Rizka Nurjannah
10011281722069
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT_FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT_UNIVERSITAS SRIWIJAYA
E-mail : rizkanurjannah094@gmail.com
RINGKASAN: Praktikum dilakukan untuk mengetahui kualitas air dan udara yang ada di
lingkungan Tanjung Senai dan FKM UNSRI apakah sudah sesuai dengan standard baku mutu
lingkungan, karena seiring perkembangan zaman dan teknologi semakin banyak polusi yang
terjadi yang dapat mengkontaminasi air dan udara. Rumusan masalah dalam praktikum ini
adalah Bagaimana cara mengukur parameter kualitas air dan udara dengan menggunakan alat
dan parameter apa yang akan diuji. Tujuan praktikum kualitas air adalah Mampu menggunakan
pH meter untuk analisis sampel dan untuk Mengetahui suhu, salinitas dan pH dari berbagai
larutan. Tujuan praktikum kualitas udara adalah untuk Dapat melakukan pengukuran debu,
untuk Mengetahui kelembapan dan suhu di udara serta Mampu mengukur kebisingan di
lingkungan. Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah dapat diketahuinya nilai parameter
kualitas air dan udara sehingga dapat dilihat apakah lingkungan dilokasi tersebut dalam keadaan
baik atau tidak, jika ternyata terjadi pencemaran maka dapat dengan cepat dilaporkan ke
pemerintah setempat dan dilakukan perbaikan. Sampling air pada Teluk Seruo dilakukan
menggunakan metode standar SNI No. 6989.57 tahun 2008 sebanyak 3 kali pengulangan. Air
sampel di ambil menggunakan alat yang sesuai lalu disimpan di botol kaca. Menurut standar
baku mutu Permenkes No. 32 Tahun 2017. pH di Tanjung Seruo bersifat asam, Nilai DO sudah
melebihi batas baku mutu yang ditetapkan yaitu sebesar ≥ 4 ppm. Nilai TDS masih dianggap
baik untuk perairan,untuk udara Parameter kebisingan 48,8dBA; 48,1dBA; 48,8dBA dibawah
baku mutu yang ditetapkan oleh MENLH tetapi masih dianggap baik. Kesimpulan praktikum ini
adalah air di Teluk Seruo masih bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari tapi tidak terpapar
dengan air dalam keadaan lama dan untuk diminum air harus di olah terlebih dahulu karna
mengandung logam.
Kata kunci : Baku mutu, Permenkes, SNI, parameter, air, udara, sampel
PENDAHULUAN Udara sangat penting bagi kehidupan
sehingga jika kualitas air dan udara sudah
Praktikum ini dilakukan untuk tercemar maka akan mengakibatkan dampak
mengetahui kualitas air dan udara yang ada yang buruk bagi kesehatan. Turbiditas pada
di lingkungan Tanjung Senai dan FKM perairan Teluk Seruo masih dapat dikatakan
UNSRI apakah sudah sesuai dengan standard baik karena tidak melebihi Standar Baku
baku mutu lingkungan, karena seiring Mutu Permenkes No.32 Tahun 2017 yaitu 25
perkembangan zaman dan teknologi semakin NTU. TDS nya juga masih baik karena tidak
banyak polusi yang terjadi yang dapat melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu
mengkontaminasi air dan udara. Air dan
Jurusan ikm Fkm UNSRI Halaman 1
Laporan Analisis KualitasLingkungan 2019
penggundulan hutan, dan lain sebagainya. Nitrat Pb(NO3)2, Larutan Besi (III) Klorida
(Pertanian and Pertanian, 2015) FeCl2, larutan Tembaga Sulfat Anhidrat,
Larutan Tembaga(II) Sulfat Pentahydrate
Kebisingan adalah bunyi yang tidak Cu(SO4) + 5H2O, dan Aquabides.
diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat PROSEDUR KERJA
menimbulkan gangguan kesehatan manusia TEKNIK SAMPLING
dan kenyamanan lingkungan, termasuk
ternak, satwa, dan sistem alam.(Dewanty and Sampling air pada Teluk Seruo
Sudarmadji, 2015) dilakukan menggunakan metode standar SNI
No. 6989.57 tahun 2008 sebanyak 3 kali
PELAKSANAAN PRAKTIKUM pengulangan. Sampel uji diambil
dipermukaan danau dan kemudian disimpan
Waktu dan Tempat pada botol penyimpanan sampel.
