OLEH :
2020
STRUKTUR BUMI, BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO
BENCANA
I. KOMPETENSI DASAR
KD 3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan
pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai
ancaman bencana di daerahnya
II. INDIKATOR
4. Struktur Bumi dan dan Sifat-sifatnya Litosfer dan bagian dalam (mantel, inti
luar, dan inti dalam)
5. Hubungan Struktur Bumi dengan Bencana Alam Letusan gunung api Gempa
bumi Tsunami
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau Planet Biru.
2. Bentuk Bumi
Atmosfer berasal dari kata “atmos” yang berarti uap dan “sphaira” yang
berarti bola bumi. Artinya, atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti
bumi. Atmosfer dianggap sebagai bagian dari bumi karena atmosfer juga turut
mengadakan rotasi bersama bumi. Sebagai lapisan pelindung bumi lapisan
atmosfer memiliki beberapa sifat. Sifat -sfat atmosfer, meliputi :
1. Tidak mempunyai warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, serta
hanya dapat dirasakan oleh indra perasa manusia dalam bentuk angin.
2. Fungsi Atmosfer
Lapisan atmosfer yang bernama troposfer ini berada pada lapisan atmosfer
paling bawah atau paling dekat dengan bumi. Manusia dan makhluk hidup lain
hidup pada lapisan ini. Lapisan troposfer menjadi tempat akumulasi dari gas –
gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Pada lapisan ini, banyak pula terdapat
uap air dan karbon dioksida yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan panas
permukaan Bumi, terutama dari radiasi sinar inframerah dari Matahari.
Suhu udara pada lapisan mesosfer sifatnya sangat dingin, hingga mencapai
–100°C. Suhu udara yang sangat dingin ini menyebabkan meteor – meteor yang
berasal dari luar angkasa yang sangat panas menjadi pecah dan berubah menjadi
batuan – batuan kecil yang tidak membahayakan kehidupan di Bumi. Pada
mesosfer, terdapat lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut sebagai
lapisan D. Lapisan D terbentuk oleh sinar ultraviolet yang ada pada molekul-
molekul udara, yang bertemu dengan elektron bermuatan listrik negatif. Pada
lapisan ini, muncul pula awan sinar malam yang berasal dari uap air atau debu
meteorit.
Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas – gas yang disebabkan oleh
radiasi matahari. Kondisi ini membuat lapisan termosfer juga sering disebut
sebagai ionosfer. Gas -gas yang mengalami ionisasi ini pula yang dapat membuat
sinyal-sinyal radio komunikasi dari permukaan Bumi bisa dipantulkan kembali ke
Bumi.Artinya, berkat lapisan termosfer inilah, aktivitas komunikasi di bumi dapat
terjadi. Pada lapisan ini juga terdapat sinar kutub (aurora) yang sering muncul di
kala fajar atau petang.
1. Siklus Hidrosfer
Siklus Hidrofer ini terdapat beberapa kategori ialah Pendek, Sedang serta Panjang
maka dibawah ini akan kami jelaskan dari masing-masing siklus.
a. Siklus Panjang
Siklus panjang ini adalah salah satu kondisi dari uap air yang berasal dari
lautan yang ditiup oleh angin ke arah daratan sehingga kondensasi nya itu
mencapai sebuah titik yang beku pada tempat ketinggian yang tertentu. Hal
tersebut mengandung kristal serta membentuk awan yang menurunkan hujan di
pegunungan disebabkan karna bumi mengalir di dalam bentuk gletser serta akan
kembali ke lautan.
Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, air sungai serta air danau)
mengalami suatu evaporasi → kemudian membentuk uap → uap air tersebut
kemudian terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap air tersebut
menjadi jenuh → lalu terjadi kondensasi itu menjadi awan kristal es → kemudian
awan terdorong ke pegunungan → setelah itu awan turun di dalam bentuk
hujan/es/salju pada lereng gunung → lelehan es tersebut kemudian menyerap
kedalam tanah → setelah itu kembali ke badan air
b. Siklus Pendek
Siklus pendek adalah salah satu kondisi air laut yang terkena beberapa
paparan sinar matahari sehingga menguap menjadi gas serta kemudian mengalami
kondensasi pada daratan untuk membentuk awan dari permukaan laut.
c. Siklus Sedang
Siklus sedang adalah salah satu kondisi uap air yang berasal dari tekanan
air lautan yang ditiup oleh angin pada daratan sehingga membentuk yakni seperti
awan sebagai hujan yang mengalir dengan melalui sungai-sungai hingga kembali
ke laut.
Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, sungai serta juga danau ke
arah daratan) yang mengalami evaporasi → kemudian membentuk uap → lalu uap
air tersebut terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap air itu menjadi
jenuh → kemudian mengalami suatu kondensasi → lalu kemudian akan turun
hujan → air hujan yang jatuh di daratan → kemudian air tersebut ini bergerak
menuju badan air
2. Jenis Hidrosfer
Dari beberapa penjelasan di atas maka Hidrosfer ini juga terdapat beberapa jenis
serta dibedakan menjadi tiga bagian diantaranya ialah :
a. Perairan Sungai
Perairan sungai ini adalah air tawar yang selalu mengalir pada titik yang
sumbernya menuju pada muara di laut sehingga air sungai lebih besar yang
bersumber dari limpasan dari mata air tanah. Pada umumnya air sungai ini bisa
atau dapat mencapai lebih banyak terdapat disebabkan karna hal ini disebut creek
serta wadi, Pada saat hujan disebabkan karna banyak meresap ke dalam tanah dari
permukaan air laut kembali ke atmosfer.
b. Perairan Laut
Perairan air laut ini adalah air asin yang bersumber dari permukaan bumi yang
berada di perairan yang asin hal ini melingkupi semua air yang berada pada laut.
c. Perairan Darat
Hidrosfer Perairan Darat ini adalah air tawar yang bersumber dari tanah yang
dangkal dari permukaan bumi dan juga berbagai air yang terdapat di sungai atau
danau.
Secara garis besar tubuh dari perairan itu terbagi menjadi dua, yakni perairan darat
serta perairan laut.
a. Perairan darat
Perairan darat merupakan perairan yang berada di daratan. Jenis-jenis perairan
darat diantaranya ialah berikut :
1) Sungai
Terbentuk dari air hujan yang jatuh ke permukaan tanah ialah sebagian
besar membentuk aliran permukaan.Aliran permukaan ini mengalir ke tempat
yang lebih rendah ini menuju ke parit, selokan, serta anak sungai. Sungai mengalir
itu dengan kemiringan yang berbeda-beda.
2) Danau
Cekungan luas pada permukaan bumi yang terisi oleh air serta terbentuk
akibat adanya proses tektonik atau juga vulkanik. Air danau ini dapat berasal dari
air sungai, air tanah, air hujan atau juga mata air yang bermuara di cekungan
tersebut. Dengan berdasarkan proses terjadinya, danau ini terbagi menjadi dua
yaitu danau alami serta danau buatan.
3) Air Tanah
Air tanahi adalah air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan
tanah. Sebesar 97% air tawar terdiri dari air tanah. Air tanah ini bisa atau dapat
ditemukan di bawah gurun yang sangat kering atau juga di bawah tanah yang
tertutup oleh lapisan salju.
4) Rawa
Rawa merupakan tanah basah yang sering digenangi air disebabkan karna
letaknya yang relitf rendah. Rawa ini biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan
yang batangnya lunak atau juga rumput-rumputan. Terdapat dua jenis rawa, yakni
rawa di daerah pedalaman yang berisi kan air tawar serta rawa yang disebabkan
oleh pasang naik dan juga pasang turun yang berisi air asin.
b. Perairan laut
1) Pesisir
Pesisir merupakan permukaan bumi yang terletak antara pasang naik
serta pasang surut.dan juga merupakan bagian dari daerah yang menjadi batas
wilayah antara wilayah laut itu dengan daratan. Pesisir ini bisa atau dapat
diklasifikasikan yakani sebagai berikut :
a) Pesisir daratan (coastal plain)8888, yaitu wilayah pesisir yang mengalami
proses pengangkatan yang semula di bawah laut.
b) Pesisir dataran alluvial (coastal alluvial plain), yaitu pesisir yang terbentuk oleh
pengendapan alluvium yang berasal dari daratan yang dicirikan dengan bentuk
lereng yang landau
c) Pesisir pulau penghalang (barier island coastal), yaitu pesisir dengan perairan
dangkal lepas pantai yang luas dan terpisah dari lautan oleh pulau penghalang.
2) Pantai
Pantai merupakan perbatasan daratan dengan laut yang seolah
membentuk suatu garis pantai, ini terdiri dari pasir serta terdapat di wilayah
pesisir laut. Beberapa jenis pantai yang dapat ditemui :
a) Pantai landai, pantai yang bentuknya itu hampir rata dengan adanya permukaan
laut.
b) Pantai curam, pantai yang bentuknya itu curam disebabkan karna adanya
pegunungan dengan lereng curam yang membentang sepanjang pantai
menghadap serta berbatasan ke laut.
c) Pantai karang, pantai yang terbentuk oleh akibat adanya erosi yang disebabkan
oleh adanya arus laut
d) Pantai bakau, pantai yang ditutupi oleh hutan bakau, banyak terdapat pada
daerah tropis serta banyak lumpur, dan juga sering tergenang air terutama pada
saat pasang naik.
3. Unsur unsur Hidrosfer
Unsur-unsur yang terdapat pada hidrosfer ini dengan berdasarkan dari sumber
siklus hidrologi terbagi dari beberapa macam ialah sebagai berikut :
a. Unsur Angin: ini adalah sesuatu sumber yang menentukan sebuah kekuatan
temperatur dari udara atau juga pada kondisi uap air di suatu tempat.
b. Unsur Awan : ini adalah kumpulan dari beberapa sumber titik air atau es
denngan jumlah yang sangat banyak ataupun juga merupakan bagian dari inti
kondensasi tanah.
c. Unsur Air dan tanah : ini adalah sesuatu pergerakan air yang didalam tanah
sehingga mempunyai beberapa lapisan sumber batu pasir dengan lapisan akifer.
d. Unsur Evaporasi : ini adalah sebuah unsur yang bersumber dari peristiwa atau
kejadian dari terjadi nya perubahan air itu menjadi uap permukaan tanah
f. Unsur Kondensasi : ini adalah sebuah proses perubahan pada uap air menjadi
untuk menjadikan pendingnan atmosfer.
g. Unsur Presipitasi : ini adalah sesuatu bentuk cairan yang bersumber dari
atmosfer kepermukaan bumi.
h. Unsur Run Off : ini adalah sebuah pergerakan air yang meresap itu kedalam
tanah pada tempat-tempat tertentu
i. Unsur Tubuh air : ini adalah bagian air yang dapat beberapa macam sumber,
seperti sungai, rawa danau, waduk, serta lain sebagainya.
4. Contoh Hidrosfer
Secara umum hidrosfer ini terdapat beberapa lapisan yang diartikan ialah sebagai
lapisan air terhadap permukaan bumi :
a. Lautan : ini merupakaan salah satu unsur yang terbesar pada perairan di
planet Bumi yakni sebagai air asin pada lautan.
b. Air tawar : Air tawar ini jumlahnya jauh lebih sedikit daripada air asin
disebabkan karna mempunyai tempat yang berbeda.
d. Air tanah : Air tawar membentuk yakni sebagian kecil air tawar yang
terdapat di pada bumi.
e. Air gletser : Air yang meleleh dari gletser pada permukaan bumi.
D. Struktur Bumi dan dan Sifat-sifatnya Litosfer dan bagian dalam (mantel,
inti luar, dan inti dalam)
Lapisan terdalam bumi membentuk inti Bumi. Inti bumi terbentuk dari
material cair yang bertekanan sangat tinggi. Inti bumi tersusun dari mineral cair
Besi(Fe)dan Nikel (Ni), disebut Nife. Inti bumi terbagai menjadi dua, yaitu inti
dalam bumi (inner core) yang berupa material padat, dan inti luar bumi (outer
core) yang berupa cairan.
a. Lapisan Inti Dalam
Inti bagian dalam adalah lapisan terdalam bumi. Ketebalan inti dalam
bumi sekitar 1.216 Km dengan suhu yang sangat tinggi mencapai 6.000oC
Tekanan di lapisan bumi ini sangat tinggi sehingga walaupun suhunya sangat
tinggi, bahan inti dalam bumi yaitu besi tidak dapat bergerak, tidak meleleh, dan
tetap berwujud besi yang padat. Para ahli berpendapat lapisan inti dalam bumi
bukan hanya mengandung besi, tetapi juga terdapat sulfur, nikel, uranium, dan
sedikit mineral lainnya.
