Anda di halaman 1dari 9

Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

ANALISIS KUALITAS AIR DI TELUK SERUO TANJUNG SENAI DAN


ANALISIS KUALITAS UDARA DI LINGKUNGAN FKM UNIVERSITAS
SRIWIJAYA

Rizka Nurjannah
10011281722069
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT_FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT_UNIVERSITAS SRIWIJAYA
E-mail : rizkanurjannah094@gmail.com
RINGKASAN: Praktikum dilakukan untuk mengetahui kualitas air dan udara yang ada di
lingkungan Tanjung Senai dan FKM UNSRI apakah sudah sesuai dengan standard baku mutu
lingkungan, karena seiring perkembangan zaman dan teknologi semakin banyak polusi yang
terjadi yang dapat mengkontaminasi air dan udara. Rumusan masalah dalam praktikum ini
adalah Bagaimana cara mengukur parameter kualitas air dan udara dengan menggunakan alat
dan parameter apa yang akan diuji. Tujuan praktikum kualitas air adalah Mampu menggunakan
pH meter untuk analisis sampel dan untuk Mengetahui suhu, salinitas dan pH dari berbagai
larutan. Tujuan praktikum kualitas udara adalah untuk Dapat melakukan pengukuran debu,
untuk Mengetahui kelembapan dan suhu di udara serta Mampu mengukur kebisingan di
lingkungan. Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah dapat diketahuinya nilai parameter
kualitas air dan udara sehingga dapat dilihat apakah lingkungan dilokasi tersebut dalam keadaan
baik atau tidak, jika ternyata terjadi pencemaran maka dapat dengan cepat dilaporkan ke
pemerintah setempat dan dilakukan perbaikan. Sampling air pada Teluk Seruo dilakukan
menggunakan metode standar SNI No. 6989.57 tahun 2008 sebanyak 3 kali pengulangan. Air
sampel di ambil menggunakan alat yang sesuai lalu disimpan di botol kaca. Menurut standar
baku mutu Permenkes No. 32 Tahun 2017. pH di Tanjung Seruo bersifat asam, Nilai DO sudah
melebihi batas baku mutu yang ditetapkan yaitu sebesar ≥ 4 ppm. Nilai TDS masih dianggap
baik untuk perairan,untuk udara Parameter kebisingan 48,8dBA; 48,1dBA; 48,8dBA dibawah
baku mutu yang ditetapkan oleh MENLH tetapi masih dianggap baik. Kesimpulan praktikum ini
adalah air di Teluk Seruo masih bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari tapi tidak terpapar
dengan air dalam keadaan lama dan untuk diminum air harus di olah terlebih dahulu karna
mengandung logam.

Kata kunci : Baku mutu, Permenkes, SNI, parameter, air, udara, sampel
PENDAHULUAN Udara sangat penting bagi kehidupan
sehingga jika kualitas air dan udara sudah
Praktikum ini dilakukan untuk tercemar maka akan mengakibatkan dampak
mengetahui kualitas air dan udara yang ada yang buruk bagi kesehatan. Turbiditas pada
di lingkungan Tanjung Senai dan FKM perairan Teluk Seruo masih dapat dikatakan
UNSRI apakah sudah sesuai dengan standard baik karena tidak melebihi Standar Baku
baku mutu lingkungan, karena seiring Mutu Permenkes No.32 Tahun 2017 yaitu 25
perkembangan zaman dan teknologi semakin NTU. TDS nya juga masih baik karena tidak
banyak polusi yang terjadi yang dapat melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu
mengkontaminasi air dan udara. Air dan
Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 1
Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

