Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334432642

INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN


MAKROINVERTEBRATA DI SUNGAI WANGGU

Article · April 2019

CITATION READS

1 9,845

6 authors, including:

Kahirun Kahirun Ridwan Adi Surya


Universitas Haluoleo Universitas Haluoleo
21 PUBLICATIONS 10 CITATIONS 39 PUBLICATIONS 34 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

La ode Muhammad Erif Asramid Yasin


Halu Oleo University Universitas Haluoleo
15 PUBLICATIONS 5 CITATIONS 44 PUBLICATIONS 17 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ridwan Adi Surya on 12 July 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Ecogreen Vol. 5 No. 1, April 2019
Halaman 63 – 67
ISSN 2407 - 9049

INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN


MAKROINVERTEBRATA DI SUNGAI WANGGU

Kahirun*, La Ode Siwi, Ridwan Adi Surya, La Ode Muhammad Erif, Asramid
Yasin dan Ifrianty
Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo
Coresspondence author By Email : irkahirun@gmail.com

ABSTRAK
Makroinvertebrata berperan penting dalam suatu perairandan telah lama digunakan sebagai bioindikator
kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tingkat pencemaran air Sungai Wanggu
dengan menggunakan makroinvertebrata. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus sampai September
2017. Sedangkan parameter yang diamati yaitu fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik meliputi (suhu, TSS,
kekeruhan dan kecepatan arus). Parameter kimia meliputi (pH, COD, BOD dan DO). Sedangkan parameter
biologi yaitu (makroinvertebrata). Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa untuk parameter
fisik–kimia perairan, yaitu suhu 340C, 310C dan 350C, TSS 9,26 mg l-1, 13,49 mg l-1 dan 11,53 mg l-1. Kekeruhan
2,15 NTU, 1,86 NTU dan1,95 NTU. Kecepatan arus 35,06 ms-1, 4,77 ms-1 dan 40,48 ms-1. PH 7,16, 7,45 dan
7,78. COD 2,15 mg l-1, 6,38 mg l-1 dan 4,72 mg l-1. BOD 1,09 mg l-1, 1,39 mg l-1 dan 1,18 mg l-1. DO 7,42 mg l-1,
6,95 mg l-1 dan 7,26 mg l-1. Parameter biologi yaitu makroinvertebrata menghasilkan nilai FBI yaitu pada
stasiun-I 4,42 dengan kriteria baik, stasiun-II 4,82 kriteria baik dan pada stasiun-III dengan nilai 7,32 dengan
kriteria buruk sekali. Dengan demikian kualitas perairan agak tercemar dan tercemar sangat berat.

Kata kunci : Makroinvertebrata,Sungai Wanggu, Kualitas Air.

PENDAHULUAN Sungai, apakah Sungai Wanggu masuk dalam


Sungai sebagai perairan ekosistem terbuka kondisi perairan tidak tercemar atau tercemar.
yang sering juga disebut sebagai perairan umum Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan mengetahui kondisi tingkat pencemaran air Sungai
sekitarnya. Perubahan kondisi kualitas air pada Wanggu dengan menggunakan indikator
aliran sungai merupakan dampak buangan dari makroinvertebrata.
penggunaan lahan yang ada. Dampak langsung
dari pencemaran air serta rusaknya lingkungan METODOLOGI PENELITIAN
perairan Sungai Wanggu dan anak-anak sungainya Lokasi Penelitian
dapat terlihat pada berkurangnya jumlah ikan asli, Penelitian ini dilaksanakan di Sungai
terjadinya perubahan warna air dan bau. Wanggu. Waktu penelitian ini di laksanakan pada
Air merupakan salah satu kebutuhan yang bulan Agustus sampai dengan September 2017.
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, Pengambilan titik sampel pada penelitian ini yaitu
khususnya manusia, tumbuhan, hewan serta terletak pada stasiun-I dengan titik 04˚ 05’ 46,0”-
organisme yang berada dalam air. Perubahan 122˚ 29’ 33,0” stasiun-II 04˚ 01’ 32,7”-122˚ 30’
Kualitas air sungai dapat mempengaruhi 24,1” dan stasiun-III terletak pada titik 03˚ 58’
kehidupan Organisme air serta makhluk hidup 46,8”-122˚ 31’ 53,5”.
lainnya, khususnya masyarakat sekitar sungai Alat dan Bahan
yang memanfaatkan Air sungai tersebut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Perubahan kualitas air sungai dapat diketahui Botol sampel, kertas label, Jaring,
dengan cara melakukan biomonitoring kualitas air Nampan,Thermometer,Kamera, Stopwatch, Buku
sungai dengan menggunakan indikator biologi Kunci Determinasi dan GPS
yaitu makroinvertebrata. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Air Sungai Wanggu, Aquades dan Alkohol 70%
Berdasarkan latar belakang tersebut maka Populasi dan Sampel
dilakukannya penelitian mengenai kualitas Populasi dalam penelitian ini adalah semua
perairan Sungai Wanggu, penelitian ini dilakukan famili dan jumlah makroinvertebrata yang
agar dapat mengetahui kriteria kualitas perairan terdapat di Sungai Wanggu. sampel dalam
Indikator Kualitas Air Sungai menggunakan makroinvertebrata – Kahirun at al.

penelitian ini yaitu air Sungai dan Demand), BOD (Biochemical Oxygen
makroinvertebrata yang didapatkan pada lokasi Demand), DO (Disolved Oxygen), pH air,
yang di tentukan (pada stasiun-I, stasiun-II dan suhu air, kekeruhan, TSS (Total Suspended
stasiun-III) di Sungai Wanggu. Solid) kemudian di bandingkan dengan
Teknik Pengumpulan Data baku mutu air kelas III (Peraturan
Teknik pengumpulan data yang digunakan Pemerintah No. 82 Tahun 2001), dan
dalam penelitian ini adalah metode purposive untuk pengukuran kecepatan arus (di
sampling. Titik pengambilan sampel pada hitung menggunakan stopwatch).
penelitian ini antara lain dengan melihat Variabel Penelitian
pertimbangan yang di lakukan saat di lapangan Variabel yang di amati pada penelitian ini
dan pengambilan sampel pada titik stasiun yang yaitu Makroinvertebrata berdasarkan famili,
telah ditentukan yaitu bagian hulu, tengah dan jumlah dan tingkat kepekaan terhadap
hilir sungai, kemudian dilakukan pengamatan pencemaran dan komponen fisik, kimia suatu
dengan menggunakan beberapa parameter yang perairan. Parameter fisik terdiri atas suhu,
dianggap penting oleh peneliti sebagai parameter kekeruhan, TSS dan kecepatan arus. Sedangkan
kunci yang dapat mewakili serta menggambarkan parameter kimia meliputi pH, COD, BOD, DO.
kualitas perairan sungai wanggu, yaitu: Analisis Data
1. Parameter Fisik: suhu, kekeruhan, TSS, a. Kondisi Kualitas Air Secara Fisik-Kimia
kecepatan arus. Parameter yang berkaitan langsung dengan
2. Parameter Kimia: pH, COD, BOD, DO. kehidupan makroinvertebrata yaitu COD, BOD, DO,
3. Paramer Biologi: Makroinvertebrata. pH air, suhu air, kekeruhan, TSS dan kecepatan
Prosedur Penelitian arus (dibandingkan dengan baku mutu air
Prosedur pelaksanaan penelitian ini terbagi berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 kelas III untuk
menjadi beberapa tahap yaitu sebagai berikut: biota perairan).
1. Persiapan penelitian di lapangan b. Kualitas Air Sungai Berdasarkan
2. Pengamatan kondisi sekitar sungai Makroinvertebrata Family Biotic Index (FBI)
3. Penentuan titik stasiun (hulu, tengah dan Family Biotic Index (FBI) adalah
hilir) penghitungan indeks kualitas air yang
4. Peletakan jaring di lakukan secara dikembangkan oleh Hilsenhoff (1988)
sistematis di bagian tepi kiri, tengah dan berdasarkan nilai toleransi (ketahanan terhadap
tepi kanan sungai pada setiap stasiun perubahan lingkungan) dari tiap-tiap famili
yang telah ditentukan (hulu, tengah dan (Subekti Rahayu et al, 2009). Menurut Prigi
hilir), pengambilan makroinvertebrata Arisandi (2012) menyebutkan bahwa perhitungan
dengan menggunakan jaring, kemudian di nilai indeks biotik makroinvertebrata bentik
letakan pada nampan plastik, sebelum dengan Modified Family Biotic Index (FBI) telah
makroinvertebrata dimasukkan ke dalam banyak digunakan untuk mengindikasikan tingkat
botol plastik yang telah berisi alkohol pencemaran organik di perairan, dimana tiap
70% terlebih dahulu dilakukan family makroinvertebrata memiliki skor tertentu
pemisahan antara substrat serta hewan yang menunjukan tingkat toleransi terhadap
yang menempel dijaring agar lebih pencemaran organik.
memudahkan pengambilan sampel Menurut Prigi Arisandi (2012)
makroinvertebrata. menyebutkan bahwa perhitungan nilai indeks
5. Sampel air di kedua sisi sungai (kiri, biotik menggunakan rumus sebagai berikut:
kanan) dan tengah sungai kemudian di
kompositkan di masing-masing titik .
FBI = ∑
stasiun.
6. Sampel makroinvertebrata diidentifikasi
Keterangan :
menggunakan buku identifikasi di
FBI = nilai indeks makroinvertebrata bentik
laboratorium. Demikian pula sampel air
I = urutan kelompok familia yang menyusun
yang telah diambil dibawa ke
komunitas makroinvertebrata
laboratorium untuk dianalisis.
xi= jumlah individu kelompok famili ke-i
Berdasarkan parameter yang telah
ti= tingkat toleransi kelompok famili ke-i
ditentukan yaitu, COD (Chemical Oxygen

