Anda di halaman 1dari 26

MATERI PEMBELAJARAN IPA TERPADU KELAS VII

STRUKTUR BUMI, BENCANA DAN PENGURANGAN


RISIKO BENCANA

OLEH :

LEDIES DWI AGUSTINA/18231015

DOSEN PENGAMPU: Dr. ASRIZAL, M. Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
STRUKTUR BUMI, BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO
BENCANA

I. KOMPETENSI DASAR

KD 3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan
pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai
ancaman bencana di daerahnya

II. INDIKATOR

1. Mengidentifikasi bumi dan isinya

2. Menjelaskan lapisan atmosfer dan sifat-sifatnya

3. Menjelaskan hidrosfer dan sifat-sifatnya

4. Menjelaskan struktur bumi dan sifat-sifatnya

5. Menjelaskan hubungan struktur bumi dengan bencana alam

6. Menjelaskan upaya pengurangan risiko bencana

III. MATERI POKOK

1. Pengertian Bumi, Bentuk dan Kandungannya

2. Atmosfer dan Sifat-sifatnya

3. Hidrosfer dan Sifat-sifatnya

4. Struktur Bumi dan dan Sifat-sifatnya Litosfer dan bagian dalam (mantel, inti
luar, dan inti dalam)

5. Hubungan Struktur Bumi dengan Bencana Alam Letusan gunung api Gempa
bumi Tsunami

6. Upaya Pengurangan Risiko Bencana Alam Sebelum bencana (pencegahan,


mitigasi, kesiapsiagaan)
URAIAN MATERI

A. Pengertian Bumi, Bentuk dan Kandungannya


1. Pengertian Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau Planet Biru.

2. Bentuk Bumi

Bentuk bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya


tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga
terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi,
yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari
diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat
Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer
dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan
dengan Gunung Everest. Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau
kira-kira setara dengan 40.000 km /π, karena satuan meter pada awalnya dihitung
sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati
Paris, Prancis.

Topografi Bumi mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun


dalam skala global deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki
tingkat toleransi sekitar 584, atau 0,17% dari sferoid sempurna, lebih kecil jika
dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola biliar (0,22%). Deviasi tertinggi
dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung Everest (8.848 m di atas
permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada
paling jauh dari pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador
dan Huascarán di Peru.
3. Kandungan Bumi

Massa Bumi adalah sekitar 5,98×1024 kg. Komposisi Bumi sebagian


besarnya terdiri dari besi (32,1%) , oksigen (30,1%) , silikon (15,1%),
magnesium (13,9%), belerang (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%) , dan
aluminium (1,4%); sisanya terdiri dari unsur-unsur lainnya (1,2%).
Akibat segregasi massa, bagian inti Bumi diyakini mengandung besi (88,8%), dan
sejumlah kecil nikel (5,8%), belerang (4,5%), dan kurang dari 1% unsur-unsur
lainnya.

Ahli geokimia F. W. Clarke menghitung lebih dari 47% kerak Bumi


mengandung oksigen. Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak
Bumi hampir semuanya merupakan senyawa oksida; klorin, belerang,
dan fluor adalah tiga pengecualian, dan jumlah total kandungan unsur ini dalam
batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida utama yang terkandung dalam kerak
Bumi adalah silika, alumina, besi oksida, kapur, magnesia, kalium, dan soda.
Silika pada umumnya berfungsi sebagai asam, yang membentuk silikat, dan
mineral paling umum yang terdapat pada batuan beku adalah senyawa ini.
Berdasarkan analisisnya terhadap 1.672 jenis batuan di kerak Bumi, Clarke
menyimpulkan bahwa 99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida

B. Atmosfer dan Sifat-sifatnya

Atmosfer berasal dari kata “atmos” yang berarti uap dan “sphaira” yang
berarti bola bumi. Artinya, atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti
bumi. Atmosfer dianggap sebagai bagian dari bumi karena atmosfer juga turut
mengadakan rotasi bersama bumi. Sebagai lapisan pelindung bumi lapisan
atmosfer memiliki beberapa sifat. Sifat -sfat atmosfer, meliputi :
1. Tidak mempunyai warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, serta hanya
dapat dirasakan oleh indra perasa manusia dalam bentuk angin.

2. Mempunyai berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.

3. Mempunyai sifat dinamis dan elastis, yakni dapat mengembang dan


mengerut.
1. Unsur Atmosfer

Lapisan atmosfer ini merupakan campuran dari berbagai unsur. Lapisan


atmosfer terdiri dari unsur utama yang berupa Nitrogen (N2) ± 78%; sebanyak
78,08%, Oksigen (O2) sebanyak 20,95%, Argon (Ar) sebanyak 0,95%, dan
Karbondioksida (CO2) sebanyak 0,034%, serta unsur gas -gas lain ± 0,07,
seperti Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr),
Metana (CH4), dan Xenon (Xe).

