ABSTRACT
The water pH of swamp land is generally low ranging from 3-4. This factor
becomes a constraint in catfish culture that requires pH 6.5-8.5. In this current study, the
low pH value of the water was overcome by liming using lime produced from the mussel
freshwater shells. This lime contained 60.33% CaO and 19.82% MgO. The purposes of
this study were to determine the best dosage of lime derived from mussel freshwater
shells to increase the pH of swamp water, as well as its effect on the survival rate and
growth of catfish fingerlings. This study used Completely Randomized Design (CRD)
with 5 treatments and 3 replications. The treatments used were the different dosages of
lime derived from mussel freshwater shells (P1=4,000, P2=5,000, P3=6,000, P4=7,000
kg/ha equivalent CaO), and CaCO3 as control (P5= 6,000 kg/ha equivalent CaO). The
result showed that P4 was the best treatment according to data of swamp water pH
increased from 3.4 to 8.20, soil pH increased from 3.4 to 8.16, survival rate (100%),
absolute growth of weight (12.66 g) and length (6.87 cm) and feed effeciency (114.93%).
ABSTRAK
Lahan rawa lebak umumnya memiliki pH air rendah berkisar 3-4. Faktor inilah
yang menjadi kendala dalam budidaya ikan patin yang membutuhkan pH 6,5-8,5. Upaya
dalam mengatasi rendahnya nilai pH yaitu dengan dilakukan proses pengapuran
menggunakan bahan alternatif berupa cangkang kijing yang memiliki kandungan CaO
sebesar 60,33% serta MgO sebesar 19,82%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
dosis terbaik kapur yang berasal dari cangkang kijing untuk meningkatkan pH air rawa,
pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan.
Perlakuan yang digunakan yaitu perbedaan dosis kapur cangkang kijing
(P1=4.000, P2=5.000, P3=6.000, P4=7.000) kg/ha setara CaO dan kontrol CaCO3
(P5 =6.000) kg/ha setara CaO. Hasil penelitian menunjukkan P4 merupakan perlakuan
terbaik yang mampu meningkatkan pH air rawa dari 3,4 menjadi 8,20 dan pH tanah dari
3,4 menjadi 8,16, dan menghasilkan kelangsungan hidup 100%, pertumbuhan bobot
mutlak 12,66 g, pertumbuhan panjang mutlak 6,87 cm dan efisiensi pakan 114,93%.
1 Universitas Sriwijaya
PENDAHULUAN dinding, atau hasil kerajinan
(Wardhani, 2009).
Lahan rawa lebak merupakan Hasil pengujian cangkang
lahan yang berpotensi untuk budidaya kijing di Balai Riset dan Standardisasi
ikan. Ikan patin merupakan salah satu Industri Palembang (Baristand Industri
komoditas ikan konsumsi air tawar Palembang) menunjukkan nilai CaO
yang bernilai ekonomis dan sudah yaitu 60,33% dan MgO yaitu 19,82%.
banyak dibudidayakan. Menurut BSNI Oleh karena itu perlu dilakukan
(2000) dan BSNI (2009), pH air penelitian pemanfaatan limbah
optimum untuk pendederan benih ikan cangkang kijing untuk meningkatkan
patin siam dan patin jambal yaitu 6,5- pH air rawa pada pemeliharaan benih
8,5. Perairan rawa lebak umumnya ikan patin.
mengandung pH berkisar 3-4
(Sumantriyadi, 2014), oleh sebab itu BAHAN DAN METODA
aplikasi pengapuran diperlukan untuk Tempat dan Waktu
meningkatkan pH air. Penelitian ini dilaksanakan di
Jenis kapur yang biasa Laboratorium Kolam Percobaan,
digunakan dalam pengapuran kolam Program Studi Budidaya Perairan
yaitu kapur pertanian atau kalsit, kapur Fakultas Pertanian. Analisis kualitas air
tohor atau gamping, kapur bangunan, dilakukan di Laboratorium Dasar
kapur dolomit dan kapur silikat (Kordi Perikanan Program Studi Budidaya
dan Andi, 2007). Kapur tohor (CaO) Perairan, Balai Teknik Kesehatan
dapat diaplikasikan untuk pengapuran Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
sebanyak 0,1 kg/m2 pada tanah kolam Palembang, Sumatera Selatan. Waktu
pemeliharaan ikan patin dengan pH penelitian dari bulan Desember-Januari
<5,5 (Tim Perikanan WWF-Indonesia, 2018.