Inti Bumi luar dapat dianggap sebagai bola logam yang sangat panas.
Ketebalan inti luar sekitar 2.270 kilometer dan suhu sekitar 3.800oC Lapisan ini
cair dan berisi besi dan nikel. Para ilmuwan berpendapat bahwa sulfur dan
oksigen juga terdapat dalam inti luar. Hal ini karena, kedua elemen ini mudah
larut dalam besi cair. Saat bumi berputar, inti luar (yang terdiri dari besi) berputar
di atas inti dan menghasilkan medan magnet bumi yang sangat bermanfaat dalam
kehidupan di bumi. Salah satu manfaat medan magnet bumi yaitu melindungi
bumi dari pancaran panas radiasi ultraviolet sinar matahari
a. Litosfer
Litosfer berasal dari kata Yunani lithos artinya batuan, dan sphere artinya
lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa
disebut dengan kulit bumi. Lapisan ini pada umumnya tersusun dari materi-materi
yang berwujud padat dan senyawa kimia yang kaya akan Si0 2, itulah sebabnya
lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat. Litosfer terdiri dari kulit bumi
dan selimut bumi bagian atas, sering disebut lempeng litosfer. Tebal lapisan ini
sekitar 50-100 Km. Litosfer bersuhu dingin. Litosfer membentuk lempeng-
lempeng yang kaku, bergerak diatas astenosfer yang lebih cair. Arus konveksi
memindahkan panas melalui zat cair atau gas, membuat lempeng-lempeng dapat
bergerak, sehingga dapat menimbulkan getaran yang terjadi dipermukaan bumi.
b. Astenosfer
Astenosfer berasal dari bahasa Yunani, asthenes yang berarti lemah dan
sphere yang berarti lapisan/bulatan. Astenosfer merupakan lapisan dibawah
litosfer yang wujudnya sangat kental. Lapisan astenosfer tersusun dari batuan
yang meleleh akibat panas, namun kepadatannya rendah karenanya bersifat
plastis. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 Km. Lapisan ini kaya dengan silium,
aluminium dan magnesium, dikenal dengan magma. Wujud cairan magma lebih
kental dari cairan aspal, semisolid, dan dapat mengalir. Astenosfer mengalir akibat
suhu yang tinggi, dan tekanan yang terjadi sepanjang waktu.
c. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan batuan yang lebih berat dan tebal, kaya
dengan silium dan magnesium. Lapisan ini merupakan lapisan terbesar dari
lapisan selubung bumi. Tebalnya sekitar 2400-2750 Km. Mesosfer lebih kaku
dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer.
3. Lapisan Kulit Bumi
Lapisan ketiga yang merupakan bagian terluar bumi adalah kulit bumi.
Ketebalan lapisan kulit bumi antara 5-70 Km, dan merupakan lapisan tanah dan
bebatuan. Lapisan ini hanya sekitar satu persen dari massa bumi dan merupakan
lapisan tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Lapisan ini menjadi tempat
tinggal seluruh makhluk hidup di bumi. Lapisan kulit bumi dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Lempeng Samudera
Lempeng samudra tersusun oleh mineral yang kaya akan Silika, dan
Magnesium, disebut sima. Lempeng samudra biasanya disebut lapisan basaltis
karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.
b. Lempeng Benua
Lempeng benua tersusun oleh mineral yang kaya akan Silika dan
Aluminium, oleh karenanya di sebut sial. Lempeng benua biasanya disebut
sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunnya terutama terdiri dari batuan
yang berkomposisi granit.
