Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMERIKSAAN SAMPEL AIR METODE TABUNG GANDA

DISUSUN OLEH:

MOHAMMAD ILHAM AKBAR LENSUN

(NIM.711335119040)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

JURUSAN D4 KESEHATAN LINGKUNGAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulisan makalah tentang “Pemeriksaan Sampel Air Metode Tabung

Ganda” Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Mikrobiologi yang telah di berikan oleh dosen kepada saya.

Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai

pihak, dan saya menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah

ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. Terkait dengan semua itu pada

kesempatan yang sangat berbahagia ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada dosen yang telah mendidik saya.

Manado, 12April 2020

Penulis,

Moh. Ilham A. Lensun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

1.3 Manfaat ................................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori ........................................................................................................... 4

2.2 Bakteri Coliform ................................................................................................... 6

BAB III METODOLOGI

3.1 Prinsip Kerja ......................................................................................................... 9

3.2 Prosedur Kerja ....................................................................................................... 10

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembacaan Hasil ................................................................................................... 13

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan

penyakit. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.

Sumber daya alam yaitu air, dapat diperoleh dari air permukaan meliputi air sungai,

danau, waduk, rawa dan genangan air lainya.

Air merupakan kebutuhan yang paling dibutuhkan di dalam kehidupan manusia.

Air yang ada di alam bukanlah didapat sebagai air murni, melainkan sebagai air yang

mengandung bermacam-macam zat, baik yang terlarut ataupun tersuspensi. Jenis dan

jumlah zat tersebut tergantung dari kondisi lingkungan sekitar sumbernya.

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk

hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum

fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa

organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat

seluler.

Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air

merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme

yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun

kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran.

1
Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan

(presumptive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test).

Metode pengujian yang digunakan adalah metode Most Probable Number (MPN) atau

Jumlah Perkiraan Terbatas (JPT).

Analisis kuantitatif mikrobiologi pada air minum penting dilakukan untuk

mengetahui mutu air minum tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya

adalah pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada minuman dengan metode MPN

(Most Probable Number).

Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan

dengan kehadiran bakteri indikator seperti Coliform dan Fecal

coli. Bakteri Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk

batang gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik, dan anaerobik fakultatif yang

memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada

suhu 35° C. Berdasarkan hal inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya praktikum

ini untuk mengetahui teknik pengujian kualitas air dengan menggunakan metode MPN

sehingga dapat mengetahui air yang baik untuk dikonsumsi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun tujuan dari praktikum uji kualitas air dengan menggunakan metode MPN

adalah:

a. Untuk mengetahui teknik uji kualitas air dengan menggunakan metode MPN.

b. Untuk mengetahui  kualitas dari air sumur, air sungai dan air galon.

2
1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil praktikum uji kualitas air dengan

metode MPN  ini adalah dapat mengetahui metode uji kualitas air dengan metode

MPN sehingga dapat mengetahui kualitas dari air sumur, air sungai dan air galon yang

di ujikan sehingga diketahui layak tidaknya air tersebut untuk dikonsumsi. Sebagai

tenaga kesehatan masyarakat, dengan adanya pengetahuan tentang pengujian kualitas

air, maka dapat dilakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya air yang

bersih dan bebas dari mikroba, demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh

mengandung E. coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Standar WHO

dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform dalam

100 ml, tidak ada sampel yang mengandung E. coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel

yang mengandung coliform lebih dari 10 dalam 100 ml, tidak boleh ada coliform dalam

100 ml dan dua sampel yang berurutan (AOAC,2000).

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran

pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri

patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri

indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi

indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan

keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat,

dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Dad,2000).

Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes.

Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya,

kualitas air semakin baik. Berdasarakan latar belakang itulah maka praktikum ini

penting untuk dilaksanakan.

Hasil pemeriksaan MPN Coliform metode tabung ganda dinyatakan dengan

jumlah perkiraan terdekat kuman golongan coli yang terdapat dalam 100 ml contoh air

atau 100 gr contoh makanan (MPN).Untuk contoh air yang bukan air minum, biasanya

pemeriksaan rutin laboratorium, hanya bertujuan untuk mengetahui derajat kontaminasi

4
dari bekteri atau untuk menentukan sumber polusi.Pemeriksaan MPN Coliform metode

tabung ganda didasarkan bahwa bakteri golongan coli dapat meragikan laktosa,

membentuk asam atau gas.

Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji

konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap

pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam

dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa

jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi

untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif

diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan

mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform:

berbentuk batang, Gram negatif, tidak-berspora. (Fardiaz,1989).

Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit

tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel.

Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu

bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya

terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut

diperkirakan setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya. Makin kecil

nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum.

Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN,

terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi.(FDA, 1989).

5
2.2 Bakteri Coliform

Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.

Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya

pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran

dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri

patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana

daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia

coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin

sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.(FRIEDHEIM, 2001).

Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin

kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat

berbahaya untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang

ada dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada

beberapa organisme yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform (E. coli),

Enterococcus faecalis, Clostridium sp. Di Indonesia, bakteri indikator air

terkontaminasi adalah E. coli.

Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi

kemungkinan besar adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan

menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E. coli adalah bagian dari

faecal coliform. Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya

pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas

bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan :

6
a) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora

normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja

manusia atau hewan; jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan

yang tinggi,

b) E. coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan

dilakukan dengan benar,

c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi

penggunaan domestik,

d) Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama

dengan E. coli dalam air tersebut

Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah

satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini

menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri

pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang

dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh.(GAUSE, G. F. 1946).

Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air

minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter aerogenes,

Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan

penyakit tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam air minum menunjukkan

tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis

coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula

risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia

dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen-yang kemungkinan terdapat dalam air

terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas-adalah Shigella, yaitu

7
mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah.(Official

Chemical Method, 1979).

Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan

juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak

enak badan (Dad,2000).

8
BAB III

METODOLOGI

4.1 Prinsip Kerja

Prinsipnya adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga

didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung

menghasilkaan frekensi pertumbuhan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak

selalu”. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran

yang dilakukan) maka semakin “sering” tabung positif yang muncul. Semakin kecil

jumlah sampel yang dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka

semakin “jarang” tabung positif yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik

adalah yang menghasilkan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semua

tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung dengan probabilitas sel yang terambil

oleh pipet saat memasukkannya ke dalam media. Oleh karena itu homogenisasi sangat

mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau negatif (tidak) ini

menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan.

3.1.1 Alat dan Bahan

a. Alat

 Pipet ukur steril 1 ml dan 10 ml

 Lampu spritus

 Jarum ose

 Kapas

 Inkubator

 Spidol + label

 Rak tabung reaksi

9
 Autoclave

 Kertas copy

 Tabung Durham

b. Bahan

 Lactosa Broth Single Strength

 Lactosa Broth Triple Strength

 Brilliant Green Lactosa Broth

 Sampel Air

4.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Tes Perkiraan (Presumtive Test)

Perbenihan yang diperlukan adalah lactose broth yang single strength (SS)

dan Double Strength (DS). LBDS dipakai untuk pengenceran yang lebih besar

(10 ml) dan LBSS dipakai untuk pengenceran yang lebih kecil ( 1 ml dan 0,1 ml).

Sedangkan jumlah tabung yang dipakai ada bermacam-macam kombinasi,

seperti:

No. Jumlah Tabung Volume Air


1. 5 tabung LB DS 10 ml contoh air
5 tabung LB SS 1 ml contoh air
5 tabung LB SS 0,1 ml contoh air
2. 5 tabung LB DS 10 ml contoh air
1 tabung LB SS 1 ml contoh air
1 tabung LB SS 0,1 ml contoh air
3. 3 tabung LB DS 10 ml contoh air
3 tabung LB SS 1 ml contoh air
3 tabung LB SS 0,1 ml contoh air
Sesudah masing-masing tabung diisi dengan contoh air dengan

menggunakan pipet ukur secara aseptis, kemudian disimpan kedalam lemari

pengeram (incubator) dengan suhu 35-37oC selama 1 x 24 jam. Tiap-tiap tabung

yang menunjukkan peragian (keruh) dan adanya gas, maka tabung itu

10
diperkirakan mengandung kuman golongan Coli, atau positif. Dari tabung ini

perlu diteruskan pada tes penegaan (Confirmatory Test).

3.2.2 Tes Penegasan (Confirmatory Test)

Pembenihan yang dipakai adalah B.G.L.B. Adapun yang diperiksa adalah

semua tabung yang positif (keruh + gas) pada Lactose Broth. Pindahkan dengan

jarum ose dari tiap-tiap tabung yang positif ke B.G.L.B kemudian masukkan ke

dalam  incubator 35-37oC selama 1 x 24 jam. Tabung yang menunjukkan keruh

dan gas dianggap positif. Hasil pemeriksaan pada tes penegasan ini dapat dibaca

dalam tabel PTD/MPN Coliform, sesuai dengan jumlah tabung yang

dipergunakan. Misalnya dalam tabel kita mendapatkan angka MPN = 5, ini

berarti bahwa dalam 100 ml contoh air terdapat 5 kuman golongan Coli.

