Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

ANALISIS CEMARAN BAKTERI Coliform DAN Eschericia coli PADA


DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU)

1.
I Made Sudiana, 2I Gede Sudirgayasa
1
Jurusan Pendidikan Biologi IKIP Saraswati
2
Jurusan Pendidikan Biologi IKIP Saraswati
Jl. Pahlawan No.2, Delod Peken, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali
Email: made.sudiana404@gmai.com

ABSTRAK

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan diiringi dengan semakin padatnya aktivitas manusia maka
masyarakat cenderung memilih cara yang lebih praktis dan biaya relatif murah dalam memenuhi
kebutuhan air minum yaitu dengan mengonsumsi air minum isi ulang. Agar air minum isi ulang aman
untuk dikonsumsi oleh masyarakat di Kecamatan Tabanan, maka perlu dilakukan uji kualitas apakah
kandungan dalam air minum isi ulang sudah memenuhi Keputusan Menteri Kesehatan No.
907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Metode yang digunakan
adalah sampling area yaitu peneliti melakukan survei berdasarkan area kepadatan penduduk dan
dipilih 2 depot air minum isi ulang sebagai sampel. Parameter yang diuji meliputi nilai MPN bakteri
Coliform dan E. coli. Hasil uji laboratorium menyatakan nilai MPN Coliform dan E. coli pada kedua
depot air minum isi ulang belum memenuhi persyaratan kualitas air minum dengan nilai MPN
Coliform sebesar 93/100 ml dan E. coli pada sampel A sebesar 9/100 ml.

Kata Kunci : kualitas air minum, uji MPN, Coliform, E. coli

Diterima: 21 Januari 2020 Direview: 24 Februari 2020 Diterbitkan: Februari 2020

ABSTRACT

In line with technological advances and accompanied by increasingly dense human activities, the
community tends to choose a more practical and relatively inexpensive way of meeting drinking water
needs, namely by consuming refill drinking water. So that refill drinking water is safe for consumption
by the community in Tabanan District, it is necessary to test the quality of whether the content in refill
drinking water has fulfilled Minister of Health Decree No. 907 / MENKES / SK / VII / 2002
Concerning Water Quality Requirements and Monitoring. The method used is the sampling area where
the researchers conducted a survey based on the population density area and selected 2 refill drinking
water depots as samples. The parameters tested included the MPN values of Coliform and E. coli
bacteria. Laboratory test results stated the value of MPN Coliform and E. coli in the two refill drinking
water depots did not meet the drinking water quality requirements with a MPN Coliform value of
93/100 ml and E. coli in sample A was 9/100 ml.

Keyword: drinking water quality, MPN test, Coliform, E. coli

PENDAHULUAN positif oleh para pengusaha dengan


Air merupakan kebutuhan paling membuat Air Minum Dalam Kemasan
penting bagi manusia, karena hampir 68% (AMDK) bahkan berkembang lebih jauh
penyusun tubuh manusia adalah air. terdapat air minum isi ulang sehingga
Meskipun demikian, kebutuhan air minum memunculkan banyak Depot Air Minum
setiap orang bervariasi mulai dari 2,1 liter Isi Ulang (DAMIU). Akan tetapi
sampai 2,8 liter per hari, tergantung pada perkembangan ini, belum didukung
berat badan dan aktivitasnya Kebutuhan dengan higienis dan sanitasi yang baik
air yang sangat penting ini direspons terutama di Depot Air Minum Isi Ulang

52
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

(DAMIU) sehingga perlu diragukan di antaranya mengalami diare yang parah.