Setiap unsur dalam atmosfer ini memiliki peran pentingnnya masing -


masing. Salah satu unsur yang terbilang sangat penting dalam atmosfer adalah
uap air. Uap air (H2O) memegang peranan penting dalam proses dinamika cuaca
atau iklim. Sebab, unsur inilah yang mengubah fase (wujud) uap air menjadi cair
atau padat melalui kondensasi dan deposisi. Para ahli melalui berbagai
penelitiannya menemuukan bahwa ketebalan lapisan atmosfer yang diukur dari
atas permukaan air laut ini mencapai 1000 km. Selain ketebalan yang besar,
lapisan atmosfer juga sangat berat, yakni hingga 6 miliar ton.

2. Fungsi Atmosfer

Fungsi atmosfer bagi bumi sangatlah penting. Atmosfer memiliki tugas


utama untuk melindungi bumi dari gangguan benda – benda angkasa serta radiasi
sinar matahari yang hendak masuk menuju bumi. Apabila tidak ada lapisan
atmosfer yang melindungi bumi, maka bumi dapat berlubang dan bahkan hancur
akibat tertabrak benda angkasa, seperti meteor. Selain itu, suhu yang ada di bumi
pun juga akan sangat ekstrem antara pagi dan malam hari karena sinar dan radiasi
matahari yang langsung menembus bumi.

3. Lapisan Penyusun Atmosfer

Gas – gas yang terkumpul di dalam atmosfer mempunyai sifat,


karakteristik, serta fungsinya tersendiri. Para ahli pun sudah melakukan berbagai
penelitian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang canggih untuk
menyusun gambaran mengenai struktur atmosfer.
Lapisan penyusun atmosfer dapat dibagi ke dalam lima lapisan, yakni
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer. Berikut adalah
keterangan mengenai lapisan penyusun atmosfer tersebut.

a. Troposfer (0–15 km)

Lapisan atmosfer yang bernama troposfer ini berada pada lapisan atmosfer
paling bawah atau paling dekat dengan bumi. Manusia dan makhluk hidup lain
hidup pada lapisan ini. Lapisan troposfer menjadi tempat akumulasi dari gas –
gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Pada lapisan ini, banyak pula terdapat
uap air dan karbon dioksida yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan panas
permukaan Bumi, terutama dari radiasi sinar inframerah dari Matahari.

Pada lapisan troposfer, terjadi penurunan suhu seiring dengan peningkatan


ketinggian. Penurunan suhi ini terjadi karena penyerapan radiasi gelombang
pendek dari Matahari yang semakin berkurang. Lapisan troposfer bagian bawah
cenderung lebih panas. Ini disebabkan karena panas udara yang dipancarkan dari
tanah yang berada di bawahnya, melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan
sublimasi. Di lapisan troposfer ini pula, terjadi gejala cuaca, seperti awan, hujan,
petir, topan, dan badai terjadi di lapisan troposfer. Setelah lapisan troposfer, ada
lapisan stratosfer. Dan di antara kedua lapisan ini, ada lapisan peralihan yang
disebut tropopause. Zona inilah yang menjadi jalur lintasan pesawat terbang.

b. Stratosfer (15–50 km)

Stratosfer merupakan lapisan atmosfer yang memiliki dua lapisan


molekul–molekul gas tipis yang tidak terdapat troposfer. Pada lapisan bawah
stratosfer terdapat kandungan bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya hujan.
Sedangkan pada bagian atasnya, terdapat lapisan ozon yang paling besar.
Stratosfer merupakan lapisan inversi, yakni lapisan yang memiliki sifat bila
makin tinggi atau jauh dari permukaan Bumi, maka suhu udaranya akan
meningkat. Kenaikan suhu terjadi akibat lapisan ozon yang menyerap radiasi
ultra-violet dari Matahari. Bagian stratosfer yang paling atas disebut sebagai
stratopause, yakni lapisan yang membatasi stratosfer dengan mesosfer.
c. Mesosfer (50–85 km)

