Anda di halaman 1dari 18

DETERMINAN SOSIAL

BUDAYA DALAM KESMAS

Sevilla Ukhtil
Huvaid
Determinan Kesehatan
(Faktor yang
mempengaruhi Kesehatan)
 Kesehatan merupakan konsep yang kompleks,
bisa mempunyai arti berbeda bagi individu atau
etnis yang berbeda.
 Derajat “perasaan sehat” berkaitan erat dengan
kemampuan seseorang mendayagunakan
“potensi diri” mereka secara penuh.
 Potensi diri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain faktor perilaku, perilaku yg
berhubungan dg kesehatan, faktor-faktor sosial,
budaya, ekonomi dan lingkungan, spt dukungan
sosial, pekerjaan, penghasilan dan perumahan.
ARTI KESEHATAN BAGI
INDIVIDU
 Berbagai peristiwa hidup yang dialami individu dan
masyarakat, berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan bagi mereka.
 Tapi semua orang menginginkan kesehatan bagi
dirinya, meskipun tidak semua orang mampu
membuat dirinya menjadi sehat.
 Oleh karena itu “health promotion” menjadi
penting.
 Bedakan dg AGENT PENYAKIT sbg Etiologi Penyakit
(aspek biologis) dg variabel-variabel Sosial
MENGAPA PETUGAS KESEHATAN
PERLU MEMPELAJARI SOSIO –
BUDAYA?

 Banyak perilaku yang berhubungan


dengan kesehatan terkait dengan
unsur-unsur sosial dan kebudayaan
KONSEP MEMPELAJARI
KEBUDAYAAN SUATU
MASYARAKAT:
1. Menghindari sikap ethnocentrism
2. Masyarakat yang hidup dlm
kebudayaannya sendiri biasanya tidak
menyadari memilki kebudayaan kecuali jika
mereka masuk ke masyarakat lain
3. Variabilitas dalam perubahan kebudayaan
(yang satu lebih sukar berubah daripada
yang lain)
4. Unsur kebudayaan saling kait mengkait
ASPEK SOSIAL YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KESEHATAN & STATUS
KESEHATAN
 Umur  Pola makan
 Jenis kelamin  Kemiskinan
 Tingkat  Pergeseran
Pendidikan terhadap HAM
 Pekerjaan  Pemberdayaan
 Hubungan Sosial wanita
yang rendah
 Jaminan Sosial
 Keadilan
Beberapa faktor sosial yg
berpengaruh thd perilaku
kesehatan (H. Ray Elling, GM Foster)

1. Self concept
2. Image kelompok
3. Identifikasi individu kpd kelompok
sosialnya
ASPEK BUDAYA YG MEMPENGARUHI
STATUS KESEHATAN & DERAJAT
KESEHATAN
1. Pengaruh tradisi
2. Pengaruh sikap fatalistis
3. Pengaruh sikap ethnocentris
4. Pengaruh perasaan bangga pada
statusnya
5. Pengaruh norma
6. Pengaruh nilai
7. Pengaruh unsur budaya yg dipelajari
pada tingkat awal dr proses sosialisasi
8. Pengaruh konsekuensi dari inovasi
Perubahan sosial budaya
dibedakan :

 Perubahan yg CEPAT dan LAMBAT


 Pengaruhnya KECIL dan BESAR
 Perubahan DIRENCANAKAN dan TIDAK
DIRENCANAKAN
INOVASI membutuhkan
syarat:
 Masyarakat merasakan kebutuhan
perubahan
 Perubahan harus dipahami & dikuasai
masyarakat
 Perubahan dapat diajarkan
 Perubahan memberikan keuntungan di
masa yg akan datang
 Perubahan tidak merubah prestise
pribadi atau kelompok
KONDISI DASAR INDIVIDU AGAR
MAU BERUBAH PERILAKUNYA (GM
FOSTER)

 Individu harus menyadari kebutuhan


untuk berubah
 Harus mendapatkan informasi
bagaimana kebutuhan ini dipenuhi
 Mengetahui bentuk pelayanan yg dpt
memenuhi kebutuhannya & biayanya
 Tidak mendapatkan sanksi negatif
UNTUK MEMBANTU INDIVIDU MAU
BERUBAH PERILAKUNYA PERLU
DIPERHATIKAN :

 Mengidentifikasi individu masyarakat yg


menjadi sasaran perubahan
 Mengetahui motif yg mendorong
perubahan, al motif ekonomi, religi,
persahabatan, prestise
 Mengetahui faktor-faktor lain, misalnya
kekuatan sosial, nilai, kebutuhan, waktu
yg tepat, golongan yg mudah menerima
ide baru, golongan yg berkuasa.
ANCAMAN DALAM PROMKES
 Kesehatan dan upaya kesehatan tidak
berdiri sendiri. Walau bagaimanapun
kerja kerasnya promkes, namun masih
banyak hal-hal yang berada diluar
lingkup tugas atau kewenangan promkes
untuk menanganinya.
 Ancaman dari kegiatan promkes, antara
lain :
1. Urbanisasi
 Dampak dari semakin menyempitnya lahan
pertanian di desa dan adanya keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup di kalangan
generasi muda desa, terjadi urbanisasi secara
besar-besaran.
 Kepadatan penduduk, sulitnya memperoleh
fasilitas hidup, seperti perumahan layak huni,
air bersih, MCK, pembuangan sampah, limbah
RT dsb. di kota tak bisa dihindarkan. Situasi ini
memungkinkan semakin mudah- nya
penularan penyakit infeksi dan stress.
2. Kepadatan Penduduk
 Kepadatan penduduk biasanya diikuti dengan
kekumuhan, rendahnya mutu fasilitas kehidupan.
Terlalu rapatnya tempat tinggal akan
memudahkan proses penularan penyakit infeksi,
seperti TB-Paru, HIV/AIDS dsb.
 Keracunan dan berbagai penyebab lainnya bisa
menimbulkan stress dan gangguan jiwa.
 Semakin maraknya kecanduan dan
penyalahgunaan dan kecanduan alkohol,
narkotika, obat berbahaya serta zat adiktif
lainnya.
3. Kemajuan sistem
transportasi
 Memudahkan mobilisai penduduk dari
satu daerah ke daerah lainnya,
berdampak kepada semakin mudahnya
penularan penyakit yg sebelumnya
hanya berjangkit di daerah tertentu saja.
4. Rendahnya Akses masyarakat
ke Unit Pelayanan Kesehatan
 Kurangnya informasi dalam hal upaya
pemeliharaan kesehatan.Masyarakat
segan ke unit yankes karena takut tidak
mampu bayar dan faktor2 sosial budaya
lainnya.
 Kurangnya rasa percaya (trust) terhadap
petugas kesehatan`.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai