1) Kerak Bumi
Kerak samudera mempunyai ketebalan sekitar 5 – 10 km
sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20 – 70 km.
Penyusun kerak samudera yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan utama penyusun kerak benua adalah granit,
yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian
mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total
kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring
kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperature kerak
menyentuh angka 1.100 C.
2) Mantel Bumi
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini
merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi dan merupakan
bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari volume
dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri dari material
yang berfasa cair, sering pula selubung bumi disebut sebagai
lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-
pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya
konveksi atau energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat
mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalan selubung ini
berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat
dengan inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak bumi. Pada wilayah
selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang
diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
3) Inti Bumi
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar
kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan
menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas
antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan
kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang
tidak diteruskan.
Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan
perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak
dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan
meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam
letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat,
sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan
mengandung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi.
Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan
mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai
mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai
8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi
adalah unsur besi dan nikel.
Atmosfer memiliki fungsi menjaga kehidupan di bumi. Di atmosfer,
hujan terbentuk sehingga kita kemudian memiliki air. Di atmosfer juga,
panas matahari diperangkap sehingga kita tidak membeku. Atmosfer
sendiri memantulkan dan menyerap panas yang kemudian dipancarkan oleh
matahari. Sekitar 34% panas matahari dipantulkan kembali ke angkasa oleh
atmosfer. Sementara 19% lainnya diserap awan dan atmosfer, dan 47%
sisanya mencapai permukaan bumi.
1) Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer terendah, lapisan ini
mencapai hingga ketinggian 10 km. Lapisan ini adalah tempat
dari semua jenis cuaca, perubahan suhu, hembusan angina,
tekanan dan juga kelembapan yang dirasakan secara langsung di
permukaan bumi. Oleh sebab itu lapisan inilah lokasi
berlangsungnya peristiwa cuaca.
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak hingga ketinggian 30 km. Di dalam
lapisan ini angin berhembus sangat kencang serta mempunyai
pola aliran tertentu. Pada lapisan ini merupakan tempat
terbangnya pesawat dan terdapat lapisan ozon.
Pada umumnya, di lapisan inilah sinar ultra violet matahari
disaring sekaligus diserap sebab telah mengandung lapisan ozon.
Sehingga sinar ultra violet yang masuk ke permukaan bumi tidk
berlebihan.
3) Mesosfer
Lapisan ini terletak hingga ketinggian 50 km, dengan
karakteristik semakin ke atas maka temperature udaranya
semakin rendah. Tiap kenaikan 1000 m, temperatur udara turun
menjadi 2,50-30 C. Dalam lapisan mesosfer di bagian atas,
temperaturnya mencapai hingga -900 C.
Puncak mesosfer telah dibatasi oleh lapisan mesopause. Di dalam
lapisan yang satu ini adalah lapisan di mana terdapat bagian yang
bisa mengikis benda-benda langit yang masuk ke dalam
permukaan bumi. Benda langit tersebut dapat berupa komet,
meteor, debu angkasa, atau benda-benda asing angkasa yang
lainnya.
4) Termosfer
Lapisan termosfer berada hingga di ketinggian 450 km. Lapisan
atmosfer ini juga sering disebut sebagai lapisan panas (hot layer).
Sebab di lapisan ini sering terjadi transisi kenaikan temperature
yang sangat tinggi. Temperature lapisan ini mencapai 90 – 5.000
C. Tinggi dari temperatur tersebut dikarenakan molekul oksigen
mengabsorpsi (menyerap) radiasi dari energi surya. Radiasi inilah
yang mengakibatkan suatu reaksi kimia yang kemudian
membentuk lapisan bermuatan listrik.
5) Eksosfer
Lapisan eksosfer terletak pada ketinggian di atas 450 km. Di
dalam lapisan ini berbagai molekul udara bergerak dengan cepat
serta pengaruh gaya gravitasi bumi telah jauh berkurang.
Sehingga, di lapisan ini berbagai gesekan benda di udara sudah
jarang terjadi. Pada lapisan ini sendiri terdapat berbagai refleksi
cahaya matahari yang kemudian dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik. Cahaya yang dipantulkan ini dikenal juga dengan
cahaya Zodiakal.