Kota X mempunyai 8 RS. Seorang dokter disalah satu RS melakukan penelitian
terhadap kasus diabetes mellitus (DM), dalam kurun waktu 1 tahun:
No ID Sex Umur Suku Kadar Komplikasi Status
gula Keluar dr Darah RS gr/dl 1 Wanita 50 Jawa 300 Ada Meninggal 2 Wanita 45 Jawa 200 Ada Hidup 3 Pria 30 Sumatra 350 Ada Meninggal 4 Pria 35 Sumatra 375 Ada Meninggal 5 Pria 40 Jawa 280 Ada Meninggal 6 Wanita 50 Jawa 300 Ada Meninggal 7 Pria 40 Betawi 240 Tidak ada Hidup 8 Wanita 45 Betawi 300 Ada Hidup 9 Pria 30 Betawi 400 Ada Meninggal 10 Wanita 60 Betawi 200 Tidak ada Hidup 11 Pria 35 Jawa 150 Tidak ada Hidup 12 Wanita 45 Jawa 180 Tidak ada Hidup 13 Pria 50 Jawa 260 Tidak ada Hidup 14 Wanita 60 Jawa 200 Tidak ada Hidup 15 Pria 40 Jawa 380 Ada Meninggal 16 Pria 35 Jawa 375 Ada Meninggal 17 Pria 40 Jawa 150 Tidak ada Hidup 18 Pria 50 Jawa 160 Tidak ada Hidup 19 Pria 40 Jawa 250 Tidak ada Hidup 20 Wanita 45 Sumatra 280 Ada Hidup 21 Wanita 60 Sumatra 290 Ada Hidup 22 Pria 40 Betawi 300 Ada Meninggal 23 Wanita 45 Betawi 325 Ada Meningga 24 Pria 35 Betawi 200 Tidakada Hidup 25 Wanita 40 Betawi 240 Ada Hidup 26 Pria 40 Sumatra 210 Tidak ada Hidup 27 Pria 45 Sumatra 170 Tidak ada Hidup 28 Pria 50 Jawa 190 Tidak ada Hidup 29 Wanita 55 Betawi 340 Ada Meninggal 30 Wanita 60 Betawi 330 Ada Meninggal 31 Pria 40 Sumatra 300 Ada Meninggal 32 Wanita 45 Jawa 260 Ada Meninggal 33 Wanita 50 Betawi 260 Tidak ada Meninggal 34 Pria 40 Sumatra 370 Ada Meninggal 35 Pria 30 Betawi 400 Ada Meninggal 36 Pria 35 Betawi 240 Ada Hidup 37 Pria 35 Betawi 275 Ada Hidup 38 Pria 40 Betawi 200 Tidak ada Hidup 39 Pria 40 Betawi 150 Tidak ada Hidup 40 Pria 40 Jawa 150 Tidak ada Hidup
1. Deskripsikan distribusi/frekwensi penyakit DM berdasarkan
jenis kelamin umur ada tidaknya komplikasi kadar gula darah status pada saat pulang dari RS Jawab : A. Jenis kelamin : Berdasarkan jenis kelamin, dari 40 pasien di Rumah Sakit Kota X dalam kurun waktu 1 tahun yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah 25 orang (62,5%) pria dan 15 orang (37,5%) wanita. B. Umur : Berdasarkan umur, dari 40 pasien di Rumah Sakit Kota X dalam kurun waktu 1 tahun yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah 9 orang (22,5%) usia dewasa awal(26 – 35 tahun), 20 orang (50%) usia dewasa akhir(36 – 45 tahun), 7 orang (17,5%) usia lansia awal( 46 – 55 tahun), dan 4 orang (10%) usia lansia akhir(56 – 65 tahun). C. Ada tidaknya komplikasi Berdasarkan ada tidaknya komplikasi, dari 40 pasien di Rumah Sakit Kota X dalam kurun waktu 1 tahun yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM), sebanyak 23 orang (57,5%) mempunyai komplikasi dan 17 orang (42,5%) tidak ada komplikasi. D. Kadar gula darah Berdasarkan kadar gula darah, dari 40 pasien di Rumah Sakit Kota X dalam kurun waktu 1 tahun yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM), sebanyak 8 orang (20%) kadar gula darahnya <200 mg/dl, dan sebanyak 32 orang (80%) kadar gula darahnya ≥200 mg/dl. E. Status saat pulang dari RS Berdasarkan status saat pulang dari RS, dari 40 pasien di Rumah Sakit Kota X dalam kurun waktu 1 tahun yang menderita penyakit Diabetes Melitus (DM) sebanyak 17 orang (42,5%) dinyatakan meninggal dunia dan 23 lainnya (57,5%) berstatus masih hidup.
2. Dapatkah gambaran distribusi/frekwensi diatas menggambarkan kondisi di populasi
X? apa alasannya ? Jawab: Tidak, karena gambaran distribusi/frekwensi tersebut merupakan serial kasus yang hanya memberitahu informasi masalah keshatan yang diteliti berdasarkan kasus- kasus yang dilaporkan saja. Untuk mengetahui informasi dari distribusi/frekwensi yang menggambarkan kondisi di populasi diperlukan penelitian epidemiologi dengan desain studi potong lintang dimana terdapat sampel penelitian yang mewakili populasi yang diteliti. 3. Dari data diatas dapatkah saudara menentukan kelompok risiko tinggi untuk penyakit DM ? bagaimana caranya? Jawab: Bisa, menentukan kelompok risiko tinggi untuk penyakit diabetes melitus dapat dilakukan dengan melihat jumlah atau persentase tertinggi dari setiap kategori gambaran demografinya yaitu jenis kelamin, umur dan suku yaitu: Berdasarkan gambaran demografinya : 62,5% pria dan 37,5% wanita. 22,5% dewasa awal, 50% dewasa akhir, 17,5% lansia awal dan 10% lansia akhir. 40% suku Jawa, 40% suku Betawi dan 20% suku Sumatra. Berdasarkan data tesebut didapatkan informasi kelompok dengan risiko tinggi, yaitu: Pria. Usia dewasa akhir. Suku Jawa dan Suku Betawi.
4. Dari data diatas dapatkah saudara memformulasikan hipotesis baru?
Jawab : Dari informasi tersebut dapat dibangun hipotesis baru yaitu: a. Pria lebih berisiko menderita penyakit Diabetes Melitus (DM) dari pada wanita. b. Usia Dewasa lebih berisiko menderita penyakit Diabetes Melitus (DM) dari pada Lansia. c. Orang yang berasal dari suku Jawa dan suku Betawi lebih berisiko menderita penyakit Diabetes Melitus (DM) daripada suku lain. d. Penderita Diabetes Melitus (DM) dengan komplikasi lebih berisiko untuk meninggal dunia daripada penderita tanpa komplikasi.
5. Adakah hubungan antara komplikasi dengan kematian pada penderita DM?
Jawab: Ada hubungan antara komplikasi dengan kematian pada penderita DM. Hal ini dapat dilihat dari data diatas bahwa dari 23 pasien yang ada komplikasi, hanya 7 penderita (17,5%) yang saat pulang dari rumah sakit dalam keadaan hidup dan 16 penderita (40%) lainnya saat pulang dari rumah sakit statusnya sudah meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, dapat diasumsikan bahwa penderita DM dengan komplikasi akan berisiko tinggi untuk meninggal dunia.