E. Hubungan Struktur Bumi dengan Bencana Alam Letusan gunung api
Gempa bumi Tsunami
1. Gunung api
Gunung berapi menyimpan energi yang suatu saat harus dilepaskan dalam
bentuk letusan. Setelah letusan terjadi dan energi dari magma sudah dilepaskan,
maka gunung berapi akan mengalami masa hibernasi atau masa tenang. Jika
energi dari magma belum habis, maka gunung akan terus mengeluarkan
letusannya hingga energi ini perlahan-lahan berkurang. Tidak semua gunung
termasuk ke dalam gunung berapi, dan juga terdapat gunung berapi yang tidak
aktif. Hal ini bisa saja disebabkan gunung tersebut tidak mempunyai dapur
magma atau dapur magmanya sudah tidak aktif lagi.
2. Gempa
Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan
yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan
benua. Sebagian besar terjadi ketika lempeng samudera dan lempeng benua di
kerak bumi saling bergesekan. Ketika kedua lempengan ini saling bergesekan dan
bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai
gempa bumi.
3. Tsunami
1. Selalu pantau bagian resque atau evakuasi saat tanda-tanda bencana itu
muncul. Berita dari BMG setempat, atau pantauan banjir, pos gunung berapi
wajib diketahui.
2. Tentukan tempat pengungsian jika bencana benar-benar terjadi, sebaiknya
jangan hanya ikuti arus pengungsi tanpa ada persiapan tempat yang tepat
sebelumnya. Prioritaskan ke keluarga dekat yang lokasinya tidak terlalu jauh
dari rumah.
3. Siapkan kotak/tas siaga dan simpan tas ini ditempat yang mudah
terjangkau saat bencana benar-benar terjadi. Tas ini sebaiknya berisi;
persediaan makanan tahan lama instan yang berkalori tinggi, pakaian
cadangan, Pembalut wanita, Pampers Bayi (bila punya Bayi), selimut,
peralatan P3K sederhana (perban, obat luka, obat tetes mata, alkohol, plester,
gunting, refanol, obat pusing, mual, demam dan lain-lain). Jangan lupa radio
kecil, senter dan baterai cadangannya. Fotocopy KTP, KK, Ijazah juga sangat
penting dipersiapkan. Perlengkapan mandi, sarung tangan, masker
dan kacamata bisa juga dibawa. Uang secukupnya juga selipkan di dalam tas
siaga itu, beserta nomor-nomor penting yang layak dihubungi seperti
SATLAK, SATKORLAK, PMI, Rumah sakit, SAR dana lain sebagainya.
Jika bencana benar-benar sudah terjadi jangan terlalu panik, berusaha tenang dan
yang harus dilakukan adalah:
1. Selamatkan diri dan keluarga, jangan ambil resiko membawa barang yang
tak penting.
2. Hubungi pihak-pihak terkait, bawa kotak siaga yang dipersiapkan lalu
segera ketempat pengungsian yang sudah ditentukan sebelumnya.
3. Cari lokasi aman.
Tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi pasif antara lain adalah:
2. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat. Upaya kesiapsiagaan dilakukan pada saat
bencana mulai teridentifikasi akan terjadi, kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Gempa: jika di dalam rumah, sebaiknya keluar rumah dan jika tidak
mungkin keluar rumah, maka sebisanya masuk ke kolong meja atau kolong
tempat tidur untuk melindungi kejatuhan benda-benda. Jika tak ada meja,
lindungi kepala dengan bantal, dan segera mencari bagian sudut tembok
rumah lindungi kepala dengan cara duduk meringkuk, dan matikan kompor
jika sedang memasak.
Jika dalam lift, tekanlah semua tombol, jika terjebak jangan panik atur nafas
dalam-dalam dan hubungi manajer setempat dengan nomor yang terpampang
di dinding lift. Jika dalam mobil, sebaiknya menepi ditempat aman, jauhi
persimpangan. Saat di gunung, atau bukit, langsung saja menjauh dari tempat
itu karena ancaman longsor bisa terjadi, dan jika di pantai maka sebaiknya
segera menjauh karena ancaman tsunami bisa saja terjadi.