Praktikum ini dilakukan pada hari Pengambilan sampel dilakukan dengan
Sabtu tanggal 12 April 2019, lokasi sampling menyiapkan alat untuk mengambil sampel
air berada di Teluk Seruo Tanjungan Senai yang disesuaikan dengan keadaan sumber air
dan sampling kualitas udara dilakukan di serta bilas alat terlebih dahulu. Sampel
lingkungan FKM Universitas Sriwijaya diambil sesuai dengan peruntukan analisis
tepatnya di tengah taman pada pukul 11.00 kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang
WIB. Pengujian dilakukan di Laboratorium sesuai atau botol kaca. Pengujian parameter
FKM Universitas Sriwijaya. suhu, kekeruhan, daya hantar listrik, pH dan
oksigen terlarut harus segera dilakukan
Alat dan Bahan karena dapat berubah dengan cepat dan tidak
dapat diawetkan. Hasil pengujian parameter
Alat lapangan dicatat dalam buku catatan khusus
Alat untuk mengambil sampling air (Indonesia and Nasional, 2008)
menggunakan botol kaca berukuran 140 ml.
PENGUKURAN NILAI PARAMETER
Pengukuran DO menggunakan alat penguji
KUALITAS AIR
kualitas air dengan Aquared (Aquaprobe AP-
2000-D) Aquameter AM-200(Aquaread). pH Pengukuran pH
meter,cyberscan pH600 (Eutech Instruments)
dan kertas universal. Turbidity Meter Pengukuran pH dilakukan dengan
(Tlutron TU-2016). Pengukuran parameter menggunakan metode SNI No. 06-6989.11
konduktivitas, salinitas, dan TDS dilakukan tahun 2004. Pengujian pH dilakukan dengan
secara bersamaan menggunakan alat mengeringkan pakai tisu dan membilas
multiparameter merk (InScienPro tipe XPT- elektroda dengan air suling. Elektroda
6). selanjutnya dibilas dengan dicelupkan ke
dalam sampel sampai pH meter menunjukkan
Alat pengukuran kualitas udara pada pembacaan yang tepat. Kemudian catat hasil
parameter PM total menggunakan alat pembacaan skala atau angka pada tampilan
pengukur partikulat udara merk (HAZ-DUST pH meter. (SNI 06-6989.11-2004, 2004)
model EPAM-5000). Sound Level Meter
merk (InScienPro tipe SQ-100). Pengukuran Turbiditas
Hygrotermometer meter UT333 keluaran
Pengukuran Turbiditas dilakukan
UNI-T.
dengan menggunakan metode standar SNI
Bahan No. 06-6989.25 tahun 2005. Cara
pengukuran turbiditas menggunakan
Air sampel (air danau Teluk Seruo), nefelometer, pertama lakukan kalibrasi alat
aquades, aquademineral, Larutan Timbal(II) terlebih dahulu. Setelah itu cuci tabung
nefelometer dengan air suling, kocok sampel yang berada di layar alat tersebut. Catat hasil
lalu buang dan masukkan lagi sampel ke pengukuran dan lakukan hal yang sama pada
dalam tabung pada nefelometer. Pasang sampel yang lain.
tutupnya, kemudian biarkan alat
menunjukkan nilai pembacaan yang stabil. Pengukuran Nilai Oksigen Terlarut (DO)
Catat nilai kekeruhan sampel yang teramati.
Pengukuran DO dilakukan dengan
(Indonesia and Nasional, 2005)
alat DO meter. Pengukura dilakukan dengan
Pengukuran Logam Berat cara memasukkan bagian alat DO meter,
Probe Oksigen ke dalam air. Alat dihidupkan
Pengukuran logam berat dilakukan dengan menekan tombol power berwarna
dengan metode Potensiometri dan metode merah. Alat Probe harus dibasuh terlebih
konsentrasi. Pengukuran menggunakan dahulu dengan air yang akan diukur. Celup
elektroda Cu, elektroda platina dan jembatan probe ke dalam air dan tunggu beberapa saat
garam. Elektroda yang digunakan harus hingga arah panah DO di layar alat
memiliki nilai potensial nol(0). Masukkan menyatakan stabil. Untuk menyimpan hasil
tiga sampel air ke gelas ukur yang berbeda pengukuran tekan tombol M+. Untuk melihat
sebanyak 50 ml. Sebelum dimasukkan, bilas hasil pengukuran yang telah tersimpan, tekan
gelas ukur dengan air sampel tersebut. Untuk tombol M- . Pengukuran dilakukan di 3 titik
mengukur Cu gunakan elektroda Cu dan yang berbeda dengan cara yang sama.
larutan tembaga sulfat anhidrat. Kemudian
tekan tombol power pada alat multimeter dan PENGUKURAN NILAI PARAMETER
atur ke mode millivolt, lalu tekan tombol KUALITAS UDARA
Hold. Untuk mengukur nilai Fe, gunakan Pengukuran %RH dan Temperatur
elektroda platina dan larutan besi (III)
Klorida. Untuk menguji nilai Pb Pengukran Relative Humidity dan
menggunakan elektroda platina dan larutan Temperatur menggunakan alat
Timbal (II) Nitrat. Setiap penggantian larutan Hygrotermometer. Alat dihidupkan dengan
dan cairan sampel, elektroda harus dibilas menekan tombol on sampai muncul angka
menggunakan cairan aquabides. Lakukan pada layar alat. Saat sedang mengukur, alat
pengujian dengan cara yang sama pada diangkat ke atas untuk menjauhi suhu tubuh.
sampel air selanjutnya. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
pengulangan dengan interval 30 detik.
Pengukuran TDS, Konduktivitas, Salinitas Pengukuran memerlukan stopwatch untuk
Pengukuran TDS, Konduktivitas dan membantu menghitung waktu pengukuran.
Salinitas dilakukan dengan menggunakan Setiap 30 detik tekan tombol hold dan catat
alat yang sama yaitu multiparameter dan angka yang muncul di layar alat pengukur.
prosedur pengukurannya juga sama. Pertama- Angka yang menentukan satuan
tama lakukan kalibrasi alat menggunakan %RH(kelembapan) berada di layar bagian
larutan. Setelah alat di kalibrasi, alat dibilas atas dan hasil pengukuran temperature berada
lalu dikeringkan menggunakan tisu. Bilas di bawah layar dengan satuan oC.
gelas ukur menggunakan air sampel yang Pengukuran Kadar Partikulat
ingin diukur. Masukkan sampel yang ingin di
ukur kedalam gelas ukur. Klik mode, pilih Pengukuran partikulat menggunakan
parameter yang ingin diukur. Setelah itu, EPAM. Sebelum melakukan pengukuran alat
celupkan alat multiparameter ke gelas ukur harus dikalibrasi. Setelah dikalibrasi kembali
yang berisi sampel, diamkan alat, tidak boleh ke menu awal lalu pilih kertas 10. Pilih run
bergerak dan menyentuh dinding atau dasar lalu continue. Setelah itu klik ent dengan
gelas ukur. Hitung menggunakan stopwatch cepat dan tutup alat dengan cepat lalu
selama 5 detik. Setelah 5 detik lihat hasil letakkan lubang untuk menyedot diamkan 5
menit. Seteelah 5 menit lalu buka alat mutu kebisingan yaitu 50dBA mengacu pada
kembali dan klik enter. Untuk melihat MENLH No KEP 48/MENLH/11/1996.
datanya pilih review data lalu pilih statistic
lalu new tag 005 kemudian klik enter. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lampiran (I)
Perhitungan Pb,
Perhitugan Cu,
Sampel 1 : 7,7mV
Sampel 1 = 8,5
Dengan memplotkan nilai y ke persamaan kurva
Y = 0,8222x + 0,0716
kalibrasi :
8,5 = 0,8222x + 0,0716
Y = 0,8381x + 3,262
8,5 – 0,0716 = 0,8222x
7,7 = 0,8381x + 3,262
8,4284 = 0,8222x
7,7 – 3,262 = 0,8381x
X = 10,25
4,438 = 0,8381x
RT C2
E sel = ln
X = 5,295 NF C1
RT C2 ( 8,314 ) (303) C 2
E sel = Ln 10,25 = ln
NF C1 2(96.500) C1
( 8,314 ) (303) C 2 2.519,142 C 2
5,295 = ln 10,25 = ln
2(96.500) C1 193000 C1
2.519,142 C 2 C2
5,295 = ln 10,25 = 13 mv ln
193.000 C1 C1
C2 10,25mv C2
5,295 = 0,013 v ln =¿ ln
C1 13 mv C1
5,295mv C2 C2
= ln 0,788 = ln
13 mv C1 C1
C2 C2 = e 0,788 x 10-6
0,407 = ln
C1
C2 = 2,198 x 10-6
C2 = e 0,407 x 1-10-6
C = M x Mr CuSO4 . 5H2O
-6
C2 = 1,502 x 10
C = 2,198 x 10-6 . 249,685
C = M x Mr Pb(NO3)2
C = 0,000548
-6
C = 1,502 x 10 x 331,2
C = 0,000548 x 1000
C = 0,000497
C = 0,548 ppm
C = 0,000497 x 1000
C = 0,497 ppm
Perhitungan Fe
Sampel 1 = 12,8
Y = 0,981x + 2,2399
12,8 = 0,981x + 2,2399
12,8 – 2,2399 = 0,981x
X = 10,76
RT C2
E sel = ln
NF C1
( 8,314 ) (303) C 2
10,76 = ln
3(96.500) C1
C2
10,76 = 8,7 ln
C1
10,76 mv C2
=¿ ln
8,7 mv C1
C2
1,237 = ln
C1
1,237
C2 = e x 10-6
C2 = 3,445 x 10-6
C = M x Mr FeCl3
C = 3,445 x 10-6 . 162,2
C = 0,000558
C = 0,000558 x 1000
C = 0,558 ppm
Lampiran II