Suhu udara pada lapisan mesosfer sifatnya sangat dingin, hingga mencapai
–100°C. Suhu udara yang sangat dingin ini menyebabkan meteor – meteor yang
berasal dari luar angkasa yang sangat panas menjadi pecah dan berubah menjadi
batuan – batuan kecil yang tidak membahayakan kehidupan di Bumi. Pada
mesosfer, terdapat lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut sebagai
lapisan D. Lapisan D terbentuk oleh sinar ultraviolet yang ada pada molekul-
molekul udara, yang bertemu dengan elektron bermuatan listrik negatif. Pada
lapisan ini, muncul pula awan sinar malam yang berasal dari uap air atau debu
meteorit.

d. Termosfer (85–500 km)

Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas – gas yang disebabkan oleh
radiasi matahari. Kondisi ini membuat lapisan termosfer juga sering disebut
sebagai ionosfer. Gas -gas yang mengalami ionisasi ini pula yang dapat membuat
sinyal-sinyal radio komunikasi dari permukaan Bumi bisa dipantulkan kembali ke
Bumi.Artinya, berkat lapisan termosfer inilah, aktivitas komunikasi di bumi dapat
terjadi. Pada lapisan ini juga terdapat sinar kutub (aurora) yang sering muncul di
kala fajar atau petang.

e. Eksosfer (lebih dari 500 km)

Pada lapisan eksosfer, terdapat kandungan gas utama berupa hidrogen.


Pada lapisan eksosfer ini, kerapatan udara semakin tipis sampai hampir habis di
ambang luar angkasa. Pada eksosfer juga muncul cahaya redup yaitu cahaya
zodiakaldan gegenschein. Cahaya redup ini sebetulnya merupakan pantulan dari
sinar matahari oleh partikel debu meteorit yang jumlahnya banyak dan melayang
di angkasa. Biasanya, satelit-satelit buatan berada pada lapisan eksosfer ini.
C. Hidrosfer dan Sifat-sifatnya

Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi.


Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti
selimut. Jadi, hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti bumi Hidrosfer
di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air
tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

1. Siklus Hidrosfer

Siklus Hidrofer ini terdapat beberapa kategori ialah Pendek, Sedang serta Panjang
maka dibawah ini akan kami jelaskan dari masing-masing siklus.

a. Siklus Panjang

Siklus panjang ini adalah salah satu kondisi dari uap air yang berasal dari
lautan yang ditiup oleh angin ke arah daratan sehingga kondensasi nya itu
mencapai sebuah titik yang beku pada tempat ketinggian yang tertentu. Hal
tersebut mengandung kristal serta membentuk awan yang menurunkan hujan di
pegunungan disebabkan karna bumi mengalir di dalam bentuk gletser serta akan
kembali ke lautan.

Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, air sungai serta air danau)
mengalami suatu evaporasi → kemudian membentuk uap → uap air tersebut
kemudian terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap air tersebut
menjadi jenuh → lalu terjadi kondensasi itu menjadi awan kristal es → kemudian
awan terdorong ke pegunungan → setelah itu awan turun di dalam bentuk
hujan/es/salju pada lereng gunung → lelehan es tersebut kemudian menyerap
kedalam tanah → setelah itu kembali ke badan air
b. Siklus Pendek

Siklus pendek adalah salah satu kondisi air laut yang terkena beberapa
paparan sinar matahari sehingga menguap menjadi gas serta kemudian mengalami
kondensasi pada daratan untuk membentuk awan dari permukaan laut.

Air laut mengalami suatu evaporasi (penguapan) → kemudian mengalami


kondensasi → lalu terbentuk awan → setelah itu turun hujan di atas laut → lalu
air kembali menjadi air laut yang akan kembali mengalami evaporasi lagi.

c. Siklus Sedang

Siklus sedang adalah salah satu kondisi uap air yang berasal dari tekanan
air lautan yang ditiup oleh angin pada daratan sehingga membentuk yakni seperti
awan sebagai hujan yang mengalir dengan melalui sungai-sungai hingga kembali
ke laut.

Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, sungai serta juga danau ke
arah daratan) yang mengalami evaporasi → kemudian membentuk uap → lalu uap
air tersebut terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap air itu menjadi
jenuh → kemudian mengalami suatu kondensasi → lalu kemudian akan turun
hujan → air hujan yang jatuh di daratan → kemudian air tersebut ini bergerak
menuju badan air
2. Jenis Hidrosfer

Dari beberapa penjelasan di atas maka Hidrosfer ini juga terdapat beberapa jenis
serta dibedakan menjadi tiga bagian diantaranya ialah :

a. Perairan Sungai

Perairan sungai ini adalah air tawar yang selalu mengalir pada titik yang
sumbernya menuju pada muara di laut sehingga air sungai lebih besar yang
bersumber dari limpasan dari mata air tanah. Pada umumnya air sungai ini bisa
atau dapat mencapai lebih banyak terdapat disebabkan karna hal ini disebut creek
serta wadi, Pada saat hujan disebabkan karna banyak meresap ke dalam tanah dari
permukaan air laut kembali ke atmosfer.

b. Perairan Laut

Perairan air laut ini adalah air asin yang bersumber dari permukaan bumi yang
berada di perairan yang asin hal ini melingkupi semua air yang berada pada laut.

c. Perairan Darat

Hidrosfer Perairan Darat ini adalah air tawar yang bersumber dari tanah yang
dangkal dari permukaan bumi dan juga berbagai air yang terdapat di sungai atau
danau.