kebersihan dan kesehatannya. Meskipun Kejadian tersebut dipicu oleh konsumsi air
demikian, konsumen terkadang lalai yang belum dimasak sehingga kualitasnya
terhadap hal tersebut karena faktor praktis tidak terjamin. Salah satu parameter uji
dan mudah didapat. Padahal untuk kelayakan air minum secara mikrobiologi
kesehatan, air minum harus memenuhi adalah menggunakan Most Probable
persyaratan fisik, kimia maupun Number (MPN).
bakteriologi agar tetap sehat (Suriawiria, Most Probable Number (MPN)
2003). Bahkan, menurut Soemirat (2004), merupakan suatu metode yang digunakan
syarat air minum ialah harus aman untuk melakukan pemeriksaan kualitatif
diminum artinya bebas mikroba patogen dan pertumbuhan mikroorganisme
dan zat berbahaya dan diterima dari segi golongan Coliform dalam medium cair
warna, rasa, bau dan kekeruhannya. yang spesifik dan terdiri atas 4 tahap yaitu
Sehingga, kualitas air minum yang tes perkiraan (persumtive test), tes
diminum sangat penting baik dari segi penegasan (confirmed test), tes pelengkap
fisik, kimia, maupun biologis. (completed test), dan tes identifikasi
Kualitas air minum secara biologis (identification test) berupa pewarnaan
sangat penting, karena di antaranya dapat gram. Berdasarkan latar belakang tersebut
mengakibatkan diare. Salah satu kasus maka perlu dilakukan uji kualitas air
yang diare yang telah terjadi adalah kasus minum pada depot air minum isi ulang
diare di Kelurahan Terjun Kota Medan yang ada di Tabanan Bali secara
dengan angka diare yang tergolong tinggi mikrobiologis. Hal tersebut untuk
pada tahun 2012 sebanyak 407 kasus mengetahui kualitas mikrobiologi air
(48,16% pasiennya adalah balita) dan minum berdasarkan Keputusan Menteri
tahun 2013 ada 474 kasus (36,29% Kesehatan No.
pasiennya balita). Penyebab dari kasus 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang
diare tersebut karena sumber air yang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air
tercemar oleh tinja sehingga air minum minum.
yang dikonsumsi mengandung bakteri
METODE PENELITIAN
Coliform dan Eschericia coli didalamnya
Penelitian ini bersifat deskriptif
(Melviana, Meithyra et al., 2014). Bahkan
observasi, yaitu melalui pengamatan objek
kejadian terbaru terjadi di Banjar Sandan,
secara langsung kemudian dideskripsikan.
Desa Bangli, Kecamatan Batu Riti,
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri
Tabanan, Bali (15 Januari 2019) bahkan
Coliform dan E. coli pada sampel air
ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di
(KLB) oleh Dinas Kesehatan Tabanan
Kecamatan Tabanan, Bali digunakan
(Bali Express, 2019). Kasus ini
pemeriksaan laboratorium secara
menyerang 105 orang pasien, dan 6 orang
53
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

kuantitatif dengan metode perhitungan masing botol sampel kemudian tutup erat
Most Probable Number (MPN) (Cita & lalu beri label.
Adriyani, 2013). Prosedur Pemeriksaan
Waktu dan Tempat Penelitian Pembuatan Media Lactose Broth Single
Penelitian ini dilakukan Bulan Januari Strenght (LBSS)
sampai April 2019 yang dilakukan di dua Media Lactose Broth Single
lokasi berbeda di Kecamatan Tabanan dan Strenght (LBSS) sebanyak 120 ml dibuat
di Laboratorium Jurusan Pendidikan dari 1,56 gram lactose broth. Sebanyak
Biologi Saraswati Bali. 1,56 gram lactose broth ditimbang
Alat dan Bahan Penelitian menggunakan neraca analitik; kemudian
Peralatan yang digunakan dalam dilarutkan dengan menambahkan akuades
penelitian ini antara lain: handscoon, tisu, sampai volumenya 120 ml dalam gelas
label dan alat tulis, cool box, botol sampel, beker dan diaduk sampai homogen;
tabung reaksi, gelas beker, kapas siapkan tabung reaksi yang telah diisi
penyumbat, plastik ukuran 2 kg, autoklaf, tabung Durham dengan posisi mulut
kompor, saringan, kain kasa, micropipet, terbalik; larutan lactose broth kemudian
gelas ukur, pengaduk kaca, tabung dimasukkan ke dalam tabung reaksi
durham, rak tabung reaksi, erlenmeyer menggunakan pipet volume sebanyak 10
250 ml, gelas ukur, pipet filler 1 ml dan ml setiap tabung; tabung reaksi kemudian
0,1 ml, ose, bunsen, dan inkubator. ditutup menggunakan kapas penyumbat;
Bahan yang digunakan dalam kemudian disterilkan menggunakan
penelitian ini adalah : air minum isi ulang, autoclave selama 20 menit.
alkohol 70%, media Lactose Broth Single Pembuatan Media Lactose Broth Double
Strenght (LBSS), Lactose Broth Double Strenght (LBDS)
Strenght (LBDS), Brilliant Green Bile Media Lactose Broth Double
Broth (BGBB), dan Eosin Methylene Blue Strenght (LBDS) sebanyak 60 ml dibuat
(EMB) Agar. dari 1,56 gram lactose broth. Sebanyak
Pengambilan Sampel 1,56 gram lactose broth ditimbang
Sampel diambil dengan cara (i) menggunakan neraca analitik; kemudian
mengaseptik tangan terlebih dahulu dilarutkan dengan akuades sampai
sebelum pengambilan sampel volumenya 60 ml dalam gelas beker dan
air dengan menggunakan alkohol 70% diaduk sampai homogen; siapkan tabung
(mencegah kontaminasi); (ii) reaksi yang telah diisi tabung Durham
menggunakan handscoon pada kedua dengan posisi mulut terbalik; larutan
telapak tangan; (iii) membuka botol lactose broth kemudian dimasukkan ke
sampel lalu buang isinya kemudian siram dalam tabung reaksi menggunakan pipet
leher botol dengan cairan alkohol 70%; volume sebanyak 10 ml setiap tabung;
(iv) menuangkan sampel pada masing- tabung reaksi kemudian ditutup

