Anda di halaman 1dari 14

JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCE AND RESEARCH

P-ISSN (2623-0674), E-ISSN (2655-643X)


https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index

Pemeriksaan Kualitas Air Minum PDAM Tirta Benteng, Kota


Tangerang

External Monitoring of Drinking Water Quality of PDAM Tirta Benteng,


Tangerang City

Abstrak
Salah satu tujuan Sustainable Development Goal (SDG) poin 6, target 6.1 yaitu pada tahun 2030
tercapainya akses universal dan merata ke air minum yang aman dan terjangkau untuk semua. Kualitas
air minum adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan manusia. Kondisi kualitas
air perpipaan (umumnya dikelola oleh PDAM) di Indonesia saat ini belum memenuhi standar air minum,
sehingga belum dapat dikonsumsi secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan
gambaran kualitas air PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang berdasarkan hasil pengawasan eksternal
dari Dinas Kesehatan kota Tangerang. Penelitian ini melalui tahapan pengambilan sampel (202 sampel),
pengujian kualitas sampel air minum, dan analisis menggunakan metode statistika deskriptif. Hasil
pengujian dibandingkan dengan Permenkes No. 492 Tahun 2010. Sebanyak 0,5% sampel air minum yang
diuji tidak memenuhi persyaratan air minum untuk parameter fisika, yaitu untuk parameter TDS.
Sebanyak 3,5 % sampel air minum yang diuji tidak memenuhi persyaratan air minum untuk parameter
kimia, yaitu untuk parameter flourida, besi, dan seng. Sebanyak 8,9% sampel air minum yang diuji tidak
memenuhi persyaratan air minum untuk parameter mikrobiologi baik untuk total koliform maupun E.
Coli. Dinas Kesehatan kota Tangerang sebagai pengawas kualitas air minum perlu mengupayakan
anggaran di sektor air aman, sanitasi dan kebersihan, yang tepat sasaran, dikoordinasikan dengan
prioritas sektor kesehatan
Kata kunci: air minum, kualitas air, PDAM, pengawasan eksternal

Abstract
One of the Sustainable Development Goal (SDG) point 6, target 6.1 is to achieve universal and
equitable access to safe and affordable drinking water for all by 2030. Drinking water quality is one of the
biggest factors affecting human health. The current condition of piped water quality (generally managed by
PDAMs) in Indonesia does not meet drinking water standards, so it cannot be consumed directly. The
purpose of this study is to provide an overview of the water quality of PDAM Tirta Benteng, Tangerang City
based on the results of external monitoring from the Tangerang City Health Office. This study went through
the stages of sampling (202 samples), testing the quality of drinking water samples, and analysis using
descriptive statistical methods. The test results were compared with Permenkes No. 492 Tahun 2010. A total
of 0.5% of drinking water samples tested did not meet drinking water requirements for physical parameters,
namely for the TDS parameter. A total of 3.5% of drinking water samples tested did not meet drinking water
requirements for chemical parameters, namely for flouride, iron, and zinc parameters. A total of 8.9% of
drinking water samples tested did not meet drinking water requirements for microbiological parameters for
both total coliform and E. coli. Coli. The Tangerang City Health Office as the supervisor of drinking water
quality needs to seek a budget in the safe water, sanitation and hygiene sector that is well-targeted,
coordinated with the priorities of the health sector.
Keywords: drinking water, water quality, regional drinking water company, external monitoring

Received: Month dateth, year; 1st Revised 9th, 2022;


Accepted for Publication : July 11th, 2022

1
JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCE AND RESEARCH
P-ISSN (2623-0674), E-ISSN (2655-643X)
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index

