*E-mail: nurkhopipahha@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.26874/jkk.v4i2.89
Received: 5 Nov 2021, Revised: 30 Nov 2021, Accepted: 30 Nov 2021, Online: 30 Nov 2021
Abstrak
Kata kunci: coliform, most probable number, PAMSIMAS, uji penduga, uji penegas
Abstract
The increasing activity of the people of Kuningan Regency without paying attention to the environment
causes pollution, one of which is pollution of drinking water sources, until reducing its quality. Coliform
bacteria are microorganisms that are commonly used as an indicator of water contaminated by
pathogens. This study aims to determine the feasibility and the number of Coliform bacteria in
PAMSIMAS drinking water samples from seven springs in Kuningan Regency. The analytical method
used is based on the Most Probable Number (MPN) method involving two test stages, namely the
presumptive test on Single Strength and Triple Strength Lactose Broth (LB) media and Escherichia coli
Broth (ECB) media. Then, the confirmation test was continued on Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)
and Eosin Methylene Blue (EMB) media. The results showed that in the presumptive test all samples in
LB media were positive for Coliform bacteria, while in ECB media there were three positive samples
containing Escherichia coli bacteria. The confirmation test stage on BGLB media showed that six
samples contained different amounts of Coliform bacteria. While the confirmation test on EMB media
89
Hadiansyah, N. K., et al../J. Kartika Kimia, November 2021, 4, (2), 89-95
only one sample which showed a positive result containing E. coli bacteria. Based on the PERMENKES
number 492 of 2010 that the PAMSIMAS drinking water samples from seven springs in Kuningan
regencyt didn’t meet the quality standards and were not suitable for consumption.
Keywords: Coliform, Most Probable Number, PAMSIMAS, Presumptive test, Confirmed test
90
Hadiansyah, N. K., et al../J. Kartika Kimia, November 2021, 4, (2), 89-95
demam, serta pada tingkatan paling parah mampu 2.2.4 Pembuatan media Escherichia coli Broth
menyebabkan kanker [2]. Maka dari itu, informasi (ECB)
mengenai kelayakan sumber air minum sangatlah Media ECB sebanyak 18,5 gram ditimbang
penting. Sehingga pada penelitian ini dilakukan dan dilarutkan dengan 500 mL aquades dalam
analisis jumlah bakteri coliform yang terdapat beaker glass, kemudian larutan diaduk hingga
pada sumber air minum PAMSIMAS di larut. Larutan media ECB sebanyak 10 mL
Kabupaten Kuningan untuk menentukan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah
kelayakan sumber air minum tersebut. diisi tabung durham terbalik. Tabung reaksi
ditutup dengan prof karet dan disterilkan dalam
2 Metode Penelitian autoklaf pada suhu 121℃ selama 15 menit.
2.1 Bahan dan Alat 2.2.5 Pembuatan media Brilian Green Lactose
Bahan yang digunakan untuk analisis bakteri Broth (BGLB)
coliform di antaranya media Lactose Broth
Media BGLB ditimbang sebanyak 40 gram
(Merck), media E. coli (Merck), media Brilian
dan dilarutkan dengan 1 liter aquades di dalam
Green Lactose Broth (Merck), pembuatan media
beaker glass, kemudian larutan diaduk hingga
Eosin Methylen Blue (Merck), dan aquades.
larut. Larutan BGLB sebanyak 10 mL dimasukkan
Alat-alat yang digunakan untuk analisis
ke dalam tabung reaksi yang telah diisi durham
bakteri coliform, di antaranya tabung Erlenmeyer,
terbalik. Tabung reaksi ditutup dengan prof karet
botol sampel, cawan petri, batang pengaduk, pipet
dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121℃
volume, ball filler, oven, autoklaf, beaker glass,
selama 15 menit.
timbangan analitis, tabung reaksi, tabung durham,
dan tutup prof karet. 2.2.6 Pembuatan media Eosin Methylen Blue
2.2 Cara Kerja (EMB)
2.2.1 Sterilisasi alat Media EMB ditimbang sebanyak 18,75 gram
Semua alat dan bahan yang digunakan dan dilarutkan dengan 500 mL aquades di dalam
dibungkus menggunakan kertas, alat gelas/ kaca beaker glass, kemudian larutan diaduk hingga
seperti tabung Erlenmeyer, botol sampel, cawan larut. Larutan dituangkan ke dalam cawan petri
petri, batang pengaduk, pipet volume dimasukkan dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121℃
ke dalam oven dan disterilisasi pada suhu 160- selama 15 menit.