54
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

menggunakan kapas penyumbat; Pemeriksaan Bakteri Coliform dan E.


kemudian disterilkan menggunakan coli
autoclave selama 20 menit. Pemeriksaan yang digunakan
Pembuatan Media Brilliant Green Bile adalah ragam II yaitu dengan metode seri
Broth (BGBB) 9 tabung dengan ukuran 3 x 10 ml; 3 x 1
Media Brilliant Green Bile ml; dan 3 x 0,1 ml.
Broth (BGBB) sebanyak 50 ml dibuat dari Tes Perkiraan (Persumtive Test)
2 gram BGBB. Sebanyak 2 gram BGBB Tes perkiraan (persumtive tes)
ditimbang menggunakan neraca analitik; dilakukan dengan cara 10 ml sampel di
kemudian dilarutkan dengan pipet kemudian dimasukkan ke dalam
menambahkan akuades sampai volumenya tabung reaksi yang telah berisi larutan
50 ml dalam gelas beker dan diaduk LBSS (3 tabung); kemudian 1 ml sampel
sampai homogen; siapkan tabung reaksi di pipet kemudian dimasukkan ke dalam
yang telah diisi tabung Durham dengan tabung reaksi yang telah berisi larutan
posisi mulut terbalik; larutan BGBB LBSS (3 tabung); 0,1 ml sampel di pipet
kemudian dimasukkan ke dalam tabung kemudian dimasukkan ke dalam tabung
reaksi menggunakan pipet volume reaksi yang telah berisi larutan LBSS (3
sebanyak 5 ml setiap tabung; tabung tabung); kemudian diinkubasi pada suhu
reaksi kemudian ditutup menggunakan 37°C selama 24 jam. Hasil inkubasi
kapas penyumbat; kemudian disterilkan kemudian diamati ada tidaknya gas. Untuk
menggunakan autoclave selama 20 menit. memperjelas hasil, tabung dikocok secara
Pembuatan Media Eosin Methylene perlahan. Jika terlihat adanya gelembung
Blue (EMB) Agar maka tabung dianggap positif. Tetapi ini
Media Eosin Methylene Blue belum memastikan adanya bakteri
(EMB) Agar sebanyak 100 ml dibuat dari Coliform dalam sampel air minum isi
2 gram EMBA. Sebanyak 3,75 gram ulang tersebut, karena lactose dapat juga
EMBA ditimbang menggunakan neraca difermentasikan oleh kerja sama bakteri
analitik; kemudian dilarutkan dengan lain selain Coliform. Oleh sebab itu, tes
menambahkan akuades sampai volumenya perkiraan yang positif harus dilanjutkan
100 ml dalam gelas beker dan diaduk dengan tes penegasan (confirmed test)
sampai homogen; siapkan cawan petri; (Purbowarsito, 2011).
larutan EMBA kemudian dimasukkan ke Tes Penegasan (Confirmed Test)
dalam cawan petri menggunakan pipet Tes penegasan (confirmed test)
volume sebanyak 10 ml setiap cawan dilakukan jika sampel positif mengandung
petri; cawan petri kemudian ditutup; lalu coliform berdasarkan hasil tes perkiraan
disterilkan menggunakan autoclave (persumtive test). Sampel positif
selama 15 menit. disubkultur ke dalam media BGBB;

55
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

kemudian diinkubasi pada suhu 37°C bawah mikroskop dengan pembesaran


selama 24 jam. 100x.
Tes Pelengkap (Completed Test)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tes pelengkap dilakukan sebagai
Cemaran Bakteri Coliform dan E. coli
kelanjutan dari uji-uji yang dilakukan dari
pada Sampel Air Minum Isi Ulang
uji tes penegasan yang positif (adanya gas
Cemaran bakteri Coliform dan E.coli
dalam tabung durham). Tes pelengkap ini
pada sampel air minum isi ulang secara
dilakukan menggunakan prosedur sebagai
kuantitatif telah dilakukan pengukuran
berikut : ambil 1 mata ose sampel dari
melalui uji MPN yang terdiri dari
tabung BGBB yang positif, kemudian
beberapa tahapan tes sebagai berikut:
dilakukan streak pada media Eosin
Tes Perkiraan (Persumtive Test)
Methylen Blue Agar (EMBA); kemudian
Hasil tes perkiraan (persumtive test)
diinkubasi plate EMBA pada suhu 37 C
ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini.
selama 24 jam; hasil streak dinyatakan
Tabel 1.
positif jika terdapat koloni yang berwarna Hasil Tes Perkiraan (Persumtive Test)
hijau sampai kebiruan mengkilap Sampel Seri Hasil Inkubasi
(24 jam)
(methalic shine); hasil tersebut merupakan 10 ml +
10 ml +
penentuan indeks MPN bakteri E. coli. 10 ml +
Pewarnaan Gram 1 ml +
A 1 ml +
Pewarnaan gram merupakan 1 ml -
0,1 ml -
tahapan terakhir untuk memastikan sampel 0,1 ml -
yang diperoleh merupakan bakteri 0,1 ml -
10 ml +
coliform dengan cara : 1 tetes air steril 10 ml +
10 ml +
diteteskan ke atas kaca slide; kemudian 1
1 ml +
ose media, dioleskan ke kaca slide; kaca B 1 ml +
1 ml -
slide dipanaskan di atas api bunsen sampai 0,1 ml -
mengering; selanjutnya 1 tetes kristal 0,1 ml -
0,1 ml -
violet diteteskan ke atas kaca slide lalu
tunggu 1,5 menit; kemudian kaca slide Tabel 1. Menunjukkan bahwa baik

dicuci secara terbalik ; dan 1 tetes lugol sampel A maupun sampel B pada 3 seri

diteteskan ke atas kaca slide lalu diamkan pertama (10 ml) dan 2 seri kedua (1 ml)

1 menit; selanjutnya 1 tetes alkohol positif ditemukan bakteri. Di dalam

diteteskan tunggu 30 detik; kemudian kaca medium cair berupa LB (Lactose Broth)

slide dicuci secara terbalik; selanjutnya 1 lebih dulu diletakkan tabung Durham

tetes safranin diteteskan ke atas kaca slide dalam posisi terbalik. Jika dalam waktu 24

lalu tunggu 5 menit; kemudian ditutup jam terdapat gelembung gas dan/atau

menggunakan kaca penutup dan diamati di dalam tabung Durham, maka sampel
dinyatakan positif. Sebaliknya jika setelah

