Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY

ENGINEERING MATHEMATICS TERHADAP PENINGKATAN


KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS VIII PADA MATERI IPA BIOLOGI

Proposal

Diajukan Untuk Diseminarkan Proposal Skripsi Pada Program Studi


Pendidikan Biologi

Oleh
YASINTA TRIYAS PRATIWI
NPM : 1711060125

Jurusan : Pendidikan Biologi

FAKULTAS TERBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1440 H/ 2019 M
OUT LINE

HALAMAN JUDUL

OUT LINE................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................15

C. Batasan Masalah...................................................................................15

D. Rumusan Masalah.................................................................................16

E. Tujuan Masalah....................................................................................16

F. Manfaat Penelitian................................................................................17

G. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Science Technology Engineering And Mathematics

a. Pengertian Science Technology Engineering And Mathematics....13

b. Karakteristik peendekatan STEM...................................................22

c. Kelebihan Pendekatan STEM.........................................................23

B. Keterampilan Proses Sains

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains...........................................24

b. Peranan Keterampilan Proses Sains................................................25

c. Pendekatan Keterampilan Proses Sains..........................................26

C. Kemandirian Belajar

i
a. Pengertian Kemandirian Belajar....................................................27

b. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar.......................................................27

c. Kemandirian Siswa Dalam Belajar................................................28

D. Kajian Materi Riset

a. Pengertian Pencemaran Lingkungan .............................................31

b. Pencemaran Air...............................................................................32

c. Pencemaran Udara..........................................................................35

d. Pencemaran Tanah..........................................................................36

E. Kerangka Berpikir.................................................................................38

F. Penelitian Relevan................................................................................41

G. Hipotesis Penelitian..............................................................................43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian..............................................................49

B. Desain penelitian..................................................................................49

C. Variabel Penelitian................................................................................50

D. Populasi dan Sampel.............................................................................50

E. Prosedur Penelitian...............................................................................51

F. Teknik pengumpulan Data....................................................................55

G. Instrumen penelitian ............................................................................57

H. Uji coba instrumen penelitian...............................................................58

I. Teknik Analisis Data............................................................................60

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ii
A. Hasil......................................................................................................

B. Pembahasan..........................................................................................

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...........................................................................................

B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudut pandang yang paling penting untuk berkembangnya suatu negara

yaitu pendidikan. Adanya kurikulum 2013 merupakan usaha yang telah di lakukan

pemerintah untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Pada abad 21 semua

di tuntut untuk semua sumber daya manusia yang kompeten dalam sains,

teknologi, desain, teknik dan matematika dan yang diinginkan yaitu pendidikan

dapat menyatukan empat disiplin ilmu. Di dalam dunia pendidikan matematika

menduduki peran penting karena menjadi dasar dan perkembangan ilmu yang lain.

Peserta didik lebih memprlihatkan minat belajar dan motivasi dan berprestasi

yang rendah ketika mempelajar pelajaran yang dianggap susah.1

Pembelajaran akan berhasil karena metode yang digunakan dan perangkat

pembelajaran yang dipakai. Dalam menentukan kesuksesan juga dibutuhkan buku

sebagai bahan ajar dan sember belajar peserta didik di kurikulum 2013.2 Pada

abad 21 keterampilan menjadi poin yang menarik, sering sekali di bahas dan

menjadi perhatian dunia di beberapa tahun terakhir ini. Kemajuan teknologi dan

dituntunya kesiapan suatu bangsa dalam persaingan dunia dengan meningkatkan

keterampilan dalam berpikir tingkat tinggi merupakan tanda perkembangan di

1
Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, and Suherman Suherman, ‘Pengembangan
Modul Matematika Dengan Pendekatan Science, Technology, Engineering, And
Mathematics (STEM) Pada Materi Segiempat’, Desimal: Jurnal Matematika, 1.2
(2018), 165 <https://doi.org/10.24042/djm.v1i2.2388>.
2
Ibid h. 165

1
2

abad ke 21. Keterampilan pemecahan masalah merupakah salah satu cakupan

dariketerampilan tingkat tinggi. 3

Pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan, penyempurnaan

kepada semua bakat dan potensi manusia. Pendidikan juga bisa diartikan dengan

sebagai sesuatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan

niali-nilai dan kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.4

Dengan adanya pendidikan yang baik bisa meningkatkan

perkembangan suatu negara. Seperti yang ada di dalam firman Allah SWT yang

bunyinya .

‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي َل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا‬ ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬

ٍ ‫يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬

Artinya :”hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu “berilah

kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan

memberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu, maka

berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha

teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Mujadilah :11)

Dilihat dari ayat tersebut yaitu menjelaskan tentang siapa yang beriman

dan mencari ilmu dijalan Allah SWT, maka Allah akan meninggikan

derajatnya,dan semakin tinggi ilmu yang dipunya maka semakin tinggilah

3
ibid h.165
4
Novan Ardy Wiyani, Burnai, Ilmu pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2012)
3

derajatnya. Mencari ilmu itu bukan hanya ilmu pengetahuan saja tetapi harus

dibarengi dengan ilmu agama yangjuga harus dicari. Sehingga akan meningkatkan

kualitas pendidikan bangsa , karena itu sangat penting bagi negara.