© 2023 Author
Under the license CC BY-SA 4.0

2
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

1. PENDAHULUAN
Air yang aman dan sanitasi sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Pengaturan air minum yang efektif dan pelayanan sanitasi memainkan peran penting dalam
memastikan pengiriman yang aman, inklusif dan pelayanan berkelanjutan yang melindungi kesehatan
masyarakat (1).
Air yang aman, sanitasi dan kebersihan (WASH/Safe water, Sanitaion, and Hygiene) sangat
penting untuk kesehatan manusia dan kesejahteraan. Namun, jutaan orang di seluruh dunia tidak
memiliki layanan WASH yang memadai dan akibatnya menderita atau terkena banyak penyakit yang
dapat dicegah. (2).
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (3).
Berdasarkan salah satu tujuan Sustainable Development Goal (SDG) poin 6, target 6.1 yaitu
pada tahun 2030 tercapainya akses universal dan merata ke air minum yang aman dan terjangkau
untuk semua. Sejak ditetapkannya SDG, telah terjadi peningkatan tiga kali lipat dalam jumlah negara
dengan perkiraan layanan pasokan air minum di daerah pedesaan, dan peningkatan lebih dari dua kali
lipat dalam jumlah negara dengan perkiraan perkotaan (4).
Kualitas air minum adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan manusia.
Namun, kualitas air minum di banyak negara, terutama di negara berkembang tidak diinginkan dan
kualitas air minum yang buruk telah menyebabkan banyak penyakit yang ditularkan melalui air (5).
Survei WHO pada tahun 2014-2020, negara-negara di Afrika seperti Sierra Leone, Chad,
Ethiopia merupakan negara yang memiliki populasi tertinggi air minumnya beresiko tercemar tinja.
Untuk negara di Asia, negara yang memiliki air minum beresiko tercemar tinja antara lain Filipina (2).
Di kota Wuhan, Cina, berdasarkan penelitian selama sejak 2013-2019, studi menunjukkan
bahwa kualitas air minum kota di Wuhan secara umum stabil dan sejalan dengan standar kebersihan
nasional. Selain itu, didapatkan bahwa sumber potensial utama pencemaran air minum adalah garam
anorganik dan bahan organik, diikuti oleh pencemaran dari sistem distribusi seperti penggunaan
koagulan (6).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas pemerintah dalam membangun dan mengelola
sistem penyediaan air minum masih kurang. Implikasi penting untuk menghentikan eksploitasi air
tanah secara besar-besaran untuk konsumsi termasuk peningkatan air minum dengan mensinergikan
dan mengintegrasikan semua upaya yang dilakukan oleh berbagai pelaku dalam penyediaan air
minum (7).
Kondisi kualitas air perpipaan (umumnya dikelola oleh PDAM) di Indonesia saat ini belum
memenuhi standar air minum, sehingga belum dapat dikonsumsi secara langsung. Air perpipaan
masih harus diproses lebih lanjut, yaitu dididihkan sebelum dikonsumsi sebagai air minum bagi

3
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

masyarakat. Standar fisika dan kimia untuk air yang aman telah terpenuhi, namun parameter biologis
masih belum terpenuhi (8).
Rumah tangga perkotaan lebih cenderung memiliki akses ke sumber air yang lebih baik
dibandingkan dengan rumah tangga pedesaan. Rumah tangga yang berlokasi di daerah perkotaan lebih
cenderung menggunakan sumber air perpipaan (21,62%). Faktanya, sebagian besar PDAM gagal
menyediakan air minum yang aman di titik penggunaan (9)
Pada pemeriksaan 5 sampel air PDAM di lima kecamatan di kota Makasar, sampel air PDAM
di kecamatan Panakukkang memiliki nilai bakteri e coli di atas baku mutu yaitu >1100 jumlah per 100
mL sampel. 4 sampel lainnya juga memiliki nilai total bakteri koliform di atas baku mutu, yaitu >3
jumlah per 100 mL sampel (Tamalate) dan 9 jumlah per 100 mL sampel ( Rappocini, Buakana, Banta-
Bantaneg, dan Tamalate) (10).
PDAM Tirta Benteng merupakan salah satu badan usaha milik pemerintah daerah yang
melakukan penyelenggaran air minum. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes) No. 736/MENKES /PER/VI/2010, PDAM Tirta Benteng wajib melakukan pengawasan
internal untuk menjaga kualitas air minum (3). Pengawasan eksternal, dalam kegiatan ini dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang memiliki tanggung jawab menjaga kualitas air minum
agar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh perundang-undangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran kualitas air PDAM Tirta Benteng, Kota
Tangerang berdasarkan hasil pengawasan eksternal dari Dinas Kesehatan kota Tangerang.
2. METODE
Penelitian ini dilakukan di kota Tangerang pada bulan September sampai November 2022.
Penelitian ini melalui tahapan pengambilan sampel, pengujian kualitas sampel air minum, dan
analisis menggunakan metode statistika deskriptif. Metode statistika deskriptif yaitu dimulai dari
pengumpulan data sampai mendapatkan informasi dengan menyajikan data yang telah terkumpul (11).
Data disajikan untuk menggambarkan kualitas air minum PDAM Tirta Benteng berdasarkan
Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010.
Total sampel sebanyak 202 sampel air minum PDAM dari 91.491 total saluran rumah PDAM
Tirta Benteng. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik proporsional sampling yang ditentukan
berdasarkan jangkauan saluran rumah tangga yang dikelola oleh PDAM Tirta Benteng.
Pengujian sampel air minum berdasarkan parameter fisika (suhu, warna, kekeruhan, TDS),
kimia (nitrat, nitrit, flourida, mangan, pH, seng, kesadahan) dan mikrobiologi (total koliform dan E.
Coli) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) kota Tangerang. Labkesda kota Tangerang
merupakan laboratorium yang sudah terakreditasi ISO 17025, sesuai dengan Permenkes No.
736/MENKES /PER/VI/2010 tentang pelaksanaan pengujian sampel air minum.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. 1. Hasil Penelitian