180℃ selama 2 jam. Sedangkan media 2.2.7 Pemeriksaan uji Most Probable Number
dimasukkan ke dalam autoklaf dan disterilisasi (MPN)
hingga suhu autoklaf mencapai 121℃ dan tekanan Pada uji penduga disiapkan media LB dan
1 atm. media ECB dengan jenis ragam 3×10 mL, 3×1
2.2.2 Pembuatan media Lactosa Broth (LB) mL, 3×0,1 mL sebanyak 10 mL. Sampel yang
triple strength akan diperiksa dimasukkan ke dalam tabung
Media LB ditimbang sebanyak 19,5 gram dan reaksi (media LB dan media ECB) yang telah
dilarutkan dengan 500 mL aquades di dalam berisi tabung durham terbalik dengan
beaker glass. Kemudian larutan diaduk hingga menggunakan pipet steril. Kemudian, diinkubasi
larut. Larutan media LB sebanyak 5 mL pada suhu 35℃ - 37℃ selama 2 × 24 jam. Setelah
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah 2 × 24 jam diperiksa adanya pembentukan gas
diisi tabung durham terbalik. Tabung reaksi pada tabung durham dan dinyatakan positif
ditutup dengan prof karet dan disterilkan dalam pendugaan. Semua hasil yang menunjukkan
autoklaf pada suhu 121℃ selama 15 menit. positif (membentuk gas) pada LB dan ECB
dicatat. Bila hasil pemeriksaan tidak membentuk
2.2.3 Pembuatan media Lactosa Broth (LB) gas menunjukkan coliform negatif. Untuk hasil
single strength yang positif dilanjutkan dengan uji penegasan.
Media LB ditimbang sebanyak 13 gram dan Pada uji penegasan disiapkan media BGLB
dilarutkan dengan 1 liter aquades di dalam beaker 2% dalam tabung reaksi dan media EMB agar
glass kemudian, larutan diaduk hingga larut. dalam cawan petri. Uji ini dilakukan untuk
Larutan media LB sebanyak 5 mL dimasukkan ke menegaskan hasil yang positif dari tes pendugaan.
dalam tabung reaksi yang telah diisi tabung Dari tiap-tiap tabung perkiraan LB yang positif
durham terbalik. Tabung reaksi ditutup dengan dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung yang berisi
prof karet dan disterilkan dalam autoklaf pada 10 mL BGLB 2%. Tabung pendugaan ECB yang
suhu 121℃ selama 15 menit. positif ditanam 1-2 ose ke dalam EMB agar.
Kemudian, diinkubasi pada suhu 5℃ - 37℃
91
Hadiansyah, N. K., et al../J. Kartika Kimia, November 2021, 4, (2), 89-95
92
Hadiansyah, N. K., et al../J. Kartika Kimia, November 2021, 4, (2), 89-95
penegasan pada media EMB untuk mendeteksi Sedangkan satu sampel air minum PAMSIMAS
pertumbuhan bakteri Fecal Coliform pada tahap yang berasal dari mata air Salakadomas layak
penduga. dikonsumsi sebagai air minum.
Penggunaan media BGLB pada uji Keberadaan bakteri coliform menunjukkan
penegasan berfungsi sebagai penghambat adanya indikasi dari kondisi pengelolaan
pertumbuhan flora mikroba yang tidak PAMSIMAS yang tidak memadai. Bakteri
diharapkan. Media BGLB merupakan media yang coliform dalam air minum dengan jumlah yang
akan berwarna hijau metalik jika terdapat reaksi tinggi menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri
fermentasi dengan bakteri coliform. Warna ini Salmonella, Shigella, dan Streptococcus. Selain
berasal dari adanya koloni coliform yang bereaksi itu, bakteri coliform juga mampu menyebabkan
dengan BGLB. Bakteri coliform merupakan penyakit saluran pencernaan dan saluran
bakteri fermentasi, seringkali menghasilkan warna pernafasan. Semakin rendah kandungan bakteri
hijau metalik mengkilap. Bakteri yang coliform, maka semakin baik kualitas
menfermentasi dengan lambat akan menghasilkan bakteriologis air minum tersebut [7].
koloni berwarna merah muda [9].
