Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN (P)

UJI KUALITAS AIR (TINGKAT KEKERUHAN AIR) MENGGUNAKAN


TURBIDIMETER

OLEH :

NAMA : LD.M.Yahya al fatah


NIM : 16 3145453 099
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : 16 C

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Uji Kualitas Air (Tingkat Kekeruhan Air)


Menggunakan Turbidimeter
Hari / Tanggal Percobaan : Rabu/ 06 Desember 2017
Nama Praktikan : LD.M.Yahya al fatah
NIM : 16 3145 453 099
Angkatan : 2016
Kelas : 16 C
Kelompok : II (DUA)
Rekan Kerja : 1. Miranda
2. A. Nuranisa U Tami
3. Eliana
4. Suharman
5. Maria Getrudis
6. Imam Utomo

Makassar, 06 Desember 2017


Disetujui oleh
Dosen Pembimbing Praktikan

Sulfiani S.Si., M.Pd LD.M.Yahya al fatah


NIDN : 09 27048003 NIM : 16 3145453 099
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Kualitas Air (Tingkat Kekeruhan Air) Menggunakan Turbidimeter

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan tingkat kekeruhan pada sampel


air.
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dan penggunaan alat turbidimeter.
C. LANDASAN TEORI

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0 °C). Zat
kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat
dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Air tersusun atas molekul-molekul triatomik sederhana, tetapi tingkah
laku air sangat kompleks dan beberapa hal agak unik. Sifat unik air muncul
terutama dari struktur molekular dan resultan gaya-gaya intermolekularnya. Atom
oksigen dalam molekul air dilukiskan membentuk orbital hibrida terluar sp3,
dengan dua pasang elektron non-ikatan. Sifat elektronegatif yang sangat tinggi
bagi atom oksigen lebih lanjut mengakibatkan terbentuknya ikatan hidrogen antar
molekul air yang sangat kuat pula.
Semua organisme baik ikan maupun makluk hidup lainnya yang hidup
dalam air sangat terpangaruh terhadap kualitas air. Tanpa didukung dengan
kualitas air / mutu air yang baik semua organisme yang hidup di perairan akan
mengalami hambatan dalam pertumbuhannya. Beberapa factor yang
mempengaruhi kualitas air diataranya Suhu, pH, DO, CO2, Turbiditas
( Kekeruhan ) dll.
Salah satu factor yang mempengaruhi kualitas air adalah Turbiditas
( Kekeruhan ). Turbiditas ( Kekeruhan ) merupakan kandungan bahan Organik
maupun Anorganik yang terdapat di peraairan sehingga mempengaruhi proses
kehidupan organisme yang ada di perairan tersebut. Turbiditas sering di sebut
dengan kekeruhan, apabila didalam air media terjadi kekeruhan yang tinggi maka
kandungan oksigen akan menurun, hal ini disebabkan intensitas cahaya matahari
yang masuk kedalam perairan sangat terbatas sehingga tumbuhan / phytoplankton
tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk mengasilkan oksigen.
Pada tahap pemeliharaan benih, factor turbiditas sangat mempangaruhi
kahidupan benih maupun larva di dalam perairan. Turbiditas terlalu tinggi dapat
menyebabkan kematian masal, hal ini disebabkan adanya luka pada tubuh benih
maupun larva sehingga terjadi infeksi dan mempercepat pertumbuhan penyakit.
Biasanya kalau terjadi kekeruhan yang tinggi dapat menyebabkan mengelupasnya
sisik / kulit benih maupun larva akibat infeksi.
Pada saat ini, pencemaran berlangsung dimana-mana dengan laju begitu
cepat yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sekarang ini beban pencemaran
dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari
berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat berbahaya dan beracun meskipun
dalam konsentrasi yang masih rendah seperti bahan pencemar logam-logam berat
: Hg, Pb, Cd, As dan sebagainya.
Warna dan tingkat kekeruhan pada air dan larutan lainnya sangat
bervariasi. Beberapa larutan, seperti air kemasan terlihat jernih, sementara yang
lain kelihatan sangat tercemar oleh limbah industri sehingga terlihat keruh dan
buram. Kekeruhan yang terjadi ini disebut turbidity. Kekeruhan disebabkan oleh
partikel halus tersuspensi dalam air yang menyebabkan cahaya tidak dapat
merambat lurus dalam air. Clay, lanau, plankton dan mikroorganisme lainnya
merupakan contoh partikulat yang menyebabkan kekeruhan. Banyak penyebab
kekeruhan tidak selalu berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi kekeruhan dapat
menjadi tanda lain bagi masalah yang lebih serius. Misalnya, air kolam keruh
mungkin tidak berbahaya untuk perenang, tetapi bisa menunjukkan adanya
kelebihan karbonat yang dapat merusak kolam itu sendiri.
Turbidimetri adalah suatu metoda analisis kuantitatif yang berdasarkan
pada pelenturan sinar oleh suspensi zat padat. Pada dasarnya yang diukur adalah
perbandingan antara intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar mula
