A. Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sfera yang berarti
lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara atau gas berlapis-lapis yang menyelubungi
bumi, sedangkan yang dimaksud dengan udara adalah semua gas yang tersusun dari
berbagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak dapat dilihat. Atmosfer adalah
lapisan kulit luar bumi dibawah litosfer (Sardiman, dkk.2004: 20).
Atmosfer bumi tersusun atas 20 macam gas yang berbeda. Dua gas yang utama
adalah oksigen dan nitrogen. Atmosfer juga mengandung partikel-partikel air dan debu,
karena atmosfer bumi adalah hamparan udara yang sangat luas, maka tentu saja memiliki
berat. Jika atmosfer tersebut dapat dimanfaatkan dengan disatukan menjadi sebuah skala,
maka beratnya kira-kira 5.700.000.000.000.000 (5.700 triliyun) ton.
1. Udara tersusun dari berbagai zat pembentuk, sebagai berikut:
a. Nitrogen berjumlah 78%,
b. Oksigen berjumlah 21%,
c. Argon berjumlah 0,9%,
d. Karbondioksida berjumlah 0,03%, dan
e. Karbon, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon berjumlah 0,07%.
2. Sifat-sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
b. Elastis dan dinamis sehinga dapat mengembang dan mengerut.
c. Tidak bewarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.
a.
mesosfer
adalah
lapisan
yang
berada
di
atas
lapisan
Hidrosfer mencakup air tawar di daratan dan air garam di lautan. Sebagian besar
hidrosfer adalah lautan (97,2%) dan sisanya (2,8%) adalah air tawar. Air merembes ke
dalam bumi melalui pori-pori lapisan-lapisan batuan dan tanah dengan proses infiltrasi.
Faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah porositas dan permeabilitas lapisan batuan.
1. Siklus hidrologi
Jumlah air dibumi relative tetap. Air senantiasa bergerak dalam suatu peredaran
yang disebut siklus air atau siklus hidrologi. Siklus hidrologi, yaitu proses perubahan
bentuk air yang terjadi di alam secara terus-menerus yang disebabkan oleh adanya
pemanasan sinar matahari.
C. LITOSFER
Litosfer berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata lithos dan spaira. Litos artinya
bebatuan dan spaira artinya lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar
terdiri dari batuan. Litosfer adalah lapisan kulit luar bumi, tersusun oleh berbagai jenis
batuan dengan struktur geografi yang bervariasi, yang mempunyai ketebalan antara 70-125
km atau lebih (Sardiman, dkk. 2004: 19).
Ketebalan kerak bumi tidak sama disetiap tempat. Tebal kerak bumi dibawah benua
adalah 20-50 km dan tebal kerak bumi dibawah samudera adalah 10-12 km. Lapisan litosfer
terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sial (silsium aluminium) dan lapisan sima (silsium
magnesium) (Kurniawati12.blogspot.com, 22 April 2012).
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan
oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu.
konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak
benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas
lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu
dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh
ahli geologi dangeofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum
teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan
lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori
tersebut.
Harry hess, pada tahun 1960, dengan teori tektonik lempengnya membagi kerak
bumi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari
batuan yang ringan dan banyak mengandung SiO (silika), sedangkan kerak samudera
sebagai dasar samudera terdiri dari batuan-batuan yang sangat padat berwarna gelap dan
miskin akan SiO (Cut Meurah, dkk. 2006: 74).
1. Batuan Pembentuk Litosfer
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a. Batuan beku, dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar
berangsur-angsur menjadi dingin dan beku:
1) Batuan beku dalam (plutonik). Hasil
pembekuan
magma
di
dalam
1) Tenaga tektonis
Tenaga tektonis merupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya
perubahan letak lapisan permukaan bumi secara mendatar atau vertikal, baik yang
mengakibatkan putusnya hubungan batuan atau tidak. Gerakan tektonis dibedakan
menjadi dua yaitu:
a) Tektonis epirogenesa
Tektonis epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang
disebabkan oleh tenaga yang lambat dari dalam dengan arah vertikal.
Epirogenesa ada dua macam, yaitu: epirogenesa positif adalah gerakan dengan
arah ke bawah menyebabkan daratan mengalami penurunan dan seolah-olah
permukaan laut menjadi naik. Dan epirogenesa negatif adalah gerakan dengan
arah keatas menyebabkan naiknya permukaan daratan dan seolah-olah
permukaan laut menjadi turun.
b) Tektonis orogenesa
Tektonis orogenesa adalah pengerahan lempeng tektonis yang sangat cepat
meliputi wilayah yang sempit. Tektonik orogenesa merupakan proses
pembentukan gunung atau pegunungan akibat adanya tabrakan lempeng
Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena
adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Secara
umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Gempa tektonis
Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan
yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun
pergerakan.
b) Gempa vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan atau
retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi.
c) Gempa runtuhan
Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas
gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh.
Gempa runtuhan disebut juga dengan gempa terban.
b. Tenaga eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang mengubah muka bumi atau bentuk relief yang
berasal dari luar bumi. Pada dasarnya tenaga eksogen itu meliputi:
1) Pelapukan
Yang dimaksud dengan pelapukan adalah hancurnya batuan dari gumpalan besar
menjadi butiran yang lebih kecil. Pelapukan itu sendiri dibagi menjadi 3 macam
yakni:
a) Pelapukan mekanik
b) Pelapukan kimiawi
c) Pelapukan organik
2) Pengikisan
Pengikisan ini terjadi karena media alam yang bergerak seperti sungai, angin dan
gletser. Pengikisan terjadi setelah media tersebut melalui batuan atau tempat lain
yang menjadi jalur gerak media tersebut.
3) Pengangkutan sambil mengikis.
Pengangkatan material yang sudah lapuk dilaksanakan oleh:
a) air mengalir
b) angin
c) gletser
d) gravitasi
4) Pengendapan
Di tempat aliran air, gletser atau angin berhenti atau bertambah lemah, barang
angkutannya ditinggal. Lama-lama barang angkutan dari gletser, aliran air atau
angin tersebut akan membentuk suatu bentukan-bentukan.
3. Manfaat Litosfer
a. Sumber daya alam.
b. Sumber daya bahan baku industri.