Anda di halaman 1dari 6

I.

Geologi Fisik
Geologi (berasal dari Yunani: - [ge-, "bumi"] dan [logos, "kata", "alasan"])
adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah,
dan proses pembentukannya. Karena luasnya bidang-bidang yang dipelajari, maka Geologi
dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu Geologi Fisik dan Geologi Dinamis.
Geologi Fisik adalah suatu studi yang mengkhususkan mempelajari sifat-sifat fisik dari
bumi, seperti susunan dan komposisi dari pada bahan-bahan yang membentuk bumi, selaput
udara yang mengitari bumi, khususnya bagian yang melekat dan berinteraksi dengan bumi,
kemudian selaput air atau hidrosfir, serta proses-proses yang bekerja diatas permukaan bumi
yang dipicu oleh energi Matahari dan tarikan gayaberat bumi. Proses-proses yang dimaksud
itu, dapat dijabarkan sebagai pelapukan, pengikisan, pemindahan dan pengendapan.
Geologi Dinamis adalah bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan membahas
tentang sifat-sifat dinamika bumi

II.

Planet Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar
kelima dari delapan planet dalamTata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari
empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan
mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya
perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet
Bumimenghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis
untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi
memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70%
permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang
memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap
pembentukanhidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es
Antarktika dan es laut di paket es kutub.Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti
dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan
magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.

III.

Atmosfer dan Hidrosfer


A. Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani "Atmos yang berarti uap air atau gas
dan"Sphaira yang berarti selimut. Jadi, Atmosfer dapat diartikan sebagi lapisan gas yang
menyelimuti sebuahplanet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di
luar angkasa dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi dan

bermassa 59x1014 ton. Atmosfer terdiri atas banyak lapisan. Tiap lapisan mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Lapisan-lapisan atmosfer adalah :
1. Troposfer
Merupakan lapisan atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi
yaitu 0-12 Km. Di lapisan ini terjadi berbagai gejala cuaca dan iklim seperti hujan,
badai, arah angin, dan sebagainya.
Lapisan ini mempunyai ketebalan yang berbeda-beda di tiap wilayah di atas
Bumi. Di atas kutub, tebal lapisan ini sekitar 9 km. Semakin dekat dengan daerah
khatulistiwa lapisan ini semakin tebal hingga mencapai 12 km. Perbedaan ketebalan
ini disebabkan oleh rotasi Bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara
kutub dan khatulistiwa. Yang istimewa, lapisan ini menjadi tempat terjadinya prosesproses cuaca, seperti awan, hujan, serta proses-proses pencemaran lainnya. Pada
lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan Bumi berpengaruh terhadap
suhu udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu semakin tinggi
(tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di permukaan Bumi, temperatur udaranya
akan turun rata-rata sekitar 6C di daerah sekitar khatulistiwa. Peralihan antara
lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause.
2. Stratosfer
Lapisan di atas troposfer adalah lapisan stratosfer. Di lapisan ini tidak berlaku
hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan
semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan debu hampir tidak ada.
Karakteristik yang menarik pada lapisan ini adalah adanya lapisan ozon yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita. Ozon melindungi manusia dari radiasi sinar
ultraviolet. Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena adanya
pencemaran dari gas CFC (Chloroflourocarbons). Di atas lapisan stratosfer terdapat
lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.
Lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 12 50 Km dari permukaan bumi.
3. Mesosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang berada di atas lapisan stratosfer, pada
ketinggian 50 80 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini, energi Matahari yang
diserap hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangat drastis, yaitu pada
ketinggian 80 km suhunya mencapai 90 C. Lapisan mesosfer melindungi bumi dari
meteor dan benda-benda luar angkasa yang menuju ke Bumi.
4. Termosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 80 500 Km dari
permukaan bumi. Pada lapisan terjadi penguraian gas menjadi atom-atom sebagai
akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta berkurangnya daya campur antar gas.
Di lapisan ini suhu udara mulai naik secara bertahap hingga mencapai 1000 C. Pada
lapisan ini terdapat proses ionisasi. Ionisasi adalah proses dimana atom yang netral
kehilangan sebuah elektron dan dari sebuah elekton akan menjadi elektron negatif,

oleh sebab itu lapisan ini bermuatan listrik, sehingga lapisan ini dapat dimanfaatkan
untuk bidang pantul gelombang radio.
5. Eksosfer
Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan
kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar. Cahaya redup
yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang
sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang
banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
B. Hidrosfer
Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud.
Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Setiap air di bumi mengalami fase tersebut
dalam siklus hidrologi. Siklus hidrologi tersebut antara lain:
1. Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan proses
perubahan dari wujud air menjadi gas.
2. Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui
permukaan daun.
3. Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat
terjadinya penurunan salju.
5. Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui poripori tanah.

IV.

Tektonik Lempeng
Pada tahun 1912, Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan fisika dari Jerman
melontarkan konsep Pengapaungan Benua (Continental Drift) dalam monografi The Origin
of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya adalah adanya satu super continent yang
dinamakannya Pangaea yang dikelilingi oleh Panthalassa. Hipotesa selanjutnya mengatakan
200 juta tahun yang lalu Super Continent ini pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil dan
kemudian bergerak ke tempatnya, seperti yang dijumpai saat ini.
Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan
tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini
terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik
muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai
peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang
bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra
(oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earths mantle). Kerak benua dan
kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada
kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemenelemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak
benua (felsik).
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu
dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak
mengalir seperti cairan (fluid).

Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu
dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan
lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan
yang lainnya terbagi dalam 3 jenis, yaitu:
1. Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya
lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling
menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh
divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang
Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
2. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi,
yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip
beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau
lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona
tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan
parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
3. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahanbentuk (transform fault).

V.

Batuan
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar
daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat
kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan
cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh
beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut
dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks),
batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks).
Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses
terbentuknya.
1. Batuan Beku
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu
atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan
teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan

vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya.
Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih
lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik
ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan
batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite
2. Batuan Sedimen
Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk
akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang
kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan
sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui
proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar
butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran
bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir
rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).
Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia
terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam
(salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan
ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir).
Contohnya adalah batugamping terumbu.
3. Batuan metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat
bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan
strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.
Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu
lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang
merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya
terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami
proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.
Daftar Pustaka
http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-definisi-geologi.html
id.wikipedia.org
http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-lapisan-atmosfer.html
Abdullah, Idham Chalid dkk. 2014. Catatan Kuliah Geologi Fisik. Bandung: Penerbit ITB.
https://hedihastriawan.wordpress.com/geologi-dasar-3/lempeng-tektonik/

https://doddys.wordpress.com/2006/10/06/batuan-batuan-di-bumi-jenis-dan-terbentuknya/

Anda mungkin juga menyukai