1. Pengertian kurikulum formal, kurikulum ideal, kurikulum real dan kurikuli aktual
Kurikulum Formal
Kurikulum formal ialah rancangan di mana aktiviti pembelajaran dijalankan supaya matlamat
atau objektif pendidikan dan sekolah tercapai. Ia merupakan satu set dokumen untuk
dilaksanakan. Ia mengandungi hal sebenar yang berlaku dibilik darjah dan apa yang telah
disediakan dan dinilai. Setiap sekolah ada kurikulum terancang iaitu satu set objektif yang
berstruktur dengan kandungan dan pengalaman belajar serta hasil yang dijangkakan. Ia
merupakan rancangan eksplisit dan operasional yang dihasratkan, lazimnya dikelolakan
mengikut mata pelajaran dan gred, di mana peranan guru didefinisikan dengan jelas (Ornstein,
A.C. & Hunkins, F, 1983). Sistem kurikulum formal memang mempunyai beberapa keunggulan.
Di antara keunggulan kurikulum formal adalah pembaharuan kurikulum di setiap tahunnya yang
langsung ditangani oleh pemerintah dan manejemen yang lebih profesional serta administrasi
yang lebih teratur.
Kurikulum ideal
Kuriklum ideal merupakan kurikulum yang dicita-citakan, diharapkan, dan diinginkan oleh
banyak orang, paling tidak oleh para pembuatnya.Ia mengandung gagasan konseptual konseptual
ideal tentang apa yang seharusnya dan baik dikandung oleh suatu kurikulum. Kurikulum ideal
tercantu dalam dokumen resmi yang dimilki oleh suatu lembaga pendidikan.Dalam konteks
Indonesia, kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan
contoh dari kurikulum ideal.
Kurikulum real
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun
demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal.
1. Kurikulum 1947
Kelebihan :
Lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan
bangsa lain.
Kelemahan :
Yang diutamakan pendidikan watak.
Materi pelajaran Cuma sedikit.
2. Kurikulum 1952
Kelebihan :
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan nasional.
Kelemahan :
Masih kurangnya tenaga pengajar.
Tidak di dukung dengan fasilitas yang memadai.
2. Kurikulum 1964
Kelebihan :
Sudah mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Mengupayakan pengembangan potensi peserta didik sebagai pangkal dari kemampuan seseorang
untuk meningkatka kreatifitas dan inovasi.
Pendidikan bersifat praktis
Kelemahan :
Kurikulum ini dipergunakan hanya pada tingkat sekolah dasar , sebagai bentuk penyempurnaan
kurikulum dengan pemberian pengetahuan akademik pada jenjang SD.
Dalam perjalanannya kurikulum ini mengarahkan pendidikan Indonesia untuk pembentukan
manusia sosialis Indonesia dengan menomorduakan kehidupan pribadi.
Kurikulum ini belum terkikis dari upayaupaya melestarikan tujuan penjajah yang jika
dibandingkan dengan cita-cita kemerdekaan sudah tidak relevan lagi.
4. Kurikulum 1968
Kelebihan:
Bersifat politis
Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati.
Kelemahan:
Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja.
5. Kurikulum 1975
Kelebihan :
Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu
Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik,dapat
diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa
Kelemahan Kurikulum 1975
Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran
Kekurangan :
Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang
kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak
lagi mengajaar model berceramah.
7. Kurikulum 1994
Kelebihan :
Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan
social.
Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari
hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
Kekurangan :
Aspek yang di kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.
Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/
substansi setiap mata pelajaran.
Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi
kehidupan sehari-hari.
Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan
pemahaman.
8. Kurikulum 2004
Kelebihan :
Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber belajar yang bervariasi.
Kekurangan :
Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan kata lain masih
rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lebih kreatif
dalam menjalankan pendidikan.
9. Kurikulum KTSP
Kelebihan :
Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber belajar yang bervariasi.
seorang guru benar-benar digerakkan menjadi manusia yang professional yang menuntut
kekereatifitasan.
Kekurangan :
Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dan terutama
sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
Kekurangan :
Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar.
Kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006.
Persiapan Buku pegangan untuk guru dan murid
Implementasi akan dilakukan secara bertahap dan pada tiap jenjang
Tata kelola administrasi harus berubah karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami
perubahan.
4. Asasbyaang banyak mengalami perubahan dan asas yang tidak mengalami perubahan
dalam perkembangan kurikulum
5.