4
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

Tabel 1. Ringkasan statistik hasil pengujian parameter fisika untuk air minum PDAM Tirta Benteng
(n=202 sampel)
Parameter Baku Mutua Rerata ± SD Maksimal Minimal
Suhu (°C) suhu udara ± 3 27,03±1,29 29,9 24,7
Warna (TCU) 15 3,65±2,95 14 0
Kekeruhan (NTU) 5 0,60±0,31 2,06 0,02
TDS (mg/L) 500 101,77±80,24 839 0,004
a
Berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Persentase Kualitas Air Minum PDAM Untuk Parameter


Fisika
0.5%

99.5%

tidak memenuhi syarat memenuhi syarat

Gambar 1. Persentase sampel air minum PDAM yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
berdasarkan pengujian parameter fisika
Tabel 2. Ringkasan statistik hasil pengujian parameter kimia untuk air minum PDAM Tirta Benteng
(n=202 sampel)
Parameter Baku Mutua Rerata ± SD Maksimal Minimal
Nitrat (mg/L) 50 4,76 ± 4,95 26,87 <0,006
Nitrit (mg/L) 3 0,002 ± 0,003 0,037 <0,001
Flourida (mg/L) 1,5 0,10±0,35 5,07 0,01
sulfat (mg/L) 250 25,76 ±17,44 169 5,14
Besi (mg/L) 0,3 0,006 ± 0,008 0,825 <0,017
pH 6,5-8,5 7,35 ± 0,37 8,31 6,28
Mangan (mg/L) 0,4 0,057 ± 0,13 1,584 <0,004
Seng (mg/L) 3 0,17 ± 0,56 7,88 <0,006
Kesadahan (mg/L) 500 51,91 ± 32,53 440,28 3,91
a
Berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

5
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

Kualitas Air Minum PDAM Tirta Benteng Berdasarkan Pa-


rameter Kimia
3.5%

96.5%

tidak memenuhi syarat memenuhi syarat

Gambar 2. Persentase sampel air minum PDAM yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
berdasarkan pengujian parameter kimia
Tabel 3. Ringkasan statistik hasil pengujian parameter mikrobiologi untuk air minum PDAM Tirta
Benteng (n=202 sampel)
Parameter Baku Mutua Rerata ± SD Maksimal Minimal
E.Coli (jumlah/100 mL sampel) 0 9±186 1733 0
Total Koliform (jumlah/100 mL sampel) 0 23 ± 186 2420 0
a
Berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

Kualitas Mikrobiologi Air Minum PDAM Berdasarkan Pa-


rameter Laboratorium

8.9%

91.1%

tidak memenuhi syarat memenuhi syarat

Gambar 3. Persentase sampel air minum PDAM yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
berdasarkan pengujian parameter mikrobiologi