56
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

24 jam tidak terdapat gelembung gas


Tabel 2.
dan/atau dalam tabung Durham, maka Hasil Tes Penegasan (Confirmed Test)
sampel dinyatakan negatif. Dalam hasil Sampel Seri Hasil
Inkubasi
penelitian, setelah diinkubasi selama 24 (24 jam)
10 ml +
jam, ditemukan adanya gelembung gas 10 ml +
dan kekeruhan pada 10 tabung reaksi 10 ml +
1 ml +
dengan jumlah masing-masing 5 tabung A 1 ml +
1 ml -
reaksi pada sampel A dan 5 tabung reaksi
0,1 ml -
pada sampel B. Pada sampel A, tabung 0,1 ml -
0,1 ml -
reaksi yang terindikasi positif adalah 10 ml +
10 ml +
tabung reaksi dengan sampel 3 dari 10 ml
10 ml -
dan 2 dari 1 ml, begitu pula pada sampel B 1 ml +
1 ml +
B. Sisanya, tidak terjadi perubahan baik 1 ml -
itu munculnya gelembung gas maupun 0,1 ml -
0,1 ml -
kekeruhan pada media LB (Lactose 0,1 ml -
Broth).
Tabel 2. Menunjukkan bahwa baik
Terbentuknya asam dari kekeruhan
sampel A pada 3 seri pertama (10 ml) dan
dan gelembung gas yang dihasilkan dapat
2 seri kedua (1 ml) positif ditemukan
dilihat pada tabung Durham. Hal ini
bakteri. Tetapi pada sampel B hanya
menandakan adanya pertumbuhan
ditemukan pada 2 seri pertama (10 ml)
mikroorganisme berupa Coliform dalam
dan 2 seri kedua (1 ml). Setelah beberapa
media LB (Lactose Broth). Media LB
sampel dinyatakan positif, maka penelitian
(Lactose Broth) digunakan dalam
dilanjutkan ke tahap tes penegasan
penelitian ini sebab bakteri dapat
(confirmed test). Di dalam medium cair
menggunakan laktosa sebagai sumber
berupa BGBB (Briliant Green Bile Broth)
karbon. Kaldu laktosa mengandung
lebih dulu diletakkan tabung Durham
surface tension depressant yang menekan
dalam posisi terbalik. Jika dalam waktu 24
pertumbuhan bakteri gram positif dan
jam terdapat gelembung gas dan/atau
memacu pertumbuhan bakteri gram
dalam tabung Durham, maka sampel
negatif terutama bakteri Coliform. Adanya
dinyatakan positif. Sebaliknya jika setelah
sampel yang dinyatakan positif, maka
24 jam tidak terdapat gelembung gas
penelitian dilanjutkan ke tahap tes
dan/atau dalam tabung durham, maka
penegasan (confirmed test).
sampel dinyatakan negatif.
Dalam hasil penelitian, setelah
Tes Penegasan (Confirmed Test)
diinkubasi selama 24 jam, ditemukan
Adapun hasil dari tes penegasan
adanya gelembung gas dan kekeruhan
(confirmed test) dapat dilihat pada tabel 2
pada 9 tabung reaksi dengan masing-
berikut ini.
57
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

masing 5 tabung reaksi pada sampel A dan 1 ml -


0,1 ml -
4 tabung reaksi pada sampel B. Pada 0,1 ml -
sampel A, sampel yang terindikasi positif 0,1 ml -

adalah tabung reaksi dengan sampel 3 dari Sampel yang dinyatakan positif pada
10 ml dan 2 dari 1 ml, sementara pada uji ketetapan selanjutnya diinokulasikan
sampel B, sampel yang terindikasi positif ke dalam medium EMB (Eosin Methylen
adalah tabung reaksi dengan sampel 2 dari Blue) Agar. Media EMB (Eosin Methylen
10 ml dan 2 dari 1 ml. Sisanya, tidak Blue) Agar bersifat padat atau solid karena
terjadi perubahan baik itu munculnya mengandung agar sekitar 15 gram per liter
gelembung gas maupun kekeruhan ada sehingga setelah dingin akan memadat.
media BGBB (Brilliant Green Bile Broth). Media ini merupakan media selektif
Penggunaan media BGBB (Brilliant terhadap pertumbuhan bakteri yang mana
Green Bile Broth) bertujuan untuk menjadi media khusus untuk pertumbuhan
mendeteksi bakteri Coliform di dalam air. bakteri gram negatif. Fungsi dari eosin
Media ini dapat menghambat dan metylen blue adalah membantu
pertumbuhan bakteri gram positif dan mempertajam warna. Setelah diinkubasi
menggiatkan pertumbuhan bakteri gram selama 24 jam, ditemukan koloni yang
negatif. Adanya sampel yang dinyatakan tumbuh berwarna merah muda dan
positif, maka penelitian dilanjutkan ke diidentifikasikan sebagai bakteri Coliform
tahap tes pelengkap (completed test). pada sampel A.
Tes Pelengkap (Completed Test) Sementara pada sampel B, juga
Adapun hasil dari tes pelengkap
(completed test) dapat dilihat pada tabel 3 ditemukan adanya pertumbuhan bakteri E.
berikut ini. coli yang ditandai dengan warna hijau

