Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air memiliki peran penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup yang ada

di muka bumi. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk semua makhluk

hidup. Oleh karena itu, pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan

secara bijaksana agar makhluk hidup dapat menggunakan dalam waktu jangka

panjang.

Untuk menentukan kualitas air, pengamatan dapat dilakukan berdasarkan

berbagai parameter air, baik fisika, kimia dan biologinya. Dari segi parameter fisika

yaitu suhu, kecerahan, kecepatan arus dan kedalaman. Parameter kimia yaitu pH.

Parameter biologi yaitu plankton, prtifiton, bentos dan nekton.

Kualitas air secara umum menunjukkan kondisi air yang dikaitkan dengan

suatu kehidupan sehari – hari. Contohnya kualitas air yang memenuhi syarat

kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mengetahui kualitas air yang

ada di waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Laporan ini dibuat

untuk memenuhi tugas praktikum tentang teknik sampling di lapangan dan sebagai

syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya

1.3. Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah pembaca dan mahasiswa/I unri

mengetahui kualitas air di waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

dan juga memahami proses pengukuran kualitas air berdasaarkan parameter fisika,

kimia, dan biologi perairan.


1 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Waduk

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai

kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan

dibangun dengan cara membuat bendungan yang dialiri air sampai waduk tersebut

penuh. Fungsi waduk secara prinsip ialah menampung air saat musim penghujan

tinggi untuk di gunakan saat musim kemarau tiba. (Mc Mohan, 1978)

2.2 Parameter Fisika

2.2.1. Suhu

Menurut Irianto (2005), Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi

dapat menyebabkan gangguan kesehatan untuk jangka panjang, misalnya setres yang

ditandai dengan tingkah laku abnormal, tubuh melemah, dan kurus. Pada suhu

rendah, akibat yang timbulkan adalah ikan menjadi rentan terhadap infeksi fungi dan

bakteri pathogen akibat melemahnya sistem imun. Tetapi suhu rendah menyebabkan

menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung yang menyebabkan pingsannya ikan

– ikan akibat kekurangan oksigen.

2.2.2 Kecerahan

Menurut Effendi (2000), Kecerahan air merupakan ukuran kejernihan suatu

perairan, semakin tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus

ke dalam air. Kecerahan air menentukan ketebalan lapisan produktif. Berkurangnya


kecerahan air akan mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan air, selain itu

mempengaruhi kegiatan fisiologi biota air, dalam hal ini bahan-bahan ke dalam suatu

perairan terutama yang berupa suspensi dapat mengurangi kecerahan air.

2.2.3. Kedalaman

Menurut Roonawale et al (2010), Kedalaman merupakan parameter yang

penting dalam memecahkan masalah teknik berbagai pesisir seperti erosi.

Pertambahan stabilitas garis pantai, pelabuhan dan kontraksi, pelabuhan, evaluasi,

penyimpanan pasang surut, pergerakan, pemeliharaan, rute navigasi

2.2.4. Kecepatan Arus

Menurut Welch (1992), arus mempengaruhi perpindahan sedimen dan

mengikis substrat dasar perairan sehingga dapat dibedakan menjadi substrat batu,

pasir, liat memerlukan kecepatan arus untuk membawa makanan, oksigen dan lain-

lain

2.3. Parameter Kimia

2.3.1 pH

Menurut Iclean (2007), pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali

dari sebuah contoh cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian

besar persediaan air memiliki pH antara 7,0-8,2 namun beberapa air memiliki pH

dibawah 6,5 atau diatas 9,5. Air dengan kadar pH yang tinggi pada umumnya

mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi. Alkali karbonat


menimbulkan noda alkali dan meningkatkan farmasi pengapuran pada permukaan

yang keras.
2 METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu dilaksanakannya praktikum “Teknik Sampling” ini dilakukan pada hari

Kamis, 12 Maret 2020 di waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

dan di laboratorium ekologi dan manajemen lingkungan perairan jurusan manajemen

sumberdaya perairan Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu

penelitian langsung ke tempat. Dimana kawasan Waduk Fakultas Perikanan dan

Kelautan, Universitas Riau, sebagai lokasi penelitian.

3.4. Prosedur Praktikum

3.4.1. Parameter Fisika

3.4.1.1. Suhu

Mencelupkan thermometer kedalam perairan. Thermometer diikat pada bagian

pangjal, digantung pada permukaan perairan selama beberapa menit dan suhu dibaca

setelah thermometer menunjukkan angka konstan.


3.4.1.2. Kecerahan

Pinggan sechi diturunkan kedalam perairan sampai tidak kelihatan, buat

penanda pada tali agar dapat dicatat beberapa jarak dari permukaan perairan (jarak

hilang). Kemudian pinggan sechi ditarik sampai pinggan sechi kelihatan dan diberi

tanda, selanjutnya diukur jarak tali (jarak tampak). Kemudian nilai yang telah

diperoleh yakni nilai jarak tampak ditambah nilai jarak hilang dibagi dua.

3.4.1.3 Kedalaman

Kedalaman diukur menggunakan tongkat skala yang dimasukkan kedalam

perairan hingga sampai ke dasar perairan. Kemudian diamati permukaan perairan

yang menunjukkan skala batas kedalaman perairan. Setelah itu, angkat tongkat skala

dari perairan dan catat hasilnya.

3.4.1.4 Kecepatan Arus

Pertama, tentukan titik A dimana botol akan dilepas. Lalu, mengukur jarak

yang akan tempuh oleh botol serta menentukan titik B dimana botol akan berhenti.

Kemudian, lepaskan botol kedalam badan air yang berarus serta menghitung waktu

yang ditempuh menggunakan stopwatch.

3.4.2. Parameter Kimia

3.4.2.1 pH
Mengambil kertas lakmus yang terdapat di dalam kotak pH, kemudian

dicelupkkan kedalam perairan. Selanjutnya, kertas lakmus disesuaikan dengan warna

yang ada pada kotak standar indikator pH.

3.5 Analisis Data

Data yang telah didapatkan dari lapangan ditabulasikan dalam bentuk

perhitungan dan penjelasan secara deskriptif.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Parameter Fisika

4.2. Parameter Kimia


V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan serta pengukuran yang telah dilakukan didapatkan

bahwa di Waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Bersuhu 35°,

kecerahannya 42cm, kecepatan arusnya 0,793 m/det, serta kedalamannya 0,65m.

Sedangkan pH airnya 5 yaitu basa. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas air di

waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau adalah baik.

5.2. Saran

Saran dari penulis untuk seluruh pembaca dan pengunjung waduk Fakultas

Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, diharapkan dapat menjaga dan merawat

waduk secara bersama – sama agar kualitas air tetap dalam kondisi baik.
DAFTAR PUSTKA

Anda mungkin juga menyukai