– mula. Sinar yang dipancarkan oleh lampu (sumber cahaya) akan dipantulkan
oleh cermin cekung dan kemudian dijatuhkan pada contoh yang mengandung
partikel yang tersuspensi. Sinar yang jatuh pada partikel – partikel yang
tersuspensi tersebut akan ditebarkan / dihamburkan. Kemudian sinar yang
dihamburkan oleh cuplikan akan ditangkap oleh nephelometer yang mana arahnya
tegak lurus (90O) dari sumber cahaya. Sinar yang diteruskan ditangkap oleh
pengamat yang arahnya membentuk garis lurus dari sumber cahaya disebut
turbidimeter.
Turbidimeter merupakan sifat optik akibat disperse sinar dan dapat
dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang
tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspense adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Metode pengukuran turbiditas
dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu pengukuran perbandingan
intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang datang;
pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak
didalam lapisan medium yang keruh. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall
disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrument ini intensitas diukur secara
langsung, sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan
standar. Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas
berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung
juga pada warna.
D. PRINSIP PERCOBAAN
Sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan da nada
yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan utuk digunakan sebai dasar
pengukuran. Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya
tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang
menembus media akan diukur dan ditransfer ke bentuk angka.
E. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini ialah Turbidimeter Lutron-
2016 1 set, pipet tetes, dan gelas kimia.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah tissue/lap halus,
reagen kali brasi 0 NTU dan 100 NTU, reagen sterilisasi, dan air kemasan
bermerek (Club,Nestle,Indomaret,MJR,3-V,Gelon),.
F. PROSEDUR KERJA
1. Kalibrasi Alat Turbidimeter Lutron
a. Disiapkan 1 set alat turbidimeter
b. Dikeluarkan alat turbidimeter beserta reagen standar yang akan digunakan
untuk proses kalibrasi
c. Diaman reagen 1 berisi larutan standar 0 NTU, dan reagen 2 berisi larutan
standar 100 NTU
d. Ditekan tombo ON pada alat turbidimeter sehingga muncul angka 00
e. Dibuka penutup atas pada turbidimeter dan dimasukan reagen 1 pada
tempat penutup yang dibuka dimana posisi sejajar garis puti yang terdapat
pada botol reagen
Cat : botol reagen haru bersi dan kering dan tidak boleh tersentuh langsung
oleh tangan, tetapi menggunakan henskun steril dan tissue.
f. Ditutup kembali bagian atas turbidimeter
g. Ditekan tombol TES/CAL pada alat (Ditahan), sampai muncul tulisan CAL
dan angka 00 pada monitor/layar turbidimeter
h. Ditekan kembali tombol TES/CAL (Ditahan), sampai muncul CAL dan
angka 100 pada monitor/layar turbidimeter
i. Dibuka penutup alat turbidimeter dan dikeluarkan reagen 1
j. Dimasukan reagen 2 dengan posisi sejajar dengan garis putih pada botol
reage dan ditutup kembali
k. Ditekan tombol TES/CAL pada alat (Ditahan), sampai muncul tulisan CAL
dan angka 00 pada monitor/layar turbidimeter
l. Ditekan kembali tombol TES/CAL pada alat (Ditahan), sampai muncul
tulisan CAL dan angka 000 pada monitor/layar turbidimeter
m. Ditekan 1 kali tombol HOLD akan muncul angka 100
n. Ditekan 1 kali lagi tombol HOLD, akan muncul tulisan CLR
o. Ditekan kembali tombol TES/CAL pada alat (Ditahan), sampai muncul
tulisan CAL dan angka 00 pada monitor/layar turbidimeter dan alat
turbidimeter siap untuk digunakan
2. Uji Kekeruhan Pada Sampel Air
a. Disiapkan alat turbidimeter yang telah dikalibrasi
b. Dikeluarkan botol sampel dan larutan steril yang berada didalam box alat
c. Dilakukan pembilasan pada botol reagen yang akan digunakan sebelum
botol dimasukan sampel air
d. Dimasukan sampel air pada botol sampel menggunakan pipet tetes sampai
pada batas garis putih
e. Dimasukan reagen yang berisi sampel ke dalam alat turbidimeter dan
ditekan tombol TES hingga mengeluarkan hasil dengan satuan NTU
Cat : botol sampel jangan disentuh langsung oleh tangan, sehingga harus
digunakan henskun bersi maupun lap halus/tissue saat akan memasukan
botol tersebut kedalam alat turbidimeter diaman botol tersebut dalam
kondisi luarnya kering dan bersi.
f. Dicatat hasil yang diperoleh pad alat
Cat : untuk melanjutkan proses pemeriksaan ke sampel berikutnya, botol
sampel disterilkan terlebih dahulu menggunakan reagen steril.