Tabel 3. metalik pada goresan sampel 2 dari 10 ml


Hasil Tes Pelengkap (Completed Test) di permukaan media EMB (Eosin
Sampel Seri Hasil
Inkubasi Methylen Blue) Agar untuk memastikan
(24 jam)
10 ml - benar tidaknya pertumbuhan E. coli di atas
10 ml - permukaan media EMB (Eosin Methylen
10 ml -
1 ml - Blue) Agar pada sampel B, maka
A 1 ml -
1 ml - penelitian dilanjutkan ke tahap pewarnaan
0,1 ml - gram.
0,1 ml -
0,1 ml -
10 ml + Pewarnaan Gram
10 ml +
10 ml - Adapun hasil dari tes pewarnaan
1 ml - gram dapat diliat pada tabel berikut ini.
B 1 ml -

58
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

Tabel 4.
Hasil Tes Pewarnaan Gram
Sampel Bakteri 3 dari 3 dari 3 dari Indeks Nilai
Patogen 10 ml 1 ml 0,1 ml MPN per 100 ml
A Coliform 3 2 0 93
E. coli 0 0 0 0
B Coliform 3 2 0 93
E. coli 2 0 0 0

Pada tahap ini, digunakan peralatan pemeliharaan alat yang bertujuan untuk
berupa kaca slide dan mikroskop dengan menjaga kualitas air minum. Sementara
pembesaran 100x. Setelah diamati dengan kepada masyarakat disarankan agar lebih
seksama, dapat dilihat bahwa koloni yang berhati-hati dalam memilih produk air
digunakan dalam pewarnaan gram adalah minum isi ulang dengan cara mengamati
E. coli. Hal ini dapat diidentifikasi dari kebersihan tempat serta petugasnya
struktur luarnya yang berbentuk batang sehingga dapat mencegah terjadinya
atau basil, dan berwarna merah muda gangguan kesehatan untuk ke depannya.
akibat pewarnaan oleh kristal violet.
DAFTAR PUSTAKA
Bakteri E. coli ini membentuk koloni yang
Bambang, Andrian G.,dkk.2014. Analisis
bundar, cembung, dan halus dengan tepi
Cemaran Bakteri Coliform Dan
yang nyata.
Identifikasi Eschericia Coli Pada
SIMPULAN, SARAN, DAN Air Isi Ulang Dari Depot Di Kota
REKOMENDASI Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi –
Berdasarkan hasil dan pembahasan, UNSRAT. Vol. 3
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai No.3.https://ejournal.unsrat.ac.id/in
berikut: (i) terdapat cemaran bakteri dex.php/pharmacon/article/viewFile
Coliform dan E. coli pada sampel air /54 50/4957 (diakses tanggal 20
minum yang digunakan; (ii) Higiene depot Januari 2018)
air minum isi ulang sampel A cukup baik Cita, D. W., dan Adriyani, R. 2013.
dengan hasil nilai uji MPN Coliform Kualitas Air dan Keluhan
sebesar 93/100ml. Sedangkan, pada Kesehatan Pengguna Kolam
produk depot air minum isi ulang sampel Renang di Sidoarjo. Jurnal
B, memiliki nilai MPN Coliform sebesar Kesehatan Lingkungan Vol. 7 No.
93/100 ml dan nilai MPN E. coli sebesar 1: 26-31.
9/100 ml dan termasuk dalam kategori Dalam PP RI Nomor 82 Tahun 2001
kurang baik. tentang Pengelolaan Kualitas Air
Berdasarkan hasil dan pembahasan dan Pengendalian Pencemaran Air,
pada penelitian ini, maka dapat disarankan pasal 8 ayat 1
kepada petugas depot untuk menaati Darmawan, I. P. S. 2004.Analisis Tipe
perilaku SOP khususnya dalam Strategi Industri Kecil dan

