Anda di halaman 1dari 12

JURNAL

STATUS KESUBURAN BERDASARKAN INDEKS NYGAARD


DI DANAU PARIT KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN
KAMPAR PROVINSI RIAU

Oleh :

RIA IRAWAN DESI

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DANKELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
1

Status kesuburan Berdasarkan Indeks Nygaard di Danau Parit Kecamatan


Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Oleh :

Ria Irawan Desi 1), Tengku Dahril 2), Asmika Harnalin Simarmata2)
1. Program Sarjana Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau
2. Jurusan Manajemen Sumberdya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau
Koresponden : ria.irawan3975@student.unri.ac.id

ABSTRAK

Indeks Nygard dapat digunakan untuk menentukan kondisi status kesuburan


perairan. Penghitungan Indeks didasarkan pada jumlah spesies fitoplankton
yang termasuk dalam kelompok-kelompok berikut ini, yaitu Chlorococcales,
Euglenophyceae, Centric Diatom, Myxophyceae dan Desmidiaceae. Untuk
mengetahui keadaan status kesuburan Danau Parit, penelitian telah dilakukan
pada bulan Desember 2020. Ada 3 titik pengambilan sampel, yaitu di inlet, di
tengah danau dan di ujung danau. Di setiap titik pengambilan sampel, sampel air
dari permukaan dan kedalaman 2 Secchi. Pengambilan sampel dilakukan tiga kali,
dalam interval satu minggu. Parameter kualitas air yang diukur adalah kecerahan,
suhu, pH, nitrat, fosfat, oksigen terlarut, dan karbondioksida bebas. Kelimpahan
fitoplankton ditemukan selama penelitian sebanyak 28 jenis.Kelimpahan
berkisaran 24.768-41.472.Parameter kualitas air adalah sebagai berikut: kecerahan
47,5-62 cm, suhu 31-330 ;, pH 5,08-5,33, nitrat 0,04-0,0437 mg / L, fosfat 0,033-
0,049 mg / L, Oksigen terlarut 4,4-5,71 mg / L, karbon dioksida bebas 8,48-10,65
mg / L. Nilai Indeks Nygaard dari Danau Parit adalah 2,0-2,6, menunjukkan
bahwa Danau Parit mesotropik.

Kata Kunci: Danau Oxbow, Eutrophic ,Fitoplankton, Mesotrophic.


2

Trophic State Based On the Nygaard Index In Parit Lake in Tambang


District, Kampar Regency, Riau Province.

By:
Ria Irawan Desi 1), Tengku Dahril 2), Asmika Harnalin Simarmata 2)
1. Undergraduate Program Department of Aquatic Resources Management, Faculty
of Fisheries and Marine Science Universitas Riau
2. Depertment of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine
Science Universitas Riau
Correspondent: ria.irawan3975@student.unri.ac.id

ABSTRACT

The Nygard index can be used to determine the trophic state of waters. Nygaard
Index calculation is based on the number of phytoplankton species include in the
following groups, that is Chlorococcales, Euglenophyceae, Centric Diatoms,
Myxophyceae and Desmidiaceae. This study aims to determine the trophic status
of Parit Lake based on the Nygaard Index. This research was conducted in
December 2020. There were 3 station, namely at the inlet, in the middle of the
lake and at the end of the lake. At each station 2 sampling points were determined
at surface and Secchi. There were sampling was carried out three times,
once/week. Water quality parameters measured were transparency, temperature,
pH, nitrate, phosphate, dissolved oxygen, and free carbon dioxide. Result shown
there were 28 types of phytplankton of Centric Diatom classes (7 types),
Chloroccoles (8 types), Euglenophyceae (4 types), Cyanophyceae (2 types) and
Desmidiaceae (5 types). Phytoplankton abundance ranges from 24,768-41,472
Sel/ L. Water quality parameters were as follows: transparency 47.5-62 cm,
temperature 31-330;, pH 5.08-5.33, nitrate 0.04-0.0437 mg / L, phosphate 0.033-
0.049 mg / L, dissolved oxygen 4, 4-5.71 mg / L, free carbon dioxide from 8.48 to
10.65 mg / L. Nygaard Index value in Parit Lake during the study ranged from
2.0-2.6,or trophic state of Parit Lake can be categorized as mesotrophic to
eutrophic.
Keywords: Eutrophic, Mesotrophic, Oxbow lake, Phytoplankton.

PENDAHULUAN

Sungai Kampar merupakan Baru, dengan panjang 2 km dengan


salah satu potensi sumberdaya alam kedalaman 2-3 m disekitar Danau
penting yang dimiliki Kabupaten parit terdapat eceng gondok dan
Kampar dalam menunjang salviana molesta. Danau ini di
keberlanjutan pembangunan dan manfaatkan sebagai tempat kegiatan
mendukung pertumbuhan ekonomi budidaya keramba jaring apung
diwilayah perkotaan dan industri. (KJA) dengan ukuran (4mx5mx3m),
Danau Parit merupakan Danau (4mx6mx3m), (5mx5mx3m),dengan
Oxbow yang terletak di Desa Parit jumlah 50 petak KjA.Jenis ikan yang
3

dipelihara dalam kegiatan budidaya Pengukuran kualitas air suhu,


KJA seperti nila (Oreochromis kecerahan, kedalaman, derajat
niloticus),gurami (Osphronemus keasaman, karbondioksida bebas dan
gouramy) dan patin (Pangasius sp). oksigen terlarut dilakukan
Pemberian pakan ikan 1 hari dilapangan. Sedangkan pengukuran
sebanyak 2 kali yaitu pagi dan Nitrat,fosfat dan pengamatan jenis
sore.di Danau Parit juga terdapat kelimpahan fitoplankton dilakukan di
perkebunan kelapa sawit,dengan luas laboratrium Produktivitas Perairan
3-4 ha (± 500 batang kelapa sawit) Fakultas Perikanan dan Kelautan
dengan pemupukan dilakukan 3 kali Universitas Riau.
dalam setahun. Metode yang digunakan dalam
Penentuan kesuburan perairan penelitian ini adalah metode
dapat dilakukan melalui beberapa survei,dimana Danau Parit dijadikan
pendekatan yaitu fisika, kimia atau sebagai lokasi penelitian.Data yang
biologi. Pendekatan fisika dan kimia dikumpulkan berupa data primer dan
untuk menentukan status kesuburan data sekunder. Data primer terdiri
memiliki kelemahan karena dari data jenis dan kelimpahan
parameter fisika-kimia mudah fitoplankton dan serta kualitas air
berubah. Berbeda dengan parameter yang diukur di lapangan dan yang
biologi yang relatif lebih stabil. dianalisis di Laboratorium. Data
Oleh karena itu digunakan kombinasi yang dikumpulkan berupa data
pendekatan antara lain pendekatan primer dan data sekunder. Data
kimia dan biologi TRIX,fisika,kimia primer terdiri dari data jenis dan
dan biologi TSI, dan biologi kelimpahan fitoplankton dan serta
mengunaan Indeks Nygaard.Indeks kualitas air yang diukur di lapangan
Nygaard kombinasi beberapa dan yang dianalisis di Laboratorium.
pendekatan antara lain Tropic Indeks Data sekunder yang diperoleh dari
(TRIX) yaitu pendekatan kimia dan Kantor Danau Parit.Penentuan lokasi
biologi. Dan Tropic State Indeks penelitian ini ditetapkan pada 3
(TSI) yang menggunakan stasiun. Stasiun 1:Beradapada bagian
pendekatan fisika, kimia dan biologi air masuk yang berhubungan
,dan Indeks Nygaard yang langsung dengan aliran sungai
menggunakan komposisi kampar yang menghubungkan Danau
fitoplankton karena lebih stabil Parit dimana dipingiran Danau ini
dibandingkan parameter kimia dan juga terdapat keramba jaring apung
fisika. Indeks Nygaard menggunakan (KJA) sebanyak 18 petak KJA
pendekatan biologi dengan beberapa milik masyarakat. Stasiun ini berada
kelompok fitoplankton yaitu pada posisi 0022,11,,LU -101019,45,,
kelompok BT. Stasiun 2: Berada pada bagian
Chlorococcales,Mxyophyceae, tengahDanau Parit yang banyak
Centric Diatom, Euglenophyceae terdapat 32 petak KJA dan
dan Desmideaceae. dipinggiran Danau Parit juga terdapat
perkebunankelapa Sawit sebanyak
METODE PENELITIAN 500 batang. Stasiun ini berada pada
Penelitian ini dilakukan pada posisi 0022,16,, LU – 101019,53,, BT.
bulan Desember 2020 di perairan Stasiun 3:Berada pada bagian air
Danau Parit Kecamatan Tambang keluar Danau Parit yang banyak
Kabupaten Kampar Propinsi Riau. terdapat tumbuhan air seperti eceng
4

gondok dan rumput di pinggir air seperti eceng gondok disepanjang


danau.Di sepanjang pingiran sungai danau. Stasiun ini berada pada posisi
tidak ada terdapat keramba jaring 0022,12,,LU –101020,1,, BT .
apung (KJA),tetapi adanya tumbuhan

