TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Discovery Learning, peserta didik diharapkan mampu
Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik pemisahan serta kegunaannya dengan penuh rasa
ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang
menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran (integritas) .
PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)
Pendahulua Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
n (10 Menit) Peserta didik membaca al-qur’an (Budaya Sekolah Religius), menyanyikan lagu Wajib* (Budaya Sekolah
Nasionalisme), kegiatan Literasi Budaya Sekolah Literasi)
Persiapan Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
Appersepsi dalam kehidupan sehari-hari
Motivasi Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari dan Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti Stimulasi (memberi stimulus)
(70 Menit) Peserta didik memperhatikan dan mengamati gambar berikut :
Sintak Sintak
Pembelajaran
Bagaimana cara memperoleh minyak bumi hingga dapat digunakan untuk kebutuhan kita sehari-hari?(Cirtical
thinking, literasi)
Mengidentifiksi masalah
Perserta didik diberi kesempatan bertanya tentang video/Gambar yang ditampilkan(Cirtical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
Mengumpulkan data
Perserta didik membentuk kelompok dalam beberapa kelompok .
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk Menjelaskan proses terbentuknya fraksi minyak bumi,teknik
pemisahan serta kegunaannya. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil diskusi ditampilkan
tentang :
Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian
menyelesaikan masalah yang ada, termotivasi untuk menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-
out yang telah dibagikan.(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
Mengolah data
Peserta didik mendiskusikan dan menuliskan hasil diskusi pada lembar aktivitas peserta didik
Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil-hasil diskusi dan kerja kelompoknya.(Critical thinking,
kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
Minyak bumi merupakan komoditi hasil tambang yang sangat besar peranannya dalam
perekonomian Indonesia. Minyak bumi merupakan campuran dari beberapa senyawa. Penyusun utama
minyak bumi adalah hidrokarbon, terutama alkane, sikloalkana, dan senyawa aromatis. Komponen
penyusun minyak bumi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan
nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan bakar kompor
gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta
sering disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan
avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai
aspal dan lilin.
Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil
penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan jumlah atom karbon
pembentuk rantai karbonnya.
Tabel beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya.
Fraksi Minyak Bumi Jumlah atom C Titik didih (oC) Manfaat Minyak Bumi
Bahan bakar gas (LPG) dan bahan baku
Gas C1-C4 < 20
sintesis senyawa organic
Eter petroleum C5-C7 30 – 90 Pelarut dan cairan pembersih
Bensin (Gasolin) C5-C10 40 – 180 Bahan bakar kendaraan bermotor
Nafta C6-C10 70 – 180 Bahan baku sintesis senyawa organic
Bahan bakar jet dan bahan bakar kompor
Kerosin C11-C14 180 – 250
paraffin
Minyak solar dan Bahan bakar kendaraan bermesin diesel dan
C15-C17 250 – 300
diesel bahan bakar tungku di industry
Minyak pelumas C18-C20 300 – 350 Oil dan pelumas
Petroleum jelly dan lilin paraffin untuk
Lilin C20+ > 350 membuat lilin, kertas berlapis lilin, lilin batik,
dan bahan pengkilan seperti semir
Bahan bakar kapal, pemanas industri (boiler
Minyak bakar C20+ > 350
plant), dan pembangkit listrik
Bitumen C40+ > 350 Material aspal jalan dan atap bangunan
Bensin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor yang memiliki peranan penting. Di Indonesia,
tersedia beberapa jenis bensin, misalnya premium, pertamax, dan pertamax plus. Setiap jenis bensin
memiliki mutu yang berbeda. Mutu bensin ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di dalam mesin.
Hal ini dipengaruhi ketepatan waktu pembakaran sehingga tidak menimbulkan ketukan (knocking) yang
mengganggu gerakan piston pada mesin. Ketukan dapat mengurangi efisiensi bahan bakar, menyebabkan
mesin mengelitik, dan bahkan merusak mesin.
Mutu bensin biasanya dinyatakan dengan bilangan oktan (octane number). Bilangan oktan
ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin sehingga diperoleh karakteristik pembakarannya.
Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran berbagai campuran n-
heptana dan isooktana. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar dan
menghasilkan ketukan paling banyak, sedangkan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar
dan menghasilkan ketukan paling sedikit. Sebagai contoh, suatu campuran yang terdiri dari 25% n-
heptana dan 75% isooktana akan mempunyai bilangan oktan (25/100 × 0) + (75/100 × 100) = 75. Jadi,
pertamax dengan bilangan oktan 92 akan memiliki mutu bensin yang setara dengan campuran 92%
isooktana dan 8% n-heptana.
Secara umum, bensin yang mengandung alkana rantai lurus akan memiliki nilai bilangan oktan
lebih rendah dibanding yang mengandung alkana rantai bercabang, alisiklik, ataupun aromatik. Sebagai
contoh, n-heksana memiliki bilangan oktan 25, sedangkan 2,2-dimetilbutana memiliki bilangan oktan 92.
Fraksi bensin dari hasil penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan ~70 yang tergolong
relatif rendah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menaikkan bilangan oktan:
mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui
proses reforming;
menambahkan hidrokarbon alisiklik ataupun aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin;
atau
menambahkan zat aditif antiketukan ke dalam bensin sehingga memperlambat pembakaran
bensin. Zat antiketukan yang dapat digunakan yaitu TEL (tetraethyl lead) dengan rumus kimia
Pb(C2H5)4. Namun, senyawa timbal (Pb) ini merupakan racun yang dapat merusak otak, sehingga
penggunaannya dilarang dan diganti dengan zat antiketukan lainnya seperti MTBE (methyl
tertiary-butyl ether) ataupun etanol.
KEGIATAN 1
Perhatikan gambar berikut !
Pertanyaan :
1. Apa saja komposisi dari minyak bumi?
2. Bagaimana proses terbentujnya minyak bumi ?
Jawab :
1.
2.
KEGIATAN2
1. Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses
distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik
didihnya sehingga diperoleh komponen dalam rentang titik didih tertentu yang disebut fraksi.
Diagram dibawah merupakan fraksiminyak bumi, lengkapilah diagram tersebut!
2. Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil
penyulingan pada tahap pertama, tuliskanlah proses tersebut!
a.
b.
c.
d.
Tuliskan angka oktan dari beberapa bahan bakar pada tabel berikut
Senyawa Angka Oktan
1. n-heptana 0
2.
3.
4
Dst
2.
3.
Lampiran 3
INSTRUMEN TES TERTULIS
Satuan Pendidikan : SMA YARI School padang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Kompetensi dasar : 3.2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak
bumi, teknik pemisahan serta kegunaannya
Soal
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
3. Fraksi minyak bumi yang memilki titik didih paling rendah adalah...........
a. LPG
b. LNG
c. Bensin
d. Aspal
e. Solar
4. Proses berikut yang tidak terjadi pada proses cracking minyak bumi adalah......
a. polimerisasi
b. pemecahan rantai karbon
c. alkilasi
d. reformasi
e. ekstraksi
5. Bensin standar dengan angka oktan 80 mempunyai komposisi.....
a. 80% isooktana dan 20% n-heptana
b. 80% n-heptana dan 20% isooktana
c. 80% n-oktana dan 20% n-heptana
d. 80% n-oktana dan 20% isooktana
e. 80% n-heksana dan 20% isooktana
10
11
12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan= ×100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
1 Kelengkapan Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar Pustaka 4
Materi Presentasi sistematis sesuai materi
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
SKOR MAKSIMAL 12
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMA YARI School Padang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Kompetensi dasar : 3. 2 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi, teknik
pemisahan serta kegunaannya
Tugas:
Rubrik Penilaian
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan= ×100
skor maksimal