Hasil Penelitian
ABSTRAK
Ikan merupakan bahan makanan hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki
nilai ekonomis dan kandungan gizi yang tinggi. Namun ikan cepat mengalami proses
pembusukan. Untuk itu pengolahan ikan secara tradisional dengan menambahkan garam dan
dikeringkan menjadi ikan asin memegang peranan penting untuk menjaga ikan tetap awet dan
aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar NaCl dan
pengaruhnya terhadap kadar lemak ikan teri (Stelephorus spp), ikan belanak (Mugil spp), dan
ikan kakap (Lates calcarifar) yang dijual di Pasar Oesapa dan Pasar Oeba Kota Kupang.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan April 2017. Analisis kadar air, kadar
NaCl dan kadar lemak dilakukan di Laboratorium Kimia Pakan Fakultas Peternakan Undana
dan Laboratorium Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana. Pengulangan
dilakukan sebanyak tiga kali. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis dari
kedua pasar di kota kupang tersebut diperoleh kadar air 7,06 % - 13,39 %, kadar NaCl 3,06 % -
10,37 %, dan kadar lemak 1,57% - 5,99%. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa kadar NaCl
dalam sampel ikan masih aman untuk dikonsumsi masyarakat dan kadar NaCl memberikan
pengaruh terhadap kadar lemak kedalam tubuh sampel, karena NaCl dapat berperan sebagai
katalis dalam proses oksidasi dari lemak ikan.
78
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
79
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
80
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
Keterangan:
W1 = Berat sampel serbuk ikan (gram)
W2 = Berat labu lemak tanpa lemak (gram)
W3 = Berat labu lemak dengan lemak (gram)
81
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
Analisis Data
Pengolahan Data yang diperoleh dari ikan asin. Kemudian dibandingkan dengan
hasil analisis laboratorium akan ditabulasi nilai dalam tabel interpretasi koefisien
dan dianalisa secara deskriptif kuantitatif korelasi, sehingga diperoleh tingkat
dengan membandingkan data yang telah hubungan kadar NaCl dan kadar lemak
diperoleh dari data standar yang ada (SNI). dalam sampel.
Persentase garam (NaCl) yang diperoleh
dari hasil analisis Laboratorium kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
dibandingkan dengan Persentase NaCl
yang telah ditetapkan oleh Standar Berdasarkan hasil penelitian yang
Nasional Indonesia tentang standar telah dilakukan untuk menentukan uji
presentasi garam dalam bahan pangan kadar air, NaCl dan lemak pada tiga (3)
yaitu kadar garam pada ikan asin tidak sampel ikan asin yang dijual di pasar Oeba
lebih dari 20%. Apabila konsentrasi yang dan Oesapa kota Kupang dan dipilih
didapatkan tidak sesuai dengan SNI maka menggunakan purposive sampling methode
garam tersebut tidak memenuhi syarat atau yaitu dengan melihat kemelimpahannya
tidak layak untuk dikonsumsi (Anonim, berdasarkan musim dan ukuran yang
2009). Sedangkan, analisis korelasi mewakili sampel, didapatkan rata-rata
Pearson dilakukan untuk mengetahui ada- kadar air, NaCl dan lemak dari tiga kali
tidaknya hubungan antara dalam sampel ulangan adalah sebagai berikut,
Tabel 1. Rata-rata hasil uji kuantitatif terhadap kadar air, NaCl dan lemak sampel
ikan asin di pasar Oeba.
Pasar Oeba
No Kadar Kadar Kadar
Sampel ikan
air (%) NaCl (%) lemak (%)
1 Ikan teri (Stelephorus spp) 7,33 3,06 1,57
2 Ikan belanak (Mugil spp) 7,83 9,07 5,44
3 Ikan kakap (Lates calcarifar) 13,39 6,66 5,99
Tabel 2. Rata-rata hasil uji kuantitatif terhadap kadar air, lemak dan NaCl sampel
ikan asin di pasar Oesapa.
Pasar Oesapa
No Kadar Kadar Kadar
Sampel ikan
air (%) NaCl (%) lemak (%)
1 Ikan teri (Stelephorus spp) 7,06 5,35 1,81
2 Ikan belanak (Mugil spp) 7,90 10,37 4,83
3 Ikan kakap (Lates calcarifar) 7,55 10,35 4,10
82
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
Pasar Oeba
14
12
10
8 Kadar air (%)
6
4 Kadar NaCl (%)
2
0
Kadar lemak (%)
Ikan
ikan teri Ikanbelanak
ikan belanak ikan kakap
(Stelephorus (Mugil
(Mugilspp)
spp) (Lates
spp) calcarifar)
Gambar 1. Perbandingan kadar air dan NaCl dan lemak sampel ikan yang diambil dari
pasar Oeba.
Pasar Oesapa
12
10
8
6 Kadar air (%)
4 Kadar NaCl (%)
2 Kadar lemak (%)
0
ikanteri
Ikan teri ikan belanak
Ikan belanak ikan kakap
(Stelephorus
(Stelephorus (Mugil spp)
(Mugil spp) (Lates
spp)
spp) calcarifar)
Gambar 2. Perbandingan kadar air dan NaCl dan lemak sampel ikan yang diambil dari
pasar Oesapa.
Kadar air
Berdasarkan hasil penelitan yang telah dan masih sesuai dengan SNI
dilakukan, terlihat dari tabel 1 dan 2, 2721.01.2009, standar umum kandungan
bahwa rata-rata kadar air dari ketiga air dalam ikan asin adalah 40% b/b. namun
sampel yang diambil dari dua pasar yang menurut Suseno, (1985) dalam Tuyu, dkk
berbeda berkisar antara 7,06 % - 13,39 %. (2014), kadar air yang ideal untuk semua
Artinya, kadar air dari jenis ikan asin yang jenis ikan asin adalah 35% b/b.
menjadi sampel penelitian cukup rendah
83
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
Sampel yang diambil oleh peneliti Namun proses osmosis yang terjadi
dipilih berdasarkan ukuran ikan yang akan terhenti jika mencapai titik
dijual di pasar Oeba dan Oesapa yaitu ikan kesetimbangan (isotonik). Sehingga jumlah
teri mewakili ikan berukuran kecil, ikan NaCl yang diberikan selama proses
belanak mewakili ukuran ikan sedang dan pembuatan ikan asin sangat berpengaruh
ikan kakap mewakili ukuran ikan yang terhadap kadar air ikan.
besar. Hal ini tentu saja juga Perlakuan terhadap ikan selama proses
dipertimbangkan oleh peneliti dari segi pengeringan juga tidak luput dari perhatian
peminatnya dan kemelimpahannya peneliti. Ikan asin yang dibelah terlebih
dipasar. Jenis dan ukuran ikan yang dahulu sebelum dijemur akan lebih cepat
dijadikan sampel dalam penelitian ini juga kering, karna permukaannya yang lebih
mempengaruhi kadar air selama proses luas untuk menyerap panas. Hal tersebut
pengeringan. Sampel ikan yang berasal sesuai dengan pernyataan Earle, (1979)
dari pasar Oesapa cenderung memiliki dalam Tuyu, dkk. (2014), bahwa faktor
kadar air yang sama, namum berbeda yang mengakibatkan produk kehilangan
dengan sampel yang berasal dari pasar berat dalam hal ini terjadi pengurangan
Oeba. Sampel ikan Kakap (Lates kadar air selama proses pengeringan adalah
calcarifar) asal pasar Oeba memiliki kadar lama pengeringan, suhu pengeringan, luas
air yang sedikit lebih tinggi dari pada permukaan produk, jenis dan ukuran ikan,
sampel lainnya walaupun masih dapat serta jumlah NaCl yang diberikan. Lebih
dianggap aman yaitu 13,39 %. Kadar air lanjut, Tuyu, dkk. (2014) juga menjelaskan
yang tinggi dalam ikan Kakap (Lates bahwa semakin lama waktu pengeringan
calcarifar) pasar Oeba dikarenakan yang dilakukan terhadap produk ikan asin
ukurannya yang besar dan dagingnya yang maka akan semakin rendah nilai kadar
tebal. Ikan yang berukuran besar akan airnya.
lebih lama mengalami proses pengeringan Kadar NaCl
jika dibandingkan dengan ikan yang Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2,
berukuran sedang dan kecil, sehingga terlihat bahwa rata-rata kadar NaCl pada
proses pengeringan akan berlangsung tiga sampel ikan yang beredar di pasar
lebih lama. Oeba dan Oesapa kota Kupang berkisar
Pemberian garam dalam proses antara 3,06 % - 10,37 %. Persentase ini
pembuatan ikan asin juga berpengaruh memenuhi Standar Nasional Indonesia
dalam proses pengeringan ikan asin. (SNI) sehingga masih aman dikonsumsi.