G. HASIL PENGAMATAN
Tingkat Kekeruhan
No Sampel
Standar Sampel

1. Air Club 1-5 NTU 0,00 NTU

2 Air Nestle 1-5 NTU 0,00 NTU

3 Air indomaret 1-5 NTU 0,00 NTU

4 Air MJR 1-5 NTU 0,00 NTU

5 Air 3-V 1-5 NTU 0,12 NTU

6 Air Gelon 1-5 NTU 0,07 NTU

H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan untuk menentukan kadar kekeruhan atau
turbiditas pada sampel air kemasan yang bermerek. Pada pengukuran turbiditas
menggunakan pengukuran standar sebelum dilakukan pengujian terhadap air
kemasan yang bermerek.
Dimana proses yang kami lakukan pada percobaan ini ialah dengan
menggunakan alat turbidimeter yang sebelumnya telah dikalibrasikan terlebi
dahuli yang mana fungsi dikalibrasi kanya alat tersebut ialah agar pada saat akan
mengukur kekeruhan air dengan skala NTU ( Nephelometrix Turbidity Unit) agar
hasil yang didapatkan akurat sehingga hasil tersebut dapat menunjukan hasil yang
tepat pada sampel air yang akan diuju kekeruhannya.
Dimana hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah Pada penentuan
turbiditas air skemasan yang bermerek dengan menggunakan alat turbidimeter
yaitu pada sampel air club memiliki skala 0.00 NTU, air nestle memiliki skala 0,00
NTU, air indomaret memiliki skala 0,00 NTU, air MJR memiliki skala 0,00 NTU,
air 3-V memiliki skala 0,12 NTU, dan air gelon memiliki skala 0,07 NTU.
Hasil yang diperoleh sudah sesuai, dimana sampel (air) akan memiliki nilai
turbiditas rendah seiring dengan penyaringan yang dilakukan. Hal ini disebabkan
suspensi akan terpisah dengan air karena suspensi tidak dapat melewati pori-pori
dari penyaring yang digunakan sehingga mengakibatkan nilai turbiditas berkurang
dimana nilai turbiditas bertambah seiring dengan banyaknya partikel atau suspensi
yang terdapat didalam air, dikarnakan air yang kami gunakan merupakan merek-
merek ternama yang akan menjaga kualitas air tersebut.
Menurut WHO kekeruhan air tidak boleh dibawah 5 NTU dan idealnya
harus dibawah 1 NTU, tetapi dalam keputusan PERMENKES RI Nomor 416
Tahun 1990 batas kekeruhan air bersi ialah skala 5 NTU.yang mana hal tersebut
masih dalam standar yang norma untuk kualitas air yang diminum yang mana
apabila skala yang didapatkan melebihi dari skala 5 NTU maka air tersebut tidak
layak untuk dikonsumsi. Yang mana dari keputusan PERMENKES maupun WHO
tersebut, bahwa sampel air kemasan bermerek yang telah kami periksa dalam
standar yang norma dimana air tersebut dapat dikonsumsi dan memenuhiu syarat
kualitas air sebelum didistribusikan kepada masyarakat.
I. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan pada praktikum yang telah dilaksanakan, maka
disini dapat disimpulkan bahwa pada sampel air kemasan air club memiliki
skala 0.00 NTU, air nestle memiliki skala 0,00 NTU, air indomaret memiliki
skala 0,00 NTU, air MJR memiliki skala 0,00 NTU, air 3-V memiliki skala
0,12 NTU, dan air gelon memiliki skala 0,07 NTU, yang layak untuk
dikonsumsi karan air tersenut masi dalam batas skala yang normal.
2. Saran
Saran dari percobaan ini adalah sebaiknya pada percobaan kali ini alat
tubidimeter yang digunakan harus selalu dijaga dan diperhatikan kebersihan
maupun kekeringan pada alat, yang mana hal-hal tersebut dapat merusak alat
dan mempengaruhi pada hasil pemeriksaan kekeruhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih. 2007. Kimia Lingkungan. Andi-press. Jogyakarta.

Alaerts. 20011. Metode Pengukuran Kualitas Air. Usaha Nasional. Surabaya.

Day. J.R, Underwood. 2008. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Julianti, Riza. 2010. Laporan Praktikum Pengenalan dan Aplikasi Alat Turbidimeter
Pada Pengujian Kekeruhan Air Limbah. Jakarta : Erlangga.

Khopkar. S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI-Press.

Sugiyarto, Kristian H. 2007. Kimia Anorganik I. Universitas Negeri Yogyakarta.


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai