Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 5

KIKI MEWANI SIMARMATA (4193121003)

NAJWA AULIA PUTRI (4192121004)

NANDA JULFA REZEKI (4173121032)

REZA OKTA P. Br ZEBUA (4171121031)

STEVEN A. S. TELAUMBANUA (4173321053)

1. Pengertian kurikulum formal, kurikulum ideal, kurikulum real dan kurikuli aktual

Kurikulum Formal

Kurikulum formal ialah rancangan di mana aktiviti pembelajaran dijalankan supaya matlamat
atau objektif pendidikan dan sekolah tercapai. Ia merupakan satu set dokumen untuk
dilaksanakan. Ia mengandungi hal sebenar yang berlaku dibilik darjah dan apa yang telah
disediakan dan dinilai. Setiap sekolah ada kurikulum terancang iaitu satu set objektif yang
berstruktur dengan kandungan dan pengalaman belajar serta hasil yang dijangkakan. Ia
merupakan rancangan eksplisit dan operasional yang dihasratkan, lazimnya dikelolakan
mengikut mata pelajaran dan gred, di mana peranan guru didefinisikan dengan jelas (Ornstein,
A.C. & Hunkins, F, 1983). Sistem kurikulum formal memang mempunyai beberapa keunggulan.
Di antara keunggulan kurikulum formal adalah pembaharuan kurikulum di setiap tahunnya yang
langsung ditangani oleh pemerintah dan manejemen yang lebih profesional serta administrasi
yang lebih teratur.

Kurikulum ideal

Kuriklum ideal merupakan kurikulum yang dicita-citakan, diharapkan, dan diinginkan oleh
banyak orang, paling tidak oleh para pembuatnya.Ia mengandung gagasan konseptual konseptual
ideal tentang apa yang seharusnya dan baik dikandung oleh suatu kurikulum. Kurikulum ideal
tercantu dalam dokumen resmi yang dimilki oleh suatu lembaga pendidikan.Dalam konteks
Indonesia, kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan
contoh dari kurikulum ideal.

Kurikulum real

Kurikulum real merupakan kurikulum yang diimplementasikan dalam proses pendidikan,


pembelajaran, dan pengajaran. Kenyataan (realitas) memiliki kecenderungan yng tidak selalu
sama dengan sesuatu yang diharapkan, diinginkan, dan dicita-citakan. Oleh sebab itu, apa yang
didokumentasikan tidak selalu sama dengan apa yang diimplementasikan. Misalnya apa yang
telah diamanatkan dalam kurikulum nasional atau digariskan dalama kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dalam kenyataannya belum tentu persis sama seperti apa yang yang dilaksanakan
didalam kelas atau disekolah.

Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun
demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal.

2. Dikatakan bahwa praktik kurikulum jauh ketinggalan bila dibandingkan


dengan teorinya.Jelaskan
Jawab : P r a k t i k k u r i k u l u m j a u h k e t i n g g a l a n b i l a d i b a n d i n g k a n d e n g a n
t e o r i n y a . D i s a a t perencanaan pembelajaran atau biasa disebut kurikulum
berdasarkan teori memang sudah sangat berkembang dengan perencanaan-
perencanaan yang sudah sangat jauh dirancangkan untuk pendidikan, tetapi dalam realita
ataupun realisasinya belum terwujudkarena beberapa penyebab yang mungkin
disebabkan oleh sekolah, sehingga teori memang berkembang tetapi jika tidak diikuti
dengan praktiknya sama dengan perencanaan belaka.

3. Keelebihan adan kelemahan kurikulum yaang pernah diterapkan di Indonesia

1. Kurikulum 1947
Kelebihan :
Lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan
bangsa lain.

Kelemahan :
Yang diutamakan pendidikan watak.
Materi pelajaran Cuma sedikit.

2. Kurikulum 1952
Kelebihan :
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan nasional.

Kelemahan :
Masih kurangnya tenaga pengajar.
Tidak di dukung dengan fasilitas yang memadai.

