Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH TENTANG KUALITAS LINGKUNGAN

DENGAN TEMA LINGKUNGAN AIR

DISUSUN OLEH:

Nama : 1. Abdul Haris

2. Leandro Mandas

3. Rangga S. Mamonto

Prodi : D-IV Kesehatan Lingkungan (Semester 1, Tingkat 1)

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Kesehatan Lingkunga

Sumber : Jurnal Penelitian Tentang “POLUSI UDARA DALAM RUMAH


SEKITAR JALAN RAYA: INTRUSI NO2 DARI TRANSPORTASI DAN GANGGUAN
PERNAPASAN PADA PENGHUNI RUMAH”

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENENTRIAN KESEHATAN MANADO

PROGRAM STUDI D-IV KESEHATAN LINGKUNGAN

2019
POLUSI UDARA DALAM RUMAH SEKITAR JALAN RAYA: INTRUSI NO2 DARI
TRANSPORTASI DAN GANGGUAN PERNAPASAN PADA PENGHUNI RUMAH

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sungai Penuh, Jambi Laboratorium Kualitas
Udara Jurusan Teknik Lingkungan ITB

ABSTRAK

Urbanisasi telah menyebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor sehingga


diperkirakan efek pencemaran udara meluas mempengaruhi kualitas udara dalam rumah. Iklim
Indonesia yang tropis turut memperparah keadaan tersebut, khususnya rumah-rumah di sekitar
jalan utama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan transportasi di jalan raya
terhadap paparan NO2, sekaligus insidensi gangguan pernapasan pada 50 rumah sampel di
Kawasan Karees, Bandung. Pengumpulan data menggunakan metode pengukuran NO2 secara
pasif dan wawancara. Diketahui dapur memiliki konsentrasi tertinggi dengan rerata 45,82
μg/m3 (27,57 – 103,46), kemudian ruang tamu 35,73 μg/m3 (21,03 – 70,36), ruang keluarga
34,00 μg/m3 (SD 7,092), serta kamar tidur yang rerata konsentrasinya 29,76 μg/m3 (SD 7,548).
Adapun sumber paling utama penyebab terpaparnya NO2 di ruang tamu berasal dari luar
rumah (r = 0,559). Ruang keluarga bersumber dari beberapa ruangan (r = 0,647) dengan yang
paling potensialnya ruang tamu. Sedangkan kamar tidur bersumber dari ruang keluarga (r =
0,700,), kemudian dapur berasal dari aktivitas memasak yang berlangsung. Hubungan insidensi
gangguan pernapasan terhadap NO2 dalam rumah dilakukan melalui pendekatan yang
menggunakan sudut pandang insidensi pada ibu/pembantu rumah. Hasil yang diperoleh adalah
bahwa insidensi memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap variabel asmatik (OR = 10,43)
dan keberadaan di dalam rumah (OR = 6,32). Dengan ANOVA one ways diketahui, untuk ruang
tamu dan ruang keluarga rumah penderita asma, konsentrasi NO2 pada rumah penderita yang
sering kambuh berpengaruh dibandingkan rumah yang jarang

kambuh. Kata Kunci: kendaraan bermotor, konsentrasi NO2, sekitar jalan raya, intrusi ke
dalam rumah.

ABSTRACT
Urbanization has induced amount of motor vehicle increase so that air pollution effect estimated
spread to reacting indoor home air quality. Indonesian tropic clime condition take part to
compound this situation, typically houses near the road. This research conducted to understand
correlation of road transportation to NO2 indoor exposure, at once incidence of respiratory
symptom for fifty houses at Karees region, Bandung. Data collected by using NO2 passive
sampling and interview method. Discovered that kitchen have highest concentration with
Average 45,82 μg/m3 (27,57 – 103,46), then sitting room 35,73 μg/m3 (21,03 – 70,36), family
room 34,00 μg/m3 (SD 7,092), and bed room 29,76 μg/m3 (SD 7,548). As for the main source of
NO2 exposure at sitting room derived from outdoor (r = 0,559). Family room coming from
several source (r = 0,647) with the very potensial from sitting room. While bed room coming
from family room (r = 0,700), then kitchen coming from individual cooking activity. Association
of respiratory symptoms incidence toward indoor home NO2 do by approach using viewpoint on
housewive/housemaid. Result obtained that incidence have strong correlation with asmatic
variable (OR = 10,43) and time in home (OR = 6,32). With ANOVA one ways known for sitting
room and family room of asmatic houses, NO2 concentration from ashmatic houses that often
relapse take effect compared than seldom relapse.
Key word : motor vehicle, NO2 concentration, near road, home intrusion