Secara garis besar tubuh dari perairan itu terbagi menjadi dua, yakni perairan darat
serta perairan laut.

a. Perairan darat
Perairan darat merupakan perairan yang berada di daratan. Jenis-jenis perairan
darat diantaranya ialah berikut :

1) Sungai
Terbentuk dari air hujan yang jatuh ke permukaan tanah ialah sebagian
besar membentuk aliran permukaan.Aliran permukaan ini mengalir ke tempat
yang lebih rendah ini menuju ke parit, selokan, serta anak sungai. Sungai mengalir
itu dengan kemiringan yang berbeda-beda.
2) Danau
Cekungan luas pada permukaan bumi yang terisi oleh air serta terbentuk
akibat adanya proses tektonik atau juga vulkanik. Air danau ini dapat berasal dari
air sungai, air tanah, air hujan atau juga mata air yang bermuara di cekungan
tersebut. Dengan berdasarkan proses terjadinya, danau ini terbagi menjadi dua
yaitu danau alami serta danau buatan.

3) Air Tanah

Air tanahi adalah air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan
tanah. Sebesar 97% air tawar terdiri dari air tanah. Air tanah ini bisa atau dapat
ditemukan di bawah gurun yang sangat kering atau juga di bawah tanah yang
tertutup oleh lapisan salju.

4) Rawa
Rawa merupakan tanah basah yang sering digenangi air disebabkan karna
letaknya yang relitf rendah. Rawa ini biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan
yang batangnya lunak atau juga rumput-rumputan. Terdapat dua jenis rawa, yakni
rawa di daerah pedalaman yang berisi kan air tawar serta rawa yang disebabkan
oleh pasang naik dan juga pasang turun yang berisi air asin.

b. Perairan laut

Perairan laut merupakan wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh


adanya air asin. Mempunyai beberapa peranan sebagai penyedia air di dunia dan
juga sekaligus unsur utama di dalam proses siklus hidrologi. Contoh ialah seperti :
pesisir dan pantai.

1) Pesisir
Pesisir merupakan permukaan bumi yang terletak antara pasang naik
serta pasang surut.dan juga merupakan bagian dari daerah yang menjadi batas
wilayah antara wilayah laut itu dengan daratan. Pesisir ini bisa atau dapat
diklasifikasikan yakani sebagai berikut :
a) Pesisir daratan (coastal plain)8888, yaitu wilayah pesisir yang mengalami
proses pengangkatan yang semula di bawah laut.

b) Pesisir dataran alluvial (coastal alluvial plain), yaitu pesisir yang terbentuk oleh
pengendapan alluvium yang berasal dari daratan yang dicirikan dengan bentuk
lereng yang landau

c) Pesisir pulau penghalang (barier island coastal), yaitu pesisir dengan perairan
dangkal lepas pantai yang luas dan terpisah dari lautan oleh pulau penghalang.

2) Pantai
Pantai merupakan perbatasan daratan dengan laut yang seolah
membentuk suatu garis pantai, ini terdiri dari pasir serta terdapat di wilayah
pesisir laut. Beberapa jenis pantai yang dapat ditemui :

a) Pantai landai, pantai yang bentuknya itu hampir rata dengan adanya permukaan
laut.

b) Pantai curam, pantai yang bentuknya itu curam disebabkan karna adanya
pegunungan dengan lereng curam yang membentang sepanjang pantai
menghadap serta berbatasan ke laut.

c) Pantai karang, pantai yang terbentuk oleh akibat adanya erosi yang disebabkan
oleh adanya arus laut

d) Pantai bakau, pantai yang ditutupi oleh hutan bakau, banyak terdapat pada
daerah tropis serta banyak lumpur, dan juga sering tergenang air terutama pada
saat pasang naik.
3. Unsur unsur Hidrosfer

Unsur-unsur yang terdapat pada hidrosfer ini dengan berdasarkan dari sumber
siklus hidrologi terbagi dari beberapa macam ialah sebagai berikut :

a. Unsur Angin: ini adalah sesuatu sumber yang menentukan sebuah kekuatan
temperatur dari udara atau juga pada kondisi uap air di suatu tempat.

