Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ASAS KETIDAKPASTIAN HEISENBERG

2.1.1. Ketidakpastian Heisenberg

a) Rumusan Umum Ketidakpastian Heisenberg

Kenyataan bahwa sebuah partikel bergerak harus dipandang sebagai group

gelombang de Broglie dalam kedaan tertentu alih alih sebagai suatu kuantitas yang

terlokalisasi menimbulakan batas dasar pada ketetapan pengukuran sifat partikel yang dapat

diukur misalnya kedudukan momentum.

Untuk menjelaskan faktor apa yang terlibat, marilah kita meninjau group

gelombang dalam gambar 1 berikut:

Gambar 1. Group Gelombang


Partikel yang bersesuaian dengan grup gelombang ini dapat diperoleh dalam selang

grup tersebut pada waktu tertentu. Tentu saja kerapatan peluang 2 maksimum pad

tengah tengah grup, sehingga patikel tersebut mempunyai peluang terbesar untuk

didapatkan di daerah tersebut. Namun, kita tetap mempunyai kemungkinan untuk


mendapatkan partikel pada suatu tempat jika 2 tidak nol. Lebih sempit grup gelombang itu,

lebih teliti kedudukan partikel itu dapat

ditentukan (Gambar 2 )

Gambar 2 : Group gelombang de Broglie terbatas. Posisi partikel dapat ditentukan secara tepat tetapi panjang
gelombangnya (karena momentum partikel)tidak dapat ditetapkan.

Gambar 3 : lebar group gelombang. Kini panjang dapat ditentukan secara tepat tetapi bukan posisi partikel.
partikel) tidak dapat ditetapkan.

Namun, panjang gelombang pada paket yang sempit tidak terdefinisikan dengan baik ;

tidak cukup banyak gelombang untuk menetapkan dengan tepat. Ini berarti bahwa karena

h
maka momentum mv bukan merupakan kuantitas yang dapat diukur secara tepat. Jika
mv

melakukan sederetan pengukuran momentum, akan diperoleh momentum dengan kisaran yang
cukup lebar.

Sebaliknya, grup gelombang yang lebar seperti pada gambar 3 memiliki panjang

gelombang yang terdefinisikan dengan baik. Momentum yang bersesuaian dengan panjang

gelombang ini menjadi kuantitas yang dapat ditentukan dengan teliti, dan sederetan pengukuran

momentum akan menghasil-kan kisaran yang sempit. Akan tetapi di manakah kedudukan

partikel tersebut? Lebar grup gelombang tersebut menjadi terlalu besar untuk menentukan

kedudukan pada suatu waktu.

Jadi kita sampai pada prinsip ketidakpastian : Tidak mungkin kita mengetahui

keduanya yaitu kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat yang

bersamaan. Prinsip ini dikemukakan oleh Werner Heisenberg pada tahun 1927, dan

merupakan salah satu hukum fisis yang memegang peranan penting.

Persoalan berikutnya adalah mencari suatu besaran yang mampu menampung dan

mempresentasikan sifat sifat partikel sekaligus sifat sifat gelombang. Dengan demikian

kuantitas tersebut harus bersifat sebagai gelombang tetapi tidak menyebar melainkan terkurung

di dalam ruang. Hal ini dipenuhi oleh paket gelombang yang merupakan kumpulan gelombang

dan terkurung dalam ruang tertentu. Analisis yang formal mendukung kesimpulan tersebut dan

membuat kita mampu untuk menyatakannya secara kuantitatif. Contoh yang paling sederhana

dari pembentukan grup gelombang, perhatikan kombinasi dari dua gelombang bidang berikut :

1 x, t A cos 1 t k1 x

2 x, t A cos 2 t k 2 x

Pinsip superposisi memberikan

x, t 1 x, t 2 x, t
2 k1 k 2
AR cos 1 t x
2 2

Dengan Amplitudo AR

2 k1 k 2
AR 2 A cos 1 t x
2 2

Dalam bentuk grafik,

Gambar 4 . Superposisi dua gelombang tunggal


Bila gelombang tunggalnya diperbanyak,
Gambar 5: Superposisi dari n gelombang

Tampak dari gambar 5 bahwa paket gelombang terlokalisasi di daerah yang sebesar x dan lokalisasi ini

yang diharapkan sebagai posisi partikel klasik.

Gambar 2.7. Kemungkinan posisi partikel di daerah x

Setelah mendapatkan barang yang dapat menyatakan partikel sekaligus gelombang

berikutnya harus dicari perumusan matematisnya. Formalisme matematis untuk paket

gelombang yang terlokalisasi tersebut tidak lain adalah transformasi Fourier.


f ( x) g (k )e ikx dx

Sebagai contoh, jika distribusi gelombang dengan vektor gelombang k, g(k), diberikan

seperti gambar :

Gambar 7. Distribusi g (k)


Maka distribusi gelombang di dalam ruang koordinat f(x)
a / 2
1 ikx
f ( x) g ( k )e dk
ikx
e dx
a / 2
a
1 ikx a / 2
e
iax a / 2