2. Kurikulum 1964
Kelebihan :
Sudah mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Mengupayakan pengembangan potensi peserta didik sebagai pangkal dari kemampuan seseorang
untuk meningkatka kreatifitas dan inovasi.
Pendidikan bersifat praktis

Kelemahan :
Kurikulum ini dipergunakan hanya pada tingkat sekolah dasar , sebagai bentuk penyempurnaan
kurikulum dengan pemberian pengetahuan akademik pada jenjang SD.
Dalam perjalanannya kurikulum ini mengarahkan pendidikan Indonesia untuk pembentukan
manusia sosialis Indonesia dengan menomorduakan kehidupan pribadi.
Kurikulum ini belum terkikis dari upayaupaya melestarikan tujuan penjajah yang jika
dibandingkan dengan cita-cita kemerdekaan sudah tidak relevan lagi.

4. Kurikulum 1968
Kelebihan:
Bersifat politis
Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati.

Kelemahan:
Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja.

5. Kurikulum 1975
Kelebihan :
Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu
Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik,dapat
diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa
Kelemahan Kurikulum 1975
Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran

6. kurikulum 1984 (CBSA)


Kelebihan :
Pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara
fisik, mental, intlektual dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar
secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektip, maupun psikomotor.

Kekurangan :
Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang
kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak
lagi mengajaar model berceramah.

7. Kurikulum 1994
Kelebihan :
Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan
social.
Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari
hal yang sederhana ke hal yang kompleks.

Kekurangan :
Aspek yang di kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.
Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/
substansi setiap mata pelajaran.
Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi
kehidupan sehari-hari.
Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan
pemahaman.

8. Kurikulum 2004
Kelebihan :
Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber belajar yang bervariasi.

Kekurangan :
Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan kata lain masih
rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lebih kreatif
dalam menjalankan pendidikan.

9. Kurikulum KTSP
Kelebihan :
Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber belajar yang bervariasi.
seorang guru benar-benar digerakkan menjadi manusia yang professional yang menuntut
kekereatifitasan.

Kekurangan :
Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dan terutama
sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.

10. Kurikulum 2013


Kelebihan :
Penilaian menekankan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara proporsional serta
penilaian menggunakan test dan portofolio saling melengkapi.
Pendidik tidak hanya memenuhi komptensi profesi tetapi juga pedagogi, sosial,dan personal.
Selain itu pendidik dan tenaga kependidikan memiliki motivasi mengajar
Pengelolaan kurikulum kualitasnya dipantau dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah
dalam pelaksanaannya di tingkat satuan pendidikan.
Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan,kebutuhan peserta didik dan potensi daerah.

Kekurangan :
Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar.
Kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006.
Persiapan Buku pegangan untuk guru dan murid
Implementasi akan dilakukan secara bertahap dan pada tiap jenjang
Tata kelola administrasi harus berubah karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami
perubahan.

4. Asasbyaang banyak mengalami perubahan dan asas yang tidak mengalami perubahan
dalam perkembangan kurikulum

Di dalam perkembangan kurikulum, terdapat asas-asas sebagai landasan, diantaranya sebagai


berikut :
1. Asas filosofis yang berkaitan dengan tujuan pendidikan dan sesuai dengan falsafah Negara.
2. Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum, yang terdiri dari
psikologi anak, perkembangan anak, psikologi belajar,dan bagaimana proses belajar anak.
3. Asas sosiologis, yaitu berkaitan dengan keadaan masyarakat, perkembangan dan
perubahannya, kebudayaannya, dan hasil kerjanya yang berupa pengetahuan.
4. Asas organisasi, yaitu memperhitungkan bentuk dan struktur bahan pelajaran yang akan
disampaikan.
Berdasarkan asas-asas diatas, asas yang paling banyak mengalami perubahan dalam
perkembangan kurikulum adalah asas sosiologis karena didalamnya menyangkut perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
kebutuhan baru, aspirasi baru, sikap hidup baru.Hal-hal di atas menuntut perubahan pada system
dan isi pendidikan. Sehingga, pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil
kebudayaan lama, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mampu hidup pada masa kini
dan masa yang akan datang. Asas kurikulum yang paling sedikit atau tidak berubah adalah asas
filosofis karena berkaitandengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara.

5.

Anda mungkin juga menyukai