PENDAHULUAN
Urbanisasi diyakini sebagai salah satu polusi udara dalam rumah, sekaligus juga
penyebab utama semakin besarnya tekanan pengaruhnya terhadap kesehatan pernapasan
terhadap perkotaan (Newman, 2006). Pada telah ada, baik di negara-negara maju
tahun 2007, menurut United Nations, maupun di negara-negara sedang
setengah dari populasi manusia di dunia berkembang. Penelitian yang dilakukan saat
telah tinggal di perkotaan yaitu 3,3 milyar ini di negara maju telah lebih banyak
orang, sehingga nanti diperkirakan pada memfokuskan terhadap pengaruh aktivitas
2030 jumlahnya akan mencapai lebih dari 5 pembakaran yang berlangsung di dalam
milyar (Bobylev, 2008; Hodson dkk, 2012). rumah dalam bentuk aktivitas kompor,
Proses urbanisasi pada saat ini berlangsung merokok dan pemanas ruangan, debu-debu
dengan sangat cepat di negara-negara sedang maupun aktivitas seperti pembersih lantai
berkembang, dan mulai bergerak melambat dan pengharum ruangan (Autrup dkk, 2007;
di negara-negara maju (Banister, 2012). Belanger dkk, 2007; Garrett dkk, 1998;
Dampak yang semakin membahayakan Gilliland, 2006). Sedangkan di negara-
tersebut secara signifikan telah dirasakan, negara berkembang penelitian dilakukan
khususnya terhadap keselamatan dan untuk mengetahui hubungan pengaruh
kesehatan lingkungan perkotaan. Dalam masuknya polutan-polutan udara dari luar ke
kaitan itu, kualitas udara sebagai salah satu dalam rumah (Chowgule dkk, 1998;
instrumen kesehatan lingkungan kota akan Enkhjargal dkk, 2004). Hal tersebut erat
sangat terpengaruh, khususnya akibat yang kaitannya dengan faktor iklim dan tingkat
bersumber dari peningkatan aktivitas pendapatan masyarakat, dimana rumah-
transportasi. Penggunaan kendaraan rumah di negara-negara berkembang
bertambah banyak yang disebabkan karena umumnya masih menggunakan sistem
pola pergerakan masih bergantung pada ventilasi alami (dibuka tiap harinya).
kendaraan bermotor menyebabkan jalan raya Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
menjadi lokasi pencemar udara terbesar pada dampak bahaya dari polusi udara dalam
saat ini. Hubungan polusi udara ambien rumah telah berada pada tingkat yang harus
dengan transportasi telah lebih dulu dikenal diantisipasi (Garret dkk, 1998; Belanger
melalui beragam penelitian yang telah dkk, 2005; Osman dkk, 2007). Hal ini
dilakukan. Akan tetapi efek meluas dari dikarenakan keadaan bahaya paparan polusi
peristiwa tersebut, sehingga dapat udara di dalam rumah sering kali terjadi
mempengaruhi kualitas udara rumah tinggal lebih tinggi dibandingkan di ruang terbuka
(indoor) dan gangguan kesehatan penghuni (Fugas dan Koning, 1991; Gilliland, 2006;
yang bermukim di dekat jalan raya masih SCHER, 2007). Badan kesehatan dunia
memerlukan penelitian-penelitian lanjutan. (WHO) pada tahun 2005 telah menyebutkan
Penelitian-penelitian berhubungan dengan bahwa setiap dua puluh detik ada satu orang
meninggal dunia dihubungkan dengan polusi transportasi adalah Nitrogen Oksida (NOx).
udara di dalam rumah. Salah satu polutan Polutan ini merupakan salah satu polutan
yang dihasilkan di dalam rumah dan utama dari
sekaligus juga dapat berasal dari aktivitas
sektor transportasi yang sering ditemukan yang ada di dalam rumah atau dapat pula
dalam kondisi melebihi ambang batas baku oleh kedua-duanya (dari luar maupun di
mutu (Driejana dkk, 2006). Dari sejak 1970, dalam). Rumah-rumah berventilasi alami
NOx memiliki kecenderungan terus yang berkembang di Indonesia sebagai
mengalami peningkatan dibandingkan akibat kedudukannya di daerah beriklim
