PENDAHULUAN
dibuat dan dibentuk menjadi genangan air yang memiliki kegunaaan khusus,
misalnya irigasi pertanian, kegiatan budidaya perikanan, kegiatan perikanan dan
parawisata. Oleh karena itu, waduk memberikan manfaat tersendiri bagi
masyarakat sekitar (Ismail,2016).
Pembentukan senyawa organik baru persatuan waktu digambarkan dalam
produktivitas primer. Proses fotosintesis akan membentuk senyawa organik baru.
Fitoplankton dan tumbuhan air melakukan fotosintesis di perairan waduk
(Sunaryo,2017). Kandungan senyawa organik yang dihasilkan fitoplankton dan
tumbuhan air melalui fotosintesis merupakan definisi dari produktivitas primer.
Aktivitas biologis di perairan didukung oleh produktivitas primer tersebut.
Pengukuran perubahan kandungan DO yang diakibatkan oleh proses fotosintesis
dapat digunakan untuk mengetahui nilai produktivitas primer (Suardiani et al.
2018).
Produktivitas primer waduk meliputi plankton, oksigen terlarut, karbon
dioksida, dll. Produktivitas primer merupakan energi utama yang menjadi dasar
struktur tropis ekosistem perairan, dan merupakan respon terhadap kondisi fisik
dan kimia yang ada. Produktivitas primer dipengaruhi oleh perubahan unsur hara
yang masuk kedalam perairan (Aprianto et al. 2020).
Dalam memanfaatkan suatu perairan seperti waduk maka hal yang penting
untuk diketahui adalah nilai kualitas airnya. Kualitas air adalah istilah yang
menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunanan tertentu,
misalnya : air minum, prikanan, irigasi, industry. Peduli kualitas air adalah
mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam
penggunaanya. Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan du acara, yaitu
pengukuran kualitas air dengan menggunakan parameter fisika dan kimia
(Deswanti, 2015).
1.2. Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum limnologi mengenai produktivitas primer suatu
perairan ialah untuk memperlajari cara pengukuran produktivitas primer perairan
dengan menggunakan metoda botol terang dan botol gelap, mengetahui
produktivitas primer suatu perairan, dan mengetahui keterkaitan antara
produktivitas primer dengan kepadatan dan jenis-jenis plankton di perairan.
3
3.1. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Hasil perhitungan DO di permukaan
No DO Hasil
1 Botol terang 3,27 Mg/L
2 Botol gelap 2,05 Mg/L
3.2. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur produktivitas primer pada waduk
FPK unri dengan menggunakan metode botol winkler gelap dan terang. Dari
perhitungan di dapatkan DO pada permukaan perairan adalah 3,27 Mg/L dan 2,05
Mg/L. Sedangkan pada dasar perairan adalah 4,07 Mg/L dan 4,13 Mg/L.
Tingginya produktivitas primer pada air waduk faperika dipengaruhi oleh
kadar DO pada perairan tersebut. Kadar DO dalam air waduk itu sendiri
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk ke dalam perairan tersebut,
dimana intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis yang dilakukan
oleh biota perairan, misalnya ganggang dan fitoplankton. Dari hasil proses
fotosintesis tersebut, dihasilkan oksigen. Sehingga oksigen yang terlarut inilah
yang mempengaruhi besar atau kecilnya kadar DO dalam perairan tersebut.
Dengan diketahuinya kadar DO menggunakan metode botol terang dan botol
gelap.
6
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas
primer yaitu suhu, cahaya, pH, DO, dan nutrien sehingga dalam pengukuran
produktivitas primer terdapat hasil yang berbeda-beda.
4.2. Saran
Demi menjaga kualitas air di waduk Faperika UNRI, diharapkan kepada
semua pihak agar tidak mencemari air yang ada di waduk tersebut. Kualitas air di
waduk saat ini adalah baik, namun apabila tidak dijaga akan berkurang
kualitasnya. Maka, marilah bersama-sama kita jaga agar air di waduk tersebut
tetap lestari dan tidak tercemar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Barus, T.A 2014. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.
USU Pres. Medan.
LAMPIRAN
9
Lampiran 3. Perhitungan
Permukaan
Botol gelap
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD
0 ,5 ml x 0 , 1 x 8000
= 100−2 , 65
50 ml x
100
190
= = 2,05 mg/L
48,675
Botol Terang
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD
0 , 8 ml x 0,025 x 8000
= 100−3 , 15
50 ml x
140
160
= = 3,27 mg/L
48,875
Pada Kedalaman 2 meter
Botol gelap
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD