Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

MK. FISIKA STATISTIK


PRODI S1 PF - FMIPA

Skor Nilai :

FISIKA STATISTIK

Rustam E. Siregar

OLEH :

NAMA : NANDA JULFA REZEKI

NIM : 4173121032

DOSEN PENGAMPU : Drs. RAPPEL SITUMORANG, M.SI.

MATA KULIAH : FISIKA STATISTIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

Februari 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Critical
Book Report ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini
membahas tentang “Pengantar Fisika Statistik” yang bertujuan untuk melengkapi
tugas mata kuliah Fisika Statistik yang diampu oleh bapak Drs. Rappel
Situmorang,M.Si

Harapan kami semoga makalah CBR ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Medan, Februari 2020

Nanda Julfa Rezeki

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Identitas Buku 1
1.4.1 Buku Utama 1
1.4.2 Buku Pembanding 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku 1 3

2.2 Ringkasan Buku 2 9


BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku......................................................................12

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku...................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR


Sering kali kita bingung dalam memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami. Terkadang kita memilih satu buku namun terkadang kurang memuaskan
hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, isi dan fitur – fitur yang ada di dalam
buku. Oleh karena itu penulis membuat Critical Book Report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, dalam hal ini fisika
statistik
Makalah CBR ini dibuat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Matematika Statistik agar mahasiswa dapat dengan mudah memahami
pelajaran yang disampaikan terkhusus mata pelajaran Fisika statistik.
Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sehingga menguatkan sumber daya
manasia yang terampil, dan mampu berkompetisi dengan masyarakat global,
sehingga terciptalah indonesia yang lebih maju.
1.2 Tujuan
2. Menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Statistika
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku
4. Mampu memahami materi tentang Fisika Statistika
5. Mampu mengkritisi buku tentang Fisika Statistika

1.3 Manfaat CBR


Adapun manfaat yang diperoleh dari Critical Book Review ini adalah
mampu mengkritisi buku dengan materi yang berjudul “Pengantar Fisika Statistik
untuk mahasiswa” dan membuat laporan tentang buku yang dikritisi tersebut.

1.4 Identitas Buku


Identitas Buku Utama
A. Judul : Fisika Statistik
B. Edisi :-
C. Pengarang : Rustam E. Siregar
D. Penerbit : Unpad Press

1
E. Kota terbit : Jatinangor
F. Tahun terbit : 2012
G. ISBN : 978-602-9238-69-3
Identitas Buku Pembanding

A. Judul : Pengantar Fisika Statistik Untuk Mahasiswa


B. Edisi :-
C. Pengarang : Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si
D. Penerbit : ITB
E. Kota terbit : Bandung
F. Tahun terbit : 2007
G. ISBN :-

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku 1

Statistik Maxwell-Boltzmann

1. Keadaan Mikro dan Makro


Dalam suatu sistem seperti gas, suatu keadaan mikro berkaitan dengan
sekumpulan posisi dan momentum dari partikel-partikel gas. Biasanya, suatu
sistem mempunyai konstrain, misalnya volume tetap, sehingga orang cukup
memperhatikan keadaankeadaan mikro pada volume tetap itu saja. Dalam sistem
kuantum, keadaan mikro adalah solusi dari persamaan Schrodinger seperti
^
H φi=E i φ i.

Keadaan makro adalah sekumpulan keadaan-keadaan mikro dengan energi


tertentu, U, yang memenuhi konstrain tertentu, misalnya energi U, volume V dan
jumlah partikel N yang konstan. Jumlah keadaan mikro dalam suatu keadaan
makro tertentu dinyatakan sebagai bobot statistik dari keadaan makro tersebut dan
dinyatakan dengan simbol Ω(U,V,N). Pada keadaan setimbang statistik, orang tak
memerlukan rincian dari keadaan-keadaan mikro; yang diperlukan hanyalah
jumlah keadaan mikro dalam keadaan makro bersangkutan.

Bobot statistik suatu keadaan makro dapat ditentukan sebagai berikut.


Misalkan tiga buah patikel sejenis yang dapat dibedakan satu sama lain (sebutlah
A, B, C) akan ditempatkan pada tingkat-tingkat energi E1= ε , E2 = 2 ε , dan E3 =
3 ε. Andaikan keadaan makro yang diinginkan mempunyai energi U= 6 ε. Artinya,
distribusi partikel adalah n1=1, n2=1 dan n3=1 sehingga U= n 1E1 + n2E2 + n3E3 =
6 ε. Jika partikel-partikel itu identik yang dapat dibedakan maka susunan partikel
pada tingkat-tingkat energi adalah seperti berikut:

3
Terlihat, keadaan makro tersebut mempunyai enam buah keadaan mikro.
Selanjutnya, andaikan keadaan makro yang diinginkan mempunyai energi U= 4 ε .
Maka distribusi partikel adalah n1 = 2, n2 = 1 dan n3 = 0 sehingga U= n1E1 + n2E2 +
n3E3 = 4 ε. Susunan partikel pada tingkat-tingkat energi adalah seperti berikut :

Terlihat, keadaan makro tersebut mempunyai tiga buah keadaan mikro.


Untuk dua contoh di atas, jumlah keadaan mikro dalam keadaan makro dapat
dinyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan pengalaman di atas, maka untuk sistem N partikel identik yang dapat
dibedakan secara umum berlaku hal berikut. Andaikan suatu keadaan makro
mengandung m buah keadaan mikro dengan tingkat-tingkat energi E1, E2,
......,Em. Jika distribusi partikel-partikel adalah n1, n2, ....,nm dengan keadaan
makro yang mempunyai konstrain.

4
maka jumlah keadaan mikro di dalam keadaan makro bersangkutan adalah

Jika
sekiranya, tingkat-tingkat energi keadaan mikro mempunya degenerasi, misalnya
gi untuk tingkat energi ke-i, maka peluang penempatan ni buah partikel di tingkat

energi Ei adalah n . Dengan demikian


gi i

maka persamaan (2.2) harus disempurnakan


menjadi :

Karena interaksi dan tumbukan, distribusi partikel-partikel pada


tingkattingkat energi keadaan mikro bisa berubah. Dapat diasumsikan bahwa pada
setiap keadaan makro dari suatu sistem, ada suatu distribusi yang lebih baik
daripada distribusi-distribusi lainnya. Artinya, secara fisis pada suatu sistem yang
memiliki sejumlah partikel dengan total energi tertentu, terdapat suatu distribusi
paling mungkin. Jika distribusi itu tercapai, sistem itu disebut dalam keadaan
setimbang statistik, dan dalam keadaan itu Ω maksimum.

1.2 Entropi

5
Tinjaulah dua buah sistem partikel seperti dalam Gambar 2.1, yang kontak termal
satu sama lain sehingga mencapai kesetimbangan suhu. Kedua sistem terisolasi
dari lingkungannya.

Misalkan energi masing-masing adalah U1 dan U2 sehingga energi total kedua


sistem adalah U= U1+ U2. Meskipun U konstan, tetapi masing-masing U1 dan U2
bisa berubah sampai tercapai keadaan setimbang suhu.

Gambar 2.1 Dua buah sistem yang kontak termal satu sama lain, terisolasi dengan
lingkungannya.

1.3 Ensembel Mikrokanonik

Ensembel adalah sistem partikel dengan lingkungannya. Dalam Gambar 2.2


diperlihatkan tiga buah sistem dan lingkungannya.

Dalam Gambar 2.2(a) sistem partikel terisolasi dari dunia luar. Dengan
demikian maka U, V, N konstan. Secara statistik, sistem partikel ini dipandang
sebagai ensemble mikrokanonik. Dalam Gambar 2.2(b) sistem partikel kontak
termal dengan reservoir suhu di sekitarnya. Sistem dan reservoir secara
keseluruhan terisolasi dari dunia luar. Dengan demikian maka T, V, N konstan,
sedangkan energi U berfluktuasi. Secara statistik, sistem partikel dan reservoir
secara keseluruhan dipandang sebagai ensemble kanonik. Dalam Gambar 2.2(c)
sistem partikel kontak termal dan kontak partikel dengan reservoir di sekitarnya.

6
Sistem dan reservoir secara keseluruhan terisolasi dari dunia luar. Dengan
demikian maka T, V, µ konstan, sedangkan energi U dan jumlah partikel N
berfluktuasi sekaligus. Secara statistik, gabungan sistem partikel dan reservoir
secara keseluruhan dipandang sebagai ensemble kanonik besar.

