2021
1.3. Tujuan Penelitian
4
kulitnya juga dapat dimanfaatkan dan dijadikan makanan serta memiliki nilai
gizi yang baik.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
Buah pisang mengandung protein, Ca, besi, karbohidrat, fosfor, vitamin A,
B, dan Asam askorbat, serta zat metabolit sekunder (Forster 2003; Atun, 2007;
Prabawati, 2008).
Zat Gizi Kadar
Karbohidrat (g) 31,80
Zat Fe (g) 0,001
Fosfor (g) 0,022
Ca (g) 0,01
Vit. A (g) 0,950
Vit. B1 (g) 0,00006
Asam askorbat (g) 0,01
Tabel 1 Kandungan Zat Gizi pada Pisang Raja setiap 100 gram Bahan
7
Limbah pada pisang raja terkandung karbohidrat berkisar 59%
(Syahruddin,2015) sedangkan pada limbah kulit pisang kepok hanya 40%
(Hernayati dan Aryani, 2007).
8
Kulit pisang dapat diolah dalam pembuatan nata (Susanti, 2006). Hal ini
dapat dibuktikan dengan yang telah dilakukan mengenai perbedaan dalam
menggunakan jenis kulit pisang terhadap kualitas nata. Hasil pengujiannya
membuktikan bahwa terdapat perbedaan kualitas terhadap nata kulit pisang yang
dibuat dari jenis kulit pisang lainnya.
Menyebutkan bahwasanya pengelolaan kulit pisang dapat dimanfaatkan
dalam pembuatan tepung, hal tersebut terbukti dalam penelitiannya yang
mengatakan pemanfaatan limbah kulit pisang dalam pembuatan mie dimana
substituen tepung terigu sebesar 20%.
Berdasarkan hasil penelitian Kamal (2015), dikatakan bahwasanya kulit
pisang juga dapat diolah dalam pembuatan roti maupun selai.
2.4 Tujuan pemanfaatan kulit pisang
Tepung tapioka merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan bakso
dimana bakso dapat dibuat sebagai bahan pemenuhan kebutuhan keluarga maupun
sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi (Rahmi, 2015).
9
Menurut Dewan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI)-01-3818-1995,
bakso merupakan produk makanan yang berbentuk bulat dan diperoleh dari
penggabungan daging. Membuat bakso relatif sederhana yaitu dengan cara daging
terlebih dahulu dihancurkan dan dihaluskan menggunakan bumbu-bumbu, tepung
lalu dibentuk seperti bulat-bulat kecil kemudian direbus dalam air.
Di Indonesia harga daging sendiri semakin tinggi, sehingga diperlukannya
upaya untuk mengurangi penggunaan daging sebagai komponen utama pembuatan
bakso, dalam upaya mengurangi penggunaan daging, kulit Pisang Raja dapat
dijadikan bahan campuran dalam proses pembuatan bakso, dimana kandungan
yang terdapat dalam kulit pisang raja memiliki kandungan karbohidrat protein,
serat, vitamin yang tinggi
2.6 Daya Terima Makanan
10
2.6.1.2 Aroma
Aroma sangat berhubungan erat dengan indera penciuman, hal ini mampu
meningkatkan gairah atau selera makan itu sendiri. Aroma terbentuk ketika
terjadinya penguapan terhadap senyawa akibat dari reaksi kimia.
2.6.1.3 Warna
Warna dalam makanan merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen,
sehingga warna cukup memegang peranan penting dalam tampilan makanan.
2.6.1.4 Tekstur
Tekstur adalah salah satu komponen dalam menentukan cita rasa makanan.
Makanan yang memiliki konsistensi kental ataupun padat dapat memberikan
rangsangan lebih lambat pada indera.
2.7 Kerangka Konsep
11
BAB 3
METODE PENELITIAN
Objek pengujian ini adalah Bakso Goreng dengan bahan baku kulit pisang raja
3.4. Defenisi Operasional
1. Kulit pisang adalah limbah yang berasal dari buah pisang dan dimanfaatkan
sebagai komponan baku dalam pembuatan bakso melalui penggilingan kulit
pisang menjadi tepung serta dicampurkan kedalam bahan adonan Bakso
Goreng.
2. Bakso merupakan bahan makanan yang terbuat dari adonan tepung tapioka
dicampur bahan perasa seperti kulit pisang yang telah dihaluskan.
3. Daya terima bakso adalah tingkat kesukaan panelis terhadap Bakso Goreng
dengan kulit pisang raja sebagai bahan dasar pembuatan bakso goreng
meliputi indikator tekstur, warna, aroma dan citarasa yang dilakukan oleh ibu-
ibu di desa Aek Gambir.
4. Warna merupakan rangsangan tampilan yang dihasilkan oleh bakso goreng
menggunakan kulit pisang raja secara visualisasi indra.
12
5. Rasa merupakan daya terima seseorang pada bakso goreng kulit pisang raja
yang dirasakan secara subjektif menggunakan indra pengecap.
6. Aroma merupakan bau khas yang dihasilkan oleh bakso goreng kulit pisang
raja yang dicium oleh indra pencium.
7. Tekstur merupakan kerenyahan pada Bakso Kulit Pisang Raja menggunakan
pengukuran secara subjektif oleh indra pengecap.
3.5 Prosedur Pelaksanaan Eksperimen
3.5.1 Bahan
No Nama Bahan Kadar
1 Kulit Pisang halus 4 kg
2 Bawang Merah 2 kg
3 Garam 1 sendok teh
4 Bawang Putih ½ kg
5 Tepung tapioka 2 ons
6 Gandum ½ ons
7 Merica ¼ ons
8 Masako 2 bungkus
9 Minyak sayur 1 kg
Tabel 4 Bahan yang digunakan
13
1. Dibersihkan gandum kemudian dimasukkan ke dalam wajan dan ditambahkan
air 2 liter serta penyedap rasa satu sendok teh.
2. Dihangatkan adonan cair tersebut dan diaduk hingga mengental.
3. Didiamkan adonan beberapa menit hingga adonan menjadi lebih dingin.
4. Ditambahkan kulit pisang yang telah dihaluskan dengan bumbu halusnya serta
masako, kemudian adon hingga adonan menjadi merata.
5. Dibentuk adonan yang telah merata menjadi seperti bakso.
6. Dimasukkan bakso yang telah dibentuk ke dalam panci yang telah diisi air
mendidih.
7. Ditiriskan bakso ketika bakso telah timbul dipermukaan.
8. Dipanaskan minyak di atas permukaan wajan kemudian menggoreng bakso.
9. Dihidang bakso.
3.6. Penilaian Uji Daya Terima
14
Pengujian ini menggunakan seseorang yang tidak terlatih, dimana 30 orang
ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Aek Gambir dalam keadaan sehat, hal ini
dimaksudkan agar tidak mengganggu penilaian secara kualitatif.
3.8. Analisis Proksimat
15
DAFTAR PUSTAKA
Wakano. 2016. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Bahan Olahan Kripik
Dan Kue Donat Di Desa Batu Merah Kota Ambon. Journal Biology
Science & Education 2016.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
16
Teknologi Agro-Industri. Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Politeknik Negeri Tanah Laut
Rahmi, L.S. 2015. Analisis Mutu Bakso Tusuk Di Kota Jambi Berdasarkan
Standar Mutu SNI-01-3818-1995, 17 (1), 72-75.
Riskesdas. 2018. Riset Keshatan dasar 2018. Kementrian Kesehatan RI. https://
www.litbang.depkes.go.id
17