Anda di halaman 1dari 8

2017 U

LEMBAR KERJA MAHASISWA

EKOLOGI

PRODUKTIVITAS PRIMER

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

PUSPITA DWI RATNASARI 17030654006

HENING MAHARDIKA JATI 17030654024

EGGY WAHYU RISTANTI 17030654036

DYAH PUSPITA NINGRUM 17030654046

NAQIYYATU DHIHNI 17030654076

PRODI S1 PENDIDIKAN SAINS


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
A. Judul Penelitian
Judul dari percobaan ini adalah “Produktivitas Primer”
B. Pernyataan Penelitian
Rumusan masalah dari percobaan ini yaitu :
1. Bagaimana kadar fotosintesis perairan di Danau Unesa ?
2. Bagaimana kadar respirasi perairan Danau Unesa ?
3. Bagaimana produktivitas primer perairan Danau Unesa ?
4. Bagaimana produktivitas total perairan Danau Unesa ?
C. Tujuan penelitian
Tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kadar fotosintesis perairan di Danau Unesa.
2. Mengidentifikasi kadar respirasi perairan Danau Unesa.
3. Mengidentifikasi produktivitas primer perairan Danau Unesa.
4. Mengidentifikasi produktivitas total perairan Danau Unesa.
D. Kajian Pustaka
A. Produktivitas Primer
Produktivitas primer yang merupakan dasar dari suatu ekosistem atau
komunitas adalah laju pada masa energi pancaran disimpan oleh kegiatan
fotosintesis atau kemosintesis organisme-organisme produsen (terutama
tumbuhan-tumbuhan hijau) dalam bentuk senyawa organik yang dapat
digunakan sebagai bahan-bahan pangan.

Produktivitas primer suatu ekosistem sangat penting untuk diketahui


karena dengan itu, kita dapat mengetahui kadar oksigen terlarut suatu
ekosistem, mempelajari dan mengetahui rantai makanan (food chain), aliran
karbo harian dan musiman dalam ekosistem yang merupakan bentuk dasar
piramida makanan dan dapat digunakan juga untuk memperkirakan produksi
maksimal pada tingkat trofik yang lebih tinggi (Irwan, 2003).
Menurut Erwin (2011), beberapa produktivitas dapat diketahui secara
berurutan sesuai dengan peristiwa pembentukannya, yaitu :
a. Produktivitas primer kotor, yaitu laju total fotosintesis, termasuk bahan
organik yang habis digunakan dalam respirasi selama waktu pengukuran,
dikenai sebagai fotosintesis total atau asimilasi total.
b. Produktivitas primer bersih, yaitu penyimpanan bahan organik di dalam
jaringan-jaringan tumbuhan kelebihannya dari proses respirasi oleh
tumbuhan-tumbuhan selama jangka waktu pengukuran, dikenal sebagai
apparent fotosintesis atau asimilasi bersih.
c. Produktivitas komunitas bersih adalah laju penyimpanan bahan organik
yang tidak digunakan oleh heterotrof (yakni produktivitas bersih– penggunaan
heterotrof)
d. Produktivitas sekunder yaitu laju penyimpanan energi pada tingkat
konsumen.
Menurut Romimohtarto (2005) produktivitas pada ekosistem
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Suhu
Suhu secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada
produktivitas. Secara langsung suhu berperan dalam mengontrol reaksi
enzimatik dalam proses fotosintetis, sehingga tingginya suhu dapat
meningkatkan laju maksimum fotosintesis. Sedangkan secara tidak langsung,
misalnya suhu berperan dalam membentuk stratifikasi kolom perairan yang
akibatnya dapat mempengaruhi distribusi vertikal fitoplankton.
2. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi utama bagi ekosistem. Cahaya
memiliki peran yang sangat vital dalam produktivitas primer, oleh karena
hanya dengan energi cahaya tumbuhan dan fitoplankton dapat menggerakkan
mesin fotosintesis dalam tubuhnya. Hal ini berarti bahwa wilayah yang
menerima lebih banyak dan lebih lama penyinaran cahaya matahari tahunan
akan memiliki kesempatan berfotosintesis yang lebih panjang sehingga
mendukung peningkatan produktivitas primer.
3. Air, curah hujan dan kelembaban
Produktivitas pada ekosistem terrestrial berkorelasi dengan
ketersediaan air. Air merupakan bahan dasar dalam proses fotosintesis,
sehingga ketersediaan air merupakan faktor pembatas terhadap aktivitas
fotosintetik. Secara kimiwi air berperan sebagai pelarut universal, keberadaan
air memungkinkan membawa serta nutrient yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
4. Nutrien
Tumbuhan membutuhkan berbagai ragam nutrient anorganik, beberapa
dalam jumlah yang relatif besar dan yang lainnya dalam jumlah sedikit, akan
tetapi semuanya penting. Pada beberapa ekosistem terrestrial, nutrient organic
merupakan faktor pembatas yang penting bagi produktivitas. Produktivitas
dapat menurun bahkan berhenti jika suatu nutrient spesifik atau nutrient
tunggal tidak lagi terdapat dalam jumlah yang mencukupi.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat produktivitas primer
perairan dalam ekosistem, faktor lingkungan berpengaruh terhadap segala
aktivitas yang terjadi di lingkungan. Beberapa pengaruh yang menentukan
kandungan klorofil dan produktivitas primer adalah kedalaman, kecerahan,
kecepatan arus, suhu, salinitas, fosfat, dan nitrit. Fitoplankton yang hidup
dalam perairan merupakan penyokong produktivitas primer. Pengukuran
tingkat produktivitas primer suatu perairan alami harus berdasarkan besarnya
aktivitas fotosintesis oleh bakteri dan alga.
B. Dissolved Oxygen
1. Menghitung nilai DO sampel air dengan menggunakan rumus:
8000.N .a
DO 
V 4
Keterangan:
DO : Dissolved Oxygen (mg/l)
N : Normalitas Na2S2O3 (0,025 N)
a : Volume titran (Na2S2O3) yang dibutuhkan (ml)
V : Volume sampel air dalam botol winkler
Dalam sampel air 1 botol Winkler dilakukan 2 kali pengulangan
pengukuran DO, kemudian hasil penghitungan DO sebanyak 2 kali
pengulangan tersebut dirata-rata, hasil rata-rata merupakan nilai DO
sampel air dalam botol Winkler tersebut.
2. Menghitung nilai fotosintesis, respirasi, produktivitas primer dan
produktivitas total dengan menggunakan rumus :
Fotosintesis = DO akhir botol terang - DO awal
Respirasi = DO akhir botol gelap - DO awal
Produktivitas primer = Fotosintesis – Respirasi
Produktivitas total = Fotosintesis + Respirasi

E. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah :
1. Alat yang digunakan yakni :
a. Botol winkler gelap 2 buah
b. Botol winkler terang 2 buah
c. Tali rafia 1 meter
d. Erlenmeyer 250 mL 2 buah
e. Pipet tetes 1 buah
f. Pipet ukur 1 mL 4 buah
g. Spet 2 buah
2. Bahan yang digunakan yakni :
a. Larutan MnSO4 1 ml
b. Larutan KOH-KI 1 ml
c. Larutan H2SO4 pekat 1 ml
d. Larutan Amilum 1% 10 tetes
e. Larutan Na2S2O3 0,025 N
f. Sampel air danau 200 ml

F. Rancangan Penelitian
Gambar 1. Rancangan Percobaan
Produktivitas Primer

G. Alur Penelitian
1. Pengambilan
Sampelsampel
air air dan peletakan botol sampel serta pemeriksaan DO

Diambil sampel air dengan menggunakan


botol winkler gelap dan terang

Ditutup masing masing botol sewaktu di


dalam air

Diikat satu botol gelap dan satu botol


terang dengan tali rafia

Diletakkan sepasang botol winkler gelap


dan terang di permukaan air dan sepasang
di dasar air

Digantungkan pada pohon dekat air hingga


masuk ke badan air sesuai kedalaman
Air hasil tampungan

Diperiksa kadar oksigen dari botol


terang dan gelap sesuai
kedalaman

Hasil
2. Pengukuran kandungan oksigen dengan metode Winkler

Air hasil
tampungan

Diberi MnSO4 sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet dibawah

permukaan air

Ditambahkan 1 ml KOH-KI dengan cara yang sama

Ditutup dan dibolak balik selama 5 menit

Dibiarkan selama 10 menit sampai ada endapan

Dibuang 2 ml larutan diatas permukaan tanpa menyertakan endapan

Ditambahkan 1 ml H2SO4 pekat

Ditutup botol dan dibolak balikkan sampai warna kuning kecoklatan

Diambil 100 ml larutan dalam botol

Dimasukkan kedalam Erlenmeyer

Dititrasi dengan Na2S2O3 hingga berwarna kuning muda


H. Tabel penelitian
Tabel Hasil Percobaan Produktivitas Primer Air Danau Unesa
Ditambah amilumPermukaan
Parameter 1 % sebanyak 10 tetes ke dalam
Danau Erlenmeyer
Dasar Danau hingga
biru muda Pagi Siang Pagi Siang
DO Awal
DO Akhir Botol Terang
Dititrasi lagi dengan menggunakan Na2S2O3 hingga warna biru tepat
DO Akhir Botol Gelap
Fotosintesis hilang
Respirasi
Produktivitas Primer
Diukur dan dijumlahkan lagi Na2S2O3 yang digunakan
Produktivitas
Hasil Total

Dihitung nilai DO dengan rumus

Dilakukan 2 kali pengulangan pengukuran DO dan di rata rata nilainya

Dihitung nilai fotosintesis , respirasi, produktivitas primer dan


produktivitas total
I. Daftar Pustaka
Erwin. 2011. Produktivitas Perairan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Irwan, Djamal. 2003. Prinsip Prinsip Ekologi dan Organisasi Sistem Komunitas
dan Lingkungan. Jakarta : Sinar Grafika
Tim Penyusun. 2019. Panduan Praktikum Ekologi. Surabaya. Pendidikan Sains
Unesa
Romimohtarto, Kasijan. 2005 Biologi Laut. Jakarta : Djambatan

Anda mungkin juga menyukai