Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia dan makhluk lainnya, Peranan air sangat penting bagi makhluk
hidup di bumi terutama ikan yang berhabitat di dalam air. Air merupakan sumber
daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua
makhluk hidup. Semakin naik jumlah penduduk serta laju pertumbuhannya maka
semakin meningkat pula laju pemanfaatan sumber-sumber air . Seiring dengan
berjalannya waktu, perkembangan peradaban serta bertambahnya jumlah
penduduk akan menambah aktivitas kehidupan yang menambah pengotor atau
pencemaran air. Air sebagai pelarut universal, memiliki kemampuan untuk
melarutkan berbagai zat, mulai fasa gas dari udara, fasa cair dari berbagai larutan,
fasa padat dan juga mikroorganisme. Oleh karena itu air banyak sekali
mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut, sehingga air sangat sukar
diperoleh dalam keadaan murni. Apabila kandungan berbagai zat tersebut tidak
mengganggu kesehatan manusia, maka air dianggap bersih. Air dikatakan
tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air, dimana kandungan
berbagai zat sudah melebihi ambang batas. Ambang batas kadar zat dalam air
berbedabeda untuk jenis air sesuai peruntukannya. Misalnya kadar zat untuk air
minum berbeda ambang batasnya dengan kadar suatu zat untuk industry.
Pada pengujian parameter kimia dilakukan pengukuran pH dengan alat
pengukur pH. Metode Winkler dilakukan untuk parameter dissolved oxygen (DO).
Metode titrimetrik dilakukan untuk parameter s kesadahan total, dan
karbondioksida, sedangkan untuk parameter ammonia dilakukan dengan metode
spektrofotometri yang diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-
Vissible. Setelah dilakukan pengujian semua parameter maka dilakukan
interpretasi data hasil penelitian. Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh
mana cahaya matahari dapat menembus suatu perairan dan sampai kedalaman
berapa proses fotosintesis dapat berlangsung sempurna. Kecerahan yang
mendukung adalah apabila pinggan secchi disk mencapai 20-40 cm dari
permukaan. (Chakroff dalam Syukur, 2012). Waduk adalah sumber air tawar yang
2

dibuat dan dibentuk menjadi genangan air yang memiliki kegunaaan khusus,
misalnya irigasi pertanian, kegiatan budidaya perikanan, kegiatan perikanan dan
parawisata. Oleh karena itu, waduk memberikan manfaat tersendiri bagi
masyarakat sekitar (Ismail,2016).
Pembentukan senyawa organik baru persatuan waktu digambarkan dalam
produktivitas primer. Proses fotosintesis akan membentuk senyawa organik baru.
Fitoplankton dan tumbuhan air melakukan fotosintesis di perairan waduk
(Sunaryo,2017). Kandungan senyawa organik yang dihasilkan fitoplankton dan
tumbuhan air melalui fotosintesis merupakan definisi dari produktivitas primer.
Aktivitas biologis di perairan didukung oleh produktivitas primer tersebut.
Pengukuran perubahan kandungan DO yang diakibatkan oleh proses fotosintesis
dapat digunakan untuk mengetahui nilai produktivitas primer (Suardiani et al.
2018).
Produktivitas primer waduk meliputi plankton, oksigen terlarut, karbon
dioksida, dll. Produktivitas primer merupakan energi utama yang menjadi dasar
struktur tropis ekosistem perairan, dan merupakan respon terhadap kondisi fisik
dan kimia yang ada. Produktivitas primer dipengaruhi oleh perubahan unsur hara
yang masuk kedalam perairan (Aprianto et al. 2020).
Dalam memanfaatkan suatu perairan seperti waduk maka hal yang penting
untuk diketahui adalah nilai kualitas airnya. Kualitas air adalah istilah yang
menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunanan tertentu,
misalnya : air minum, prikanan, irigasi, industry. Peduli kualitas air adalah
mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam
penggunaanya. Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan du acara, yaitu
pengukuran kualitas air dengan menggunakan parameter fisika dan kimia
(Deswanti, 2015).
1.2. Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum limnologi mengenai produktivitas primer suatu
perairan ialah untuk memperlajari cara pengukuran produktivitas primer perairan
dengan menggunakan metoda botol terang dan botol gelap, mengetahui
produktivitas primer suatu perairan, dan mengetahui keterkaitan antara
produktivitas primer dengan kepadatan dan jenis-jenis plankton di perairan.
3

1.3. Manfaat praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui nilai
produktivitas primer yang dihasilkan oleh organisme-organisme autotrof yang ada
di waduk UNRI. Kita juga dapat memahami langkah-langkah untuk melakukan
metode umum yang digunakan dalam produktivitas perairan ini sehingga juga
dapat dilakukan pada area yang lainnya. Selain itu juga, dapat menambah
wawasan atau pengetahuan kita bagaimana cara membedakan antar jenis
fitplankton sehingga dapat meningkatkan pemahaman praktikan tentang jenis-
jenis fitoplankton.
4