polutan utama lainnya yang justru telah tropis menyebabkan dampak intrusi polusi
mengalami penurunan (US.EPA, 1998). udara dari luar akan cukup memberi
Dampak keberadaannya pun membahayakan pengaruh, khususnya permukiman di sekitar
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. jalan utama. Berdasarkan penelitian
Nitrogen oksida dalam bentuk NO2 secara sebelumnya terhadap NO2 di rumah-rumah
langsung terhadap manusia dapat memberi pinggir jalan wilayah Karees kota Bandung
gangguan berupa sesak nafas, batuk-batuk, diketahui bahwa rasio konsentrasi antara
kelelahan, sakit kepala, mual dan muntah, indoor/outdoor (I/O) adalah 0,7 – 0,9, yang
kerusakan paru-paru, keracunan hingga artinya kualitas udara dalam rumah
menyebabkan kematian. Bahkan dalam level dipengaruhi oleh keadaan di luar (Driejana
nilai yang rendah sekalipun kemungkinan dkk, 2009). Penelitian tentang kondisi polusi
gangguan dapat terjadi baik secara kronis udara dalam rumah serta efeknya bagi
maupun akut, terutama pada sub-grup gangguan untuk Indonesia telah ada. Namun
populasi orang yang mengidap asma belum banyak dan masih berupa mengetahui
(Belanger dkk, 2005). Oleh karena itu NOx efek yang muncul (Handajani, 2010) atau
digunakan dalam penelitian ini dalam lebih umum lagi masih berupa suatu upaya
melihat hubungan antara pengaruh aktivitas penetapan kriteria rumah yang sehat
transportasi di jalan raya terhadap dampak (Supratini, 2006). Sedangkan kondisi
meluas berupa intrusi polusi udara dari luar paparan dan sumber polusi udara pada setiap
ke dalam rumah. Efek negatif penurunan ruangan dalam rumah masih belum
kualitas udara terhadap gangguan dipahami. Oleh karena itu penelitian ini
pernapasan penghuni rumah rentan terjadi dilakukan untuk mengetahui sumber paparan
karena sebagian besar manusia NO2 dalam rumah pada kasus Indonesia
menghabiskan 80 – 90 % waktu hidupnya dengan rumah tinggal yang umumnya
untuk berada di dalam rumah (Fugas dan menggunakan ventilasi alami. Kemudian
Koning, 1991). Sumber polusi udara dalam dilihat hubungan insidensi gangguan
rumah disebutkan oleh Weschler (2009) pernapasan yang terjadi pada penghuni
sebagian besar dipengaruhi kuat oleh dalam hal ini yang mengidap asma terhadap
polutan yang berasal dari luar, dan kondisi kualitas udara yang terjadi.
selanjutnya disebabkan dari sumber-sumber
METODOLOGI PENELITIAN larutan berwarna merah muda sampai
Penelitian ini berlokasi di wilayah dengan ungu tua yang sesuai dengan tingkat
Karees, Kota Bandung, yaitu rumah tinggal konsentrasi NO2 yang tertangkap pada
seputar wilayah jalan Gatot Subroto, jalan passive sampler. Perbedaan warna tersebut
Kiara Condong, Jalan Terusan Jakarta, Jalan kemudian diperiksa menggunakan alat
Sukabumi, Jalan Laswi dan sebagian Jalan spektrofotometer secara duplo pada panjang
Ahmad Yani. Pemilihan kawasan tersebut gelombang 540 nm (Lodge, 1989 dalam
karena merupakan salah satu kawasan macet Yudison, 2010). Analisis spektrofotometri
yang di sekitar jalan utamanya berkembang dilakukan dengan membandingkan antara
pemukiman-pemukiman penduduk. sampel dan blanko melalui interpolasi
Penelitian ini menggunakan 50 rumah yang absorbansi pada sampler terhadap kurva
dibagi berdasarkan tiga posisi dari jalan kalibrasi, sehingga didapatkan nilai Q.
utama sebagai berikut.1. Rumah pinggir Selanjutnya dapat diketahui konsentrasi
jalan utama: 16 rumah, 2. Rumah dekat jalan NO2 menggunakan rumus sebagai berikut.
utama: 16 rumah, 3. Rumah jauh jalan Dimana, C = konsentrasi terukur passive
utama: 18 rumah. Rumah sampel tersebut sampler (µg/m3) Q = kuantitas absorbs
