Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METODELOGI PENELITIAN

KUALITAS AIR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN IKAN


NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

DOSEN PENGAMPU: Dr. Ir. ASMIKA HARNALIN SIMARMATA, M. Si

OLEH:
FEBRINA RISMAWATI 2004111414

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan nila merupakan kelompok ikan subtropis hingga tropis yang berasal
dari Afrika dan Timur Tengah bagian barat daya dan salah satu komoditas
unggulan perikanan di Indonesia. Ikan nila (Oreochromis sp.) sudah lama dikenal
oleh masyarakat luas sebagai ikan konsumsi dan mengandung gizi yang hampir
sama dengan jenis ikan air tawar lainnya (Sangihe, 2010). Selain itu ikan nila
memiliki keunggulan antara lain mudah dikembangbiakan dan daya kelangsungan
hidup tinggi, pertumbuhan relatif cepat dengan ukuran badan relatif besar, serta
tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan (Taftajani, 2010).
Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam
yang sempit dan dangkal, nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras
alirannya, di waduk, danau, rawa, sawah, tambak air payau, atau di dalam jaring
terapung di laut termasuk di kolam beton dan kolam terpal (Sangihe, 2010).
Kualitas air yang kurang baik mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat.
Dalam usaha budidaya ikan nila (Oreochromis sp.) ketersediaan air dan kualitas
air merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usaha
budidaya ikan (Suyanto, 1993). Kolam beton dan kolam terpal dipilih sebagai
media pemeliharaan ikan karena media ini lebih praktis, murah dan dapat
memanfaatkan lahan yang sempit dari pada menggunakan kolam tanah mengingat
kondisi lingkungan perairan kita yang bersifat asam.
Kolam beton merupakan kolam yang dasar sisisisinya terbuat dari beton
sedangkan kolam terpal adalah kolam yang dasar serta sisinya terbuat dari terpal.
Dimana keduanya dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dengan
memanfaatkan lahan yang sempit. Namun kolam terpal memiliki keunggulan
yaitu biaya lebih murah, dapat dipindah-pindahkan serta ikan yang dipelihara
tidak berbau (Kordi, 2010). Walaupun ikan nila merupakan jenis ikan yang
memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan lingkungan perairan, namun kualitas
air dalam wadah budidaya harus tetap dikelola dengan baik agar pertumbuhannya
tetap optimal. Oleh sebab itu dirasakan perlu untuk mengadakan penelitian
mengenai pengaruh kualitas air terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
sp.), yang merupakan unsur yang sangat berperan penting terhadap pertumbuhan.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kualitas air yang lebih
baik antara kolam beton dan kolam terpal untuk pertumbuhan ikan nila
(Oreochromis sp.). Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan ini dapat
menjadi masukkan dan informasi bagi masyarakat dibidang perikanan mengenai
kualitas air terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp.) yang dipelihara
dalam kolam beton dan kolam terpal.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan setengah, dari bulan Juni 2010
sampai dengan bulan Agustus 2010. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kolam
beton dan terpal yang dibuat di pekarangan jalan Bukit Raya IX-A No. 06
Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian ini adalah thermometer,
DO meter, pH meter, secchi disk, timbangan digital, mistar, aerator, pompa air,
ember, kamera dan alat tulis serta benih ikan nila (Oreochomis sp.) ukuran 3-5 cm
(60 ekor), kolam pembesaran dengan konstruksi beton dan terpal, hapa dan pakan
merk Comfeed dengan kandungan protein 32-34 %.
3.3. Manajemen Pemeliharaan
Dalam melaksanakan penelitian, ikan uji terlebih dahulu diaklimatisasikan
selama 1 (satu) minggu dengan padat penebaran masing-masing 10 ekor/hapa.
Selama diaklimatisasikan ikan uji diberikan pakan yang sama pada setiap
perlakuan dengan jenis makanan berupa pellet merk Comfeed Indonesia Ltd
dengan kandungan protein 32 % - 34 % dan jumlah makanan yang diberikan pada
setiap perlakuan yaitu 2 % dari berat total tubuh ikan. Makanan diberikan dua kali
sehari yaitu pada pagi hari pukul 08.00 WIB sebanyak 1/2 bagian dan pada sore
hari pukul 16.00 WIB sebanyak 1/2. Untuk mengetahui panjang baku dan berat
total ikan uji selama penelitian setiap 2 (dua) minggu dilakukan sampling. Selain
itu juga dilakukan pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu, DO, pH
dan kecerahan, sedangkan pengukuran NH3 dilakukan pada awal dan akhir
penelitian.
3.4. Analisa Data
Untuk membedakan atau membandingkan dua macam perlakuan digunakan
pegujian dengan Uji-t berpasangan (Sastrosupadi, 1999). Kriteria uji t :
d
t hitung = , atau
s.d
[ A−B]
t hitung =
s . [ A−B ]

A1 A2 A3
B1 B2 B3
Keterangan: A dan B adalah perlakuan, 1 dan 2 adalah ulangan.
Untuk mengetahui hubungan antara kualitas air dan pertumbuhan ikan nila
yang dipelihara di kolam beton dan terpal dihitung dengan menggunakan model
regresi berganda (Walpole, 1982 dalam Maryani dkk, 2007) dengan rumus
sebagai berikut :
Yi = αo + α1X1i + α2X2i + ..... + α5X5i + εi
Dimana:
Yi = Pertumbuhan relatif ikan nila
αk = Koefisien regresi untuk peubah bebas
Xk = Yang diperoleh dari pengamatan satuan percobaan ke-i
X1 = Suhu
X2 = DO
X3 = pH
X4 = Kecerahan
X5 = NH3

Anda mungkin juga menyukai