Dalam ensembel mikrokanonik seperti dalam Gambar 2.2(a), sistem


partikel terisolasi dengan lingkungannya. Yang konstan dari sistem adalah energi
dalam U, volume V dan jumlah partikel N. Dengan keadaan seperti itu maka
semua keadaan mikro yang mungkin dari sistem memiliki probabilitas yang sama.
Oleh sebab itu berlaku

Ω(U) = jumlah keadaan mikro berenergi U .

1.4 Ensembel Kanonik; Distribusi Maxwell-Boltzmann

Dalam ensembel mikrokanonik telah dikemukakan bahwa karena sistem


partikel terisolasi dari lingkungannya, maka energi sistem partikel itu menjadi
konstan. Sekarang dengan membiarkan sistem partikel kontak termal dengan
suatu reservoir yang besar seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.2(b), maka
terjadi pertukaran energi sehingga suhu sistem sama dengan suhu reservoir.
Ensembel kanonik merupakan gabungan dari suatu sistem partikel dan suatu
reservoir panas yang besar. Dalam ensembel ini, karena terjadi kontak termal
antara sistem dan reservoir maka suhu sistem partikel menjadi tetap. Yang
konstan dari sistem partikel adalah suhu T, volume V dan jumlah partikel N.
Misalkanlah sistem menempati suatu keadaan mikro ke-i yang berenergi Ei ;
energi ini jauh lebih kecil dari pada energi reservoir sehingga jumlah keadaan
mikro gabungan sama dengan jumlah keadaan mikro dalam sistem partikel,

7
1.5 Ensembel Kanonik Besar

Dalam ensembel kanonik, sistem partikel dibiarkan kontak termal dengan


reservoir panas sehingga terjadi pertukaran energi dan suhu sistem menjadi
konstan. Jika selain pertukaran energi, terjadi pula pertukaran partikel maka
sistem dan reservoir disebut membentuk ensembel kanonik besar. Besaran-
besaran yang konstan dari sistem adalah suhu T, volume V dan potensial kimia
per partikel µ. Dalam situasi seperti itu, probabilitas menemukan sistem partikel
pada keadaan-i bergantung pada tingkat energi Ei dan jumlah partikel ni yang
menempati keadaan-i itu, seperti

8
2.2
Ringkasan
Buku 2

Statistik
Maxwell-
Boltzmann

A. Pen
dahuluan
Bab ini berisi perumusan statistik Maxwell-Boltzmann untuk assembli
yang
mengandung sistem (partikel) klasik. Contoh partikel klasik adalah atom atau
molekul-molekul gas.
Tujuan bab ini adalah mahasiswa memahami bagaimana proses
membangun
statistik Maxwell-Boltzmann dengan menggunakan prinsip statistik musrni yang

9
digabungkan dengan prinsip kekekalan dalam fisika seperti kekekalan energi dan
jumlah
partikel.
Untuk memahami penurunan fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann
mahasiswa perlu memahami prinsip permutasi untuk benda-benda yang dapat
dibedakan, sifat yang ditunjukkan oleh sebuah besaran yang nilainya kekal
(konstan), serta bagaimana mencari nilai maksimum dari sebuah fungsi.

B. Konfigurasi Penyusunan Sistem Klasik


Kita akan berangkat dari asumsi bahwa energi yang dimiliki sistems-
sistem dalam assembli dianggap terdiri atas tingkat-tingkat energi. Tingkat-tingkat
energi tersebut berada dalam rentangan dari nol sampai tak berhingga. Gambar 2.1
adalah ilustrasi tingkat-tingkat energi yang dimiliki assembli.
Untuk sistem klasik, seperti atom gas, perbedaan energi dua tingkat
berdekata. Mendekati nol, atau ε i+1 - ε i → 0 . Perbedaan energi yang mendekati
nol memiliki makna bahwa tingkat energi sistem klasik bersifat kontinu. Sistem
menempati salah satu dari keadaan energi di atas. Dalam sistem klasik juga tidak
ada batasan jumlah sistem yang dapat menempati satu keadaan energi. Satu
keadaan energi dapat saja kosong, atau ditempati oleh satu sistem, oleh dua
sistem, dan seterusnya. Bahkan semua sistem berada pada satu keadaan energi pun
tidak dilarang.