64
Ecogreen Vol. 5(1) April 2019, Hal 63 - 67

N = jumlah seluruh individu yang menyusun geridae, nepidae, veliidae, pleuroceridae,


komunitas makroinvertebrata. viviparidae, atyidae dan planorbidae,
Interpretasi nilai biotik indeks untuk makroinvertebrata yang ditemukan pada stasiun-
menentukan tingkat pencemaran organik II sebanyak lima famili yaitu famili gerridae,
dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang nepidae, vellidae, pleuroceridae dan lumricidae
sudah ada seperti yang tertera dalam tabel berikut sedangkan makroinvertebrata yang ditemukan
: pada stasiun-III sebanyak enam famili yaitu famili
sphaeriidae, coenagrionidae, shyrpida, corbiculidae,
Tabel 1. Klasifikasi Kualitas Air berdasarkan parathelpusidae dan lumricidae. Jumlah famili dan
Famili Biotik Indeks (FBI) jumlah individu masing-masing famili yang
Family Kualitas Air Tingkat Pencemaran Organik
Biotik ditemukan pada setiap stasiun di sajikan pada
Indeks Tabel 3.
0, 00 - Amat sangat Tidak tercemar bahan organik
3,75 bagus (Organic pollution unlikely) Tabel 3. Jumlah Famili dan Jumlah Individu Setiap
(Excellent) Famili Makroinvertebrata yang Ditemukan Pada
3, 76 - Sangat bagus Sedikit tercemar bahan Setiap Stasiun
4,25 (Very good) organik (Possible slight organic No. Famili Stasiun
pollution)
I II III
4,26 – Baik (Good) Kemungkinan agak tercemar
1. Gerridae 12 13 -
5,00 (Some organic pollution
probable) 2. Nepidae 15 10 -
5,01 – Sedang (Fair) Tercemar sedang (Fairly 3. Veliidae 11 5 -
5,75 substantial pollution likely) 4. Pleuroceridae 10 8 -
5,76 – Agak buruk Tercemar agak berat 5. Viviparidae 3 - -
6,50 (Fairly poor) (Substantial pollution likely) 6. Atyidae 3 - -
6,51 – Buruk (Poor) Tercemar berat (very 7. Planorbidae 5 - -
7,25 substantial pollution likely)
8. Sphaeriidae - - 10
7, 26 – Buruk sekali Tercemar sangat berat (Severe
9. Coenagrionidae - - 6
10,00 (Very poor) organic pollution likely)
10. Shyrpida - - 10
11. Corbiculidae - - 15
Sumber: Hilsenhoff 1988 12. Parathelpusidae - - 15
13. Lumricidae - 4 6
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 59 40 62
Tabel 2. Sifat Fisik dan Kimia Air Sungai Wanggu Sumber: Hasil pengamatan di laboratorium, 2017
No Parameter Satua Stasiun Stasiun Stasiun
n I II III Tabel 4. Hasil Pengamatan Makroinvertebrata
pada Stasiun-I berdasarkan (FBI)
1. TSS mg l-1 9,26 13,49 11,53 No. Famili Jumlah Toleransi xi×ti
2. Kekeruhan NTU 2,15 1,86 1,95 (xi) (ti)
3. Suhu ℃ 34 31 35 1. Gerridae 12 5 60
4. Kecepatan ms-1 35,06 41,77 40,48 2. Nepidae 15 3 45
arus 3. Veliidae 11 6 12
5. Ph 7,16 7,45 7,78 4. Pleuroceridae 10 6 60
5. Viviparidae 3 6 18
6. DO mg l-1 7,42 6,95 7,26
6. Atyidae 3 3 9
7. BOD mg l-1 1,09 1,39 1,18
7. Planorbidae 5 7 35
8. COD mg l-1 2,15 6,38 4,72 Jumlah 54 239
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Biologi MIPA
UHO, 2017 Berdasarkan data tabel diatas nilai
perhitungan Famili Biotik Indeks (FBI) pada
Pengamatan Biologi Sungai Wanggu stasiun-I adalah sebagai berikut:
Pengamatan parameter Biologi yang
dilakukan di lapangan menghasilkan beberapa ×
FBI = = = 4,42
famili makroinvertebrata mulai dari famili
makroinvertebrata yang peka terhadap
pencemaran sampai dengan famili Jadi, hasil perhitungan FBI untuk stasiun-I
makroinvertebrata yang tidak peka terhadap termasuk dalam kategori kualitas air baik dengan
pencemaran. Makroinvertebrata yang ditemukan tingkat pencemaran kemungkinan agak
pada stasiun-I sebanyak tujuh famili yaitu famili tercemar.