1000 mg/l. Rumusan masalah dalam Bahan Berbahaya Beracun. Logam


praktikum ini adalah Bagaimana cara dinyatakan polutan atau pencemar yang
mengukur parameter kualitas air dan udara sangat toksik karena logam bersifat tidak
dengan menggunakan alat dan parameter apa dapat terurai. (Ampat, 2018)
yang akan di uji. Tujuan praktikum kualitas
air adalah untuk Mampu menggunakan pH Turbiditas (Kekeruhan) merupakan
meter untuk analisis sampel dan untuk kandungan bahan Organik maupun
Mengetahui suhu, salinitas dan pH dari Anorganik yang terdapat di perairan. Apabila
berbagai larutan. Tujuan praktikum kualitas di dalam air terjadi kekeruhan yang tinggi
udara adalah untuk Dapat melakukan maka kandungan oksigen akan menurun, hal
pengukuran debu, untuk Mengetahui ini disebabkan intensitas cahaya matahari
kelembapan dan suhu di udara serta untuk yang masuk ke dalam perairan sangat
Mampu mengukur kebisingan di lingkungan. terbatas.
Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah
dapat diketahuinya nilai parameter kualitas Konduktivitas listrik adalah ukuran
air dan udara sehingga dapat dilihat apakah kemampuan suatu larutan untuk
lingkungan di lokasi tersebut dalam keadaan menghantarkan arus listrik. Ion memiliki
baik atau tidak, jika ternyata ada pencemaran karakteristik tersendiri dalam menghantarkan
di Teluk Seruo maka dapat dengan cepat arus listrik. Maka dari itu nilai konduktivitas
dilaporkan ke pemerintah setempat dan listrik hanya menunjukkan konsentrasi ion
dilakukan perbaikan. total dalam larutan. (Irwan, 2016)

DASAR TEORI Salinitas didefinisikan sebagai berat


dalam gram dari semua zat padat yang
Nilai pH merupakan hasil pengukuran terlarut dalam 1 kilo gram air laut jikalau
aktifitas ion hidrogen dalam perairan yang semua brom dan yodium digan-tikan dengan
menunjukkan keseimbangan antara asam dan khlor dalam jumlah yang setara, (Arief,
basa air. Peningkatan nilai derajat keasaman 1984)
atau pH dipengaruhi oleh limbah organik
maupun anorganik yang di buang ke sungai. Kelembaban udara adalah banyaknya
dari senyawa kimia juga dipengaruhi oleh uap air yang terkandung dalam massa udara
pH. (Prayogo, 2015) pada saat dan tempat tertentu.

Padatan terlarut (Total Dissolved


Solid ) adalah bahan-bahan terlarut (diameter
< 10-6 mm) dan koloid (diameter 106 mm- Temperatur udara adalah derajat
10-3 mm) yang berupa bahan-bahan kimia panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer.
dan  bahan-bahan lain, yang tidak tersaring Biasanya pengukuran suhu atau temperatur
pada kertas saring berdiameter 0,4 µm (Rao, udara dinyatakan dalam skala Celcius (C),
1992). Reamur (R), dan Fahrenheit (F). (Fallis,
2013)
Dissolved oxygen (DO) atau oksigen
terlarut dalam perairan merupakan Partikel total adalah debu halus di
konsentrasi gas oksigen yang terlarut di udara yang terbentuk pada pembakaran
dalam air yang berasal dari proses fotosintesa bahan bakar minyak. Dalam udara ambien di
oleh fitoplankton atau tumbuhan air lainnya suatu lokasi partikulat berasal dari berbagai
di zona eufotik, serta difusi dari udara. macam kegiatan manusia, seperti
(Pembahasan, 2003) pertambangan, transportasi, pembukaan
lahan, pembangunan kawasan perumahan,
Logam berat Hg, Pb, Cu, As, Cr dan konversi lahan, pengolahan tanah,
Cd termasuk logam berat kategori limbah