Tabel 4. Hasil uji penegas pada media EMB agar
Tabel 3. Hasil Uji Penegas Pada Media BGLB Asal Sampel
EMB Agar Hasil
Angka Tabung Indeks Mata Air
Asal Salakadomas 0 -
Positif per
Sampel Citundun 0 -
10 0,1 100 ml
Mata Air 1 mL Cisamaya 0 -
mL mL sampel
Cikadacang 0 -
Salakadomas 0 0 0 0 Wanahegar 0 -
Citundun 3 2 0 93 Linggajati 4 +
Cisamaya 3 0 0 23 Citimbang 0 -
Cikadacang 3 1 0 43
Wanahegar 3 3 3 2400 Media EMB agar merupakan media selektif
Linggajati 3 2 0 93 dan diferensial yang berfungsi untuk
Citimbang 3 1 0 43 menumbuhkan bakteri gram negatif dan pada
umumnya digunakan untuk isolasi dan
Media BGLB mampu menghambat diferensiasi bakteri non fecal coliform dan fecal
pertumbuhan bakteri gram positif dan coliform. Media EMB agar yang digunakan
meningkatkan pertumbuhan bakteri coliform. Ada menandakan kemungkinan kontaminasi
atau tidaknya bakteri coliform ini ditandai dengan mikroorganisme patogen dalam sampel air
terbentuknya asam dan gas CO2 yang disebabkan minum, yakni kontaminasi bakteri E. coli atau
karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan bakteri patogen usus lainnya. Hasil positif yang
coliform [9]. Berdasarkan hasil uji penegasan ditunjukkan memberikan ciri warna yang khas,
setelah diinkubasi tabung durham menunjukkan yakni bakteri gram negatif yang
adanya gas yang artinya terdapat bakteri coliform memfermentasikan laktosa mampu menghasilkan
pada sampel. Sebaliknya jika tabung durham tidak asam, dalam kondisi asam tersebut akan
menunjukkan gas berarti tidak adanya bakteri menghasilkan warna kompleks berupa warna
coliform. Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui ungu gelap atau hijau metalik. Warna hijau
bahwa pada tabung media BGLB terdapat enam metalik tersebut merupakan indikator dari bakteri
sampel air minum PAMSIMAS yang tercemar yang mampu memfermentasi laktosa dengan kuat
bakteri coliform, yakni air minum PAMSIMAS dan/atau bakteri yang dapat memfermentasi
berasal dari mata air Citundun sebesar 93 sel/100 sukrosa (khas pada bakteri fecal coliform).
mL, mata air Cisamaya sebesar 23 sel/100 mL, Sedangkan bakteri yang tidak dapat
mata air Cikadacang sebesar 43 sel/100 mL, mata memfermentasi laktosa, koloni akan berwarna
air Wanahegar sebesar 2400 sel/100 mL, mata air merah muda atau transparan [10].
Linggajati sebesar 93 sel/100 mL, dan mata air Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
Citimbang sebesar 23 sel/ 100 mL. Hal tersebut terindikasi satu sampel air minum PAMSIMAS
menunjukkan bahwa kelima sampel air minum yang berasal dari mata air Linggajati mengandung
tersebut tidak memenuhi standar syarat sejumlah bakteri E. coli sehingga dinyatakan tidak
sebagaimana terdapat pada PERMENKES nomor layak dikonsumsi sebagai air minum. Sedangkan
492/Menkes/Per/IV/2010 dengan kadar enam sampel air minum PAMSIMAS lainnya
maksimum bakteri coliform adalah 0 sel/ 100 mL. yang berasal dari mata air Salakadomas, Citundun,
93
Hadiansyah, N. K., et al../J. Kartika Kimia, November 2021, 4, (2), 89-95
94
Hadiansyah, N. K., et al../J. Kartika Kimia, November 2021, 4, (2), 89-95
[11][12][13][14][15][16][17][18][19][20][21]
95