59
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

Menengah di Kawasan Sarbagita Isi Ulang di Kecamatan Sukolilo


Bali.Tesis.Universitas Brawijaya Surabaya Ditinjau dari Perilaku dan
Malang. Pemeliharaan Alat. Vol. 2, No. 2,
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar (2013) ISSN: 2337-3539
Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Melliawati, R. 2009. Escherichia coli
https://baliexpress.jawapos.com/read/2019 dalam Kehidupan Manusia. Bio
/01/15/113933/ratusan-warga- Trends Vol. 4 No. 1: 10-14.
banjar-sandan-diare-dinkes- Melviana ,Meithyra, dkk. 2014. Hubungan
tabanan-tetapkan-klb Sanitasi Jamban dan Air Bersih
Keputusan Menteri Kesehatan No. Dengan Kejadian Diare Pada Balita
907/MENKES/SK/VII/2002 Di Kelurahan Terjun Kecamatan
Tentang Syarat dan Pengawasan Medan Maarelan Kota Medan
Kualitas Air Minum PP RI Nomor Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Masyarakat - Universitas Sumatera
Kualitas Air dan Pengendalian Utara.
Pencemaran Air, pasal 8 ayat 1 https://media.neliti.com/media/publi
ditetapkan pengkelasan air sesuai cations/14517-ID-hubungan-
dengan peruntukannya sanitasijamban-dan-air-bersih-
Khairunnisa, C. 2012. Pengaruh Jarak dan dengan-kejadian-diare-pada-balita-
Konstruksi Sumur serta Tindakan di-kel.pdf. (diakses tanggal 20
Pengguna Air terhadap Jumlah Februari 2018)
Coliform Air Sumur Gali Penduduk Pradhika, E. I. 2011. Mikrobiologi Dasar-
di Sekitar Pasar Hewan Desa Metode MPN/ APM-Angka Paling
Cempeudak Kecamatan Tanah Mungkin Bagian I. http://ekmon-
Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara saurusblogspot.com. (diakses
Tahun 2012.Tesis. Fakultas tanggal 21 Januari 2017)
Kesehatan Masyarakat Universitas Prayitno, Agus. 2009. Uji Bakteriologi Air
Sumatera Utara. Baku dan Air Siap Konsumsi dari
Kusuma, S. A. F. 2010. Escherichia PDAM Surakarta Ditinjau dari
coli.http://pustaka.unpad.ac.id. Jumlah Bakteri Coliform.
Mahdiasanti, I. W. 2010. Uji Surakarta: Fakultas Keguruan dan
Bakteriologi Air Minum Isi Ulang Ilmu Pendidikan Universitas
di Kota Batu Ditinjau dari Nilai Muhammadiyah Surakarta.
MPN Coliform.Tahun 2010.Jurnal Purbowarsito, H. 2011. Uji Bakteriologi
Healthy Science Vol. 1 No. 1: 50- Air Sumur di Kecamatan Semampir
62. Surabaya.Skripsi.Tidak
Marpaung, Manuel Deddy Oke, dierbitkan.Departemen Biologi
dkk.2013.Uji Kualitas Air Minum

60
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 20 Nomor 1 Februari 2020

Fakultas Sains dan teknologi Nugroho.2015. Uji Bakteriologi


Universitas Airlangga. MPN Coliform Dan Eschericia Coli
Rahmatullah, A. M. 2013. Studi Pada Air Baku Kolam Renang Di
Karakterisasi Bakteri Escherichia Kota Malang.PT Semesta Anugrah.
coli di Laboratorium Kesehatan ISBN : 978-602-6843-38-
Lumajang. Fakultas Matematika 8.http://journalhealthyscience.com/
dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut wpcontent/uploads/2016/12/mg-
Teknologi Sepuluh November. nugroho-07122016.pdf (diakses
Soemirat, J. 2004. Kesehatan tanggal 20 Januari 2017)
Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Widiyanti dan Ristiati, 2004.Analisis
Mada University Press. Kualitatif Bakteri Coliform pada
Suriawira, Unus. 2008. Mikrobiologi Air Depo Air Minum Isi Ulang di Kota
dan Dasar-Dasar Pengolahan Secara Singaraja Bali. Jurnal Ekologi
Biologis. Bandung: Angkasa. Kesehatan Vol. 3 No. 1: 64-73
Suriawiria, U. 2003. Mikrobiologi Air.
P.T Alumni Bandung. Trisyanto,

61

Anda mungkin juga menyukai