HASIL PENELITIAN
ABSTRAK
Oreochromis sp) yang dipelihara di kolam beton dan kolam terpal. Dimana dalam penelitian ini diberikan dua perlakuan
yaitu pemeliharaan ikan Nila di kolam beton dan di kolam terpal dengan tiga ulangan. Untuk mengetahui perbedaan
pengaruh dari perlakuan yang diberikan dilakukan Uji-t dan untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan
dilakukan penghitungan koefisien korelasi (r hitung). Parameter kualitas air yang yang diamati meliputi suhu, DO, pH,
kecerahan dan NH3.
Hasil Uji-t menunjukan bahwa t hitung (0,048) < t tabel (4,303), hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kedua perlakuan. Sedangkan hasil koefisien korelasi antara kualitas air dan pertumbuhan menunjukan bahwa tidak ada
pengaruh yang nyata antara parameter kualitas air yang diamati terhadap pertumbuhan ikan Nila.
ABSTRACT
This study aims to investigate the effect of water quality on the growth of tilapia (Oreochromis sp) reared in concrete ponds
and a pool tarp. Where in this study are given two treatments namely maintenance of tilapia in concrete pools and pool tarp
with three replications. To determine the effect of different treatments given and t-test conducted to determine the effect of
water quality on the growth calculation (r count) correlation coefficient. Water quality parameters measured include
temperature, DO, pH, brightness and NH3.
T-test showed that t (0.048) <t table (4.303), this means there is no significant difference between the two treatments. While
the results of the correlation coefficient between water quality and the growth shows that there is no significant effect
between the parameters
kegiatan budidaya ikan dengan memanfaatkan lahan Untuk mengetahui panjang baku dan berat total
yang sempit. Namun kolam terpal memiliki keunggulan ikan uji selama penelitian setiap 2 (dua) minggu
yaitu biaya lebih murah, dapat dipindah-pindahkan dilakukan sampling. Selain itu juga dilakukan
serta ikan yang dipelihara tidak berbau (Kordi, 2010). pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu,
Walaupun ikan nila merupakan jenis ikan yang DO, pH dan kecerahan, sedangkan pengukuran NH3
memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan dilakukan pada awal dan akhir penelitian.
lingkungan perairan, namun kualitas air dalam wadah
budidaya harus tetap dikelola dengan baik agar Analisa Data
pertumbuhannya tetap optimal. Untuk membedakan atau membandingkan dua macam
Oleh sebab itu dirasakan perlu untuk mengadakan perlakuan digunakan pegujian dengan Uji-t
penelitian mengenai pengaruh kualitas air terhadap berpasangan (Sastrosupadi, 1999).
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp), yang Kriteria uji t :
thitung =
merupakan unsur yang sangat berperan penting d
s⋅d
, atau
terhadap pertumbuhan.
= ⎡
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui A − B⎤
s ⋅ ⎡A − B ⎤
thitung
kualitas air yang lebih baik antara kolam beton dan
kolam terpal untuk pertumbuhan ikan nila
(Oreochromis sp). Adapun manfaat dari penelitian ini Adapun layout penelitian adalah seperti pada Gambar 2
diharapkan ini dapat menjadi masukkan dan informasi
bagi masyarakat dibidang perikanan mengenai kualitas A1 A2 A3
air terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp) B1 B2 B3
yang dipelihara dalam kolam beton dan kolam terpal. Keterangan : A dan B adalah perlakuan 1 dan 2 adalah ulangan
Manajemen Pemeliharaan
Dalam melaksanakan penelitian, ikan uji terlebih HASIL DAN PEMBAHASAN
dahulu diaklimatisasikan selama 1 (satu) minggu
dengan padat penebaran masing - masing 10 Berdasarkan hasil pengamatan mengenai Pengaruh
ekor/hapa. Selama diaklimatisasikan ikan uji diberikan Kualitas Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila
pakan yang sama pada setiap perlakuan dengan jenis (Oreochromis sp) di kolam beton dan kolam terpal
makanan berupa pellet merk Comfeed Indonesia Ltd selama 70 hari masa pemeliharaan diperoleh data
dengan kandungan protein 32 % - 34 % dan jumlah meliputi : data berat rata-rata populasi, panjang baku
makanan yang diberikan pada setiap perlakuan yaitu 2 rata-rata populasi, kecepatan pertumbuhan relatif (%)
% dari berat total tubuh ikan. Makanan diberikan dua dan kualitas air yang meliputi suhu air, derajat
kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00 WIB keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), kecerahan dan
sebanyak 1/2 bagian dan pada sore hari pukul 16.00 amoniak (NH3).
