Anda di halaman 1dari 6

M.

K Fisiologi Ikan Hari/tgl: Rabu, 7 Oktober 2014

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI IKAN


Disusun oleh :
Kelompok 4

ANDINI QUSNUL FIRDHA (J3H114011)


DIFTA DWI PRAMANA (J3H114036)

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014-2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan media bagi usaha budidaya ikan, maka pengelolaan air yang
baik merupakan langkah awal dalam pencapaian keberhasilan budidaya ikan.
Secara umum pengelolaan kualitas air dibagi kedalam tiga bagian, yaitu secara
biologi, kimia dan fisika. Dalam hal ini akan dibahas mengenai pengelolaan air
secara kimia, khususnya suhu dan salinitas (kandungan garam) suatu perairan.
Suhu adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme di
perairan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas maupun perkembangbiakan
dari organisme tersebut. Oleh karena itu tidak heran jika banyak dijumpai
bermacam-macam jenis ikan yang terdapat diberbagai tempat di dunia yang
mempunyai toleransi tertentu terhadap suhu. Suhu optimum sangat dibutuhkan
oleh ikan untuk pertumbuhannya. Ikan yang berada pada suhu yang cocok,
memiliki selera makan yang lebih baik. Suhu di perairan dapat mempengaruhi
kelarutan dari oksigen. Apabila suhu meningkat maka kelarutan oksigen
berkurang maupun sebaliknya. Organisme perairan seperti ikan maupun udang
mampu hidup baik pada kisaran suhu 23C-30C. Perubahan suhu di bawah 23C
atau diatas 30C menyebabkan ikan mengalami stres yang biasanya diikuti
olehmenurunnya daya cerna.
Salah satu parameter kimia lainnya ialah salinitas. Dalam Oceanografi
salinitas diartikan sebagai ukuran yang menggambarkan tingkat keasinan
(kandungan Na Cl ) dari suatu perairan . Satuan salinitas umumnya dalam bentuk
promil (0/00) atau satu bagian perseribu bagian, misalnya 35 gram dalam 1 liter
air (1000 ml) maka kandungan salinitasnya 35 atau dalam istilah lainnya
disebut psu (practical salinity unit). Air tawar memiliki salinitas 0 , sedangkan
air payau memiliki salinitas antara 1 - 30, sedangkan air laut/asin memiliki
salinitas diatas 30.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui respon organisme aquatik terhadap


perubahan suhuair (air bersuhu panas dan air bersuhu dingin) dan juga terhadap
salinitas (kadar garam) perairan.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum Fisiologi Ikan dilaksanakan setiap hari jumat pada


pukul 09.00-11.00 di hatchery perikanan Kampus Gunung Gede IPB.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pelaksanaan peraktek ini berlangsung
dapat di rincikan sebagai berikut:

Timbangan digital
Aquarium
Refraktometer
Baskom
Termometer
Sendok
Electric ketlle
Stopwatch/hp
Alat tulis (ATK)

2.2.2 Bahan
Dalam pelaksanaan perektek ini adapun bahan-bahan yang di gunakan
selama peraktek ini berlangsung dapat di rincikan sebagai berikut

Air
Ikan sampel ( Ikan Mas )
Garam dapur
Es batu
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Suhu panas

3.2 Suhu dingin

3.3 Salinitas
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/4876575/PENGARUH_SUHU_TERHADAP_KEBER
ADAAN_IKAN

http://alirohman11.blogspot.com/2013/03/bab-i-pengaruh-suhu-salinitas-arus.html

http://rustamhafid.blogspot.com/2013/06/pengaruh-suhu-terhadap-
aktivitas_24.html

http://mandala-manik.blogspot.com/2009/04/pengaruh-salinitas-terhadap-ikan-
mas.html

Anonim. 2007. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Indonesia. Balai Besar

Pengembangan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,


Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Darmadi. 2009. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan (Operkulum


Ikan). Bandung.

Koesbiono, 1980. Biologi Laut. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.

Wulangi, K.S., 1993. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan Air. Dirjen Pendidikan


Tinggi.Jakarta.

http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/salinitas-air-laut.html).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai