Anda di halaman 1dari 6

Aliea/7E/01

D. Hidrosfer
1. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer = Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi. Dapat berupa laut, sungai,
danau, salju, air tanah dan uap air yang ada di atmosfer. Air di darat dan di atmosfer
dipelajari dalam ilmu hidrologi sedangkan air di lautan dipelajari dalam ilmu oseanografi.
Volume air di bumi = 1,3-1,4 milyar km2
Komposisi Air Di Bumi

Keberadaan Air Di Bumi

Komposisi
Presentase
Tempat
Presentase
Air Laut
97,22
Laut
0.0001%
Salju dan Es
1,75%
Darat
1% lalu membentuk uap dan mengkondensasi lalu
Radiasi menyebabkan air menguap
membentuk titik-titik air yang disebut awan. Awan bertubrukan dengan yang lainnya karena
ada gerak konveksi maupun adveksi, sehingga menjadi titik-titik yang lebih besar Lalu awan
tersebut menjadi berat dan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan dan meresap ke tanah,
sebagian juga menuju laut. Sirkulasi ini disebut sirkulasi air.
Ada 3 Siklus air :
1. Siklus pendek, penguapan dari air laut lalu membentuk
awan oleh kondensasi dan jatuh sebagai hujan lagi di laut.
2. Siklus sedang, penguapan dari air darat dan laut lalu
membentuk awan oleh kondensasi, awan dibawa ke darat
oleh angin dan jatuh sebagai hujan. Sebagian jatuh ke tanah
dan diresap, sebagian menuju ke laut.
3. Siklus panjang , air di laut dan darat menguap lalu
membentuk awan yang mengkristal membentuk salju/es.
Salju tersebut jatuh di lahan lalu pada musim semi salju
meleleh dan mengisi laut.
2. Perairan Darat
Ilmu Hidrologi mempelajari air di darat. Ilmu tersebut dibagi lagi
menjadi beberapa cabang:
a)
b)
c)
d)
e)

Potamologi, mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah


Limnologi, mempelajari air yang menggeang di permukaan tanah(danau).
Geohidrologi, mempelajari air yang ada di bawah permukaan tanah.
Kriologi, mempelajari tentang salju dan es.
Hidrometeorologi, mempelajari hubungan antara meteorologi dan hidrologi. Di ilmu
ini, diepalajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.

A. Sungai
- Saluran alami yang mengalirkan air hujan, tanah dan salju yang mencair ke
danau dan laut.
- Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1) Jenis-jenis sungai :
a) Berdasarkan sumber air :
1

1) Sungai hujan, sumber : air hujan


2) Sungai Mata air, sumber : mata air
3) Sungai Gletser, sumber : es,salju/gletser yang mencair.
4) Sungai campuran, sumber : campuran zat-zat diatas.
b) Berdasarkan debit air/kontinuitas aliran
1) Sungai Ephemeral, mengalir saat/selesai hujan.
2) Sungai Intermiten, mengalir pada musim hujan.
3) Sungai Perenial, Mengalir sepanjang tahun.Ada beberapa tipe :
1) Sungai periodik, debit air musim hujan lebih banyak daripada musim
kemarau.
2) Sungai permanen, debit air musim hujan dan kemarau hampir sama.
c) Berdasarkan arah aliran air
1) Sungai konsekuen, arahnya sesuai kemiringan struktur geologinya.
2) Sungai subsekuen, arahnya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
3) Sungai obsekuen, arahnya
berlawanan dengan sungai
konsekuen dan menuju
sungai subsekuen.
4) Sungai resekuen, arahnya
menuju sungai subsekuen
dan sesuai dengan sungai
konsekuen.
5) Sungai insekuen, arahnya tidak teratur.
d) Berdasarkan struktur geologinya
1) Sungai antisenden, mampu mempertahankan aliran meskipun terjadi
pengangkatan secara perlahan.
2) Sungai reverse, kebalikan dari antisenden
3) Sungai superposed, mengalir di suatu daratan peneplain sehingga
struktur batuan di daratan tersebut tersingkap.
2) Pola Aliran Sungai
Dipengaruhi oleh struktur geologi dan morfologi lahannya. Ada beberapa
bentuk:
a) Pola
Radial,
dibedakan
menjadi pola radial memusat
dan pola radial menyebar. Pola
radial memusat terjadi di
daerah yang berupa basin
sedangkan
pola
radial
menyebar terjadi di daerah
berbentuk kubah (dome)
b) Pola Dendritik, pola tidak
teratur.
Berkembangnya
di
daerah rendah.
c) Pola trelis, terdapat di daerah
lipatan Aliran dan anak-anak sungai sejajar dengan sungai induk membentuk
sudut siku-siku.
d) Pola Rektangular, terjadi di daerah patahan Anak- anak sungai yang
menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku.
3) Profil Sungai
Profil sungai bisa dibedakan menjadi:

a) Sungai di bagian hulu, lembah berbentuk V karena lereng terjal sehingga


erosi sering terjadi. Di daerah ini belum ada sedimentasi sehingga air jernih.
b) Sungai di bagian tengah, lembah berbentuk U. Sedimen sudah mulai terjadi
namun materialnya masih agak kasar. Sudah ada aliran sungai berkelok
(meander)
c) Sungai di bagian bawah/hilir, berbentuk U (melebar). Terdapat meander,
endapan material halus, sering berbentuk delta, terdapat tanggul alam.
B. Danau
- Air dalam jumlah besar yang menempati
cekungan
di
wilayah daratan.
- Kriteria :
1) Permukaan air cukup luas
sehingga ada gelombang.
2) Air dalam sehingga ada
perbedaan suhu.
3) Vegetasi yang mengapung
tidak cukup untuk menutupi
seluruh permukaan danau .
- Dapat terbentuk danau
karena :
1) Danau Glasial (gletser),
danau hasil erosi berupa
basin di lereng jika terisi air
hujan/ salju yang mencair
akan terbentuk genangan.
2) Danau Vulkanik, terbentuk
karena aktivitas vulkanik.
Danau seperti ini disebut
danau crater seperti : Danau
Poso dan Kerinci
3) Danau Tektonik, terbentuk
karena gerakan lempeng
Danau Glasial
tektonik lalu terisi air dan
membentuk genangan. Contoh : Danau Singkarak dan Towuti.
4) Danau Tektovulkanik, terbentuk karena kegiatan tektonik dan vulkanik.
Contoh : Danau Toba, Sumatera Utara.
5) Danau karst, terbentuk akibat proses pelarutan kapur oleh air dan
membentuk suatu dolina. Jika terisi air, akan membentuk danau.
6) Danau Aliran, terjadi karena pemotongan meander sehingga terbentuk sisa
aliran yang tertinggal. Jika terisi air, akan membentuk danau Oxbow.
7) Danau Laguna, terjadi karena kombinasi antara angin dan ombak yang
membentuk tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai lalu membentuk
genangan air.
8) Danau buatan (waduk), danau yang terbentuk akibat pembendungan oleh
manusia. Contoh : Waduk Jatiluhur, Gajah Mungkur, Kedungombo.

C.

Rawa
-Suatu daerah datar atau sedikit cekung yang
tergenang oleh air baik berasal dari air hujan, tanah
maupun aliran permukaan yang mengumpul.
-Ciri-ciri :
1) Air bersifat asam dan dangkal.
2)
3)
4)
5)

Warna air kemerahan


Kurang baik untuk irigasi
Terdapat gambut
Vegetasi yang dapat menutup seluruh permukaan rawa.

D. Air Tanah
-Air yang terdapat di bawah permukaan
tanah yang dibatasi 1 atau 2 lapisan
tanah/ batuan yang kedap air.
- Mempunyai peranan yang sangat
penting.
- Terdapat di lapisan tanah akifer.
- Dapat dibedakan menjadi :
a) Air Preatis, terletak di akifer bebas.
Contoh : air sumur penduduk
b) Air Artesis, terletak di akifer tertekan.
Jika sumur dibor,maka air tanah ini disebut
sumur artesis.
3. Perairan Laut
- Permukaan bumi yang cekung, tertutup oleh air dan mempunyai kadar garam
yang tinggi.
- Dipelajari dalam ilmu oseanografi yang dibagi menjadi 4 cabang :
1. Fisika Oseanografi, mempelajari sifat-sifat fisika lautan dan antara lautan
dengan atmosfer dan daratan.
2. Geologi Oseanografi, mempelajari asal lautan yang telah berubah berjutajuta tahun yang lalu.
3. Kimia Oseanografi, mempelajari reaksi-reaksi kimia di laut dan dasarnya
serta sifat air laut.
4. Biologi Oseanografi, mempelajari organism di laut.
a. Klasifikasi Perairan Laut
1) Berdasarkan luas dan bentuk :
a) Teluk, bagian laut yang menjorok ke daratan
Contoh : Teluk Benggala, Meksiko dan
Tomini.
b) Selat, laut yang relatif sempit dan terletak
diantara pulau.
Contoh : Selat Karimata, Sunda dan Malaka
c) Laut, sama dengan selat namun lebih luas.
Contoh : Laut Jawa, Tengah, Merah dan
Hitam.
Teluk
d) Samudra, laut yang sangat luas dan terletak
di antara benua.
Contoh : Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik
2) Berdasarkan Proses terjadinya
a) Laut trangresi, terjadinya air laut yang menggenangi daratan pada akhir zaman es.
Contoh : Laut Jawa, Arafuru, dan Cina Selatan.
4

