Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

Nama Kelompok :

Jumriatun Naillah (70200121012)

Nur Akila (70200121033)

Riska Wulandari (70200121048)

Wisda Sri Wahyuni (70200121053)

Sayful Muslim (70200121073)

Andi Aina Al Mardiah (70200121113)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022
JENIS PRAKTIKUM : KESEHATAN LINGKUNGAN

JENIS UJI : 1. KUALITAS AIR

Lokasi : LT. Fakultas kedokteran dan ilmu


kesehatan UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Waktu : Senin, 5 Desember 2022 Pukul 09:15


WITA

Lama penelitian kualitas air : 20 Menit

Kondisi ruangan : tertutup dan ber-AC

2. KUALITAS UDARA

Lokasi : depan fakultas kedokteran dan ilmu


kesehatan UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Waktu : Senin, 5 Desember 2022 Pukul 10:40


WITA

Lama pengukuran : 10 Menit

Kondisi Lingkungan : cuaca cerah

3. VEKTOR

Lokasi : LT. Fakultas kedokteran dan ilmu


kesehatan UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Waktu : Senin, 5 Desember 2022 Pukul 11:20


WITA

Lama penelitian : 40 Menit

Kondisi ruangan : tertutup dan ber-AC


A. Pendahuluan

1. Pengertian Air

Air merupakan zat atau unsur yang paling penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, air merupakan zat cair yang tidak mempunyai
rasa, warna dan bau. Air dapar berupa air tawar (fresh water) dan air asin (air laut) yang
merupakan bagian besar dibumi. Didalam lingkungan alam proses, perubahan wujud,
gerakan aliran air (dipermukaan tanah, didalam tanah, dan diudara) dan jenis air
mengikuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi
(hidayat, R.R. 2018)

Kualitas air adalah kondisi fisik, kimiawi, biologis, radiologi air di permukaan dan
di dalam bumi. Kualitas air ditentukan berdasarkan keadaan air dalam keadaan normal
disebut sebagai air yang mengalami pencemaran, atau disebut sebagai air
terpolusi(kurnia, S. 2018).

2. Tujuan Air

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana tingkat kualitas air yang
dikonsumsi di setiap harinya, apakah PH di bawah 7 yang bersifat basa atau air yang
diatas 7 bersifat asam dan DO yang normal atau belum. Akan tetapi, alat untuk
pengecekkan DO air tidak berfungsi

B. Alat dan Bahan

a. Pengukuran PH
a. Buku tulis dan peralatan tulis
b. Air kran dan air galon (yang dikonsumsi)
c. PH meter
b. Pengukuran DO ( tidak berfungsi )

C. Prosedur penanganan
a. Hubungkan sensor dengan monitor
b. Lock dengan memutar ke kanan
c. Geser switch pada mode ON
d. Masukkan sensor ke dalam sampel air yang akan diukur
e. Diamkan selama 2 menit sampai monitor menunjukkan nilai konstan
f. Catat hasil pengukuran

D. Hasil pengukuran

Berdasarkan hasil penelitian tentang kualitas air dengan menggunakan alat PH


meter menunjukkan bahwa pada air galon terdapat 7,8 yang berarti Normal sedangkan
untuk Air kran 9,7 menunjukkan air bersifat basa. Untuk pengecekkan DO pada Air
terjadi kendala karena alat DO tidak berfungsi

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian kualitas air kran dan air galon dengan menggunakan
alat PH Meter menghasilkan air kran terdapat 9,7 yang berarti air tersebut bersifat basa
dan tidak bisa untuk diminum/dikonsumsi karena akan membahayakan kelangsungan
hidup organisme dan akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat yang
bersifat toksis. Sedangkan untuk air galon terdapat 7,8 yang berarti normal dan bisa
dikonsumsi. Air dengan kualitas baik harus bebas dari senyawa toksik, bebas bakteri
(mikroorganisme), tidak berasa, dan tidak berwarna.

Adapun kualitas air secara fisik :

a. Suhu air
Suhu air merupakan parameter penting untuk mengetahui lebih jauh parameter
kimiawi yang lain seperti pH, Dissolved Oxygen, dan DHL.
b. Warna
Warna dalam air disebabkan oleh zat-zat yang terlarut di dalam air tersebut,
perubahan warna dapat disebabkan oleh terbentuknya warna dari hasil buangan
sebagai akibat proses kimia yang dapat menghasilkan zat berwarna, atau berasal
dari degradasi senyawa-senyawa organik melarut dalam air. Perubahan warna
air dapat dipergunakan sebagai pertanda terjadinya pencemaran air, dan air
yang terlihat jernih tidak selamanya bebas dari bahan pencemar (Situmorang,
2017).
c. Bau
Bau merupakan aroma tidak sedap yang dikeluarkan air.

Kualitas air secara Kimia :

a. pH
tingkat keasaman air atau sering disebut sebagai kekuatan asam (Ph) termasuk
untuk parameter air. Berikut klasifikasi indikator kualitas air berdasarkan pH :
1) pH air sangat tinggi (>8,5) biasanya disebabkan oleh banyaknya sodium
carbonate bicorbaonate yang terlarut. pH air setengah tinggi (7,0-8,5)
biasanya disebabkan oleh tingginya bocarbonate yang terlarut.
2) pH air setengah rendah (4,0-7,0) disebabkan oleh kecilnya mineral-
mineral asam dari sulfide atau asam organic.
3) pH air sangat rendah (<4,0) disebabkan oleh adanya asam bebas yang
terlarut pH air diukur langsung dilapangan bersamaan dengan saat
pengambilan contoh air, karena dengan dibawahnya sampel air di
laboratorium akan terjadi perubahan Ph.

A. Udara

1. Pengertian udara

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Udara yang masuk ke
dalam tubuh mengandung berbagai gas seperti oksigen, karbondioksida, argon,
nitrogen, dan uap air. Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam
atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton)
atmosfer.

2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berapa CO2 dan O2 yang terdapat di
area lobi FKIK UIN Alauddin Makassar apakah melewati NAB atau tidak.

3. Nilai ambang batas


Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor
PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di tempat kerja, untuk CO memiliki NAB sebesar 25 ppm.

B. Alat dan Bahan


1. CO Meter
2. Stopwatch

C. Prosedur Penanganan

Langkah-langkah penggunaan CO Meter

1. Letakkan CO Meter pada tempat yang akan dijadikan sampel


2. Nyalakan CO Meter dan tunggu selama 30 detik sampai angka dalam CO Meter
dapat konstan ( angka 0 )
3. Nyalakan stopwatch
4. Tekan tombol Hold untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tidak berubah-
ubah
5. Tekan tombol Rek
6. Gunakan stopwatch selama 10 menit untuk mengulur kadar CO
7. Setelah selesai, tekan kembali tombol Rek untuk menghentikan alat tersebut
8. Dan muncul-lah hasil pengukuran

D. Hasil Pengukuran

Berdasarkan hasil pengukuran udara dengan menggunakan alat CO Meter diperoleh


hasil CO2 Min : 361 dan Max : 565 dengan suhu : 34,9 celcius sedangkan untuk O2
Min : 209 dan Max : 215 dengan suhu 34,1 celcius.

E. Pembahasan

Pencemaran udara merupakan proses masuknya komponen laindalam udara baik dari
alam maupun legiatan manusia secara langsung dan tidak langsung. Pencemaran udara
dapat terjadi di tempat terbuka dan didalam ruang. Menurut united state environtmental
agency (US-EPA), 2015 salah satu bahan pencemar udara adalah particulate matter
atau partikel debu melayang yang merupakan campuran yang sangat kompleks dari
berbagai senyawa organik dan anorganik seperti sulfat, nitrat, ammonia, sodium
klorida, karbon, debu mineral, dan air (Safitri, I.2019). Berdasarkan hasil pengukuran
udara di Lobi FKIK UIN Alauddin makassar menghasilkan CO2 Min :361 dan Max :
565 dengan suhu :34,9 celcius menggunakan alat CO meter sedangkan, O2 Min : 209
dan Max : 215 dengan suhu : 34,1 celcius emnggunakan alat O2.

A. Vektor ( nyamuk )

1. Pengertian vektor

Vektor adalah antropoda yang dapat menularkan, memindahkan dan atau menjadi
sumber penular penyakit terhadap manusia. Sedangkan pengendalian vektor adalah
semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurukan populasi vektor
serendah mungkin, sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya
penularan penyakit tular vektor disuatu wilayah atau menghindari kontak masyarakat
dengan vektor sehingga penularan penyakit tular vektor dapat dicegah (permenkes, 374
tahun 2010).

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang sangat mengganggu bagi manusia
maupun hewan melalui gigitannya. Selain menyebabkan rasa gatal nyamuk juga dapat
berperan sebagai vektor penyakit. Nyamuk termasuk dalam sudfamili culicinae, famili
culicidae ( nematocera : diptera ) merupakan vektor atau penular utama dari penyakit
– penyakit arbovirus (Widiyanti, N. L. P. M., Artawan, I. K., & Dewi, N. P. S. R. 2016)

2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini Untuk dapat mengidentifikasi karakteristik dari 3 nyamuk
yg paling sering dijumpai, seperti Aedes aegypti, Cules, dan anopheles, karna ketiga
nyamuk tersebut membawa jenis penyakit yg berbeda, anopheles (malaria), Aedes
aegypti (DBD), dan Cules (kaki gajah), selain itu perbedaan dari ketiga nyamuk
tersebut juga sudah dapat diidentifikasi sejak masih dini, mulai dari larvanya, sehingga
dengan mengetahui karakteristik dari ketiga nyamuk tersebut akan memudahkan untuk
melakukan pengendalian terhadap populasi nya agar tidak membahayakan masyarakat
B. Alat dan Bahan

1. Cawan petri
2. Mikroskop
3. Pipet tetes
4. Sampel larva nyamuk
5. Tisu

C. Prosedur Penanganan

1. Siapkan cawan petri, pipet tetes dan mikroskop


2. Letakkan nyamuk di cawan petri dengan alas tisu/kertas
3. Preparat letakkan pada meja dan amati dengan mikroskop
4. Larva dan nyamuk akan muncul di mikroskop dan menentuan karakteristiknya

D. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nyamuk dan larva yang dijadikan sampel
memiliki karakteristik : larva ( chulex ) dan nyamuk ( chulex jantan ).

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, nyamuk dan larva yang dijadikan sampel memiliki
karakteristik :

Larva (chulex) dan nyamuk ( chulex jantan ): ditemukan ditempat kotor, sifon yang
panjang dan runcing, pelana tertutup, memiliki sifonlebih dari 1 pasang serta comb
scale yang terdapat bebrapa baris. Tubuh larva Culex terdiri dari caput (kepala), thorax
(dada), abdomen (perut), sifon dan anal. Terdapat comb teeth, yaitu duri-duri pada
ujung abdomen (perut) lebih dari satu baris. Sifon langsing dan panjang, bulu-bulu
sifon atau hairtuff lebih dari satu pasang (Ravenia, A. H., Anwar, C., Aulia, H., &
Ghiffari, A. 2019)
Daftar Pustaka

Kurnia, S. (2018). Pengaruh Praktik Percobaan Kualitas Air Terhadap Hasil Belajar
Geografi Siswa Kelas X SMA Aisyiyah 1 Palembang Tahun Ajaran 2018/2019.
JURNAL SWARNABHUMI: Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi,
3(2), 117-124.

Handiny, N. F., KM, M., Gusni Rahma, S. K. M., Epid, M., Rizyana, N. P., & KM, M.
(2020). Buku Ajar Pengendalian Vektor. Ahlimedia Book.

Hidayat, R. R. (2018). Rancang bangun alat pemisah garam dan air tawar dengan
menggunakan energi matahari. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi
Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Widiyanti, N. L. P. M., Artawan, I. K., & Dewi, N. P. S. R. (2017, August). Identifikasi


larva nyamuk yang ditangkap di perindukan di Kabupaten Buleleng. In
Prosiding Seminar Nasional MIPA.

Rachmaniyah, R., Rusmiati, R., & Nerawati, A. T. D. (2020). PENGEMBANGAN


POTENSI EXTRAKS LIDAH MERTUA (Sansevieria sp) DAN SEREH
(Cymbopogon Nardus) DALAM MENURUNKAN ANGKA KUMAN UDARA
RUANG MELALUI MODIFIKASI HUMIDIFIER.

Ravenia, A. H., Anwar, C., Aulia, H., & Ghiffari, A. (2019, October). Hubungan
pengetahuan, sikap dan perilaku petugas kebersihan dengan jumlah larva
nyamuk pada tempat penampungan air di wisma atlet Jakabaring kota
Palembang. In Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi
Indonesia (PEI) Cabang Palembang (Vol. 1, No. 1, pp. 177-185).
Safitri, I. (2019). Pemantauan Mikroorganisme Bakteri Aerob Udara Melayang Pada
Ruang Rawat Inap Kemuning Tuberkulosis dan Ruang Anturium di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Unpas).
Dokumentasi

Pengukuran kualitas Air (PH) :

(Pengujian PH Air) (Kalibrasi dengan L. Elektrolit) (PH meter)

Penelitian kualitas Udara :

(Pengukuran kadar O2 dan CO2) (CO2 Meter) (O2 Meter)

Penelitian vektor (Nyamuk) :

(Larva di letakkan di cawan petri) (Larva diamati dengan mikroskop digital) (Tampilan di mikroskop)

Anda mungkin juga menyukai