2015). Penelitian mengenai kapur dari
bahan altenatif seperti cangkang kerang Bahan dan Metoda
darah (Rizki, 2017), menunjukan kapur Bahan dan Alat
dari cangkang kerang darah dengan Bahan yang digunakan dalam
dosis 4.000 kg/ha setara CaO dapat penelitian ini meliputi, ikan patin
meningkatkan pH tanah rawa dari 3,6 berukuran 5 ± 0,5 cm, air dan tanah
menjadi 7,0 serta pH air rawa dari 3,9 rawa, pelet komersil (protein 40%), dan
menjadi 7,3. Bahan alternatif lain yang kapur cangkang kijing.
potensial untuk dimanfaatkan adalah Alat yang digunakan dalam
cangkang kijing. Pada musim kemarau penelitian meliputi termometer digital,
yaitu sekitar bulan Desember hingga DO meter, pH meter, aerator, alat
Mei, produksi kijing di Daerah titrasi, penggaris, timbangan digital,
Belitang Kab. Ogan Komering Ulu spektofotometer, furnace, porselen,
Timur bisa menghasilkan 15 karung blender dan ayakan 60; 42,5 dan 30
kijing per hari dalam satu karung berisi mesh. Wadah yang digunakan pada
40 kg kijing dengan harga Rp 500,- /kg penelitian ini meliputi tedmon (volume
(Lestari et al. 2014). Selain itu, 500 L), dan kolam terpal ukuran 1x1x1
cangkang kijing merupakan limbah m3 sebagai wadah pemeliharaan.
padat yang belum dimanfaatkan secara
optimal. Selama ini limbah padat yang Metoda
berupa cangkang hanya dimanfaatkan Rancangan Percobaan
sebagai salah satu materi hiasan
2 Universitas Sriwijaya
Rancangan percobaan yang selama waktu 7 hari, diisi sampai
digunakan adalah Rancangan Acak ketinggian air 50 cm di atas permukaan
Lengkap (RAL) dengan menggunakan tanah dasar. Air dibiarkan selama 3
lima perlakuan dengan tiga kali hari agar terjadi keseimbangan antara
ulangan, perlakuan yang menggunakan air dan tanah. Selama dibiarkan 3 hari,
dosis kapur cangkang kijing yang pH air diukur setiap hari.
berbeda, yaitu:
P1 : Kapur cangkang kijing dengan Pemeliharaan Ikan
dosis 4.000 Kg/ha setara CaO Setelah 3 hari dari waktu
P2 : Kapur cangkang kijing dengan pengisian air, ikan ditebar ke dalam
dosis 5.000 Kg/ha setara CaO masing-masing media pemeliharaan
P3 : Kapur cangkang kijing dengan sebanyak 15 ekor. Selama
dosis 6.000 Kg/ha setara CaO pemeliharaan ikan diberi pakan secara
P4 : Kapur cangkang kijing dengan at satiation, dengan frekuensi
dosis 7.000 Kg/ha setara CaO pemberian pakan sebanyak tiga kali
P5 : Kapur kalsit (CaCO3) dengan sehari yaitu pada pukul 08.00, 12,00,
dosis 6.000 Kg/ha setara CaO dan 16.00 WIB.
3 Universitas Sriwijaya
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis statistik pH tanah
selama inkubasi disajikan pada Tabel 1.
Derajat Keasaman (pH) Tanah dan
Air Tabel 1. Hasil uji Dunnet pH tanah
selama inkubasi
pH tanah inkubasi pada hari ke-
Perlakuan
0 1 2 3 4 5 6 7
P1 5,93* 6,17* 6,45 tn 6,48* 6,65* 6,77* 6,96* 6,98*
P2 6,20* 6,51tn 6,55 tn 6,64* 6,77 tn 6,92* 7,16tn 7,39*
tn tn
P3 6,26* 6,64* 6,76* 6,79 6,95* 6,98 7,33* 7,63 tn
P4 6,38 tn 6,82* 6,86* 7,16* 7,22* 7,51* 7,56* 7,75*
P5 (kontrol) 6,38 6,51 6,52 6,77 6,81 7,03 7,07 7,65
D0,05 0,0680 0,0481 0,0817 0,0644 0,1259 0,0924 0,0924 0,0518
Keterangan: tn : data berbeda tidak nyata dengan P5, * : data berbeda nyata dengan P5
6.0
P3 y = -0.0787x2 + 0.8732x + 5.0104
5.0 R² = 0.5986
4.0 P4 y = -0.0994x2 + 1.0413x + 5.021
R² = 0.6483
3.0 P5 y = -0.068x2 + 0.7923x + 5.0302
0 1 2 3 4 5 6 7 R² = 0.5726
Lama waktu inkubasi (hari)
4 Universitas Sriwijaya
8.5
y = 1.3779ln(x) + 5.1463
Hari ke 0 R² = 0.9267
8.0
y = 1.7225ln(x) + 4.7163
pH tanah
Hari ke 10
7.5 R² = 0.9336
Hari ke20 y = 1.6772ln(x) + 4.9008
7.0
R² = 0.9469
Hari ke 30
6.5 y = 1.6501ln(x) + 5.0148
4 5 6 7 R² = 0.9662
Dosis kapur cangkang kijing (ton/ha)
Gambar 2. Grafik hubungan antara dosis kapur cangkang kijing dengan pH tanah
5 Universitas Sriwijaya
8.7
pH Air
7.7
y = 1.0616x - 0.4582
R² = 0.8968
6.7
6.8 7.0 7.2 7.4 7.6 7.8 8.0 8.2
pH Tanah
Hasil persamaan regresi antara pH air cangkang kijing dengan dosis 4000
dan pH tanah menunjukkan hubungan kg/ha setara CaO (P1) dan 5000 kg/ha
linear positif dengan koefisien korelasi setara CaO (P2) berbeda nyata lebih
sangat erat (r = 0,95**). Hal ini rendah dibandingkan kalsit dengan
menunjukkan bahwa nilai pH air dosis 6000 kg/ha setara CaO. Namun
meningkat sebesar 1,0616 dengan pada dosis yang sama bahan kapur
meningkatnya 1 unit nilai pH tanah. cangkang kijing dan kalsit nilai
Sebagai contoh pH tanah meningkat alkalinitas berbeda tidak nyata.