b) Laut Regresi, Laut yang menyempit pada zaman es dan penurunan permukaan laut
akibatpenurunan suhu 4-5C
c) Laut Ingresi, laut yang dasarnya menurun
Contoh : Laut Banda, Flores, Sulawesi dan Malaka.
3) Berdasarkan Letaknya
a) Laut Tepi, terletak di tepi benua seakan dipisahkan oleh daratan Pulau
Contoh : Laut Cina Selatan dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
b) Laut Pertengahan, terletak di antara benua-benua
Contoh : Laut Tengah di Antara benua Eropa, Afrika dan Asia.
c) Laut Pedalaman, terletak di tengah benua dan dikelilingi daratan.
Contoh : Laut Kaspia dan Hitam.
4) Menurut Kedalaman
a) . Zona litoral/pesisir laut, terletak diantara garis pasang dan surut sehingga
kedalamannya 0 m. Terdapat binatang-binatang tetapi bukan ikan. Contoh : Undurundur dan jingking.
b) Zona Neritik, terletak
pada kedalaman 0-200m.
Ciri-ciri :
1) Masih ada sinar
matahari
2) Kedalaman +- 200m
3) Bagian paling banyak
terdapat ikan dan
tumbuhan laut.
c) Zona batial (200m4.000m), Secara geologis
merupakan batas antara
daratan dan perairan. Ciri-ciri :
1) Kedalaman 200m-4.000m
2) Tidak ada sinar matahari
3) Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas.
d) Zona Abisal (4.000m-6.000m). Ciri-ciri :
1) Kedalaman 4.000-6.000m
2) Tidak ada sinar matahari
3) Tumbuhan tidak ada lagi dan binatang jumlahnya terbatas
b. Gerakan Air Laut
1) Pasang Surut
- Perubahan permukaan laut dalam 1 hari selama
24 jam
- Faktor utama : Posisi bulan dan
matahari
Saat bulan dan matahari sejajar
terjadi pasang maksimal. Pasang
minimum terjadi saat pasang perbani.
2) Gelombang
- Gerakan Air laut naik turun secara
vertikal seperti tali digerakan naik turun.
- Tidak mengalami perpindahan tempat secara horizontal
- Dimensi : Panjang, tinggi, kecepatan, periode, frekuensi dan arah datangnya
gelombang.
3) Arus Laut
- Pergerakan massa air laut secara teratur dari suatu tempat ke tempat lain.
5

Sebagian besar bergerak arah horizontal dan sebagian kecil vertikal(upwelling)

c. Batas landas kontinen, Laut territorial dan Zona Ekonomi Eksklusif


Indonesia mempunyai luas 5,2 Juta km2(1,9 juta km2 daratan, 3,3 juta km2
lautan) dan mempunyai potensi ekonomi yang bagus jika dikelola dengan benar.
Pada zaman penjajahan luas laut hanya 3 mil dari garis pantai. Lalu diperjuangkan
oleh pemerintah di sidang umum PBB dan pada akhirnya ada Deklarasi Djuanda (3
mil12 mil) pada 13 Desember 1957 dan disahkan tahun 1983 disetujui oleh PBB
serta disahkan pada konvensi hukum internasional di Jamaika.
1) Batas Landas Kontinen
-Garis batas yang melanjuti benua
-200 mil diukur dari garis dasar pulau terluar ke arah laut
-Di Indonesia dirancang mencapai 350 mil dari garis dasar.
-Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik.
2) Batas Laut Teritorial
- 12 mil dari garis dasar pulau
- Jika 2 negara mempunyai batas laut territorial sama, harus ada kesepakatan
antara 2 negara.
3) Zona Ekonomi Eksklusif
- Wilayah laut 200 mil dari garis dasar pulau ke arah laut bebas
- Berwenang
mengelola kekayaan
alam di
permukaan/dasar
laut. Negara-negara
asing boleh
melakukan
pelayaran,
penerbangan,
pemasangan kabel
dan pipa sesuai prinsip hokum internasional.
4. Dampak adanya Hidrosfer
Dampak Positif :
1. Mencukupi kebutuhan makhluk hidup
2. Sebagai habitat hewan/tumbuhan air.
3. Sebagai Sarana transportasi air.
4. Air yang ada di atmosfer dapat mengurangi radiasi matahari.
5. Dapat menyuburkan tanah.
6. Mempercepat proses pembentukan tanah.
7. Menyebabkan reaksi kimia di dalam tanah.
Dampak Negatif :
1. Menyebabkan erosi, tanah longsor dan banjir.

Anda mungkin juga menyukai