Gambar 1. Peta lokasi penelitian di . water sampler,dan diberi lugol


Danau Parit seperti sampel di permukaan.
Kemudian pada masing-masing botol
Pengambilan dan pengukuran diberi label dimasukan kedalam cool
Sampel Air dan Fitoplankton box,dan dibawa ke Laboratrium
Produktivitas Perairan. Air sampel
Waktu pengambilan sampel air
untuk analisa fitoplankton dimasukan
dilakukan mulai pukul 08.00-14.00
kedalam test tube bervolume 10
WIB sebanyak tiga kali disetiap
ml,lalu disentrifus,cairan yang
stasiun dengan interval waktu satu
bening dibuang sedangkan endapan
minggu.Pengambilan air sampel
dimasukan kedalam botol sampel
fitoplankton di permukaan diambil
sebanyak 35 ml. Hasil endapan yang
langsung mengunakan botol sampel
telah dimasukan kedalam botol
sebanyak 600 ml. Setelah itu
sampel kemudian diberi lugol 1%
ditambah larutan lugol 1% sebanyak
untuk selanjutnya di identifikasi.
8-10 tetes (sampai berwarna kuning
Sebelum melakukan pengamatan
teh).Selanjutnya air sampel di
botol sampel terlebih dahulu dikocok
kedalaman 2 Secchi diambil
agar air sampel tercampur dan tidak
mengunakan water sampler
ada yang mengendap ,setelah itu air
bervolume 2 liter,lalu air sampel
sampel diambil mengunakan pipet
dimasukan kedalam botol 600 ml
tetes dan diletakan dibawah cover
melalui selang air yang ada pada
5

glass,dan diamati mengunakan Sachlan (1982), Yamaji (1979),


mikroskop dan di foto setelah Pescod (1970), Wickstead (1965),
menemukan spesises fitoplankton Sachlan (1982),Davis (1955)
setelah itu dilakukan identifikasi Perhitungan kelimpahan fitoplankton
menggunakan buku identifkasi dilakukan mengunakan rumus yang
Vuuren et al., (2006), Hasle dan di kemukakan APHA (2012) yaitu :
Syvertsen (1997), Yunfang (1995),
N=nx x x A: Luas cover glass (20 x 20) mm2
B: Luas sapuan (9 x 20 x 0,45) mm2
Keterangan :
C: Volume air yang tersentrifu(35ml)
N:Kelimpahan totalfitoplankton
D: Volume 1 tetes air dibawah cover
(sel/L)
glass (0,05 ml)
n: Jumlah sel fitoplankton yang
E: Volume air yang disaring (0,6L)
tertangkap
dari kelompok kelas Myxophyceae,
Penentuan Status Kesuburan ordo Chlorococcales,ordo Centric
Indeks Nygaard Diatom,Divisi Euglenophyceae dan
Untuk mengetahui tingkat kelas Desmidiaceae. Nilai Indeks
kesuburan perairan Danau Parit Nygaard diperoleh sebagai berikut:
digunakan Indeks Nygaard
(In),menurut Rawson (1956). In=jumlah jenis mixophceae +
Penentuan status kesuburan menurut Chlorococcales+ Centric Diatom
Indeks Nygaard didasarkan pada +Euglenophceae.Dan dibagi dengan
jumlah jenis fitoplankton.Jenis jumlah jenis Desmidiaceae.
fitoplankton yang digunakan adalah
Jumlah jenis Desmidiaceae Xantophyceae (1 jenis). Lampiran 4.
Kriteria penentuan status kesuburan jenis-jenis fitoplankton yang
berdasarkan Indeks Nygaard menurut ditemukan selama penelitian ini,
Rawson (1956) adalah sebagai gambar dapat dilihat pada lampiran
berikut : 4.
- Nilai Indeks Nygaard (In) <1 Jumlah jenis fitoplankton yang
= oligotrof. paling sedikit dari masing-masing
- Nilai Indeks Nygaard (In) 1- kelas yaitu kelas Dinophyceae dan
2,5 = mesotrof atau Xanthophyceae paling sedikit
eutotrof ringan. dikarenakan Dinophyceae lebih
- Nilai Indeks Nygaard (In) sering ditemukan pada perairan
>2,5 = eutrofik. laut.Hal ini sesuai dengan pendapat
Pohan (2011) yang menyatakan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa Dynophyceae merupakan
Keadaan Umum Danau Parit kelompok yang umum ditemukan di
Jenis dan kelimpahan perairan laut dan sedikit ditemukan
fitoplankton yang ditemukan selama di perairan tawar.Sedangkan
penelitian di Danau Parit Baru dapat Xanthophyceae merupakan jenis
dilihat pada Lampiran 4 ada 28 fitoplankton yang banyak hidup di
jenis, kelas Bacillariophyceae (7 perairan yang memiliki pH 5-6
jenis),Chlorophyceae (8 jenis), netral. Hal ini sesuai dengan
Euglenophyceae(4jenis),Cyanophyce pendapat Bold dan Wyne (1985)
ae (2 jenis), Zygenematophyceae (5 bahwa secara umum Xantophyceae
jenis), Dinophyceae (1 jenis),
6

lebih dominan pada habitat dengan Ini terlihat dari nilai kecerahan di
pH netral. stasiun ini lebih tinggi dibandingkan
Kelimpahan fitoplankton stasiun lainya (Gambar2). Sedangkan
selama penelitian di Danau Parit tingginya kosentrasi Nitrat dan fosfat
berkisaran24.768-41.472 sel/L. di stasiun ini dikarenakan,adanya
Kelimpahan stasiun 1 berkisaran aktivitas budidaya ikan dalam
25.344-33.408 sel/L, stasiun 2 keramba jaring apung dimana sisa
berkisaran29.376-41.472 sel/L, metabolise,akan masuk ke
stasiun 3 berkisaran 24.768-28.224 perairan,akibatnya konsentrasi unsur
sel/L. Apabila kelimpahan hara meningkat sehingga kelimpahan
fitoplankton antar stasiun selama fitoplankton tinggi. Hal ini sesuai
penelitian dibandingkan, kelimpahan dengan Winasis dalam Agustina et
fitoplankton tertinggi ditemukan di al.,(2014) menyatakan bahwa ada
Stasiun 2 dan terendah di Stasiun dua hal yang dibutuhkan dalam
3,baik di permukaan maupun proses fotosintesis yaitu ketersediaan
dikolom air. Tingginya kelimpahan unsur hara dan cahaya matahari.Jika
fitoplankton di Stasiun 2 disebabkan unsur hara dan cahaya matahari
konsentrasi nitrat dan fosfat tinggi di tersedia maka proses fotosintesis
stasiun ini (Gambar 2) dan juga tidak berlangsung dengan optimal.
ada tumbuhan air sehingga cahaya
matahari dapat masuk ke perairan.
A B
0 0.02 0.04 0.06 0 0.02 0.04 0.06
0 0
st 1
sT 1
Kedalaman

st 2
Kedalaman

50 50
st 2 st 3
100 st 3 100

150 150

C
70

65
kedalaman (cm)

60

55

50
1 stasiun
2 3

Gambar 2. Hasil pengukuran Nitrat,Fosfat dan kecerahan diketiga stasiun.


7

.
Apabila dilihat profil vertical disebabkan kecerahan,konsentrasi
kelimpahan fitoplankton selama nitrat dan fosfat tersedia sehingga
penelitian, menunjukkan bahwa mendukung terjadinya proses
kelimpahan total fitoplankton di fotosintesis.hal ini sesuai dengan
permukaan lebih tinggi dibanding pendapat Sunarto (2004) selain unsur
pada kolom air (2 Secchi) (Gambar hara yang menjadi faktor pembatas
2). Tingginya kelimpahan total di perairan adalah cahaya matahari.
fitoplankton di permukaan
0 20000 40000 60000
0
20
Kedalaman cm

40 St 1
60 St 2
80 St 3
100
120
140

Gambar 3.Kelimpahan Total Fitoplankton di Danau Parit SelamaPenelitian


.
Berdasarkan Gambar 3, dapat Apabila kelimpahan fitoplankton
dilihat bahwa kelimpahan total dalam penelitian ini dibandingkan
fitoplankton pada permukaan lebih dengan pendapat diatas maka
tinggi dibandingkan pada kolom air perairan Danau Parit termasuk
yang menyebabkan fotosintesis dalam kategori Mesotrofik
meningkat dan kelimpahan (Kesuburan Sedang).
fitoplankton menjadi Tinggi.ini Status Kesuburan Danau Parit
sesuai dengan Pendapat Sulawesty Berdasarkan Indeks Nygaard
(2007),yang menyatakan bahwa Indeks Nygaard (In) adalah
kelimpahan fitoplankton tinggi pada jenis dari kelompok Myxophyceae,
lapisan permukaan dan menurun Chlorococcales, Centric Diatom,
sesuai dengan semakin Euglenophyceae sebagai penciri
bertambahnya kedalaman karena perairan eutrofik dan Desmidiaceae
menurunya daya tembus cahaya sebagaipenciri perairan oligotrofik
matahari. .nilai Indeks Nygaard di permukaan
Goldman dan Horne (1983) berkisar 2,2-2,6 sedangkan di kolom
mengklasifikasikan tingkat Air berkisar 2,0-2,4. Nilai Indeks
kesuburan perairan berdasarkan Nygaard di permukaan lebih tinggi
fitoplankton yaitu jika kelimpahan dibandingkan dikolom air
4
<10 sel/L tingkat kesuburan rendah, dikarenakan di permukaan jumlah
jika total kelimpahan fitoplankton jenis fitoplankton penciri perairan
4 7
10 < x 10 sel/L kesuburanya sedang eutrofik lebih banyak dibandingkan
dan jika kelimpahan total kelimpahan dikolomair.
7
>10 Sel/L tingkat kesuburan tinggi.
8

Tabel 1.Kelompok Fitoplankton untuk Perhitungan Indeks Nygaard selama


……….penelitian di Danau Parit
Kelompok
Stasiun
fitoplankton
1 2 3 1 2 3
Permukaan Kolom air
Centric Diatom 2 4 4 4 3 2
Chlorococcales 4 6 4 2 6 4
Euglenophyceae 2 1 2 3 2 1
Mxyophyceae 2 2 2 2 2 2
Jumlah 10 13 11 11 12 8
Desmideaceae 4 5 5 5 5 4
Nilai Indeks
2,5 2,6 2,2 2,2 2,4 2,0
Nygaard
Jika dibandingkan antar stasiun Indeks Nygaard tertinggi di stasiun 2
nilai Indeks Nygaard di permukaan, (eutrofik), sedangkan stasiun lain
tertinggi di Stasiun 2 dan terendah di mesotrofik. Sementara di kolom air
stasiun 3 , baik di permukaan Indeks Nygaard masih tertinggi di
maupun di kolom air. Tinggi nilai stasiun 2, tetapi status trofiknya baik
Indeks Nygaard di stasiun 2 stasiun 1 maupun stasiun 3, adalah
dikarenakan species penciri eutrofik mesotrofik. Hal ini karena jumlah
lebih banyak dan unsur hara (N dan species penciri eutrofik di kolom air
P) juga tinggi di stasiun 2 dibanding lebih sedikit (8-11) dibanding di
stasiun lain (Tabel 1).Sedangkan permukaan air (11-13) sementara
rendahnya nilai Indeks Nygaard di jumlah species penciri oligotrofik
stasiun 3 dikarenakan species penciri baik di permukaan mupun kolom air
eutrofik yang sedikit dibanding 4-5 species
stasiun lain. Suhu
Nilai Indeks Nygaard selama Suhu rata-rata selama penelitian
penelitian di Danau Parit berkisar berkisaran 30,6-320C. suhu rata-rata
2,0-2,6 atau Mesotrofik. Status perairan Danau Parit dapat dilihat
kesuburan di permukaan berdasarkan pada Gambar 5.
0 20 40
0

stasiun 1
Kedalaman cm

50

stasiun 2
100

150 stasiun 3

Gambar 4. Rata-rata Suhu0C selama penelitian


.
Berdasarkan Gambar 5 suhu adanya tumbuhan yang
antar stasiun berbeda, suhu lebih menghambat, atau daerah terbuka
tinggi di Stasiun 2. Tingginya suhu akibatnya intesitas cahaya matahari
di Stasiun 2 dikarenakan tidak
9

lebih banyak masuk pada stasiun 2 di Danau Parit yang berkisaran 30,6-
dibandingkan stasiun lainya. 320C masih layak untuk kehidupan
Profil vertical suhu organisme akuatik yang terdapat
menunjukan suhu antar stasiun tidak didalamnya. Sesuai dengan pendapat
jauh berbeda dan semakin Boyd (1979), menyatakan bahwa
bertambah kedalaman suhu semakin suhu perairan di daerah tropis
menurun atau suhu di permukaan berkisaran 25-320C masih layak
lebih tinggi dibandingkan suhu pada untuk kehidupan organisme di
kolom air. Karena semakin dalam perairan.
suatu perairan intesitas cahaya yang
masuk akan semakin berkurang Derajat Keasaman (pH)
karena faktor utama penyebab suhu Hasil pengukuran rata-rata
di perairan adalah cahaya matahari. pH di perairan Danau Parit selama
Hal ini sesuai dengan pendapat penelitian berkisaran 5.Derajat
Baksir dalam Oktaviany (2005) keasaman antara stasiun selama
menyatakan penetrasi cahaya penelitian tidak jauh berbeda.Nilai
matahari berkurang dengan derajat keasaman (pH) perairan
bertambahnya kedalaman akibatnya selama penelitian setiap stasiun dapat
suhu perairan menurun. Berdasarkan dilihat pada Gambar 6.
suhu yang didapat selama penelitian
0 2 4 6
0
20
40 stasiun 1
kedalaman

60 stasiun 2
80 stasiun 3
100
120
140
Gambar 5. Rata-rata nilai derajat keasamaan (pH) setiap stasiun di Danau Parit

Derajat keasaman berkurang pH yang didapat selama penelitian


dengan bertambahnya kedalaman. adalah 5 atau asam. Apabila nilai pH
Hal ini karena kelimpahan selama penelitian dihubungkan
fitoplankton berkurang dengan dengan pendapat diatas, maka
bertambahnya kedalaman akibatnya berdasarkan nilai pH Danau Parit
di kolom air pemanfaatan CO2 masih dapat mendukung kehidupan
berkurang dengan bertambahnya organisme perairan.
maka konsentrasi CO2 tinggi Kedalaman
akibatnya pH di kolom air lebih Hasil pengukuran kedalaman di
tinggi dibanding di permukaan. Hal Danau Parit dilaksanakan pada saat
ini sesuai pendapat Effendi (2003) tinggi muka air tinggi dikarenakan
yang menyatakan bahwa pH hujan. selama penelitian berkisar
berkaitan dengan karbondioksida. 141-240 cm. dimana kedalaman
Selanjutnya Wardoyo (2011) tertinggi di stasiun 2 (240 cm) dan
menyatakan bahwa untuk terendah di stasiun 3 (141
mendukung suatu perairan secara cm).Tingginya kedalaman di stasiun
wajar, nilai pH berkisaran 5-9. Nilai 2 merupakan lekukan Danau. Hal ini
10

sesuai pendapat dalam Zaki (2014) yang berbentuk cekungan yang mana
menyatakan perbedaan Kedalaman bentuknya seperti tapal kuda.
dipengaruhi oleh morfologi Danau

Gambar 6.Rata-rata Kedalaman Danau Parit Selama Penelitian


Dari Gambar 6 diketahui bahwa Chlorococcales(8jenis)Euglenophyce
terdapat perbedaan kedalaman antar ae(4jenis), Myxophyceae(2jenis),dan
stasiun. Hal ini disebabkan karena Desmidiaceae (5 jenis), Nilai rata-
penggambilan sampel di lakukan saat rata Indeks Nygaard selama
tinggi muka air dan di kedalaman 2 penelitian berkisaran 2,0-2,6 atau
secchi. Menurut Poernomo status kesuburan Danau Parit adalah
(1993),danau berdasarkan kedalaman mesotrofik-eutrofik. Kualitas air
dibagi atas 2 jenis yaitu,danau Danau Parit selama penelitian masih
dangkal dengan rata-rata kedalaman mendukung kehidupan organisme
kurang dari 15 m dan Danau dalam perairan terutama fitoplankton. Saran
dengan rata-rata kedalaman lebih Penelitian ini dilakukan saat tinggi
besar dari 15 m. jika merujuk dari muka air tinggi, oleh karena itu
pendapat diatas maka Danau Parit diasarankan untuk melakukan
Termasuk Danau dangkal. penelitian sejenis pada saat tinggi
KESIMPULAN DAN SARAN muka air rendah sehingga diperoleh
Jenis dan kelimpahan data mengenai status kesuburan
fitoplankton yang ditemukan selama perairan Danau Parit yang lebih
penelitian di Danau Parit yaitu, kelas lengkap.
Centric Diatom (7jenis) DAFTAR PUSTAKA
APHA ( American Public Health Budidaya Ikan Air Tawar
Association). 2012. Standard Ramah Lingkungan .Jurnal
Methods For The Agroknow.2 (1): 39-43.
Examination of Water and
WasteWater.American Public Arinardi, O. H., Trimamingsih.,
Health Assocation/ American Sudirjo., Sugestinigsih dan S.
Water Work H. Riyono. 1997. Kisaran dan
Association/Water Komposisi Fitoplankton
Environment Federation predominan di Sekitar Pulau
Washington.DC.USA. Sumatera. Publishing
Oseanologi LIPI. Jakarta.
Agustin,M.dan S. O. Madyowaty. (Tidak Diterbitkan).
2014. Identifikasi dan
Kelimpahan Plankton pada
11

Asmawi, S. 1986. Pemeliharaan Ikan Arnold (Publisher)


dalam Keramba, PT. Limited.London.
Gramedia, Jakarta.
Boyd, C. E.1979. Water Quality
Barus,T. A. 2004. Pengantar Management For Pond
Limnologi,Studi Tentang Culture.Elseiver Scientifict
Ekosistim Sungai dan Publishing Company.New
Danau.Program Study York.
Biologi FMIPA Universitas
Sumatra Utara.Medan. (Tidak Djarijah ,A. S., 1995. Pakan ikan
di Terbitkan). Alami.Kanisius.Yogyakarta.

Basmi,J., H. Effendi dan S. Susilo. Effendi.H, 2003. Telaah Kualitas Air


1995. Studi Dinoflagellata dan Bagi Pengelolaan
Kemungkinannya sebagai Sumberdaya dan Lingkungan
Penyebab Red Tide di Teluk Perairan.Kanisius.Yogyakarta
Jakarta dan Pelabuhan Ratu. .
Fakultas Perikanan. IPB.
Goldman ,C. R. and A. J. Horne
Bogor. (Tidak Diterbitkan).
1983.Limnologi.Internal
Bold, H. C. and M. J. Wynne. 1985. Student Editian. MC.Graw
Introduction to the Algae: Hill Internasional Book
Structure and Reproduction. Compay.Tokyo
Prentice-Hall Inc. United
Ikhsan, 2015. Komposisi dan
States of Amerika.
Struktur Komonitas
Boney,A. D. 1975.
phytoplankton.Edward
Fitoplankton di Danau Atas Odum.1993.Dasar-dasar
Kabupaten Solok sumatra Ekologi.diterjemahkan oleh
Barat. Jurnal Biologi T.Samingan. Gadjah Mada
Universitas Andalas 4 (2) University Press. Yogyakarta.
:145-152.
Pohan , A. R. 2011 . Keragamaan
Kasry,A.,I.P.Sendana.,Feliatra.,B.A Plankton di Perairan Rawa
min,F.Nugroho,danSofian.20 Desa Rantau Baru Bawah
02. Pengantar perikanan dan Kecamatan Pangkalan
kelautan.UNRI prees.Pekan Kerinci Kabupaten Pelalawan
Baru. Provinsi Riau. Fakultas
Perikanan dan Kelautan
Kordi,K. M. G. 2004. Parameter Universitas Riau .PekanBaru.
Kualitas Air. Karya Anda.
Ujung Pandang.
Melati, Herman dan Listrai. 2005.
Komunitas Fitoplankton
Sebagai Bio-Indikator Perairan
di Teluk Jakarta. Seminar
Nasional MIPA 2005.Depok.
(Tidak Diterbitkan).

Anda mungkin juga menyukai