UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI MAGISTER GEOLOGI
TUGAS RESUME
1) Struktur Bumi.
2) Konsep lempeng tektonik - mekanisme gerakan lempeng.
3) Siklus Batuan
OLEH :
ABD. WAHID
D062221003
GOWA
2022
STRUKTUR BUMI
Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakansatu-
satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumiterdiri dari
daratan dan lautan. Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumiterdiri atas
beberapa struktur yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antaramacam-macam
struktur bumi di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis Material seperti berbagai jenis
batuan, tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumiyangsekarang ini kita diami.
A. Struktur Bumi
Secara garis besar, lapisan yang membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa bagian,
yaitu atmosfer,litosfer Hidrosfer.
1. Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas
permukaan bumi. Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki ketebalan
yang bervariasi.
Gambar 1. Bagian bagian dari Atmosfir (Troposfir, Stratosfir, Mesosfir, Termosfir, dan Eksosfir)
a. Troposfer
adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki ketinggian dari permukaan berkisar 9-17
km, di atas khatulistiwa lebih tinggi dari pada di atasdaerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat
celcius. Troposfer memisahkan startosfer dengan mesosfer.
b. Stratosfer
adalah lapisan udara di antara 10 - 60 km di atas permukaan bumi;Stratosfer di atas
troposfer; atau bisa diartikan juga sebagai daerah atmosferyang terletak antara tropopause dan
stratopause, di dalam daerah ini makin ke atas suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat celcius,
ozon berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.
c. Mesosfer
adalah daerah atmosfer yang terletak antara stratopause danmesopause, pada umumnya di
daerah ini makin ke atas, suhunya makin naik,memiliki ketebalan antara 45-75 km selain itu juga
memiliki suhu lapisan berkisar dari -140 derajat celcius, apabila terdapat suhu yang rendah dan
dingindapat mengakibatkan munculnya awan noctilucent yang terdiri dari kristal-kristal es.
d. Ionosfer
adalah lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km di atas lapisanstratosfer, mengandung
ion dan elektron bebas yang dihasilkan oleh radiasi matahari. Lapisan atmosfer yang tingginya
mulai dari 50 - 1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan gelombang-gelombang
radio.
e. Termosfer
adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas permukaan bumisampai angkasa luar dan
ditandai dengan suhu udara tinggi terus-menerus.
f. Eksosfer
adalah daerah di luar atmosfer memiliki ketinggian kurang lebih 500km, benda-benda
yang sangat ringan di ruang ini akan terlempar ke luarangkasa. Eksosfer tidak memiliki tekanan
udara. Eksosfer memiliki refleksidari cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritic
2. Litosfer
Litosfer atau bagian yang padat dari Bumi, berada dibawah Atmosfir dan Samudra. Sebagian besar
dari apa yang kita pelajari dan ketahui tentang bagian yang padat dari Bumi ini, berasal dari apa
yang dapat kita lihat dan raba diatas permukaan Bumi. Para ilmuwan Ilmu Kebumian, umumnya
berpendapat bahwa Bumi ini lahir pada saat yang bersamaan dengan lahirnya MATAHARI beserta
planet-planet lainnya, berasal dari awan yang berputar yang terdiri dari bahan-bahan berukuran
debu, dan terjadi pada kurang lebih 5 hingga 6 milyar tahun yang lalu.
Gambar 2 Bagian Kerak Bumi (Selaput Batuan / Litosfir)
Susunan dan komposisi litosfir (kerak benua dan kerak samudra) dapat diketahui dengan
cara menganalisa batuan-batuan yang tersingkap di permukaan bumi, atau hasil pemboran inti,
maupun produk aktivitas gunungapi. Berdasarkan analisa kimia dari sampel batuan yang diambil
di berbagai tempat di bumi, secara umum unsur kimia yang paling dominan sebagai penyusun
litosfer adalah sebagai berikut:
Meskipun titik berat dari ilmu geologi adalah studi mengenai bagian-bagian dari Bumi
yang padat, tetapi adalah juga penting untuk mengetahui sesuatu tentang bahan-bahan lainnya
yang menyelimuti dan berinteraksi dengan berbagai cara dengan bumi.
litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
1. Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi yaitu, batuan beku dalam dan batuan
beku luar
2. Batuan Sedimen
3. Batuan Metamorf
Jika kita melihat dari struktur maka kita menemukan 3 lapisan utama, yaitu
kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat kita bayangkan seperti sebuah telurden
gan dilapisi beberapa pelindung untuk menjaga telur tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi
yang memiliki beberapa lapisan untuk menjaga serta melindungi bumi ini.
a. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunyamencapai
2.200 °C.
b. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya mencapai 4500 derajat
celcius.