WIB sebanyak 1/2 .
menjadi polypeptida, asam-asam amino dan akhirnya menunjukan bahwa pertumbuhan pada pemeliharaan
amonia sebagai produk akhir dalam kolam. Makin ikan antara perlakuan A dan B adalah thitung < t0,05(n - 1)
tinggi konsentrasi oksigen, pH dan suhu air makin tingi terima Ho : sehingga disimpulkan bahwa data
pula konsentrasi NH3. menunjukan tidak ada perbedaan yang nyata antara
Asmawi (1983), menyatakan bahwa amoniak perlakuan A dan B.
terlarut yang baik untuk kelangsungan hidup ikan
kurang dari 1 ppm. Tabel 1. Kecepatan pertumbuhan relatif (%) ikan nila
Hasil pengukuran dari kadar amoniak (NH3) pada (Oreochromis sp) selama pemeliharaan.
perlakuan A awal adalah 3 mg/l dan pada akhir
penelitian adalah 5 mg/l, sedangkan pada perlakuan B Perlakuan Berat rata- Berat rata- Kecepatan
awal adalah 1 mg/l dan pada akhir penelitian adalah 3 rata awal rata akhir Pertumbuhan
mg/l. Hal ini berarti kadar amoniak mengalami (gr) (gr) Relatif (%)
peningkatan dari awal sampai akhir penelitian baik A 3,19 70,55 471,9
pada perlakuan A maupun perlakuan B kadar amoniak B 3,72 73,9 440,24
juga mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena
adanya sisa-sisa makanan yang tidak termakan oleh Tinggi pertumbuhan relatif ikan uji pada perlakuan
ikan uji selama penelitian serta kotoran yang dihasilkan. A maupun perlakuan B disebabkan oleh padat
Berdasarkan analisis korelasi NH3 terhadap penebaran yang rendah sehingga tidak terjadi kompetisi
pertumbuhan relatif (%) ikan nila (Oreochromis sp) terhadap ruang gerak serta makanan yang diberikan
selama masa penelitian dihasilkan R2 = 38,9% atau dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ikan serta
0,389, hal ini menunjukan bahwa tingkat hubungan kondisi air yang cukup baik bagi pertumbuhan ikan.
yang rendah antara NH3 dan pertumbuhan relatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Mantau (2005) yang
menyatakan bahwa padat penebaran, kualitas pakan
2. Pertumbuhan serta kualitas air yang baik dapat menunjang
Pertumbuhan berat ikan nila (Oreochromis sp) selama pertumbuhan ikan.
pemeliharaan, diperoleh dari hasil penimbangan setiap Untuk jelasnya, kecepatan pertumbuhan relatif (%)
2 (dua) minggu sekali. Kecepatan pertumbuhan relatif selama masa pemeliharaan dari kedua perlakuan dapat
(%) pada waktu pemeliharaan selama 2 minggu dapat di dilihat pada grafik gambar 2.
lihat pada tabel 1 dibawah ini. Dari grafik tersebut dapat terlihat dari setiap
Dari Tabel 1 dapat terlihat bahwa kecepatan perlakuan menunjukan pertumbuhan ikan nila
pertumbuhan relatif (%) ikan nila (Oreochromis sp) (Oreochromis sp) yang dipelihara masih meningkat
sampai akhir masa pemeliharaan adalah pada perlakuan pada setiap 2 (dua) minggu, dimana pertumbuhan relatif
A dan B mengalami pertumbuhan yang tidak jauh perlakuan A lebih tinggi dibandingkan perlakuan B.
berbeda. Dari hasil Uji t pertumbuhan relatif
Gambar 2. Gambar kecepatan pertumbuhan relatif (%) ikan nila (Oreochromis sp.) dari masing-masing perlakuan
selama masa penelitian
DAFTAR PUSTAKA