terdiri dari 37 rumah dengan penghuninya dalam sampler (µg/m3) d = panjang tube
ada menderita asma dan 13 rumah kontrol (m) t = lama paparan (jam) A = luas
yang tidak ada penderita asma didalamnya. penampang tube (m2) D = koefisien difusi
Data 37 rumah yang penghuninya menderita (m2/s) Dari hasil yang didapatkan melalui
asma didapatkan melalui laporan kunjungan kuesioner, wawancara serta nilai konsentrasi
pasien asma yang datang berobat ke NO2 masing-masing ruang dalam tiap
Puskesmas Ibrahim Adjie (Kiara Condong) rumah sampel maka kemudian penelitian ini
dari tahun 2008 s/d 2009. Pengambilan data akan menjawab tentang sumber potensial
di lapangan dilakukan dengan metode paparan polutan tersebut di dalam rumah
wawancara dan survey kuesioner. Draft dan hubungannya dengan insidensi
wawancara dan kuesioner tersebut disusun gangguan pernapasan terhadap penghuni.
dengan melakukan modifikasi terhadap
beberapa kuesioner yang dikembangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebelumnya, antara lain berasal dari Beberapa gambaran awal dilakukan
American Thoracic Society dan British menggunakan analisis statistik deskriptif
Medical Research Council questionnaire. terhadap data-data yang didapatkan melalui
Pengambilan sampel NO2 dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Analisis
menggunakan metode passive sampling, deskriptif awal tersebut membantu nantinya
yaitu berupa alat tube diffusion sampler dalam melakukan analisis terhadap sumber
keluaran Gradko Internasional yang potensial di dalam rumah dan pengaruh
diletakkan di ruang tamu, ruang keluarga, polusi udara tersebut terhadap insidensi
dapur dan sebagian ruang kamar. Gambar 3. gangguan pernapasan. Dari penelitian ini
Passive Diffusion Tube Sampler Selama keseluruhan rumah sampel menggunakan
tujuh (7) hari passive sampler diletakkan di ventilasi alami yang setiap harinya dibuka
ruang-ruang dalam rumah sampel. sehingga polutan dari aktivitas transportasi
Kemudian sampler tersebut dibawa ke terindikasi masuk ke dalam rumah. Dari
laboratorium untuk dilakukan analisis. pengukuran dan analisis laboratorium
Metode Griess Saltzman digunakan dalam didapatkan variasi konsentrasi NO2 di ruang
rangka menganalisis besaran konsentrasi tamu, ruang keluarga dan dapur. Rata-rata
yang tertangkap. Metode ini menghasilkan konsentrasi NO2 terbesar adalah di dapur
yaitu 45,82 μg/m3 sedangkan rata-rata ruang maupun dari dalam rumah. Sumber paparan
tamu 35,73 μg/m3 dan ruang keluarga secara di dalam rumah berasal dari aktivitas
rata-rata hampir sama yaitu 34,00 μg/m3. memasak di dapur dan merokok. Sedangkan
Variasi Spasial [NO2] Dalam Rumah dari luar selain transportasi juga disebabkan
Analisis variasi spasial dimaksudkan untuk oleh memanaskan kendaraan dan membakar
mengetahui sebaran dan gambaran paparan sampah. Analisis sumber potensial penyebab
NO2 yang terjadi di tiap-tiap ruangan paparan NO2 di tiap ruangan dalam rumah
sebagai studi pendahuluan untuk dilakukan melalui analisis linier berganda.
menganalisis sumber potensial NO2 pada Dalam analisis ini, kamar pun ikut
tiap ruangan. Variasi spasial mikro NO2 di disertakan karena dipandang sebagai salah
tiap ruang dilakukan dengan analisis posthoc satu ruang yang paling lama digunakan oleh
dengan confidence interval sebesar 95 % penghuni. Namun sebelum analisis
seperti ditunjukkan oleh Tabel 3 Tabel 3 dilakukan harus diketahui dahulu bahwa
syarat analisis regresi linier berganda
Dari tabel di atas dapat disimpulkan terpenuhi. Pemenuhan syarat regresi linier