1 e iax / 2 e iax / 2

ax i

2 sin( ax / 2)
=
ax

Grafiknya,

Dari uraian contoh dan gambar transformasi Fourier di atas, diperoleh hubungan antara x dan

k (atau p). Hubungan antara x dan k bergantung pada bentuk paket gelombang dan

bergantung pada k, x didefinisikan. Perkalian (x) (k) akan minimum jika paket

gelombang berbentuk fungsi Gaussian, dalam hal ini ternyata transformasi Fouriernya juga

merupakan fungsi Gaussian juga. Jika x dan k diambil deviasi standar dari fungsi (x)

dan g(k), maka harga minimum x k = . Karena Karena pada umumnya paket gelombang

tidak memiliki bentuk Gaussian (bentuk lonceng), maka lebih realistis jika hubungan antara

x dan k dinyatakan sebagai berikut

x k

Panjang gelombang de Broglie untuk sebuah partikel bermomentum p adalah :


h

p

Bilangan gelombang nya adalah :


2 2h
k
p

Oleh karena itu, suatu ketidakpastian k dalam jumlah gelombang pada gelombang de Broglie

berhubugan dengan hasil hasil partikel dalam suatu ketidakpastian p dalam momentum partikel

menurut Persamaan

hk
p
2

Karena

1 1
xk , k x
2 2
dan
h
xp ( prinsipket idakpastian)
4

Persamaan ini menyatakan bahwa hasil kali ketidakpastian kedudukan benda x pada suatu

saat dan ketidakpastian komponen momentum dalam arah x yaitu p pada saat yang sama lebih besar atau

sama dengan h / 4. Kita tidak mungkin menentukan secara serentak kedudukan dan momentum suatu

benda. Jika diatur supaya x kecil yang bersesuaian dengan paket gelombang yang sempit, maka p

akan menjadi besar. Sebaliknya, p direduksi dengan suatu cara tertentu, maka paket gelombangnya

akan melebar dan x menjadi besar.

Ketidakpastian ini bukan ditimbulkan oleh alat yang kurang baik tetapi ditimbulkan oleh
sifat ketidakpastian alamiah dari kuantitas yang terkait. Setiap ketidakpastian instrumental atau statistik

hanya akan menambah besar hasil kali x p. Karena kita tidak mengetahui secara tepat apa partikel

itu atau bagaimana momentumnya, kita tidak dapat menyatakan apapun dengan pasti

bagaimana kedudukan partikel itu kelak dan seberapa cepat partikel tadi bergerak. Jadi, kita tidak

dapat mengetahui masa depan karena kita tidak mengetahui masa kini.
Kuantitas h/2 sering muncul dalam fisika modern, karena ternyata kuantitas itu merupakan

satuan dasar dari momentum sudut. Kuantitas ini sering disingkat dengan (baca ; h bar) :
h
1.05 x10 34 J .s
2
h
kita akan memakai sebagai pengganti dinyatakan dalam prinsip ketidakpastian menjadi :
2


xp
2

b) Perhitungan x p Untuk Berbagai Keadaan

Tetapan Planck berharga sangat kecil hanya 6,63 x 10-34 J s sehingga pembatasan

yang ditimbulkan oleh prinsip ketidakpastian hanya penting dalam dunia atomik. Dalam skala ini,

prinsip ini sangat menolong untuk mengerti banyak gejala. Perlu diingat bahwa batas bawah /2 untuk

x p sangat jarang dicapai : biasanya x p .

Bentuk lain dari prinsip ketidakpastian kadang kadang berguna. Mungkin kita ingin

mengukur energi E yang dipancarkan pada suatu waktu selama selang waktu t dalam suatu proses

atomik. Jika energi berbentuk gelombang elektromagnetik, batas waktu yang tersedia membatasi

ketepatan kita menentukan frekuensi dari gelombang itu. Marilah kita anggap paket gelombang itu

sebagai satu gelombang. Karena frekuensi gelombang yang sedang dipelajari sama dengan bilangan yang

kita hitung dibagi dengan selang waktu, ketidakpastian frekuensi dalam pengukuran kita

adalah :

1
v
t

Ketidakpastian energi yang bersesuaian ialah :

E hv

Sehingga
h
E atauEt h
t

Perhitungan yang lebih teliti berdasarkan sifat paket gelombang mengubah hasil tersebut

Menjadi


E t
2

Contoh. :
1. Atom hidrogen berjari jari 5,3 x 10 -11
m. Gunakan prinsip ketidakpastian untuk

memperkirakan energi elektron yang dapat dimilikinya dalam atom itu.

Penyelesaian :

Di sini kita dapatkan untuk x 5,3x10 11 m


p
2 x
9,9 x10 25 kg.m / s

Elektron yang momentumnya sebesar itu berperilaku sebagai partikel klasik, dan energi

kinetiknya adalah :

p 2 9,9 x10 25 kg.m / s


2

K
2m 2 x(9,1x10 31 kg)
5,4 x10 19 j

Yang sama dengan 3,4 eV, sebenarnya energi kinetik elektron pada tingkat energy

terendah dalam atom hidrogen adalah 13,6 eV

BAB III

KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

Teori ketidakpastian yang dikembangkan Heisenbergut bahwa semakin akurat kita menentukan

posisi suatu benda, semakin tidak akurat momentumnya (atau kecepatannya), dan sebaliknya.

Jadi, kita tidak bisa menentukan letak benda secara akurat. Dengan kata lain, benda mempunyai

kemungkinan berada di mana saja.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/205959168/Asas-Ketidakpastian-Heisenberg-Dan-Persamaan-

Schrodinger
Hermanto, Ribut, 2010 FISIKA KUANTUM UNTUK UNIVERSITAS. (Diakses 19 September

2017, pukul 17:00 Wib)

Anda mungkin juga menyukai