3.2.3 Tes Lengkap (Complete Test)

Pembenihan yang dipakai adalah :

 Endo agar plate atau EMB agar plate

  SIM untuk indol

  Metil red

  Voges Proskauer

 Citrat media

Tes ini ditunjukkan untuk menentukan jenis dari coliform misalnya E. Coli,

A.aerogenesis, E. freundii, dan lain-lain dengan melihat hasil peragian kuman (test

biokimia) pada media :

Media E. Coli A. aerogenesis


1.      Indol + -
2.      Metil red + -
3.      Vogas Proskauer - +
4.      Citrat - +

11
3.2.4 Presumptive Test (Test Perkiraan)

i. Ragam I ( 5:1:1) untuk air minum

 5 tabung berisi media lactosa broth triple strength 5 ml masukkan pada

masing – masing tabung sebanyak 10 ml sampel air.

 1 tabung berisi media lactosa broth single strength 10 ml masukkan

sebanyak 1 ml sampel air.

 1 tabung berisi media lactosa broth single strength 10 ml masukkan

sebanya 0,1 ml sampel air.

 Diinkubasi pada inkubator 37°C selama 24 Jam

ii. Ragam II (5:5:1) untuk air gali/bor

 5 tabung berisi media lactosa broth triple strength 5 ml masukkan pada

masing – masing tabung sebanyak 10 ml sampel air.

 5 tabung berisi media lactosa broth single strength 10 ml masukkan

sebanyak 1 ml sampel air.

 1 tabung berisi media lactosa broth single strength 10 ml masukkan

sebanya 0,1 ml sampel air.

 Diinkubasi pada inkubator 37°C selama 24 Jam

iii. Ragam III (3:3:3) untuk air bersih

 3 tabung berisi media lactosa broth triple strength 5 ml masukkan pada

masing – masing tabung sebanyak 10 ml sampel air.

 3 tabung berisi media lactosa broth single strength 10 ml masukkan

sebanyak 1 ml sampel air.

 1 tabung berisi media lactosa broth single strength 10 ml masukkan

sebanya 0,1 ml sampel air.

 Diinkubasi pada inkubator 37°C selama 24 Jam.

12
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembacaan Hasil

4.1.1 Confirmatory Test (Test Penegasan)

 Dari masing-masing tabung yang pada test perkiraan dinyatakan positif,

ditanam masing-masing 2 ose ke dalam media BGLB sejumlah 2.

 1 tabung diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam.

 1 tabung diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 44°C selama 2 x 24 jam.

  Lihat reaksi yang terjadi

 Catat hasilnya dari tabung yang positif (+)

(+): Keruh dan ada gelembung udara pada tabung durham

(-) : Jernih

0 : keruh saja

 Dari jumlah tabung yang (+) lihat dan tentukan jumlah E.coli pada tabel

MPN, dapat juga dilakukan dengan menggunakan fomula Thomas.

Rumus :

MPN = (A-B+C) x (√(s x n) )-1 x 100

Keterangan :

A = Jumlah tabung BGLB yang (+) pada tabung yang berisi sampel 10 ml

B = Jumlah tabung BGLB yang (+) pada tabung yang berisi sampel 1 ml

C = Jumlah tabung BGLB yang (+) pada tabung yang berisi sampel 0,1 ml

S = Jumlah ml semua sampel yang ditanam

N = Jumlah semua sampel yang negatif

13
4.1.2 Compelete Test (Tes Lengkap)

Test lengkap bertujuan untuk mencari adanya E.Coli dalam sampel yang

diperiksa.

 Mengambil 1 ose cairan dari BGLB yang positif dan tanamkan pada endo

agar atau EMB agar secara zigzag atau garis lurus.

 Mengeramkan dalam incubator selama 1 x 24 jam

  Apabila tumbuh koloni berwarna merah metalik pada endo agar atau koloni

berwarna hijau metalik dengan bagian tengah berwarna hitam pada EMB

agar, kemudian koloni ini ditanam pada TSI agar, SIM Medium dan citrate

agar untuk memstikan adanya E. Coli.

  Mengeramkan dalam incubator 1 x 24 jam

  E. coli positif apabila hasil reaksi biokimia sebagai berikut :

TSIA         = k/k, g(+), H2S(-)

SIM           = S(-), I(-), M(+)

Citrat         = (-)

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pemaparan dapat disimpulkan bahwa dari makalah ini kami dapat

melaksanakan praktikum MPN. Pada pemeriksaan kali ini ada beberapa metode, yaitu :

a) Tes Perkiraan (Presumtive Test)

b) Tes Penegasan (Confirmatory Test)

c)  Tes Lengkap (Complete Test)

Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.

Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya

pencemaran bakteri pathogen. Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis

terpenting kualitas air minum.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Aminah,Siti, dkk. 2004. Buku Penuntun Praktikum Bakteriologi. Lampung: Poltekkes

Tanjungkarang Jurusan Analis Kesehatan.

 Soemarno. 2004 . Penuntun Bakteriologi. Jakarta

 http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2011/02/pengukuran-coliform-dengan-

mpn.html

 http://sutikno.blog.uns.ac.id/2009/06/21/cara-menghitung-nilai-mpn-uji-coliform/

16

Anda mungkin juga menyukai