bahwa terjadi perbedaan konsentrasi di tiap- berganda untuk tiap ruang seperti yang
tiap ruang, kecuali pada ruang tamu dengan dimaksud ditunjukkan oleh tabel 5, 6, dan 7
ruang keluarga. Tidak terjadinya perbedaan
konsentrasi antara ruang tamu dan ruang Analisis Sumber Potensial Ruang Tamu
keluarga mengindikasikan bahwa sumber Pada ruang tamu didapatkan nilai
paparan NO2 dari kedua ruangan tersebut koefisien korelasi sebesar 0,559 (korelasi
bisa jadi berasal dari sumber yang hampir kuat). Menurut Colton korelasi kuat dengan
sama. Variasi spasial mikro yang lain dapat r = 0,51 – 0,75 (Dahlan, 2008). Kemudian
dibuat berdasarkan posisi rumah ke jalan. koefesien determinasi (r2) adalah 0,313,
Hal tersebut untuk mengetahui pengaruh yang artinya konsentrasi NO2 di ruang tamu
jarak dari jalan raya terhadap besar paparan dapat dijelaskan oleh variabel konsentrasi
yang terjadi ke rumah. Analisis dilakukan NO2 dari outdoor sebesar 31,3 %,
dengan ANOVA one way dengan hasil sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel
sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Uji ANOVA lain. Oleh karena itu didapat persamaan
One Way No. Jenis Ruang Sig. Var Sig. regresi dari hasil analisis ini yaitu : Karena
Anova 1 Ruang tamu 0,147 0,001 2 Ruang variabel yang mempengaruhi diketahui
keluarga 0,079 0,000 3 Kamar tidur 0,322 hanya berasal dari sumber outdoor saja
0,000 4 Dapur 0,299 0,190 Dari analisis di maka sumber potensial di ruang tamu
tabel 4 dapat disimpulkan: - Sig.varians > diketahui berasal dari luar rumah yaitu
0,05, maka syarat “varians sama” untuk transportasi. Analisis Sumber Potensial
kelompok data tersebut telah terpenuhi. - Ruang Keluarga Pada ruang keluarga
Sig.anova < 0,05 artinya terdapat perbedaan didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar
bermakna menurut perbedaan posisi rumah 0,647 (korelasi kuat). Kemudian koefesien
ke jalan, sehingga selain dapur dapat determinasi (r2) adalah 0,419, yang artinya
disimpulkan ada pengaruh perbedaan posisi konsentrasi NO2 di ruang keluarga dapat
rumah dari jalan raya terhadap besar paparan dijelaskan oleh variabel konsentrasi NO2
ke rumah. dari ruang tamu dan dapur sebesar 41,9 %,
sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel
Sumber Potensial NO2 Dalam Rumah lain. Sama dengan analisis sebelumnya di
Paparan NO2 dalam rumah dapat ruang tamu, dengan demikian didapat
bersumber dari aktivitas di luar rumah persamaan regresi dari analisis ini sebagai
berikut. Sumber potensial ruang keluarga analisis kekuatan hubungannya
dapat diketahui dengan melihat nilai yang menggunakan metode OR ditunjukkan oleh
paling besar dari coeffisien beta. Dengan Tabel 10. Kemudian berdasarkan rumus
diketahui bahwa nilai beta paling besar dapat diestimasi probabilitas insidensi
adalah variabel NO2 ruang tamu yaitu gangguan pernapasan yang akan muncul
0,446, maka disimpulkan bahwa sumber pada beberapa variabel dalam tabel di atas
potensial di ruang keluarga berasal dari NO2 yang menegaskan pengaruh gangguan
di ruang tamu. pernapasan pada kelompok IRT adalah
Analisis Sumber Potensial Kamar sebagai berikut. - Probabilitas seseorang
Pada kamar tidur didapatkan nilai yang memiliki asma : . - Probabilitas
koefisien korelasi sebesar 0,700 (korelasi seseorang yang keberadaan di dalam rumah
kuat). Kemudian koefesien determinasi (r2) lebih dari 15 jam : .
adalah 0,490, yang artinya konsentrasi NO2 Dengan hasil ini dapat ditegaskan hubungan
di kamar tidur dapat dijelaskan oleh variabel gangguan pernapasan oleh paparan NO2
konsentrasi NO2 dari ruang keluarga sebesar dalam rumah terhadap kelompok IRT sesuai
49 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh untuk diterapkan dalam penelitian ini. Dapat
variabel lain. Adapun persamaan regresi diestimasi probabilitas insidensi gangguan
linier berganda yang didapat adalah sebagai pernapasan yang akan muncul pada
berikut. Dengan demikian dapat diestimasi beberapa variabel dalam tabel di atas yang
bahwa sumber potensial paparan NO2 di menegaskan pengaruh gangguan pernapasan
kamar berasal dari pengaruh NO2 dari ruang pada kelompok IRT adalah sebagai berikut.
keluarga. - Probabilitas seseorang yang memiliki asma
:.
- Probabilitas seseorang yang keberadaan di
Analisis Sumber Potensial Dapur dalam rumah lebih dari 15 jam :
Paparan NO2 di dapur karena sumber Dengan hasil ini dapat ditegaskan hubungan
utamanya berasal dari aktivitas pembakaran gangguan pernapasan oleh paparan NO2
memasak yang berlangsung, maka dalam rumah terhadap kelompok IRT sesuai
diperlukan analisis khusus untuk mengetahui untuk diterapkan dalam penelitian ini.
besar kecilnya paparan NO2 di dapur. Oleh Analisis untuk mengetahui hubungan
karena itu dilakukan independent sample t insidensi gangguan pernapasan dengan
test untuk mengetahui pengaruh lama paparan NO2 dalam rumah dilakukan
memasak setiap harinya (indikatornya lebih melalui analisis regresi logisik. Terlebih
dari 3 jam) terhadap paparan NO2 di dapur dahulu dilakukan seleksi variabel-variabel
sebagai berikut. yang dapat diikutkan, yaitu yang nilai
p<0,25 pada analisis bivariat sebelumnya,
sehingga seluruh variabel tadi dapat
Hubungan Gangguan Pernapasan Pada diikutkan.
Penghuni dengan Keberadaan NO2
Dalam Rumah
Dalam penelitian ini kelompok orang KESIMPULAN
(penghuni) yang menjadi objek studi adalah Dari penelitian yang telah dilakukan ini
IRT. Alasan pemilihan ini dengan asumsi dapat disimpulkan bahwa sumber
bahwa kelompok IRT paling banyak dan diperkirakan berpengaruh pada keberadaan
paling lama berada di rumah. Adapun [NO2] di dalam rumah yang ditandai dengan
variabel-variabel yang digunakan dan hasil adanyaperbedaan konsentrasi NO2
berdasarkan jarak rumah ke jalan raya. Belanger, K., Gent, J.F., Triche, E.W.,
Selanjutnya berdasarkan analisis regresi Bracken, M.B., Leaderer, B.P. (2007):
linier berganda dapat diketahui bahwa Association of Indoor Nitrogen
konsentrasi NO2 di ruang tamu paling Dioxide Exposure with Respiratory
potensial ditentukan oleh sumber dari luar, Symptoms in Children Polusi Udara dalam
sedangkan NO2 di ruang keluarga dari ruang Rumah Sekitar Jalan Raya: Intrusi NO2
tamu dan NO2 di dapur berasal dari aktivitas dari Transportasi dan Gangguan
memasak didalamnya. Hal tersebut Pernapasan pada Penghuni Rumah 131
menandakan bahwa pengaruh intrusi polutan with Asthma, Yale University School of
dari luar lebih potensial Medicine, Connecticut. Bobylev, N. 2008.
dibandingkanpengaruh dari sumber-sumber Urbanization and Environmental
pembakaran yang ada di dalam rumah Security - Infrastructure Development,
Insidensi gangguan pernapasan yang timbul Environmental Indicators,and
pada penghuni dilihat terlebih dulu dari Sustainability. Environmental Change and
variabel yang menyebabkan terjadinya Human Security, 203–216. Chowgule, R.V.,
gangguan tersebut. Keberadaan yang lebih Shetye, V.M., Parmar, J.R., Bhosale, A.M.,
lama di dalam rumah menempati urutan Khandagale, M.R., Phalnitkar, S.V., Gupta,
kedua setelah setelah keberadaan asmatik P.C. (1998)
yang menyebabkan seringnya terjadi Prevalence of Respiratory
gangguan pernapasan. Dengan Symptoms, Bronchial Hyperractivity, and
dibuktikannya hal ini maka indikasi Asthma in a Megacity: Results of The
gangguan pernapasan dalam rumah dari European Community Respiratory Health
faktor intrusi udara dapat dilakukan. Indikasi Survey in Mumbay (Bombay), Department
tersebut dibuktikan dengan gangguan of Chest Medicine, Bombay Hospital
pernapasan berhubungan secara statistik Institute of Medical Sciences and Tata
dengan konsentrasi NO2 non dapur. Yaitu Institute of Fundamental Research, India.
konsentrasi NO2 di ruang tamu dan ruang Dahlan, S. (2008):
keluarga antara penderita asma yang Statistik untuk kedokteran dan
gejalanya sering muncul dengan yang jarang kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.
muncul terdapat perbedaan bermakna Driejana, Rahman, H., Sukowati, A., Dillon,
M.S., Octaviani, M. (2006):
DAFTAR PUSTAKA The Advantages of road-side air
Autrup, H., Calow, P., Dekant, W., pollution data for identifying priority in
Greim, Hanke, W., Janssen, C., Jansson, B., traffic management and hurban hotspot
Komulainen, H., Ladefoged, O., Linders, J., monitoring, the proceedings of better air
Mangelsdorf, I., Nuti, M., Sokal, J., quality conference, Yogyakarta. Driejana,
Steenhout, A., Tarazona, J., Testai, E., Putri, A.R., Watson, A.F.R. (2009):
Vighi, M., Viluksela, M. (2007): Influence of traffic-related emissions
Opinion on risk assessment on on indoor air quality in residential building
indoor air quality, European Commission, adjacent to roads, air and waste
Brussels. Banister, D. (2012): management research group faculty of civil
Assessing the reality-Transport and and environmental engineering ITB,
land use planning to achieve sustainability, Bandung. Enkhjargal, G., Enkhtuya, P.,
The Journal of Transport and land Use Vol. Suvd, N., Sod-Erdene, N., Baigal, O.,
5 No. 3 (2013) pp. 1 – 14. Jargalsaikhan, N., Soyolgerel, G., Randy,
V.S. (2004):
Health Risk Assessment of indoor air Jakarta. Hodson, M., Marvin, S., Robinson,
quality at Ulan Bataar (Mongolia) 2003- B., Swilling, M. 2012.
2004, WHO, Mongolia. Fugas, M. And Reshaping Urban Infrastructure -
Koning, H.W.D. (1991): Material Flow Analysis and Transitions
Comparative analysis of indoor and Analysis in an Urban Context. Journal of
outdoor TSP concentrations in Bombay, Industrial Ecology. Vol 16, no 6. Newman,
Toronto and Zagreb, John Willey and Sons, P. 2006.
Singapore. Garrett, M.H., Hooper, M.A., The Environmental Impact of Cities.
Hooper, B.M., Abramson, M.J. (1998): Environment and Urbanization. Vol 18:
Respiratory symptoms in children 275. Osman, L.M., Douglas, J.G., Garden,
and indoor exposure to NO2 and gas stoves, C., Reglitz, K., Lyon, J., Gordon, S., Ayres,
Monash University, Australia. Gilliland, J.G. (2007):
F.D., Islam, T., Berhane, K., Gouderman, Indoor air quality in homes of
W.J., McConnell, R., Avol, E., Peters, J.M. patients with chronic obstructive pulmonary
(2006): disease, University of Aberdeen, Scotland.
Regular Smoking and Asthma Supratini (2006):
incidence in adolescents, Keck School of Gambaran Rumah Sehat di
Medicine, California. Handayani, Y.S. Indonesia. Universitas Atmajaya, Jakarta.
(2010): Venables, K.M, Farrer, N, Sharp, L,
Hubungan Kualitas Udara Dalam Graneek, B.J, Taylor, A.J.N. (1993):
Rumah Dengan Gangguan Saluran Respiratory Symptoms
Pernapasan Pada Anak Balita Di Questionnaiere for Asthma Epidemiology:
Pemukiman Kumuh Kelurahan Kalianyar, Validity and Reproducibility. National
Jakarta Barat. Tesis. Universitas Indonesia, Hearth and Lung Institute, London.

Anda mungkin juga menyukai