b. Unsur Awan : ini adalah kumpulan dari beberapa sumber titik air atau es
denngan jumlah yang sangat banyak ataupun juga merupakan bagian dari inti
kondensasi tanah.

c. Unsur Air dan tanah : ini adalah sesuatu pergerakan air yang didalam tanah
sehingga mempunyai beberapa lapisan sumber batu pasir dengan lapisan akifer.

d. Unsur Evaporasi : ini adalah sebuah unsur yang bersumber dari peristiwa atau
kejadian dari terjadi nya perubahan air itu menjadi uap permukaan tanah

e. Unsur Evapotranspirasi : ini adalah gabungan dari beberapa sumber


penguapan air dan tanaman ke permukaan bumi kemudian meresap ke kedalam
tanah.

f. Unsur Kondensasi : ini adalah sebuah proses perubahan pada uap air menjadi
untuk menjadikan pendingnan atmosfer.

g. Unsur Presipitasi : ini adalah sesuatu bentuk cairan yang bersumber dari
atmosfer kepermukaan bumi.

h. Unsur Run Off : ini adalah sebuah pergerakan air yang meresap itu kedalam
tanah pada tempat-tempat tertentu

i. Unsur Tubuh air : ini adalah bagian air yang dapat beberapa macam sumber,
seperti sungai, rawa danau, waduk, serta lain sebagainya.
4. Contoh Hidrosfer

Secara umum hidrosfer ini terdapat beberapa lapisan yang diartikan ialah sebagai
lapisan air terhadap permukaan bumi :

a. Lautan : ini merupakaan salah satu unsur yang terbesar pada perairan di planet
Bumi yakni sebagai air asin pada lautan.

b. Air tawar : Air tawar ini jumlahnya jauh lebih sedikit daripada air asin
disebabkan karna mempunyai tempat yang berbeda.

c. Air permukaan : Sumber air dari permukaan termasuk danau, sungai, serta
aliran permukaan pada tanah.

d. Air tanah : Air tawar membentuk yakni sebagian kecil air tawar yang terdapat
di pada bumi.

e. Air gletser : Air yang meleleh dari gletser pada permukaan bumi.

D. Struktur Bumi dan dan Sifat-sifatnya Litosfer dan bagian dalam (mantel,
inti luar, dan inti dalam)

1. Lapisan Inti Bumi

Lapisan terdalam bumi membentuk inti Bumi. Inti bumi terbentuk dari
material cair yang bertekanan sangat tinggi. Inti bumi tersusun dari mineral cair
Besi(Fe)dan Nikel (Ni), disebut Nife. Inti bumi terbagai menjadi dua, yaitu inti
dalam bumi (inner core) yang berupa material padat, dan inti luar bumi (outer
core) yang berupa cairan.
a. Lapisan Inti Dalam

Inti bagian dalam adalah lapisan terdalam bumi. Ketebalan inti dalam
bumi sekitar 1.216 Km dengan suhu yang sangat tinggi mencapai 6.000 oC
Tekanan di lapisan bumi ini sangat tinggi sehingga walaupun suhunya sangat
tinggi, bahan inti dalam bumi yaitu besi tidak dapat bergerak, tidak meleleh, dan
tetap berwujud besi yang padat. Para ahli berpendapat lapisan inti dalam bumi
bukan hanya mengandung besi, tetapi juga terdapat sulfur, nikel, uranium, dan
sedikit mineral lainnya.

b. Lapisan Inti Luar

Inti Bumi luar dapat dianggap sebagai bola logam yang sangat panas.
Ketebalan inti luar sekitar 2.270 kilometer dan suhu sekitar 3.800 oC Lapisan ini
cair dan berisi besi dan nikel. Para ilmuwan berpendapat bahwa sulfur dan
oksigen juga terdapat dalam inti luar. Hal ini karena, kedua elemen ini mudah
larut dalam besi cair. Saat bumi berputar, inti luar (yang terdiri dari besi) berputar
di atas inti dan menghasilkan medan magnet bumi yang sangat bermanfaat dalam
kehidupan di bumi. Salah satu manfaat medan magnet bumi yaitu melindungi
bumi dari pancaran panas radiasi ultraviolet sinar matahari

2. Lapisan Mantel Bumi


Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut bumi atau selubung
bumi atau mantel bumi. Lapisan selimut bumi merupakan lapisan terbesar,
sebagian besar massa bumi (± 80%) berada dalam lapisan mantel ini. Ketebalan
keseluruhan lapisan mantel adalah 2.900 Km. Mantel bagian atas yang mengalasi
kulit bumi bersifat padat dan bersama dengan kulit bumi membentuk satu
kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel bagian bawah yang bersifat plastis
disebut asthenosfer. Secara umum lapisan selimut bumi terdiri atas 3 bagian, yaitu
lithosfer, astenosfer, dan mesosfer.

a. Litosfer

Litosfer berasal dari kata Yunani lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa
disebut dengan kulit bumi. Lapisan ini pada umumnya tersusun dari materi-materi
yang berwujud padat dan senyawa kimia yang kaya akan Si0 2, itulah sebabnya
lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat. Litosfer terdiri dari kulit bumi
dan selimut bumi bagian atas, sering disebut lempeng litosfer. Tebal lapisan ini
sekitar 50-100 Km. Litosfer bersuhu dingin. Litosfer membentuk lempeng-
lempeng yang kaku, bergerak diatas astenosfer yang lebih cair. Arus konveksi
memindahkan panas melalui zat cair atau gas, membuat lempeng-lempeng dapat
bergerak, sehingga dapat menimbulkan getaran yang terjadi dipermukaan bumi.
b. Astenosfer

Astenosfer berasal dari bahasa Yunani, asthenes yang berarti lemah dan
sphere yang berarti lapisan/bulatan. Astenosfer merupakan lapisan dibawah
litosfer yang wujudnya sangat kental. Lapisan astenosfer tersusun dari batuan
yang meleleh akibat panas, namun kepadatannya rendah karenanya bersifat
plastis. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 Km. Lapisan ini kaya dengan silium,
aluminium dan magnesium, dikenal dengan magma. Wujud cairan magma lebih
kental dari cairan aspal, semisolid, dan dapat mengalir. Astenosfer mengalir akibat
suhu yang tinggi, dan tekanan yang terjadi sepanjang waktu.

c. Mesosfer

Mesosfer merupakan lapisan batuan yang lebih berat dan tebal, kaya
dengan silium dan magnesium. Lapisan ini merupakan lapisan terbesar dari
lapisan selubung bumi. Tebalnya sekitar 2400-2750 Km. Mesosfer lebih kaku
dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer.
3. Lapisan Kulit Bumi

Lapisan ketiga yang merupakan bagian terluar bumi adalah kulit bumi.
Ketebalan lapisan kulit bumi antara 5-70 Km, dan merupakan lapisan tanah dan
bebatuan. Lapisan ini hanya sekitar satu persen dari massa bumi dan merupakan
lapisan tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Lapisan ini menjadi tempat
tinggal seluruh makhluk hidup di bumi. Lapisan kulit bumi dibedakan menjadi
dua, yaitu:

a. Lempeng Samudera

Lempeng samudra tersusun oleh mineral yang kaya akan Silika, dan
Magnesium, disebut sima. Lempeng samudra biasanya disebut lapisan basaltis
karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.
b. Lempeng Benua

Lempeng benua tersusun oleh mineral yang kaya akan Silika dan
Aluminium, oleh karenanya di sebut sial. Lempeng benua biasanya disebut
sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunnya terutama terdiri dari batuan
yang berkomposisi granit.
E. Hubungan Struktur Bumi dengan Bencana Alam Letusan gunung api
Gempa bumi Tsunami
1. Gunung api

Gunung mempunyai dapur magma berada di bawah permukaan, yang


mengandung cairan yang sangat panas, sehingga kita sering melihat gunung
berapi mengeluarkan kepulan asap. Dapur magma ini berbeda-beda antara satu
gunung dengan yang lain, tiap gunung bisa saja mempunyai dapur magmanya
masing-masing, namun bisa juga mempunyai dapur magma yang saling terhubung
satu dengan yang lain.

Gunung berapi menyimpan energi yang suatu saat harus dilepaskan dalam
bentuk letusan. Setelah letusan terjadi dan energi dari magma sudah dilepaskan,
maka gunung berapi akan mengalami masa hibernasi atau masa tenang. Jika
energi dari magma belum habis, maka gunung akan terus mengeluarkan
letusannya hingga energi ini perlahan-lahan berkurang. Tidak semua gunung
termasuk ke dalam gunung berapi, dan juga terdapat gunung berapi yang tidak
aktif. Hal ini bisa saja disebabkan gunung tersebut tidak mempunyai dapur
magma atau dapur magmanya sudah tidak aktif lagi.
2. Gempa

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di


dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada
kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari
pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan
kesegala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi.

Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan
yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan
benua. Sebagian besar terjadi ketika lempeng samudera dan lempeng benua di
kerak bumi saling bergesekan. Ketika kedua lempengan ini saling bergesekan dan
bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai
gempa bumi.

Lempeng samudera yang kerapatannya lebih besar ketika bertumbukan


dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi) akan bergerak menyusup ke
bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat bergesekan
dengan selubung bumi, yang akan menyebabkan akumulasi energi di area patahan
dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area tersebut terjadi tekanan, tarikan,
dan geseran. Ketika batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan
batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses tersebut
mengakibatkan getaran partikel ke segala arah yang disebut sebagai gelombang
gempa bumi (seismic waves). Di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng
itulah gempa bumi bisa terjadi. Dalam setahun, gempa bumi dapat terjadi hingga
ratusan kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat aktif. Akan tetapi,
getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas permukaan bumi. Gempa
bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada setiap tahunnya dan
akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya.

Pusat terjadinya gempa dapat berada di permukaan bumi atau episentrum,


atau bisa juga terjadi di bawah permukaan bumi atau hiposentrum. Getaran gempa
bumi dicatat oleh alat yang dinamakan seismograf, sedangkan gambar hasil
pencatatan seismograf disebut seismogram. Untuk mengukur kekuatan gempa
dibuat skala yang dihubungkan dengan kerusakan yang ditimbulkan. Salah satu
skala yang sering digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi adalah skala
Richter. Skala Richter diukur mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9
(getaran merusak).

3. Tsunami

Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya


gelombang laut ke daratan dengan kecepatan yang tinggi akibat adanya gempa
yang berpusat di bawah lautan. Gempa tersebut bisa saja diakibatkan oleh tanah
yang longsor, lempeng yang bergeser, atau gunung berapi yang mengalami erupsi.
Tsunami ini biasanya terjadi apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter.
Tsunami ini cukup berbahaya, utamanya bagi mereka yang bermukim di sekitaran
pantai. Dengan kekuatan besar, ia akan menyapu apa saja yang dilewatinya.
Tsunami selalu diawali suatu pergerakan gempa. Sebanyak 90% tsunami
disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi yang letaknya ada di dalam wilayah
lautan. Akan tetapi sejarah pernah merekam tsunami yang dahsyat akibat
meletusnya Gunung Krakatau. Gempa yang terjadi di dasar laut akan
mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal sehingga dasar lautan akan
naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Air di pantai akan surut ke
tengah laut. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan air laut yang kemudian
terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.

Gelombang tsunami merambat dengan kecepatan mencapai 500 sampai


1000 kilometer per jam di lautan. Saat mencapai tepian pantai, kecepatannya
berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski berkurang, namun
kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah bagi manusia.
Proses terjadinya tsunami merupakan peristiwa alam yang tidak ada campur
tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki kendali untuk
mencegah penyebab terjadinya tsunami. Namun, dengan persiapan dan
kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami
ini sendiri.

F. Upaya Pengurangan Risiko Bencana Alam Sebelum bencana (pencegahan,


mitigasi, kesiapsiagaan)

Definisi bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai
berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak
pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua
Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian Selatan
dan Timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari
Pulau Sumatera - Jawa - Nusa Tenggara - Sulawesi, yang sisinya berupa
pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh
rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti
letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Keadaan
ini membuat masyarakat harus siap siaga jika suatu saat bencana datang.

Hal-hal yang harus kita lakukan untuk menghadapi bencana adalah:

1. Selalu pantau bagian resque atau evakuasi saat tanda-tanda bencana itu
muncul. Berita dari BMG setempat, atau pantauan banjir, pos gunung berapi
wajib diketahui.
2. Tentukan tempat pengungsian jika bencana benar-benar terjadi, sebaiknya
jangan hanya ikuti arus pengungsi tanpa ada persiapan tempat yang tepat
sebelumnya. Prioritaskan ke keluarga dekat yang lokasinya tidak terlalu jauh
dari rumah.
3. Siapkan kotak/tas siaga dan simpan tas ini ditempat yang mudah terjangkau
saat bencana benar-benar terjadi. Tas ini sebaiknya berisi; persediaan
makanan tahan lama instan yang berkalori tinggi, pakaian cadangan,
Pembalut wanita, Pampers Bayi (bila punya Bayi), selimut, peralatan P3K
sederhana (perban, obat luka, obat tetes mata, alkohol, plester, gunting,
refanol, obat pusing, mual, demam dan lain-lain). Jangan lupa radio kecil,
senter dan baterai cadangannya. Fotocopy KTP, KK, Ijazah juga sangat
penting dipersiapkan. Perlengkapan mandi, sarung tangan, masker
dan kacamata bisa juga dibawa. Uang secukupnya juga selipkan di dalam tas
siaga itu, beserta nomor-nomor penting yang layak dihubungi seperti
SATLAK, SATKORLAK, PMI, Rumah sakit, SAR dana lain sebagainya.
Jika bencana benar-benar sudah terjadi jangan terlalu panik, berusaha tenang dan
yang harus dilakukan adalah:

1. Selamatkan diri dan keluarga, jangan ambil resiko membawa barang yang tak
penting.
2. Hubungi pihak-pihak terkait, bawa kotak siaga yang dipersiapkan lalu segera
ketempat pengungsian yang sudah ditentukan sebelumnya.
3. Cari lokasi aman.

1. Pencegahan dan Mitigasi


Upaya atau kegiatan dalam rangka pencegahan dan mitigasi yang
dilakukan, bertujuan untuk menghindari terjadinya bencana serta mengurangi
risiko yang ditimbulkan oleh bencana. Tindakan mitigasi dilihat dari sifatnya
dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu mitigasi pasif dan mitigasi aktif.

Tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi pasif antara lain adalah:

1. Penyusunan peraturan perundang-undangan


2. Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.
3. Pembuatan pedoman/standar/prosedur
4. Pembuatan brosur/leaflet/poster
5. Penelitian / pengkajian karakteristik bencana
6. Pengkajian / analisis risiko bencana
7. Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan
8. Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana
9. Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum
10. Pengarus-utamaan PB dalam perencanaan pembangunan
Sedangkan tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi aktif antara lain:

1. Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan


memasuki daerah rawan bencana dsb.
2. Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan ruang,
ijin mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan dengan
pencegahan bencana.
3. Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.
4. Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah lebih aman.
5. Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat.
6. Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi jika
terjadi bencana.
7. Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah,
mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana,
seperti: tanggul, penahan erosi pantai, bangunan tahan gempa dan sejenisnya.

2. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat. Upaya kesiapsiagaan dilakukan pada saat
bencana mulai teridentifikasi akan terjadi, kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya.


b. Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis bagi setiap sektor Penanggulangan
bencana (SAR, sosial, kesehatan, prasarana dan pekerjaan umum).
c. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratan
d. Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumberdaya/logistik.
e. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna
mendukung tugas kebencanaan.
f. Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning)
g. Penyusunan rencana kontinjensi (contingency plan)
h. Mobilisasi sumber daya (personil dan prasarana/sarana peralatan)
Tindakan pertama yang bisa dilakukan dalam menghadapi beberapa jenis bencana
alam:

a. Gempa: jika di dalam rumah, sebaiknya keluar rumah dan jika tidak mungkin
keluar rumah, maka sebisanya masuk ke kolong meja atau kolong tempat
tidur untuk melindungi kejatuhan benda-benda. Jika tak ada meja, lindungi
kepala dengan bantal, dan segera mencari bagian sudut tembok rumah
lindungi kepala dengan cara duduk meringkuk, dan matikan kompor jika
sedang memasak.

Jika dalam lift, tekanlah semua tombol, jika terjebak jangan panik atur nafas
dalam-dalam dan hubungi manajer setempat dengan nomor yang terpampang
di dinding lift. Jika dalam mobil, sebaiknya menepi ditempat aman, jauhi
persimpangan. Saat di gunung, atau bukit, langsung saja menjauh dari tempat
itu karena ancaman longsor bisa terjadi, dan jika di pantai maka sebaiknya
segera menjauh karena ancaman tsunami bisa saja terjadi.

b. Tsunami: kenali tanda-tanda Tsunami, biasanya datang setelah gempa bumi


dahsyat dimana air laut surut dengan cepat, permukaan air laut tenang, ada
ombak tegak seperti dinding, sebelumnya ada perilaku aneh dari hewan-
hewan yang sepertinya gelisah, bau garam dan belerang menyengat, air sumur
rasanya berbeda dengan biasanya. Segeralah mencari tempat aman yang
tinggi, misalnya bukit, karena sejarah membuktikan jika kita mengenali
tanda-tanda dan tahu tempat penyelamatan yang tepat akan mengurangi
banyak korban jiwa.

c. Gunung Meletus: siaga sebelum gunung meletus, kenali lingkungan rawan


ditinggali, semisal tepi sungai, lereng atau aliran lahar. Rencanakan proses
evakuasi paling baik dan bekerjasama dengan lingkungan. Saat bencana
benar-benar terjadi, pakailah masker, kacamata dan jaket, topi untuk lindungi
diri dari abu vulkanis dan awan panas.

Anda mungkin juga menyukai