Penambahan garam yang oleh produsen Standar Nasional Indonesia (SNI)
ikan asin berpengaruh terhadap kadar mensyaratkan kadar NaCl pada ikan asin
airnya. Air dalam tubuh ikan akan tidak lebih dari 20%, karena kadar NaCl
mengalami proses osmosis karena adanya yang tinggi dapat memicu timbulnya
perbedaan konsentrasi zat pelarut. hipertensi (Anonim, 2009). Namun hal ini
Kandungan air yang tinggi pada daging tidak menjamin bahwa garam yang dipakai
ikan akan tertarik keluar oleh larutan NaCl oleh produsen untuk membuat ikan asin
yang lebih pekat atau yang memiliki adalah garam dengan kualitas baik. Para
pelarut (air) yang lebih rendah. produsen pasti akan memilih modal yang
84
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
14
12
10
8
6 Kadar air (%)
4
Kadar NaCl (%)
2
0
Ikan teri Ikan
Ikan belanak
belanak Ikan kakap
(Stelephorus
(Stelephorus (Mugil spp)
(Mugil spp) (Lates calcarifar)
spp)
Gambar 3. Perbandingan kadar air dan NaCl sampel ikan yang diambil
dari pasar Oeba
85
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
12
10
8
6
Kadar air (%)
4
2 Kadar NaCl (%)
0
ikanteri
Ikan teri ikan belanak
Ikan ikan kakap
(Stelephorus
(Stelephorus (Mugil spp) (Lates calcarifar)
spp)
spp)
Gambar 4. Perbandingan kadar air dan NaCl sampel ikan yang diambil
dari pasar Oesapa.
86
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
87
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
10
8
6
4 Kadar lemak (%)
2 Kadar NaCl (%)
0
Ikan teri Ikan
Ikanbelanak
belanak Ikan kakap
(Stelephorus (Mugil
(Mugilspp)
spp) (Lates
spp) calcarifar)
Gambar 5. Perbandingan kadar garam dan lemak sampel ikan yang diambil
dari pasar Oeba
12
10
8
6
Kadar lemak (%)
4
2 Kadar NaCl (%)
0
Ikan
Ikanteri
teri Ikanbelanak
Ikan belanak Ikan kakap
(Stelephorus
(Stelephorus (Mugil
(Mugilspp)
spp) (Lates
spp)
spp) calcarifar)
Gambar 6. Perbandingan kadar garam dan lemak sampel ikan yang diambil
dari pasar Oesapa
88
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
Sampel ikan dari kedua pasar tempat Pengeringan yang dilakukan oleh produsen
pengambilan sampel memiliki kadar ikan asin dari kedua pasar ini tergantung
lemak yang berbeda hal ini dipengaruhi kepada alam sehingga suhunya tidak dapat
kadar air dalam sampel. Air akan dikontrol serta tidak memiliki lama waktu
mempercepat oksidasi lemak sehingga pengeringan yang tetap. Semakin tinggi
lemak cepat rusak selain itu, umur dan suhu yang digunakan, maka kerusakan
kematangan gonad dari ikan juga lemak akan semakin meningkat. Asam
berpengaruh terhadap kadar lemaknya. lemak esensial terisomerisasi ketika
Pengambilan ikan yang random atau acak dipanaskan dalam larutan alkali dan
oleh para nelayan tidaklah memberi sensitif terhadap sinar, suhu dan oksigen.
kepastian ikan tersebut memiliki umur dan Proses oksidasi lemak dapat menyebabkan
kematangan gonad yang sama. Selain itu, inaktivasi fungsi biologisnya dan bahkan
lamanya proses pengeringan atau dapat bersifat toksik. Selain lemak rusak
penjemuran ikan asin dibawah matahari karena oksidasi, lemak juga dapat rusak
juga mempengaruhi kadar lemak dalam karena terhidrolisis.
tubuh ikan. Tingkat kerusakan lemak Berikut adalah tabel hubungan antara kadar
bervariasi tergantung suhu yang digunakan NaCl dan lemak sampel dari dua pasar
dan waktu pengolahan. yang berbeda.
Tabel 3. Hubungan antara kadar garam dan lemak sampel ikan yang diambil daripasar Oeba
Kadar garam (Y) Kadar Lemak (X)
Kadar Lemak (X) 1
Kadar Garam (Y) 0,865731303 1
Tabel 4. Hubungan antara kadar garam dan lemak sampel ikan yang diambil dari pasar Oesapa
Kadar garam (Y) Kadar Lemak (X)
Kadar Lemak (X) 1
Kadar Garam (Y) 0,973596621 1
Hal ini didasarkan oleh pedoman interpretasi koefisien korelasi yang menunjukan
tingkat hubungan keduanya dalam tabel berikut,
89
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
90
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
Anonim. 2011. Kandungan Gizi Ikan. http: Skripsi jurusan Gizi Fakultas
//www.RisTek.go.id (Diakses 26 Kesehatan Masyarakat, Universitas
April 2016) Sumatera Utara. Medan
Assadad, L., dan Bagus Sediadi Bandol Paparang, R W. 2013. Studi Pengaruh
Utomo. 2011. Pemanfaatan Garam Variasi Konsentrasi Garam Terhadap
Dalam Industri Pengolahan Produk Cita Rasa Peda Ikan Layang
Perikanan. Jurnal Penelitian Balai (Decapterus russelli). Universitas Sam
Besar Riset Pengolahan Produk dan Ratulangi, Manado. Jurnal Penelitian
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Media Teknologi Hasil Perikanan
Squalen Vol. 6 No.1 Mei 2011 Universitas Sam ratulangi, Manado
Do Carmo D. Maria. 2017. Analisis volume I(1). Februari 2013
Kandungan Gizi Kerang Lokan ( Rahmani., Yunianta., dan Erryana Martati.
Geloina erosa sp) dari Cagar Alam 2007. Pengaruh Metode Penggaraman
Hutan Bakau Maubesi. Skripsi Basah Terhadap Karakteristik Produk
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Ikan Asin Gabus (Ophiocephalus
Teknik Undana. Kupang striatus). Jurnal penelitian Teknologi
Fitriani, A. 2006. Profil Asam Lemak Hasil Pertanian Universitas Brawijaya
Omega-3 dalam Hati Ikan Manyung Vol 8 No.3. Desember 2007 (142-
(Arius thalassinus) yang Mengalami 152)
Pemanasan Pendauluan (Blanching). Reo, A. R. 2013. Mutu Ikan Kakap Merah
Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu yang diolah dengan perbedaan
Pengetahuan Alam, Universitas konsentrasi garam dan lama
Negeri Semarang, Semarang pengeringan. Jurnal Penelitian
Imbir, E., Hens Onibala., dan Jenki Perikanan dan Kelautan Tropis,
Pongoh. 2015. Studi Pengeringan Ikan Universitas Sam ratulangi, Manado
Layang (Decapterus sp) Asin dengan vol.9-1, April 2013
Penggunaan Alat Pengering Surya. Riana. 2015. Kandungan Formalin dan
Jurnal Penelitian Media Teknologi Kadar Garam pada Ikan Sunu Asin
Hasil Perikanan Universitas Sam dari Pasar Tradisional Makassar,
ratulangi, Manado vol. III No:1. Sulawesi Selatan. Skripsi Fakultas
Februari 2015 Kedokteran, Universitas Hasanuddin
Ira. 2008. Kajian Pengaruh Berbagai Riansyah A., Agus Supriadi, dan Rodiana
Kadar Garam Terhadap Kandungan Nopianti. 2013. Pengaruh Perbedaan
Asam Lemak Esensial Omega-3 Ikan Suhu dan Waktu Pengeringan
Kembung (Rastrelliger kanagurta) Terhadap Karakteristik Ikan Asin
Asin Kering. Skripsi Teknologi Hasil Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)
Pertanian, Fakultas Pertanian dengan Menggunakan Oven. Jurnal
Universitas Sebelas Maret, Surakarta penelitian Fakultas Pertanian
Manalu, L. 2007. Pemeriksaan Kadar Universitas Sriwijaya Indralaya Ogan
Kalium Iodat KIO3 dalam Garam dan Ilir. Volume II No.1. November 2013
Air yang Dikonsumsi Masyarakat
Garoga Kabupaten Tapanuli Utara.
91
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Juni 2019 (Hal 78 – 92)
Hasil Penelitian
92