3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah suatu lapisan air yang menyelimuti kerak bumi disebabkan karena hal
demikian berbentuk cair, hidrosfer berasal dari kata hidro yang yang artinya air serta shaire yang
yang artinya adalah lapisan. Permukaan bumi yang ditutupi oleh air, Lapisan yang menutupi
permukaan bumi ini disebut hidrosfer. Dengan demikian bisa atau dapat dikatakan pula bahwa
hidrosfer ini lapisan air sumber kehidupan utama bagi manusia. Hidrosfer merupakan sebutan bagi
air yang ada dipermukaan Bumi baik yang berupa lautan atau samudra maupun air yang ada di
daratan. Hidrosfer ini mempunyai beberapa cabang dari ilmuwan adalah sebagai berikut :
• Potamologi, ini adalah ilmu yang mempelajari air yang mengalir pada permukaan
bumi serta sungai Limnologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang
menggenang di permukaan bumi serta danau.
• Geohidrologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang terdapat di bawah
bumi dan tanah. Kriologi, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai salju serta es.
Hidrometeorologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai faktor-faktor
meteorologi.
Gambar 5. Batas-batas lempeng: Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah).
Gambar 6. Jenis Batas Konvergen: Obduction / Obduksi (atas) dan Subduction / Subduksi (bawah).
2. Batas Divergen
Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya.
Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya
magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada
lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen
adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik,
disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab
yang membentuk laut merah.
2. Batas Transform.
Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser
satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas
lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan
pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.
Gambar 7. Batas Lempeng Divergen dan Batas Lempeng Transform
Tatanan tektonik yang ada disuatu wilayah sangat dipengaruhi oleh posisi tektonik yang
bekerja di wilayah tersebut. Sebagaimana sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, interaksi
antar lempeng yang terjadi pada batas-batas lempeng konvergen, divergen dan transform akan
menghasilkan tatanan tektonik tertentu.
Gambar 8. Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Divergen, Batas Lempeng Konvergen, dan Batas Lempeng
Transform
Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen, dimana lempeng samudra
dan lempeng samudra saling bertemu akan menghasilkan suatu rangkaian busur gunungapi
(volcanic arc) yang arahnya sejajar / simetri dengan arah palung (trench). Cekungan Busur
Belakang (Back Arc Basin) berkembang dibagian belakang busur gunungapi . Contoh kasus dari
model ini adalah rangkaian gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukan
lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.
Gambar 9. Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Konvergen (lempeng samudra dan lempeng samudra) Transform
Gambar 10. Komponen komponen pada Zona Subduksi (lempeng samudra dan lempeng benua) : Palung
(Trench), Struktur Tinggian / Prisma Akresi (Structural High); Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Jalur Busur
Gunungapi (Volcanic Arc); dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin.
Contoh klasik dari batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng
samudra dan lempeng benua adalah kepulauan Indonesia, khususnya jalur pulau-pulau: Sumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan berakhir di kepulauan Banda.
Pada gambar 11 diperlihatkan batas konvergensi antara lempeng India-Australia dan
lempeng benua Eurasia (pulau Sumatra). Kedua lempeng dibatasi oleh suatu lajur yang dikenal
sebagai Palung Laut Subduksi (Subduction Trench) yang merupakan hasil subduksi antara kedua
lempeng tersebut diatas, sedangkan gambar 12 memperlihatkan tatanan tektonik pulau Sumatra
yang tersusun dari Prisma Akrasi/Accretionary Wedge (Pulau Siemelue, P.Nias, P. Telo,
P.Engganau, P. Batu, P. Mentawai); Cekungan Busur Luar / Muka (Forearc Basin); Busur
Gunungapi (Volcanic Arc) dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin).
Gambar 11. Batas Lempeng Konvergen (Lempeng Benua India-Australia dan Lempeng Benua Eurasia diwakili
oleh pulau Sumatra)
Gambar 12. Tatanan Tektonik Pulau Sumatra: Palung Sunda (Sunda Trench), Jalur Prisma Akresi (P.Simelue, P.
Nias, P. Nias, P. Enggano), Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Jalur Gunungapi (Volcanic Arc), dan
Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin).
Batas lempeng konvergen yang berupa batas suture dapat kita lihat antara pertemuan
lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia. Kedua lempeng tersebut dibatasi oleh
suatu jalur pegunungan yang dikenal dengan pegunungan Himalaya. Pada gambar 13 ditandai
oleh garis warna biru.
Gambar 13. Zona Suture sebagai batas lempeng konvergen (Lempeng Benua India dan Lempeng Benua Eurasia)
Gambar 14. Pembentukan rift di benua Afrika Timur Bagian Utara (Ethiopian Rift; East African Rift)
Tatanan tektonik pada batas lempeng Divergen, dimana lempeng benua mengalami
pemekaran (continental rifting) dengan terbentuknya laut baru dapat kita lihat terutama di
Pematang Tengah Samudra (Pemisahan Benua Amerika dan Afrika), Laut Merah (Benua Afrika
dan Semenanjung Sinai / Jazirah Arab) serta Rifting yang terjadi di Afrika Timur Bagian Utara
(gambar 14).