II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Produktivitas Perairan mengenai “Produktivitas perairan”
dilaksanakan pada hari Senin, 3 November 2022 pukul 08.00 – 10.00 WIB di
waduk dan Laboratorium Produktivitas Perairan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau.
2.2. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Thermometer Amilum
2 Pipet tetes MnSO 4
3 Botol gelap Na thiosulfat
4 Botol terang H 2 SO4
5 Tali rafia NaOHKi
2.3. Metode praktikum
Metode ini menggunakan metode secara langsung, dimana langsung turun ke
waduk untuk mengambil sampel. Kemudian dibawa ke laboratorium untuk di
amati.
2.4. Prosedur praktikum
Prosedur yang dilakukan pada saat praktikum ini merupakan dengan
menyelam dan mengikat botol disalah satu titik yang telah di tentukan, ikat botol
sampel yang telah di isi air sampel, ikat di dalam air dengan kedalaman yang telah
ditentukan. Selanjutnya hitung DO menggunakan rumus yang telah ditentukan.
Rumus:
ml nitran × Nthiosulfat ×8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel ×
ml botol BOD
5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan dari kegiatan praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Hasil perhitungan DO di permukaan
No DO Hasil
1 Botol terang 3,27 Mg/L
2 Botol gelap 2,05 Mg/L

Tabel 3. Hasil perhitungan DO di dasar perairan


No DO Hasil
1 Botol terang 4,07 Mg/L
2 Botol gelap 4,13 Mg/L

3.2. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur produktivitas primer pada waduk
FPK unri dengan menggunakan metode botol winkler gelap dan terang. Dari
perhitungan di dapatkan DO pada permukaan perairan adalah 3,27 Mg/L dan 2,05
Mg/L. Sedangkan pada dasar perairan adalah 4,07 Mg/L dan 4,13 Mg/L.
Tingginya produktivitas primer pada air waduk faperika dipengaruhi oleh
kadar DO pada perairan tersebut. Kadar DO dalam air waduk itu sendiri
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk ke dalam perairan tersebut,
dimana intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis yang dilakukan
oleh biota perairan, misalnya ganggang dan fitoplankton. Dari hasil proses
fotosintesis tersebut, dihasilkan oksigen. Sehingga oksigen yang terlarut inilah
yang mempengaruhi besar atau kecilnya kadar DO dalam perairan tersebut.
Dengan diketahuinya kadar DO menggunakan metode botol terang dan botol
gelap.
6

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas
primer yaitu suhu, cahaya, pH, DO, dan nutrien sehingga dalam pengukuran
produktivitas primer terdapat hasil yang berbeda-beda.
4.2. Saran
Demi menjaga kualitas air di waduk Faperika UNRI, diharapkan kepada
semua pihak agar tidak mencemari air yang ada di waduk tersebut. Kualitas air di
waduk saat ini adalah baik, namun apabila tidak dijaga akan berkurang
kualitasnya. Maka, marilah bersama-sama kita jaga agar air di waduk tersebut
tetap lestari dan tidak tercemar.
7

DAFTAR PUSTAKA

Barus, T.A 2014. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.
USU Pres. Medan.

Deswanti, Lisa dan Gumaweti. 2015. Analisis Parameter Fisika-Kimia sebagai


Salah Satu Penentu Kualitas Perairan Batang Palangki.
Aprianto, T.R.,A.H. Simarmata dan T. Dahril.2020. Produktivitas Primer
Berdasarkan Metode Oksigen di Danau Tuok Tonga Desa Buluh Cina
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal
Sumberdaya dan Lingkungan Akuatik Vol 1 (1) :40-51.
Ismail, A. 2016. Nilai Manfaat Ekonomi Dan Pengelolaan Waduk (tudi Kasus
Waduk Ir. H. Juanda). Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah. Jilid 1:
408-414.
Sunaryo, A. 2017. Produktivitas Primer Di Waduk Ir.H.Juanda Kabupaten
Purwakarta Propinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan
Kelautan Vol. 11 (2) : 110-120.
Suardiani, N. K., I. W. Arthana, dan G.R.A. Kartika. 2018. Produktivitas Primer
Fitoplankton Pada Daerah Penangkapan Ikan di Taman Wisata Alam
Danau Buyan , Buleleng, Bali. Current Trends in Aquatic Science. Vol 1
(1) : 8-15.
8

LAMPIRAN
9

lampiran 1. Alat yang digunakan

Mikroskop botol gelap botol BOD Tali rafia


10

Lampiran 2. Bahan yang digunakan

Larutan MnSO4, NaOHKI, H2SO4,


Na ThioSulfat, Amilun
11

Lampiran 3. Perhitungan
Permukaan
Botol gelap
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD

0 ,5 ml x 0 , 1 x 8000
= 100−2 , 65
50 ml x
100
190
= = 2,05 mg/L
48,675
Botol Terang
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD

0 , 8 ml x 0,025 x 8000
= 100−3 , 15
50 ml x
140
160
= = 3,27 mg/L
48,875
Pada Kedalaman 2 meter
Botol gelap
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD

1ml x 0,025 x 8000


= 100−3 , 15
50 ml x
100
200
= = 4,13 mg/L
48,425
Botol Terang
ml nitran x Nthiosulfat x 8000
DO = ml botol BOD−ml reagen terpakai
ml sampel x
ml botol BOD
12

1ml x 0,025 x 8000


= 140−2 , 65
50 ml x
100
200
= = 4,07 mg/L
49.05

Anda mungkin juga menyukai