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 2


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

penggundulan hutan, dan lain sebagainya. Nitrat Pb(NO3)2, Larutan Besi (III) Klorida
(Pertanian and Pertanian, 2015) FeCl2, larutan Tembaga Sulfat Anhidrat,
Larutan Tembaga(II) Sulfat Pentahydrate
Kebisingan adalah bunyi yang tidak Cu(SO4) + 5H2O, dan Aquabides.
diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat PROSEDUR KERJA
menimbulkan gangguan kesehatan manusia TEKNIK SAMPLING
dan kenyamanan lingkungan, termasuk
ternak, satwa, dan sistem alam.(Dewanty and Sampling air pada Teluk Seruo
Sudarmadji, 2015) dilakukan menggunakan metode standar SNI
No. 6989.57 tahun 2008 sebanyak 3 kali
PELAKSANAAN PRAKTIKUM pengulangan. Sampel uji diambil
dipermukaan danau dan kemudian disimpan
Waktu dan Tempat pada botol penyimpanan sampel.
Praktikum ini dilakukan pada hari Pengambilan sampel dilakukan dengan
Sabtu tanggal 12 April 2019, lokasi sampling menyiapkan alat untuk mengambil sampel
air berada di Teluk Seruo Tanjungan Senai yang disesuaikan dengan keadaan sumber air
dan sampling kualitas udara dilakukan di serta bilas alat terlebih dahulu. Sampel
lingkungan FKM Universitas Sriwijaya diambil sesuai dengan peruntukan analisis
tepatnya di tengah taman pada pukul 11.00 kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang
WIB. Pengujian dilakukan di Laboratorium sesuai atau botol kaca. Pengujian parameter
FKM Universitas Sriwijaya. suhu, kekeruhan, daya hantar listrik, pH dan
oksigen terlarut harus segera dilakukan
Alat dan Bahan karena dapat berubah dengan cepat dan tidak
dapat diawetkan. Hasil pengujian parameter
Alat lapangan dicatat dalam buku catatan khusus
Alat untuk mengambil sampling air (Indonesia and Nasional, 2008)
menggunakan botol kaca berukuran 140 ml.
PENGUKURAN NILAI PARAMETER
Pengukuran DO menggunakan alat penguji
KUALITAS AIR
kualitas air dengan Aquared (Aquaprobe AP-
2000-D) Aquameter AM-200(Aquaread). pH Pengukuran pH
meter,cyberscan pH600 (Eutech Instruments)
dan kertas universal. Turbidity Meter Pengukuran pH dilakukan dengan
(Tlutron TU-2016). Pengukuran parameter menggunakan metode SNI No. 06-6989.11
konduktivitas, salinitas, dan TDS dilakukan tahun 2004. Pengujian pH dilakukan dengan
secara bersamaan menggunakan alat mengeringkan pakai tisu dan membilas
multiparameter merk (InScienPro tipe XPT- elektroda dengan air suling. Elektroda
6). selanjutnya dibilas dengan dicelupkan ke
dalam sampel sampai pH meter menunjukkan
Alat pengukuran kualitas udara pada pembacaan yang tepat. Kemudian catat hasil
parameter PM total menggunakan alat pembacaan skala atau angka pada tampilan
pengukur partikulat udara merk (HAZ-DUST pH meter. (SNI 06-6989.11-2004, 2004)
model EPAM-5000). Sound Level Meter
merk (InScienPro tipe SQ-100). Pengukuran Turbiditas
Hygrotermometer meter UT333 keluaran
Pengukuran Turbiditas dilakukan
UNI-T.
dengan menggunakan metode standar SNI
Bahan No. 06-6989.25 tahun 2005. Cara
pengukuran turbiditas menggunakan
Air sampel (air danau Teluk Seruo), nefelometer, pertama lakukan kalibrasi alat
aquades, aquademineral, Larutan Timbal(II) terlebih dahulu. Setelah itu cuci tabung