65
Indikator Kualitas Air Sungai menggunakan makroinvertebrata – Kahirun at al.

makroinvertebrata yang peka terhadap


Tabel 5. Hasil Pengamatan Makroinvertebrata pencemaran dan tidak peka terhadap
pada Stasiun-II berdasarkan (FBI) pencemaran lingkungan perairan dengan
No. Famili Jumlah Toleransi xi × tingkat toleransi yang berbeda-beda dan
(xi) (ti) ti tergolong tinggi. Seperti pada bagian hulu
1. Gerridae 13 5 65 telah di temukan tujuh famili
2. Nepidae 10 3 30 makroinvertebrata yaitu famili Gerridae,
3. Veliidae 5 6 30 Nepidae, vellidae, Pleuroceridae, viviparidae,
4. Pleuroceridae 8 6 48 atyidae dan planorbidae dengan nilai toleransi
5. Lumricidae 4 5 20 berkisar antara 3-8 dengan nilai FBI 4,42.
Jumlah 40 193 Bagian tengah ditemukan sebanyak lima famili
makroinvertebrata yaitu Gerridae, Nepidae,
Berdasarkan data tabel diatas nilai vellidae, Pleuroceridae dan lumricidae dengan
perhitungan Famili Biotik Indeks (FBI) pada nilai FBI 4,82. Sedangkan pada bagian hilir di
stasiun-II adalah sebagai berikut: temukan enam famili makroinvertebrata
×
FBI = = = 4,82 dengan nilai tolensi antara 5-10 dengan nilai
Jadi, hasil perhitungan FBI untuk stasiun-II FBI 7,32.
termasuk dalam kategori kualitas air baik dengan 2. Jenis makroinvertebrata yang ditemukan
tingkat pencemaran kemungkinan agak dengan masing-masing nilai perhitungan
tercemar. dengan menggunakan FBI dapat disimpulkan
bahwa kualitas perairan Sungai Wanggu
Tabel 6. Hasil Pengamatan Makroinvertebrata dengan menggunakan makroinvertebrata
pada Stasiun-III berdasarkan (FBI) pada stasiun-I dan stasiun-II tergolong dalam
No. Family Jumla Tolerans xi × ti kategori kemungkinan agak tercemar,
h (xi) i (ti) sedangkan pada stasiun-III tergolong dalam
kualitas perairan tercemar sangat berat.
1. Sphaeriidae 10 6 60
Saran
2. Coenagrionidae 6 9 54
Masyarakat sekitar Sungai Wanggu perlu
3. Shyrpida 10 10 100
menyadari pentingnya menjaga kualitas perairan
4. Corbiculidae 15 6 90
sungai khususnya masyarakat yang tinggal di
5. Parathelpusida 15 8 120
e bantaran sungai dan yang memanfaatkan Sungai
Wanggu, sebaiknya dapat meminimalisir aktivitas
6. Lumricidae 6 5 30
yang dapat semakin merusak kualitas perairan
Jumlah 62 454
sungai tersebut. Seperti tingginya bahan organik
di perairan Sungai Wanggu. hal ini dapat dicegah
Berdasarkan data tabel diatas nilai
dengan cara tidak membung sampah baik itu
erhitungan Famili Biotik Indeks (FBI) pada stasiun-
sampah rumah tangga (domestik) ataupun
III adalah sebagai berikut:
× sampah pertanian.
FBI = = = 7,32
Jadi, hasil perhitungan FBI untuk stasiun-III
DAFTAR PUSTAKA
termasuk dalam kategori kualitas air buruk sekali
dengan tingkat pencemaran tercemar sangat APHA. 1989. Standar Methods for Examination of
berat. Water and Wastewater. Ed17th.
Washington, D.C.
KESIMPULAN DAN SARAN Arisandi, P. 2012. Pengukuran Kualitas Air Hulu
Kesimpulan Daerah Aliran Sungai Kali Brantas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Berdasarkan Keragaman Taksa
dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Ephemeroptera, Plecoptera, dan
1. Kualitas Perairan Sungai Wanggu tergolong Tricoptera. Surabaya
dalam kualitas perairan kemungkinan agak Bahri, S.2007. Prediksi Tingkat Pencemaran Air
tercemar dan tercemar sangat berat. Hal ini di Sungai Menggunakan Indeks Kimia-Fisika
dukung dengan adanya perhitungan yang di dan Metrik Bentik Makroinvertebrata.
lakukan dengan menggunakan Family Biotic Jurnal Teknik Budaya Sumber Daya Air. Vol
Indeks (FBI) dan ditemukannya jenis-jenis III (VI): Jakarta.
66
Ecogreen Vol. 5(1) April 2019, Hal 63 - 67

Daulay, A. B., Pratomo, A., Abdillah, D. 2014. Suriani, N. 2000. Tingkat Pencemaran Sungai
Karakteristik Sedimen Di Perairan Sungai Badung Bagian Hilir Ditinjau dari Sifat
Carang Kota Rebah Kota TanjungPinang Fisika-Kimia dan Jenis Hewan Makrobentos
Provinsi Kepulauan Riau. Riau di Denpasar Selatan, Bali. [Tesis]. Program
Dini, S. 2011. Evaluasi Kualitas Air Sungai Ciliwung Pascasarjana. IPB. Bogor.
di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sutamihardja, R.T. M. dan Y. A. Husin. 1983. Water
Tahun 2000-2010. [Skripsi]. FKM, Pollution Analysis Technique. In UNESCO-
Universitas Indonesia. BIOTROP Training Seminar in
Effendi, H. (2003). Telaah KualitasAir: Bagi Environmental Science and Management.
Pengelolaan SumberDaya dan SEAMEO-BIOTROP. Bogor.
LingkunganPerairan. Yogyakarta:Kanisius. Tjokrokusumo, S. W. (2006). Bentik
Fardiaz, S. 1995. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Makroinvertebrata sebagai Bioindikator
Yogyakarta. Polusi Lahan Perairan. Jurnal Hidrosfir,
Hawkes, H. A 1979. River Zonation and vol. 1, nomor 1, 2006, 8-20
Classification River Ecology. Ed. BA. . 2000. Biomonitoring Lahan
Oxford. Perairan Untuk Pengelolaan dan
Komarawidjaja, W dan Titiresmi. 2006. Teknik Pemanfaatan Danau dan Waduk
Biomonitoring-Sebagai Alternatif “Tool” Serbaguna Secara Berkelanjutan Prosiding
Pemantauan Kualitas Lingkungan Semiloka Nasional Pengelolaan dan
Perairan. Jakarta. Pemanfaatan Danau dan Waduk.
Maruru, S. M. 2012. Studi Kualitas Air Sungai Bone Universitas Padjadjaran Bandung, 7
dengan Metode Biomonitoring. [Skripsi] November 2000.
Gorontalo: Universitas Negri Gorontalo. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun
Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi 2004 Tentang Sumber Daya Air.
Ketiga. Penerjemah:Samingan, T. Gajah Welch PS. 1952. Limnology. 2rd edition. Mc Graw-
Mada University Press. Yogyakarta. Hill Book Company, Inc. New York. 539h.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengelolaan Pencemaran
Air.
Prigi, A. 2012. Pengukuran Kualitas Air Hulu
Daerah Aliran Sungai Kali Brantas
Berdasarkan Taksa Ephemeroptera,
Plecoptera, dan Trichoptera. [Skripi]
Program Studi Magister Biologi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas
Airlangga.
Rahayu, S., Widodo, R. H., Noordjwijk, M. V.,
Suryadi, I. dan Verbist, B. 2009.
Monitoring air di daerah aliran sungai
bogor, Indonesia. World agroforestry
center-southeast asia regional office.
104p.
Setiawan, D. 2008. Struktur Komunitas
Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator
Kualitas Lingkungan Perairan Hilir Sungai
Musi. [Tesis]. SekolahPascasarjana.
Institut Pertanian Bogor.
Soetjipta. 1999. Dasar-Dasar Ekologi Hewan.
Jakarta: DEPDIKBUD
Stirn J. 1981. Manual of Ecological Assesment of
Pollution Effect Methods In Aquatic
Environmet. Tech. Pap.FAO Rome.209p.

67
Indikator Kualitas Air Sungai menggunakan makroinvertebrata – Kahirun at al.

68

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai