Anda di halaman 1dari 2

1. Apakah latar belakang utama peneliti melakukan penelitian tersebut?

Jawab :
Pengetahuan kimia siswa rendah karena kegiatan pembelajaran cenderung
berorientasi pada guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis model
pembelajaran yang mampu memaksimalkan keterampilan proses ilmiah siswa.

2. Apakah metode penelitian yang digunakan sesuai dengan latar belakang?


Jawab :
Ya sesuai karna menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan dua
kelas dengan menerapkan metode Guided Inquiry dan pembelajaran yang
menerapkan model pembelajaran konvensional

3. Jelaskan Metode dan Model Penelitian yang digunakan!


Jawab :
Menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan dua kelas yang
menerapkan metode Guided Inquiry dan pembelajaran yang menerapkan model
pembelajaran konvensional. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman konseptual siswa dan memberdayakan SPS mereka yang dinamakan
model pembelajaran Guided Inquiry. Science Process Skill (SPS) adalah
kemampuan siswa dalam menerapkan metode ilmiah untuk memahami,
mengembangkan, dan menemukan sains.

4. Instrumen apa yang digunakan untuk memperoleh data penelitian?


Jawab :
Dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Keterampilan
Proses Sains (SPST) dan Tes Aktivitas Belajar (LAT)

5. Apakah temuan dari artikel penelitian tersebut?


Jawab :
Pembelajaran berbasis penelitian lebih baik dari pada teknik menghafal atau
hanya mengikuti instruksi guru. Hal ini didasarkan pada penelitian laboratorium
dengan model Guided Inquiry yang memungkinkan siswa meningkatkan SPSnya.
Selain itu, siswa juga dapat membuat hipotesis sendiri dan menyelesaikan masalah
secara mandiri. Ini membuat siswa dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan
mereka sendiri dan membuktikan hipotesis mereka sendiri.

6. Kesimpulan apa yang dapat anda peroleh setelah membaca artikel tersebut?
Jawab :
Penerapan modul Guided Inquiry Based lebih efektif untuk memberikan dampak
bagi pengembangan keterampilan proses sains siswa.

7. Buatlah benang merah penelitian mulai dari judul, latar belakang, metode, hasil/
temuan, pembahasan dan kesimpulan dari artikel tersebut secara ringkas!
Jawab :
Pengetahuan kimia siswa rendah karena kegiatan pembelajaran cenderung
berorientasi pada guru. Untuk alasan ini, kita perlu mengembangkan keterampilan
proses akuisisi pengetahuan. Oleh karena itu kami menyarankan sikap ilmiah yang
termasuk dalam “Keterampilan Proses Sains”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui jenis model pembelajaran yang mampu memaksimalkan keterampilan
proses ilmiah siswa. Hasil penerapan dapat diamati dalam aktivitas belajar siswa
selama observasi. Sebuah kelompok kontrol eksperimen semu dengan desain pre
dan post-test dilakukan dalam penelitian ini. Sampelnya adalah siswa kelas XII
MIA-1 di SMAN 5 Binjai yang menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry
sedangkan kelas XII MIA-2 menerapkan pembelajaran konvensional. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Keterampilan Proses Sains pada kedua kelas
eksperimen dan kegiatan pembelajaran dikategorikan Sangat Baik. Sehingga dapat
disimpulkan penerapan modul Guided Inquiry Based lebih efektif untuk
memberikan dampak bagi pengembangan keterampilan proses sains siswa.

Anda mungkin juga menyukai