Anda di halaman 1dari 21

Anatomi Sistem Saraf Perifer

(Anatomy of Peripheral Nervous System)


Raysha Agustini., S.Psi., M.Si
Sistem Saraf Perifer

o Susunan saraf yang terdapat di luar susunan saraf pusat (otak &
sumsum tulang belakang)
o Terdapat di seluruh tubuh kecuali di sistem saraf pusat
Sistem Saraf
Perifer
Spinal Nerves

Sistem Saraf Somatik


Saraf Perifer

Cranial Nerves

Saraf Simpatik

Sistem Saraf Otonom

Saraf Parasimpatik
Sistem Saraf Somatik
Saraf Somatik

o Bagian sistem saraf perifer yang berinteraksi dengan dunia luar


o Bersifat voluntary (berada di bawah pengaruh kesadaran)

Terdiri dari:
1. Spinal nerves (saraf tulang belakang)
2. Cranial nerves (saraf kepala)
1. Spinal Nerves
(Saraf Tulang Belakang)
o Saraf-saraf motorik dan otonom yang berawal pada saraf-saraf
sensorik, berakhir pada medulla spinalis
Terdiri dari 31 pasang saraf (kiri dan kanan) atau 62 saraf:
a. 8 pasang ruas tulang leher (cervical)
b. 12 pasang ruas tulang dada (thoracic)
c. 5 pasang ruas tulang punggung bawah (lumbar)
d. 5 pasang ruas tulang panggul (sacral)
e. 1 pasang ruas tulang ekor (Coccygeal)
Saraf Spinal
Plexus

Beberapa urat saraf menyatu menjadi sebuah jaringan urat saraf


(berkas saraf besar bercabang)
1. Plexus cervicalis, terdiri dari gabungan urat saraf leher yang
memengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma
2. Plexus branchialais, memengaruhi bagian tangan
3. Plexus sakralis, memengaruhi bagian pinggul dan kaki
2. Cranial Nerves
(Saraf Kepala)
o Sebagian besar mengontrol fungsi sensorik dan motorik di bagian
kepala dan leher
o Saraf yang memanjang dari otak
o Saraf-saraf motorik dan otonom yang berakhir pada otak
2. Cranial Nerves
(Saraf Kepala)
Terdiri dari 12 pasang saraf:
1. 3 pasang saraf sensori (olfactory, optic, vestibulikokhlearis)
2. 5 pasang saraf motor (occulomotor, trochlear, abdusen, spinal
assesory, hipoglosus)
3. 4 pasang saraf gabungan sensori dan motor (trigeminus, facial,
glossofaringeal, vagus)
Saraf
Kranial
Saraf
Kranial
Fungsi
Nomor Nama Saraf Fungsi-Fungsi
Umum
I Olfaktori (Olfactory) Sensorik Penciuman
II Optik (Optic) Sensorik Penglihatan
Motorik Gerakan mata dan konstriksi pupilaria (mengontrol pupil)
III Okulomotor (Occulomotor)
Sensorik Sinyal-sinyal sensorik dari otot-otot mata tertentu
Motorik Gerakan mata
IV Troklear (Trochlear)
Sensorik Sinyal-sinyal sensorik dari otot-otot mata tertentu
Sensorik Sensasi fasial (bagian wajah)
V Trigeminus (Trigeminus)
Motorik Mengunyah
Motorik Gerakan mata
VI Abdusen
Sensorik Sinyal-sinyal sensorik dari otot-otot mata tertentu
Sensorik Sensasi rasa dari 2/3 bagian lidah
VII Wajah (Facial)
Motorik Ekspresi wajah, sekresi air mata, salivasi, dilatasi pembuluh darah kranial
Pendengaran, sinyal-sinyal sensorik dari organ-organ keseimbangan di
VIII Auditori-Vestibular Sensorik
telinga dalam
Sensorik Rasa dari 1/3 bagian posterior lidah
IX Glosofaringeal
Motorik Salivasi, menelan
Sensorik Sensasi dari organ-organ perut dan dada
X Vagus
Motorik Kontrol organ-organ perut dan dada dari otot-otot tenggorokan
Motorik Gerakan leher, bahu, dan kepala
XI Aksesori Spinal
Sensorik Sinyal-sinyal sensorik dari otot-otot leher
Motorik Gerakan-gerakan lidah
XII Hipoglosus (Hypoglosus)
Sensorik Sinyal-sinyal sensorik dari otot-otot lidah
Sistem Saraf Otonom
Saraf
Otonom
Organ Efek Simpatik Efek Parasimpatik

Kelenjar ludah Menurunkan sekresi Menaikkan seksresi


Jantung Menaikkan detak jantung Menurunkan detak jantung
Mengonstriksi pembuluh darah Mendilatasi pembuluh darah di
Pembuluh darah
di sebagian organ sebagian organ
Penis Ejakulasi Ereksi
Otot-otot radial iris Mendilatasi pupil Tidak ada efek
Otot-otot lingkar
Tidak ada efek Mengonstriksi pupil
irirs
Kelenjar air mata Tidak ada efek Menstimulasi sekresi
Kelenjar keringat Menstimulasi sekresi Tidak ada efek
Lambung dan usus Tidak ada efek Menstimulasi sekresi
Mendilatasi bronchiole Mongonstriksi bronchiole
Paru-paru
Menghambat sekresi lendir Menstimulasi sekresi lendir
Menegakkan bulu dan
Otot-otot arrector
menimbulkan gooseflesh Tidak ada efek
pili
(merinding)
Saraf Simpatik
o Saraf motorik di dalam sistem saraf otonom yang berproyeksi dari
sistem saraf pusat di daerah lumbar dan toraks sumsum tulang
belakang
o Bagian susunan saraf otonom yang aktif dalam keadaan tingkat
kewaspadaan tinggi
o Lebih berperan dalam aktivitas yang berhubungan dengan
pengeluaran dari energi tubuh
o Meningkatkan aliran darah ke otot-otot kepala, sekresi
epinephrine, dan piloerection
Saraf Parasimpatik

o Saraf-saraf motorik di dalam sistem saraf otonom yang


berproyeksi dari otak (komponen-komponen saraf kranial) atau
dari daerah sakral di sumsum tulang belakang
o Berperan dalam aktivitas tubuh yang berkaitan dengan
peningkatan penyimpanan energi dalam tubuh
o Memberi efek-efek seperti salivasi, sekresi kelenjar pencernaan,
dan peningkatan aliran darah ke sistem gastrointestinal
Referensi
Fauzi, A. M.
http://argita_mf.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/68449/Presentas
i+Dosen+Minggu+4-Sistem+Saraf+Tepi.pptx
Harlan, J. (2018). Psikologi faal. Depok: Gunadarma.
Pinel, J. P. J., & Barnes, S. J. (2017). Biopsychology (10th ed.). New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Puspitawati, I., Hapsari., I. I., & Suryaratri, R. D. (2012). Psikologi faal.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Google picture
Terima Kasih 😉😉😉

Anda mungkin juga menyukai