dari pH 7 ke pH 8 maka pH air akan Sedangkan pada dosis 7000 kg/ha
meningkat dari pH 6,973 ke pH 8,0346. setara CaO berbeda nyata lebih tinggi
Hasil penelitian Rizki (2017) dibandingkan kalsit pada dosis 6000
menunjukkan bahwa pengapuran kg/ha setara CaO. Meskipun demikian
kolam dengan bahan kapur cangkang nilai rerata hasil alkalinitas
kerang darah dapat menghasilkan pH menunjukkan nilai alkalinitas masih
tanah yang berhubungan linear positif berada pada kisaran yang baik (38-
dengan pH air, dan mampu menaikkan 99,33 mgL-1 CaCO3). Hal ini sesuai
pH tanah dari 3,6 menjadi 7,0 serta pH menurut Effendi (2003), bahwa nilai
air rawa dari 3,9 menjadi 7,3. alkalinitas yang baik berkisar antara
30-500 mgL-1 CaCO3.
Alkalinitas dan kesadahan air
Berdasarkan Tabel 3. Tabel 3. Hasil uji Dunnet alkalinitas
menunjukkan bahwa alkalinitas pada dan kesadahan air selama
media dengan penambahan kapur pemeliharaan
6 Universitas Sriwijaya
berkisar 170,5-219 mgL-1 CaCO3. sebesar 37,574 mgL-1 dengan
Berdasarkan penelitian Rizki (2017), meningkatnya 1 unit nilai pH air.
bahwa penambahan kapur cangkang Sebagai contoh pH air meningkat dari
kerang darah pada pemeliharaan benih pH 7 ke pH 8, maka alkalinitas akan
ikan patin didapatkan nilai kesadahan meningkat dari 45,678 mgL-1 CaCO3
mencapai 110-330,7 mgL-1 CaCO3. ke 83,252 mgL-1 CaCO3. Menurut
Persamaan regresi antara pH air Effendi (2003) nilai alkalinitas sangat
dengan alkalinitas (Gambar 4.) dipengaruhi oleh pH, sehingga
menunjukkan hubungan linear positif alkalinitas berperan sebagai sistem
dengan koefisien korelasi sangat erat (r penyangga (buffer) agar perubahan pH
= 0,94**). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terlalu besar.
nilai alkalinitas air akan meningkat
Kesadahan (mgL-1
R² = 0.872 R² = 0.4328
(mgL-1CaCO3)
250
Alkalinitas
100
CaCO3)
200
50 150
0 100
6.5 7.0 7.5 8.0 8.5 30 40 50 60 70 80 90 100
pH air Alkalinitas (mgL-1 CaCO3)
7 Universitas Sriwijaya
nilai amonia meningkat sebesar ke 8, maka amonia akan meningkat
0,0013e0,6384 mgL-1 dengan dari 0,113428 mgL-1 ke 0,214769 mgL-
1
meningkatnya 1 unit nilai pH air. .
Sebagai contoh pH air meningkat dari 7
0.50
Amonia (mgL-1)
0.40 y = 0.0013e0.6384x
Amonia (mgL-1)
0.30 0.40
Amonia (mgL-1)
0.30 R² = 0.4366
0.20 0.30
0.20 Awal 0.20
0.10 Awal
0.10 Akhir 0.10
0.00 Akhir
0.00 0.00
P1 P2 P3 P4 P5
P1 P2 P3 P4 P5 6.5 7.0 7.5 8.0 8.5
Perlakuan dosis kapur
Perlakuan Dosis Kapur pH air
Gambar 6. Nilai awal dan akhir amonia Gambar 7. Hubungan pH air dan amonia
8 Universitas Sriwijaya
dalam air dipengaruhi oleh adanya pemberian aerasi.