C. Konfigurasi Dengan Probabilitas Maksimum


Sekarang kita mencari konfigurasi yang memiliki probabilitas kemunculan
paling besar. Kita menganggap bahwa konfigurasi yang dibentuk oleh sistem-
sistem dalam assembli yang menghasilkan besaran maksroskopik adalah
konfigurasi dengan probabilitas maksimum tersebut. Cara yang dilakukan adalah
mencari kumpulan sedemikian sehingga W maksimum. Tetapi karena W
merupakan perkalian sejumlah faktor maka akan lebih mudah jika kita
memaksimalkan.

10
D. Harga Rata – Rata
Banyak sekali konfugurasi yang diperbolehkan ketika menempatkan N
sistem ke dalam M kelompok energi. Contoh konfugarasi tersebut adalah semua
sistem menempati kelompok energi pertama sedangkan semua kelompok energi
lainnya kosong, atau semua kelompok ditempati oleh sistem dalam jumlah yang
sama banyak, dan sebagainya. Tiap konfigurasi memiliki peluang kemunculan
yang berbeda-beda. Peluang kemunculan terbesar terjadi pada konfigurasi yang
mengandung system pada tiap kelompok energi.

E. Benarkan Peluang Konfigurasi Maksimum Sangat Besar


Yang menjadi pertanyaan kita adalah benarkah probabilitas dengan
konfigurasi maksimum memiliki nilai yang sangat besar daripada konfigurasi
lainnya. Jika ya, berarti kita dapat menggunakan persamaan (2.13) bahwa nilai
rata-rata sifat assembli sama dengan nilai pada konfigurasi maksimum. Namun
jika tidak maka penyederhanaan yang kita impikan tidak terwujud. Pada bagian
ini kita akan perlihatkan bahwa probabilitas konfigurasi maksimum bebar-benar
memilkiki nilai yang jauh lebih besar daripada konfigurasi lainnya.

BAB III
PEMBAHASAN

11
3.1 Pembahasan Isi Buku

Pada buku “Fisika Statistik “ karya Rustam E. Siregar dan buku “Pengantar Fisika
Statistik Untuk Mahasiswa” karya Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si, jika
dilihat dari pemaparan materi tentang statistik Maxwell-Boltzmant pada kedua
buku ini telah memaparkan dengan sangat jelas, materi yang dibahas juga cukup
lengkap dan dilihat dari rumus-rumus yang dijabarkan pada kedua buku yang
terperinci, tetapi jika dibandingkan buku karya Rustam E. Siregar lebih lengkap
pemaparan rumusnya dibandingkan buku karangan Mikrajuddin Abdullah,
kemudian pada kedua buku sudah sangat baik karena dari pemberian contoh soal
serta soal pada kedua buku yang cukup banyak.

3.2 Kelebihan dan kekurangan buku

Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview terkesan
biasa karena buku ini hanyalah buku diktat untuk kalangan universitas sendiri
tetapi jika dibandingkan pada kedua buku, vuku karangan Rustam E. Siregar lebih
menarik.
Dari aspek isi buku, sangat detail menjelaskan mengenai Fisika Statistik,
Khususnya Statistik Maxwell-Boltzmann, berdasarkan aspek tata bahasa, bagi
siapa saja, khususnya mahasiswa dalam prodi pendidikan, buku ini sangat cocok
untuk menjadi bahan rujukan dan bacaan.namun sayangnya pada kedua buku ini
hanya ada dalam bentuk soft copy.

BAB IV
PENUTUP

12
4.1 Kesimpulan
Buku “Fisika Statistik” karangan Rustam E. Siregar dan buku “Pengantar
Fisika Statistik Untuk Mahasiswa” karya Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si
membahas dengan sangat terperinci tentang materi Statistik Maxwell-Boltzman
mulai dari materi hingga contoh soal dan pembahasannya , buku ini sangat cocok
sebagai pegangan mahasiswa, terutama mahasiswa dalam prodi pendidikan.
Sehingga menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan.

4.2 Saran

Dalam penulisan Critical Book Review ini masih memiliki kekurangan


dalam penulisannya, penulis meminta saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi perbaikan Critical Book Review ini.

DAFTAR PUSTAKA

13
Abdullah, Eng. Mikrajuddin. 2007. Pengantar Fisika Statistik Untuk
Mahasiswa. Bandung : ITB.

Siregar, Rustam E.2012. Fisika Statistik. Jatinangor : Unpad Press

14

Anda mungkin juga menyukai