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 3


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

nefelometer dengan air suling, kocok sampel yang berada di layar alat tersebut. Catat hasil
lalu buang dan masukkan lagi sampel ke pengukuran dan lakukan hal yang sama pada
dalam tabung pada nefelometer. Pasang sampel yang lain.
tutupnya, kemudian biarkan alat
menunjukkan nilai pembacaan yang stabil. Pengukuran Nilai Oksigen Terlarut (DO)
Catat nilai kekeruhan sampel yang teramati.
Pengukuran DO dilakukan dengan
(Indonesia and Nasional, 2005)
alat DO meter. Pengukura dilakukan dengan
Pengukuran Logam Berat cara memasukkan bagian alat DO meter,
Probe Oksigen ke dalam air. Alat dihidupkan
Pengukuran logam berat dilakukan dengan menekan tombol power berwarna
dengan metode Potensiometri dan metode merah. Alat Probe harus dibasuh terlebih
konsentrasi. Pengukuran menggunakan dahulu dengan air yang akan diukur. Celup
elektroda Cu, elektroda platina dan jembatan probe ke dalam air dan tunggu beberapa saat
garam. Elektroda yang digunakan harus hingga arah panah DO di layar alat
memiliki nilai potensial nol(0). Masukkan menyatakan stabil. Untuk menyimpan hasil
tiga sampel air ke gelas ukur yang berbeda pengukuran tekan tombol M+. Untuk melihat
sebanyak 50 ml. Sebelum dimasukkan, bilas hasil pengukuran yang telah tersimpan, tekan
gelas ukur dengan air sampel tersebut. Untuk tombol M- . Pengukuran dilakukan di 3 titik
mengukur Cu gunakan elektroda Cu dan yang berbeda dengan cara yang sama.
larutan tembaga sulfat anhidrat. Kemudian
tekan tombol power pada alat multimeter dan PENGUKURAN NILAI PARAMETER
atur ke mode millivolt, lalu tekan tombol KUALITAS UDARA
Hold. Untuk mengukur nilai Fe, gunakan Pengukuran %RH dan Temperatur
elektroda platina dan larutan besi (III)
Klorida. Untuk menguji nilai Pb Pengukran Relative Humidity dan
menggunakan elektroda platina dan larutan Temperatur menggunakan alat
Timbal (II) Nitrat. Setiap penggantian larutan Hygrotermometer. Alat dihidupkan dengan
dan cairan sampel, elektroda harus dibilas menekan tombol on sampai muncul angka
menggunakan cairan aquabides. Lakukan pada layar alat. Saat sedang mengukur, alat
pengujian dengan cara yang sama pada diangkat ke atas untuk menjauhi suhu tubuh.
sampel air selanjutnya. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
pengulangan dengan interval 30 detik.
Pengukuran TDS, Konduktivitas, Salinitas Pengukuran memerlukan stopwatch untuk
Pengukuran TDS, Konduktivitas dan membantu menghitung waktu pengukuran.
Salinitas dilakukan dengan menggunakan Setiap 30 detik tekan tombol hold dan catat
alat yang sama yaitu multiparameter dan angka yang muncul di layar alat pengukur.
prosedur pengukurannya juga sama. Pertama- Angka yang menentukan satuan
tama lakukan kalibrasi alat menggunakan %RH(kelembapan) berada di layar bagian
larutan. Setelah alat di kalibrasi, alat dibilas atas dan hasil pengukuran temperature berada
lalu dikeringkan menggunakan tisu. Bilas di bawah layar dengan satuan oC.
gelas ukur menggunakan air sampel yang Pengukuran Kadar Partikulat
ingin diukur. Masukkan sampel yang ingin di
ukur kedalam gelas ukur. Klik mode, pilih Pengukuran partikulat menggunakan
parameter yang ingin diukur. Setelah itu, EPAM. Sebelum melakukan pengukuran alat
celupkan alat multiparameter ke gelas ukur harus dikalibrasi. Setelah dikalibrasi kembali
yang berisi sampel, diamkan alat, tidak boleh ke menu awal lalu pilih kertas 10. Pilih run
bergerak dan menyentuh dinding atau dasar lalu continue. Setelah itu klik ent dengan
gelas ukur. Hitung menggunakan stopwatch cepat dan tutup alat dengan cepat lalu
selama 5 detik. Setelah 5 detik lihat hasil letakkan lubang untuk menyedot diamkan 5

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 4


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

menit. Seteelah 5 menit lalu buka alat mutu kebisingan yaitu 50dBA mengacu pada
kembali dan klik enter. Untuk melihat MENLH No KEP 48/MENLH/11/1996.
datanya pilih review data lalu pilih statistic
lalu new tag 005 kemudian klik enter. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengkuran Kebisingan Pengambilan sampel menggunakan