Tabel 5. Kisaran nilai suhu selama 10
pemeliharaan
1)
2 Akhir
P1 26,2-30,1
0
P2 26,6-31,4 P1 P2 P3 P4 P5
P3 26,8-32,3 Perlakuan Dosis Kapur
P4 26,6-31,6
P5 26,7-31,9 Gambar 8. Nilai awal dan akhir oksigen terlarut
mutlak (cm)
12.0 6.5
panjang
mutlak (g)
11.0 6.0
(A) (B)
10.0
5.5
9.0
8.0 5.0
7.0 7.5 8.0 7.0 7.5 8.0
Nilai pH air Nilai pH air
9 Universitas Sriwijaya
Gambar 9. Grafik hubungan nilai rata-rata pH dengan rata-rata pertumbuhan bobot
mutlak (A) dan panjang mutlak ikan patin (B)
100
hidup (%)
50
0
P1 P2 P3 P4 P5
Perlakuan Dosis Kapur
Gambar 10. Grafik kelangsungan hidup ikan patin selama 30 hari pemeliharaan
10 Universitas Sriwijaya
bobot mutlak dan pertumbuhan panjang Kordi, K., dan Andi, T., 2007.
mutlak yang lebih tinggi, meskipun Pengolahan Kualitas Air dalam
berbeda tidak nyata. Pemberian kapur Budidaya Perairan. Jakarta:
kalsit dengan dosis 6000 kg/ha setara Rineka Cipta.
CaO mampu meningkatkan pH air Lestari, S., Asriyatul, H., dan Rodiana,
rawa dari 3,4 menjadi 8,02 dan pH N, 2014. Karakteristik fisik dan
tanah dari 3,4 menjadi 8,14. kimia pempek kijing
(Pilsbryoconcha sp.) [Online].
Saran Program Studi Teknologi Hasil
Berdasarkan hasil penelitian ini Perikanan, Fakultas Pertanian
disarankan untuk pengapuran lahan Universitas Sriwijaya
rawa lebak menggunakan kapur ejournal.unsri.ac.id/index.php/fis
cangkang kijing dengan dosis 7000 htech/article/viewFile/3530/1874
kg/ha setara CaO. Perlu dilakukan [Diakses pada tanggal 20 Juli
penelitian lebih lanjut mengenai 2017].
kombinasi penggunaan kapur dari Mahler, R.L., 1994. Liming materials.
bahan cangkang kijing dengan kapur University of Idaho Extension.
kalsit, mengingat ketersediaan Publication 787. CIS 787. 1000,
cangkang kijing yang dipengaruhi oleh 3-94, University of Idaho.
musim. Mahyuddin, K., 2010. Panduan
Lengkap Agribisnis Patin.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Penerbit Swadaya.
Rizki, R.R., 2017. Pemanfaatan kapur
BSNI (Badan Standar Nasional cangkang kerang darah
Indonesia), 2000. SNI: 01- (Anadara granosa) untuk
6483.4-2000 Produksi benih ikan meningkatkan pH air rawa lebak
patin siam (Pangasius pada pemeliharaan benih ikan
hyphthalmus) kelas benih sebar. patin (Pangasius sp.). Skripsi.
Jakarta: Badan Standardisasi Universitas Sriwijaya.
Nasional. Sumantriyadi., 2014. Pemanfaatan
BSNI (Badan Standar Nasional sumberdaya perairan rawa lebak
Indonesia), 2009. SNI untuk perikanan. Jurnal Ilmu-
7471.5:2009 Ikan patin jambal ilmu Perikanan dan Budidaya
(Pangasius djambal)-bagian 5: perairan, 1 (9), 59-65.
produkai kelas pembesaran di Tim Perikanan WWF-Indonesia. 2015.
kolam. Jakarta: Badan Budidaya Ikan Patin Siam
Standardisasi Nasional. (Pangasius hypophthalmus)
Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Sistem Kolam, Karamba Jaring
Bagi Pengolahan Sumber Daya Tancap, dan Karamba Jaring
dan Lingkungan Perairan. Apung. Jakarta Selatan: WWF-
Yogyakarta: Kanisius. Indonesia.
Karlina, L., 2010. Penambahan kapur Wardhani, Y.K., 2009. Karakteristik
CaO pada media bersalinitas 4 fisika dan kimia tepung cangkang
ppt terhadap pertumbuhan benih kijing lokal (Pilsbryoconcha
ikan patin siam (Pangasionodon exilis). Skripsi. Institut Pertanian
hypopthalmus). Skripsi. Institut Bogor.
Pertanian Bogor.
11 Universitas Sriwijaya