SIKLUS BATUAN
Siklus batuan adalah suatu proses dalam pembentukan batuan. Berdasarkan penelitian-
penelitian yang telah dilakukan oleh ahli geologi, diketahui bahwa pembentukan batuan
membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama, bahkan bisa hingga jutaan tahun.
Melalui siklus batuan diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat di antara ketiga jenis
batuan. Adapun jenis batuan tersebut adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Batuan beku dapat dikatakan sebagai “nenek moyang” karena batuan lainnya terbentuk dari hasil
perubahan-perubahan pada batuan beku.
Proses Pada Siklus Batuan
Adapun proses pada siklus batuan adalah sebagai berikut.
1. Pembekuan magma
Siklus batuan bermulai dari terbentuknya batuan beku akibat adanya pendinginan dan
pembekuan magma dalam bentuk lelehan silikat. Lelehan silikat kemudian mengalami proses
penghabluran melalui erupsi gunung berapi.
▪ Magma yang erupsi sampai ke permukaan bumi disebut dengan magma ekstrusif,
sedangkan yang tidak disebut dengan magma instrusif.
2. Pelapukan batuan beku
Batuan beku yang keluar dari gunung berapi tersebut kemudian tersingkap di permukaan
bumi dan bersentuhan dengan atmosfer/hidrosfer. Hal ini menyebabkan batuan beku mengalami
pelapukan sehingga menjadi hancur.
3. Pergerakan batuan
Batuan beku yang telah hancur tersebut kemudian akan bergerak atau berpindah bisa
karena aliran air (baik di atas ataupun bawah permukaan) ataupun angin. Pergerakan ini akan
terjadi secara terus menerus.
4. Sedimentasi
Hasil pergerakan batuan beku yang sudah hancur itu kemudian mengendap di tempat-
tempat tertentu hingga menumpuk lalu mengeras kembali. Proses ini dinamakan sedimentasi dan
menghasilkan batuan sedimen. Hal ini dikarenakan adanya perekatan senyawa mineral dalam
larutan batuan tersebut (pergerakan batuan dengan air).
5. Metamorfis
Apabila batuan sedimen mengalami peningkatan tekanan dan suhu akibat pengendapan,
maka terjadi perubahan pada bentukan batuan tersebut. Penyesuaian akan lingkungan akan
menyebabkan batuan sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan metamorf.
6. Pencairan magma kembali
Batuan metamorf yang sudah terbentuk seiring berjalannya waktu akan mengalami
peningkatan tekanan dan suhu sehingga akan kembali meleleh dan berubah menjadi magma. Lalu
siklus batuan terulang kembali.
Jenis-jenis Batuan
Terdapat tiga jenis-jenis batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Berikut penjelasannya.
1. Batuan Beku
Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneous berasal dari Bahasa Latin, yaitu ignis (api). Hal ini
dikarenakan batuan beku terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras.
Jenis Batuan Beku Berdasarkan Struktur Batuan
Batuan beku memiliki dua jenis struktur batuan, yaitu sebagai berikut.
1. Batuan Beku Ekstrusif merupakan batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung di
permukaan bumi. Meliputi struktur seperti masif (seragam), sheeting joint (berbentuk
lapisan), pillow lava (bergumpal), dan lain-lain. Contohnya adalah riolit, basalt, dan
andesit.
2. Batuan Beku Instrusif merupakan batuan beku yang proses pembekuannya di dalam
kantung-kantung magma. Contohnya adalah granit, diorite, sienit, dan lain-lain. Meliputi
bentuk diskordan dan konkordan.
2. Batuan Sedimen
Pengertian Batuan Sedimen
Sedimen telah mengalami proses pengangkutan dari satu tempat ke tempat lainnya dan
mengendap, lalu mengeras sehingga membentuk batuan sedimen. Faktor pembentukannya berupa
iklim, topografi, vegetasi, air, angin, bahkan salju/gletser.
Jenis Batuan Sedimen Berdasarkan Cara Pengendapan
Jenis batuan sedimen berdasarkan cara pengendapan adalah sebagai berikut.
1. Hancur mengendap (endapan klastik / endapan mekanis): batuan breksi, konglomerat, batu
pasir, serpih, dan napal
2. Larut mendendap: batuan evaporit (secara langsung mengalami penguapan) dan batu bara
(prosesnya lama)
Jenis Batuan Sedimen Berdasarkan Tempat Pengendapan
Jenis batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan adalah sebagai berikut.
1. Sedimen terisentris: diendapkan di daratan
2. Sedimen marine: diendapkan di lautan dan mengandung kapur (mineral karbonat)
3. Sedimen limnis: diendapkan di danau atau rawa
4. Sedimen fluvial: diendapkan di sekitar wilayah sungai dan banyaknya di hilir sungai
5. Sedimen glasial: diendapkan di pegunungan atau bongkahan es
• https://www.mapel.id/siklus-batuan/
• https://www.studiobelajar.com/siklus-batuan/