teknik Triplo yaitu dengan menggunakan
Pengukuran kebisingan dilakukan perbandingan 3 contoh sampel. Sampel yang
menggunakan sound level meter. Pengukuran telah diambil disimpan di dalam botol kaca.
dilakukan sebanyak 3 kali selama 30 detik. Berdasarkan penelitian, nilai pH sebanyak 3
Hidupkan alat dengan menekan tombol sampel yaitu 4,04; 4,12; 4,12, artinya air
power, tunggu selama 30 detik lalu tekan bersifat asam dan kurang dari baku mutu
hold untuk melihat hasil, kemudian ukur lagi, yang telah ditetapkan berdasarkan permenkes
lakukan sebanyk 3 kali. no. 32 tahun 2017 yaitu 6,5 – 8,5. Untuk
parameter DO dari 3 sampel air didapatkan
ANALISIS DATA 07,44ppm; 07,55ppm; 07,40ppm. Nilai DO
sudah melebihi batas baku mutu yang
Analisis kualitas lingkungan perairan ditetapkan yaitu sebesar ≥ 4 ppm. Hasil
mengacu pada Permenkes No.32 Tahun 2007 pengukuran turbiditas didapatkan nilai 2,02;
dengan Standar baku mutu parameter pH 0,72; 0,84. Nilai tersebut jauh berada di
adalah kisaran 6,5-8,5. Parameter DO bawah standard baku mutu yang ditetapkan
memiliki baku mutu dengan kadar minimum yaitu 25 NTU karena air sampel yang
atau kisaran yaitu ≥ 4 mg/l dengan diambil berada di permukaan. Parameter
keterangan ≥ 80% saturasi ( jenuh ). Baku konduktivitas dan salinitas didapatkan hasil
mutu Parameter turbiditas 25 NTU. Baku seperti di Tabel 1. Kandungan Pb pada
Mutu Logam berat Pb 0,05mg/l, Fe 1 mg/l. sampel B melebihi baku mutu yang
TDS 1000 mg/l. Untuk perhitungan logam ditetapkan sebesar 0,05mg/l. Kandungan Fe
berat (Fe,Cu,Pb) menggunakan persamaan di air danau dibawah nilai baku mutu yang
Nerst sebagai berikut: ditetapkan yaitu 0,558; 0,51; 0,503. Nilai
RT C2 Parameter TDS dibawah standard baku mutu
E sel = Ln 1000 mg/l, namun masih di anggap baik
NF C1
untuk perairan. (Indonesa, 2017)
Keterangan :
Tabel 1. Data Hasil Analisis Kualitas Air
R : Konstanta gas (8,341) Sampel/paramete A B C
T : Temperatur (K) r
pH 4,04 4,12 4,12
N : Muatan ion DO 07,44 07,55 07,40
Turbiditas 2,02 0,72 0,84
F : Bilangan Faraday(96500) Konduktivitas 14,11 15,02 14,68
C2 dan C1 : Aktivitas ion spesizat ( C2 : Salinitas 6,96 6,86 7,03
tereduksi, C1 : teroksidasi). Pb 0,497 0,571 0,411
Fe 0,558 0,51 0,503
Untuk analisis kualitas udara Cu 0,549 0,661 0,798
mengacu pada Peraturan RI No. 41 Tahun TDS 92,9 90,5 92,8
1996. Parameter TSP (debu total) untuk
pengukuran selama 24 jam, baku mutu nya Berdasarkan pengamatan kualitas
230 ug/Nm3. Pada satu jam pengukuran baku udara, kelembapan(RH) didapatkan nilai
mutunya adalah 90 ug/Nm3. Untuk baku 63,2%; 59,1%; 58,5% per 30 detik. Untuk
parameter temperature 35,2oC; 36,2oC;

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 5


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

35,3oC. Untuk partikulat total 0,013 selama 5 IX(1), pp. 3–10.


menit, masih dalam keadaan baik. Untuk
kebisingan 48,8dBA; 48,1dBA; 48,8dBA Dewanty, R. A. and Sudarmadji (2015)
dibawah baku mutu yang ditetapkan tetapi ‘Analisis dampak intensitas kebisingan
masih dianggap baik. terhadap gangguan pendengaran petugas
laundry’, Jurnal Kesehatan Lingkungan,
KESIMPULAN DAN SARAN 8(2004), pp. 229–237.
Kesimpulan Fallis, A. . (2013) ‘Landasan Teori’, Journal
of Chemical Information and Modeling,
 Pengambilan air sampel 53(9), pp. 1689–1699. doi:
menggunakan teknik Triplo. 10.1017/CBO9781107415324.004.
 Nilai DO di Teluk Seruo rata-rata
berada di angka 7 dimana sudah Indonesa, P. M. K. R. (2017) ‘Solus per aqua
melebihi batas baku mutu yang ’, Peraturan Menteri kesehatan Republik
ditetapkan yaitu sebesar ≥ 4 ppm. Indonesia.
 Kandungan Pb sampel air B melebihi Indonesia, S. N. and Nasional, B. S. (2005)
baku mutu yang ditetapkan sebesar ‘Air dan air limbah – Bagian 25 : Cara uji
0,05mg/l, karna lokasi merupakan kekeruhan dengan nefelometer’.
bekas tempat pertambangan.
 Berdasarkan pengamatan kualitas Indonesia, S. N. and Nasional, B. S. (2008)
udara, kelembapan(RH) didapatkan ‘Air dan air limbah – Bagian 57: Metoda
nilai 63,2%; 59,1%; 58,5% per 30 pengambilan contoh air permukaan’.
detik.
Irwan, F. (2016) ‘Analisis Hubungan
 Parameter kebisingan 48,8dBA; Konduktivitas Listrik dengan Total
48,1dBA; 48,8dBA dibawah baku Dissolved Solid ( TDS ) dan Temperatur
mutu yang ditetapkan oleh MENLH pada Beberapa Jenis Air’, Jurnal Fisika
tetapi masih dianggap baik. Unand, 5(1), pp. 85–93.
Saran Pertanian, F. T. and Pertanian, F. (2015)
Alat yang digunakan sangat sederhana, 'TERSUSPENSI DALAM UDARA
sebaiknya disediakan alat yang khusus untuk AMBIEN DI PULAU JAWA', I, pp. 181–
mengambil sampel air seperti air point 191.
sampler. Dan sebaiknya pemerintah Prayogo, T. B. (2015) ‘Analisis Kualitas Air
diharapkan bisa memantau agar tidak ada Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air
lagi kegiatan penambangan di Tanjung Seruo Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten
erta masyarakat harus mengolah air terlebih Malang’, Journal PAL, 6(2), pp. 105–114.
dahulu sebelum di konsumsi karna air
mengandung logam berat. SNI 06-6989.11-2004 (2004) ‘Air dan air
limbah –Bagian 11: Cara uji derajat
DAFTAR PUSTAKA keasaman (pH)dengan menggunakan alat pH
Ampat, R. (2018) ‘ANALISIS INDEKS meter’, Balitbang PU.
PENCEMARAN AIR LAUT DENGAN
PARAMETER LOGAM CU DAN PB DI
KAWASAN WISATA Analysis of Seawater
Pollution Index Based on Cu and Pb
Parameter in Tourism’, 2(115), pp. 113–118.
Arief, D. (1984) ‘Pengukuran Salinitas Air
Laut Dan Peranannya Dalam Ilmu Kelautan’,
Oseana, Volume IX, Nomor 1 : 3-10,1984,

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 6


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

Lampiran (I)
Perhitungan Pb,
Perhitugan Cu,
Sampel 1 : 7,7mV
Sampel 1 = 8,5
Dengan memplotkan nilai y ke persamaan kurva
Y = 0,8222x + 0,0716
kalibrasi :
8,5 = 0,8222x + 0,0716
Y = 0,8381x + 3,262
8,5 – 0,0716 = 0,8222x
7,7 = 0,8381x + 3,262
8,4284 = 0,8222x
7,7 – 3,262 = 0,8381x
X = 10,25
4,438 = 0,8381x
RT C2
E sel = ln
X = 5,295 NF C1
RT C2 ( 8,314 ) (303) C 2
E sel = Ln 10,25 = ln
NF C1 2(96.500) C1
( 8,314 ) (303) C 2 2.519,142 C 2
5,295 = ln 10,25 = ln
2(96.500) C1 193000 C1
2.519,142 C 2 C2
5,295 = ln 10,25 = 13 mv ln
193.000 C1 C1
C2 10,25mv C2
5,295 = 0,013 v ln =¿ ln
C1 13 mv C1
5,295mv C2 C2
= ln 0,788 = ln
13 mv C1 C1
C2 C2 = e 0,788 x 10-6
0,407 = ln
C1
C2 = 2,198 x 10-6
C2 = e 0,407 x 1-10-6
C = M x Mr CuSO4 . 5H2O
-6
C2 = 1,502 x 10
C = 2,198 x 10-6 . 249,685
C = M x Mr Pb(NO3)2
C = 0,000548
-6
C = 1,502 x 10 x 331,2
C = 0,000548 x 1000
C = 0,000497
C = 0,548 ppm
C = 0,000497 x 1000
C = 0,497 ppm

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 7


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

Perhitungan Fe
Sampel 1 = 12,8
Y = 0,981x + 2,2399
12,8 = 0,981x + 2,2399
12,8 – 2,2399 = 0,981x
X = 10,76
RT C2
E sel = ln
NF C1
( 8,314 ) (303) C 2
10,76 = ln
3(96.500) C1
C2
10,76 = 8,7 ln
C1
10,76 mv C2
=¿ ln
8,7 mv C1
C2
1,237 = ln
C1
1,237
C2 = e x 10-6
C2 = 3,445 x 10-6
C = M x Mr FeCl3
C = 3,445 x 10-6 . 162,2
C = 0,000558
C = 0,000558 x 1000
C = 0,558 ppm

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 8


Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019

Lampiran II

Gambar 1. Sampel air pada botol kaca Gambar 2. Pengukuran DO menggunakan DO


meter

Gambar 4. Pengukuran parameter


Gambar 3. Pengukuran parameter pH
Konduktivitas, Salinitas dan TDS

Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 9

Gambar 5. Pengukuran parameter Gambar 6. Alat pengukur parameter RH dan


PM total kelembapan.

Anda mungkin juga menyukai