PERCOBAAN II
PENGARUH PEMBERIAN AIR TERCEMAR TERHADAP ORGANISME
PERAIRAN (IKAN)
OLEH :
A. Latar Belakang
sebaliknya. Bumi ini memiliki kadar air yang sangat melimpah, tapi bukan
berarti semua air yang ada itu masih terjaga kemurniannya. Banyaknya
kemurnian air.
pencemaran pada air dari keadaan normalnya menjadi keadaan yang lebih
langsung hewan perairan seperti ikan, biasanya dapat terjadi karena adanya
kontak logam yang biasanya relatif mudah menguap dan larut terhadap air
yang mengandung toksik dengan ikan. Kontak langsung ini biasanya terjadi
ketika air yang tercemar merupakan habitat asli dari organisme tersebut,
sehingga toksik yang terkandung dalam air yang telah tercemar itu masuk ke
tubuh ikan melalui insang, mulut bahkan lewat makanan yang dapat
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini yaitu untuk mengetahui
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini yaitu dapat mengetahui
lingkungan yang terjadi saat ini. Pokok bahasan seperti Toksikan Polutan
Udara dan Air sangat cocok menjadi tema masalah yang diangkat dalam tugas
tertulis. Tema ini dapat diambil dari berbagai sumber media baik artikel
Dalam bidang ilmu khusus ini dipelajari tentang racun (daya racun dan
mekanisme efek toksik berbagai bahan terhadap makhluk hidup dan system
biologik lainnya Untuk mengetahui sejauh mana takaran suatu senyawa yang
dosis ini dilampaui maka akan terjadi keracunan pada manusia (Widyastuti &
Sari, 2019).
mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam atau salinitas. Logam
berat juga dapat menghambat laju pertumbuhan ikan. Toksisitas logam berat
yang tinggi akan menghambat aktivitas enzim (Yulaipi & Aunurohim, 2013).
C. Akuarium
sebagai wadah pengenalan tentang kehidupan bawah laut, serta dapat menjadi
Menurut segi arsitektural akuarium biota laut dijadikan sebagai wadah segala
bahkan juga dalam proses penelitian terhadap hewan perairan dapat dilakukan
D. Pencemaran Logam
Toksisitas logam berat timbal dapat memberikan pengaruh terhadap laju
antara logam berat dengan gugus sulfihidril. Jika pada tubuh ikan terkandung
kadar logam yang tinggi dan melebihi batas normal yang telah ditetapkan
(ambang batas baku mutu timbal dalam air adalah 0,03 ppm), maka dapat
logam berat. Timbal dalam aliran darah sebagian besar diserap dalam bentuk
metabolisme digunakan tubuh untuk aktivitas tubuhnya dan sisa dari energi
16.00 WITA sampai selesai dan dilaksanakan secara online via google meet.
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
V. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
dalam baskom/aquarium.
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3, 4 dan 5.
Tabel 5. Lanjutan
1 2 3
4. Air sungai pohara
B. Pembahasan
perairan. Pencemaran air terjadi jika ada polutan atau zat asing yang masuk
ke dalam air seperti zat kimia, energi dan unsur lainnya sehingga merubah
bentuk asli dari air menjadi berubah warna dan mengeluarkan bau yang tidak
enak.
semua ikan yang telah ditempatkan pada air air tercemar pada masing-masing
80
70
0
1 2 3 4
Hari pengamatan
kali gerakan operculum, pada air sungai kaliwanggu dengan 48 kali gerakan
operculum, air limbah tahu 83 kali gerakan operculum, air limbah sagu 63
kali gerakan operculum, air sungai pohara 96 kali gerakan operculum, air
sungai teluk Kendari 98 kali gerakan operculum dan kontrol 55 kali gerakan
masing-masing ikan yaitu pada wadah air sungai konda dengan gerakan
operculum ikan yaitu 23 kali, air limbah sagu 73 kali, air sungai pohara 4 kali,
air sungai teluk Kendari 5 kali dan kontrol 20 kali sedangkan untuk wadah
dengan air sungai kaliwanggu dan air limbah tahu sudah tidak ada pergerakan
operculum (0). Hari ketiga, ikan pada wadah air sungai konda memiliki
jumlah gerakan operculum yaitu 0, namun pada wadah air limbah sagu
wadah air sungai pohara 7 kali gerakan operculum, air sungai teluk Kendari
11 kali gerakan operculum dan kontrol 9 kali 9. Hari keempat atau hari
terakhir semua ikan yang tersisa pada masing-masing wadah telah mati
dengan kontrol 2.
pertama semua ikan yang telah ditempatkan pada air air tercemar pada
masing-masing wadah masih bertahan hidup dengan gerakan ekor ikan yang
ditempatkan pada wadah berisi air tercemar dari air sungai konda yaitu 25
kali gerakan pada ekornya, pada air sungai kaliwanggu dengan 46 kali
gerakan pada ekornya, air limbah tahu 72 kali gerakan pada ekornya, air
limbah sagu 41 kali gerakan pada ekornya, air sungai pohara 6 kali gerakan
pada ekornya, air sungai teluk Kendari 8 kali gerakan pada ekornya dan
kontrol 56 kali. Hari kedua terdapat perubahan jumlah gerakan ekor pada
masing-masing ikan yaitu pada wadah air sungai konda dengan gerakan pada
ekor ikan yaitu 15 kali dan air limbah sagu 66 kali, sedangkan untuk wadah
dengan air sungai kaliwanggu, air limbah tahu, air sungai pohara dan air teluk
Kendari sudah tidak ada gerakan pada ekornya (0) sedangkan kontrolnya 9.
Hari ketiga, ikan pada air sungai pohara kembali memiliki gerakan ekor
dengan berjumlah 3 kali gerakan dan ikan pada limbah sagu memiliki jumlah
gerakan ekor 2 kali sedangkan pada wadah air sungai kaliwanggu, ikan
didalamnya sudah tidak memiliki jumlah pergerakan ekor (0) dan kontrol 2.
Hari keempat atau hari terakhir semua ikan yang tersisa pada masing-masing
oganisme tersebut sehingga saat hal ini terjadi, maka organisme akan
kematian. Hal ini tergantung seberapa kuat dan tahan organisme tersebut
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa saya ambil pada praktikum kali ini yaitu cara
kaliwanggu, air limbah tahu, air limbah sagu, air sungai pohara dan air sungai
disiapkan sebelumnya.
B. Saran
baik lagi.
3. Untuk teman-teman praktikan pada saat diskusi, tolong lebih aktif lagi
DAFTAR PUSTAKA
Meikalista, A., Musyawaroh dan Hardiana A. 2016, Akuarium Biota Laut dengan
Pendekatan Arsitektur Metafora di Taman Nasional Karimun Jawa,
Arsitektura, 14(2): 1-8.
Rahayu, N. I., Rosmaidar, Hanifah, M., Karmil, T. F., Helmi, T. Z. dan Daud, R.
2017, Pengaruh Paparan Timbal (Pb) Terhadap Laju Pertumbuhan Ikan
Nila (Oreochromis Nilloticus), JIMVET, 1(4): 658-665.
Widyastuti, S dan Sari, A. 2019, Uji Toksisitas Akut Ekstrak Daun Suruhan
(Peperomia Pellucida (L.) Kunth) terhadap Larva Udang (Artemia Salina
Leach), Jurnal Herbal Indonesia, 1(1), 10-17.
Yulaipi, S dan Aunurohim. 2013, Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan
Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreochromis
mossambicus), Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2(2): 166-170.