3. 2 Pembahasan
6
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

Pendekatan manajemen yang sistematis Menurut Wispriyono (2020), koordinasi


untuk keamanan air oleh pemasok air adalah pemerintah daerah dengan instansi terkait
Water Safety Plans (WSP) yang pemeriksaan (laboratorium, BBTKL, PDAM)
menggabungkan perlindungan sistem dan masih belum memadai (8). Pada tahun 2022
kontrol proses. Tujuan WSP adalah untuk Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah
memastikan air minum yang aman melalui melakukan upaya pengawasan eksternal
praktik penyediaan air yang baik. Ini kualitas air PDAM Tirta Kerta Benteng
melibatkan pencegahan kontaminasi sumber dengan mengalokasikan anggaran khusus
air, pengolahan air sejauh yang diperlukan untuk pengawasan (14).
untuk memenuhi target berbasis kesehatan dan 3.2.1 Kualitas Fisika
pencegahan kontaminasi selama penyimpanan, Pada pengujian sampel air minum
distribusi dan penanganan air minum (12). untuk parameter fisika, hanya 0,5 % sampel
Memastikan kualitas air minum yang yang tidak memenuhi baku mutu berdasarkan
memadai sangat penting bagi kesejahteraan Permenkes No 492 tahun 2010. Terdapat
dan kemakmuran masyarakat. Negara-negara sampel air minum PDAM yang memiliki nilai
telah mengembangkan sistem regulasi dengan Total Disolved Solids (TDS) 839 mg/L. Dari
tujuan menyediakan air minum dengan hasil inspeksi sanitasi, sampel air minum
kualitas yang cukup dan untuk meminimalkan tersebut secara memiliki kekeruhan yang tinggi
risiko kontaminasi pasokan air (13). dan berbau.
Pengambilan sampel badan air secara TDS biasanya mengukur mineral
teratur dan berkelanjutan memberikan data, terlarut pada air minum. Kandungan mineral air
yang merupakan dasar dari tindakan, minum sebagian besar dipengaruhi oleh
memberikan keyakinan dalam perlakuan dan kandungan mineral air baku (15).
dapat membentuk dasar untuk model prediksi Baku mutu kualitas fisika air minum
risiko terhadap kesehatan masyarakat (12). perpipaan di Indonesia biasanya sudah
Untuk memenuhi pengawasan kualitas terpenuhi (8). Sejalan dengan penelitian dengan
air minum, maka diperlukan pengawasan sampel air minum PDAM Wainitu, Ambon,
internal dan pengawasan eksternal. untuk parameter fisika (bau, rasa, warna, TDS,
Pengawasan eksternal ialah pengawasan yang pH dan kesadahan) sudah memenuhi baku mutu
dilakukan terhadap air minum menggunakan air minum menurut Permenkes No.
sistem jaringan perpipaan, depot air minum, 492/Menkes/per /IV/2010 (16).
air minum bukan dengan jaringan perpipaan 3.2.2 Kualitas Kimia
untuk tujuan komersial dan bukan komersial Meskipun banyak bahan kimia dapat
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota(3). dideteksi dalam air minum, hanya sedikit yang
Dalam penelitian ini dilakukan pengawasan dipastikan menyebabkan dampak signifikan
eksternal pada sistem jaringan perpipaan terhadap kesehatan masyarakat, dan data
PDAM Tirta Benteng.
7
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

komprehensif tentang tingkat kontaminasi bahwa mangan terakumulasi terutama di


bahan kimia masih langka (3). daerah otak yang terlibat dalam fungsi
Bahan kimia dengan signifikansi dopaminergik (19).
kesehatan masyarakat yang terpapar melalui air Dari hasil penelitian pada air
minum termasuk arsenik dan fluorida (secara PDAM di Balikpapan, terdapat sampel air
alami ada di banyak air tanah), timbal (dari minum yang memiliki nilai mangan dan
bahan pipa rumah tangga) dan nitrat (dari aluminium yang melebihi nilai baku mutu
kontaminasi limbah atau limpasan pertanian) air minum. Hal ini diakibatkan adanya
(2). indikasi kebocoran pipa yang
Nilai flourida pada sampel air minum disebabkan oleh aktivitas lalu lintas
memiliki nilai maksimum 5,07 mg/L. Nilai ini yang terlalu padat (20).
di atas baku mutu Permenkes No 492 Tahun Dari hasil pengujian laboratorium,
2010 yaitu sebesar 1,5 mg/L. Studi nilai maksimum seng pada sampel air
epidemiologi telah meninjau bahwa fluorida minum yaitu sebesar 7,88 mg/L. Nilai ini
adalah neurotoksik perkembangan manusia di atas baku mutu berdasarkan Permenkes
yang mengurangi tingkat kecerdasan pada No 492 Tahun 2010 yaitu maksimal 3,0
anak-anak (17). mg/L.
Dari hasil pengujian laboratorium, nilai Seng merupakan logam essensial,
maksimum mangan pada sampel air minum namun pada kondisi yang berlebihan dapat
yaitu sebesar 1,584 mg/L. Nilai ini di atas baku menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu
mutu berdasarkan Permenkes No 492 Tahun menghilangkan penciuman baik temporer
2010 yaitu maksimal 0,4 mg/L. Paparan maupun permanen (21).
mangan yang berlebihin apabila terakumulasi Nilai maksimum besi pada sampel
dapat mengakibatkan efek neurotoksik, seperti air minum yaitu sebesar 0,8 mg/L. Nilai ini
gagap,bradikinesia progresif, gangguan gaya di atas baku mutu berdasarkan Permenkes
berjalan, halusinasi, No 492 tahun 2010 yaitu maksimal 0,3
tremor, dan distonia (18). mg/L. Paparan berlebihan terhadap logam
Pada penelitian lainnya, paparan besi dapat menyebabkan risiko kesehatan
terhadap peningkatan kadar mangan dalam yang merugikan termasuk, penyakit
air minum dikaitkan dengan peningkatan parkinson, penyakit huntington, penyakit
risiko ADHD (Attention Deficit kardiovaskular, hiperkeratosis, diabetes
Hyperactivity Disorder ). Disfungsi melitus, perubahan pigmentasi, penyakit
dopaminergik merupakan mekanisme yang alzheimer, gangguan ginjal, hati,
mungkin dapat menjelaskan hubungan pernapasan, dan saraf (22).
antara paparan mangam air minum dan Logam besi dan mangan
peningkatan risiko ADHD mengingat merupakan kontaminan yang sering berada

8
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

pada nilai di atas ambang batas pada air digunakan secara global adalah bakteri E.
tanah serta memiliki resiko kesehatan pada coli, ditemukan di saluran pencernaan
manusia (22) (23). manusia dan hewan. E. coli dianggap
Untuk mengevaluasi sumber sebagai indikasi yang dapat dipercaya
pencemar pada kualitas kimia yang di atas bahwa air telah terkontaminasi feses,
baku mutu, perlu dilakukan pengujian pada meskipun hanya sedikit strain E. coli yang
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane bersifat pathogen (4).
sebagai bahan baku air minum, tandon air Sejalan dengan WHO, di Indonesia
(reservoir), dan pipa distribusi (3). untuk parameter wajib mikrobiologi pada
3.2.3 Kualitas Mikrobiologi air minum adalah total bakteri koliform

WHO mencantumkan indikator dan E. coli yaitu sebesar 0/100 mL sampel

mikrobiologi sebagai alat penting untuk (25).

memantau keamanan kualitas air. Patogen Tabel 3 menyajikan ringkasan


mikrobiologi berbahaya bagi kesehatan statistik pengujian untuk parameter total
masyarakat karena membuat orang sakit saat koliform dan E. coli pada 202 sampel air
terpapar air yang terkontaminasi (24). minum PDAM Tirta Benteng. Nilai

Risiko kesehatan yang paling umum maksimum parameter E. coli yaitu sebesar

terkait dengan air minum adalah 1733 jumlah/100 mL, hal ini menunjukkan

kontaminasi dengan patogen mikroba yang air minum PDAM tercemar oleh bakteri

ditularkan melalui feses. Berdasarkan fekal.

estimasi JMP (Joint Monitoring Pada gambar 3, menyajikan data


Programme) untuk, pada tahun 2020 bahwa 91,1 % sampel air minum PDAM
hampir dua miliar orang meminum air memenuhi baku mutu berdasarkan
yang terkontaminasi feses (4). Permenkes 492 No 2010, untuk parameter

Saat ini, mikroorganisme digunakan mikrobiologi. Sebanyak 8,9% sampel

sebagai indikator utama untuk menilai tidak memenuhi syarat. Sampel yang tidak

kualitas air minum adalah total koliform memenuhi syarat tersebar di kelurahan

dan Escherichia Coli (E. coli). Jurumudi baru, Belendung, Cimone,

Berdasarkan perbandingan beberapa Sudimara Barat, Poris Gaga, Kebon Besar,

negara (Cina, Jepang, Singapura, Inggris, Tanah Tinggi, Cipondoh Indah, Kelapa

Prancis, dan Jerman) dan organisasi di Indah, dan Ketapang.

dunia (WHO, Uni Eropa, dan USEPA) Kontaminasi mikrobiologis dapat


indikator mikrobiologi yang diwajibkan disebabkan karena kualitas jaringan
adalah total koliform dan E. coli yaitu perpipaan yang sudah tua usianya yang
tidak terdeteksi/100 mL (24). berpotensi pada timbulnya kebocoran pada

Indikator yang paling umum jaringan perpipaan yang berisiko

9
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

terjadinya kontaminasi bakteriologis pada sektor kesehatan, sehingga dapat


air yang didistribusikan kepada pelanggan memberikan pengaruh besar pada
(8). Badan penyelenggara air minum harus pencegahan dan menghemat uang sektor
menetapkan langkah-langkah perlindungan kesehatan (2).
yang efektif dalam proses pemilihan Dinas Kesehatan kota Tangerang
sumber air, metode pembersihan air, harus melakukan pengawasan eksternal
disinfektan dan pasokan air (24). secara berkala untuk parameter fisika,
Penelitian di desa Teros, Kecamatan mikrobiologi dan sisa klor harus dilakukan
Labuhan Haji,kabupaten Lombok timur, satu bulan sekali. Pengawasan eksternal
terungkap bahwa ada tingkat pencemaran untuk parameter kimias harus dilakukan
mikrobiologi air minum yang signifikan di enam bulan sekali (3).
daerah ini karena air limbah domestik dan Keterbatasan pada penelitian ini
kondisi sanitasi yang buruk (26). antara adalah jumlah sampel yang tidak
Berdasarkan penelitian Khan et. Al sesuai dengan Permenkes No
(2022), ada hubungan yang signifikan 736/MENKES/PER/VI/2010. Jika dihitung
antara kontaminasi E. coli pada air minum sesuai dengan persyaratan 1 sampel per
rumah tangga dengan kejadian diare pada 100.000 penduduk ditambah dengan 5
anak usia di bawah 5 tahun. Anak- anak sampel tambahan, maka sampel
yang berasal rumah tangga dengan resiko seharusnya untuk total instalasi PDAM
tinggi kontaminasi E. coli (>100 CFU/100 Tirta benteng yaitu sebanyak 466 sampel.
mL) pada air minum, beresiko 2,28 Keterbatasan lainnya adalah tidak
terkena diare disbanding anak-anak dilakukan pengujian untuk parameter
dengan resiko rendah ( <1 CFU/100 mL) klorida, yang berhubungan dengan
(27). desinfeksi mikrobiologi air minum.
Penyedia layanan air seperti PDAM Klorinasi merupakan salah satu proses
perlu mempertimbangkan penerapan desinfeksi pada air minum. Namun produk
teknologi automonitoring seperti remote samping dari klorinasi dapat menyebabkan
sensing atau optofluidic yang dapat masalah kesehatan seperti permasalahan
memberikan data real-time untuk upaya pada kehamilan dan kanker kandung
monitoring harian dan pada daerah yang kemih (28) (29).
sulit dilakukan pengukuran langsung (8). 4. KESIMPULAN
Dinas Kesehatan kota Tangerang Sebanyak 0,5% sampel air minum
sebagai pengawas kualitas air minum perlu yang diuji tidak memenuhi persyaratan air
mengupayakan anggaran di sektor air minum untuk parameter fisika, yaitu untuk
aman, sanitasi dan kebersihan, yang tepat parameter TDS.
sasaran, dikoordinasikan dengan prioritas Sebanyak 3,5 % sampel air minum

10
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

yang diuji tidak memenuhi persyaratan air https://apps.who.int/iris/bitstream/handle


minum untuk parameter kimia, yaitu untuk /10665/330100/WHO-CED-PHE-WSH-
parameter flourida, besi, dan seng. 19.149-eng.pdf?ua=1
Sebanyak 8,9% sampel air minum 3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
yang diuji tidak memenuhi persyaratan air Peraturan Menteri Kesehatan Republik
minum untuk parameter mikrobiologi baik Indonesia Nomor
untuk total koliform maupun E. Coli. 736/MENKES/PER/VI/2010 Tentang
Untuk penelitian selanjutnya jumlah Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air
minimal sampel dapat disesuaikan dengan Minum. Peraturan Menteri Kesehatan.
Permenkes No 736/MENKES/PER/VI/2010. 2010. p. 1–25.
Selain itu perlu dilakukan pengujian 4. World Health Organization, UNICEF,
pada sampel DAS Cisadane yang digunakan World Bank Group. State of the World ’
sebagai air baku dalam pengolahan air s Drinking Water. Brocklehurst C, Mead
minum PDAM Tirta Benteng. S, editors. Geneva: World Health
UCAPAN TERIMA KASIH Organization; 2022.
Penulis mengucapkan terima kasih 5. Li P, Wu J. Drinking Water Quality and
kepada seluruh pihak yang membantu Public Health. Expo Heal [Internet].
terutama Dinas Kesehatan kota Tangerang 2019;11(2):73–9. Available from:
yang telah memberi dukungan terutama https://doi.org/10.1007/s12403-019-
dukungan pendanaan dan perijinan 00299-8
penelitian ini. 6. Xia L, Han Q, Shang L, Wang Y, Li X,
DAFTAR PUSTAKA Zhang J, et al. Quality assessment and
1. World Health Organization. Terms of prediction of municipal drinking water
Reference - WHO International Network using water quality index and artificial
of Drinking-water and Sanitation neural network: A case study of Wuhan,
Regulators (RegNet) [Internet]. 2010 central China, from 2013 to 2019. Sci
[cited 2022 Nov 27]. p. 1–7. Available Total Environ. 2022;844:1–12.
from: 7. Suminar L, Werdiningtyas R,
https://www.who.int/publications/m/ite Kusumastuti. Investigating the
m/terms-of-reference-of-the-who- implementation of Indonesian regulation
international-network-of-drinking-water- in drinking water supply system. IOP
and-sanitation-regulators-(regnet) Conf Ser Earth Environ Sci.
2. WHO. Water, Sanitation, Hygiene and 2021;916(1):1–9.
Health: A Primer for Health 8. Wispriyono B, Zakianis. Peta Jalan
Professionals. World Heal Organ Pengawasan Kualitas Air Minum
[Internet]. 2019;1–40. Available from: Nasional (2020-2030). Setyawati E,

11
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

Hidayat I, Utami W, Nugroho, Warouw adjusting mineralization as measured by


SP, Abbas I, editors. Jakarta: total dissolved solids (TDS).
Kementrian Kesehatan Republik Desalination [Internet].
Indonesia; 2020. 40 p. 2018;439(April):147–54. Available
9. Irianti S, Prasetyoputra P, Sasimartoyo from:
TP. Determinants of household https://doi.org/10.1016/j.desal.2018.04.0
drinking-water source in Indonesia: An 17
analysis of the 2007 Indonesian family 16. Latupeirissa AN, Manuhutu JB. Analisis
life survey. Cogent Med [Internet]. Parameter Fisika Dan Kesadahan Air
2016;3(1):1151143. Available from: Pdam Wainitu Ambon. Molluca J Chem
http://dx.doi.org/10.1080/2331205X.201 Educ. 2020;10(1):1–7.
6.1151143 17. Guth S, Hüser S, Roth A, Degen G, Diel
10. Alang H. Deteksi Coliform Air PDAM P, Edlund K, et al. Toxicity of fluoride:
di Beberapa Kecamatan Kota Makassar. critical evaluation of evidence for
In: Prosiding Seminar Nasional human developmental neurotoxicity in
Mikrobiologi Kesehatan dan epidemiological studies, animal
Lingkungan. Makasar; 2015. p. 16–20. experiments and in vitro analyses
11. Sabri L, Hastono SP. Statistika [Internet]. Vol. 94, Archives of
Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Toxicology. Springer Berlin Heidelberg;
Persada; 2010. 2020. 1375–1415 p. Available from:

12. Bosch A. Human Viruses in Water. 1st https://doi.org/10.1007/s00204-020-

ed. Vol. 17, Perspectives in Medical 02725-2

Virology. 2007. 127–162 p. 18. Bjørklund G, Dadar M, Peana M,

13. Gunnarsdottir MJ, Gardarsson SM, Rahaman MS, Aaseth J. Interactions

Jonnson GS, Bartam J. Chemical quality between iron and manganese in

and regulatory compliance of drinking neurotoxicity. Arch Toxicol [Internet].

water in Iceland. Int J Hyg an Environ 2020;94(3):725–34. Available from:

Heal. 2016;219(8724–733). https://doi.org/10.1007/s00204-020-


02652-2
14. Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Laporan Pengawasan Eksternal PDAM 19. Schullehner J, Thygesen M, Kristiansen

Tahun 2022 [Internet]. Tangerang; 2022. SM, Hansen B, Pedersen CB, Dalsgaard

Available from: S. Exposure to manganese in drinking

https://dinkes.tangerangkota.go.id/profil water during childhood and association

e/tentang with attention-deficit hyperactivity


disorder: A nationwide cohort study.
15. Devesa R, Dietrich AM. Guidance for
Environ Health Perspect.
optimizing drinking water taste by
12
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

2020;128(9):1–10. their use for monitoring drinkingwater


20. Suseno NV, Widyastuti M. Analisis quality-A review. Sustain.
Kualitas Air PDAM Tirta Manggar Kota 2020;12(6):1–15.
Balikpapan. J Bumi Indones. 25. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
2017;6(1):1–8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
21. Dewata E, Yun Hendri Danhas. Indonesia Nomor
Toksikologi Lingkungan Konsep dan 492/MENKES/PER/1V/2010. 2010. p.
Aplikatif [Internet]. Vidyafi I, editor. 1–9.
Depok: Rajawali Press; 2021. 339 p. 26. Widiyanti BL, Purnama ILS, Sutomo
Available from: AH, Setiadi. Microbiological Quality
https://www.ptonline.com/articles/how- Assessment of Drinking Water in Teros
to-get-better-mfi-results Village, East Lombok District, West
22. Ghosh GC, Khan MJH, Chakraborty Nusa Tenggara Province, Indonesia.
TK, Zaman S, Kabir AHME, Tanaka H. Appl Mech Mater. 2018;881(September
Human health risk assessment of 2000):48–54.
elevated and variable iron and 27. Khan JR, Hossain MB, Chakraborty PA,
manganese intake with arsenic-safe Mistry SK. Household drinking water E.
groundwater in Jashore, Bangladesh. Sci coli contamination and its associated
Rep [Internet]. 2020;10(1):1–10. risk with childhood diarrhea in
Available from: Bangladesh. Environ Sci Pollut Res
http://dx.doi.org/10.1038/s41598-020- [Internet]. 2022;29(21):32180–9.
62187-5 Available from:
23. Sharma GK, Jena RK, Ray P, Yadav https://doi.org/10.1007/s11356-021-
KK, Moharana PC, Cabral-Pinto MMS, 18460-9
et al. Evaluating the geochemistry of 28. Säve-Söderbergh M, Toljander J, Donat-
groundwater contamination with iron Vargas C, Berglund M, Åkesson A.
and manganese and probabilistic human Exposure to drinking water chlorination
health risk assessment in endemic areas by-products and fetal growth and
of the world’s largest River Island, prematurity: A nation wide register-
India. Environ Toxicol Pharmacol based prospective study. Environ Health
[Internet]. 2021;87(March Perspect. 2020;128(5).
2021):103690. Available from: 29. Hrudey SE, Backer LC, Humpage AR,
https://doi.org/10.1016/j.etap.2021.1036 Krasner SW, Michaud DS, Moore LE, et
90 al. Evaluating Evidence for Association
24. Wen X, Chen F, Lin Y, Zhu H, Yuan F, of Human Bladder Cancer with
Kuang D, et al. Microbial indicators and Drinking-Water Chlorination

13
Author 1, author2/ Nama Jurnal Vol. X No. X (year)

Disinfection By-Products. J Toxicol http://dx.doi.org/10.1080/10937404.201


Environ Heal - Part B Crit Rev 5.1067661
[Internet]. 2015;18(5):213–41. Available
from:

14

Anda mungkin juga menyukai