Dengan pendidikan manusia bisa terbentuk menjadi manusia yang

berperilaku tangguh dan manusia yang cermat. Sebagaimana dalam surah al- isra’

ayat 36.5

َ ِ‫ص َر َو ْالفُؤَا َد ُكلُّ أُو ٰلَئ‬


‫ك َكانَ َع ْنهُ َم ْسئُول‬ َ َ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ إِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬

Artinya : “dan jangan kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu ada pertanggung jawabnya (Q.S Al- isra’:36)

Dalam Al-Quran surah Al-Isra ayat 36 tersebut menjelaskan bahwasanya

jangan kamu meneladani sesuatu yang belum kamu ketahui penjelasan serta

kebenarannya maupun cerita tertentu.6 Dalam hal ini diperlukan adanya kajian

ilmu untuk meningkatkan kemampuan individu sehingga bisa meningkatkan

kemampuan berpikir siswa. Salah satu materi yang dapat dipakai untuk

merangsang perkembangan pola pikir peserta didik seperti pada materi biologi.

Di indonesia masih banyak memiliki sumber daya yang rendah, padahal

Indonesia sudah masuk ke era persaingan bebas. Hal ini dipengaruhi oleh

pendidikan di Indonesia yang kualitasnya di bawah rata-rata. Siswa di Indonesia

dalam menjawab soal penalaran dan penerapannya masih rendah dibandingkan

5
Departemen agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, 2008
6
Sayyid quthb, Tafsir Fi Zhilail Qur’an Dibawah Naungan Al-Qur’an (Surah Yusuf
102- Thahaa 56)
4

dengan soal pemahaman. Penerapan reformasi pendidikan merupakan cara yang

tepat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu pengetahuan yang rasional dan

objektif mengenai alam semesta dengan segala isinya, pada hakikatnya IPA

dibangun atas 3 dimensi dasar yaitu proses ilmiah, sikap ilmiah dan produk

ilmiah. Oleh karena itu, guru hendaknya melatih dan mengembangkan

keterampilan proses sains siswa. Pembelajaran IPA tidak hanya menyampaikan

informsi (fakta) dan pemahaman materi saja tetapi juga memperhatikan

pengembangan kemampuan yang lainnya seperti kemampuan dalam

menggunakan alat dan menyelesaikan masalah, bahkan sampai pada

pengembangan sikap, apresiasi, dan minat siswa.7

Pembelajaran biologi atau sains tidak hanya merupakan suatu kumpulan

pengetahuan saja, tetapi didalam pembelajaran sains terkandung hal lain.

Pembelajaran sains mengandung empat hal yaitu, konten atau produk, proses atau
8
metode, sikap dan teknologi. sains sebagai konten atau produk berarti bahwa

dalam sains itu sendiri terdapat fakta-fakta, prinsip-prinsip dan teori-teori yang

telah dibuktikan kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti bahwa

sains merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Selain

sebagai produk dan proses, sains juga merupakan sikap, yaitu bahwa dalam sains

terkandung sikap seperti tekun, terbuka, jujur dan objektif. Sains sebagai

7
Juhji Juhji, ‘Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan
Inkuiri Terbimbing’, Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran IPA, 2.1 (2016), 58
8
Rustaman, Nuryani, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, ( Jakarta : Universitas
pendidikan Indonesia, 2003) h.88
5

teknologi memiliki pengertian bahwa sains memiliki keterkaitan dan digunakan

dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman tersebut bisa menumbuhkan rasa akan pentingnya hakikat

yang ada didalam pembelajaran biologi dimana pemahaman tersebut bisa

diaplikasikan dengan mengkaitkan dengan keterampilan proses sains dan

kemandirian belajar peserta didik yang sangat berkaitan erat dengan pembelajaran

biologi karena dari pemahaman tentang keterampilan proses sains dan

kemandirian belajar dapat mengerti hakikat pembelajaran biologi itu sendiri. 9

Dimana hakikat pembelajaran biologi itu berisikan mengenai sikap berupa rasa

ingin tahu atau kemauan belajar tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,

serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

dipecahkan melalui prosedur atau cara yang tepat.10

Keterampilan proses sains (KPS) merupakan metode ilmiah yang

didalamnya melatihkan langkah-langkah untuk menentukan sesuatu melalui

eksperimen dan percobaan. KPS tidak hanya diberikan kepada peserta didik di

tingkat dasar dan menengah bahkan juga diperguruan tinggi. Keretampilan proses

sains terdiri dari sejumlah keterampilan yaitu mengamati (Observasi),

menafsirkan pengamatan ( Interprestasi), mengelompokkan (Klasifikasi),

meramalkan (Prediksi), melakukan komunikasi, mengajukan pertanyaan,

mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep, serta melaksanakan percobaan.


9
Muh. Tawil, liliasari, Keterampilan-Keterampilan Sains Dan Implementasinya
Dalam Pembelajaran IPA, ( Universitas Negeri Makasar : Makasar, 2014), h.4
10
Depdikbud, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA (Balitbang: Depdiknas, 2006),h.4
6

Keterampilan-keterampilan tersebut secara spesifik melatih peserta didik

untuk belajar mengembangkan kemampuannya dalam mendapatkan informasi

yang diterimanya secara bertahap. Tahap awal memberikan kesempatan bagi

peserta didik mengembangkan keterampilan dasarnya sebagai penunjang untuk

tahap berikutnya, dimana pada tahap berikutnya peserta didik mengembangkan

terintegrasinya dalam belajar. Keterampilan Proses Sains bertujuan untuk

memberikan pengertian terhadap peserta didik tentang hakikat ilmu pengetahuan.

Peserta didik dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik

mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan, mengajar dengan keterampilan

proses berarti memberi kesempatan kepada peserta didik bekerja dengan ilmu

pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu

pengetahuan, disisi lain peserta didik merasa bahagia sebab mereka aktif dan tidak

menjadi pembelajar yang pasif.11

Pada kenyataannya masih banyak sekolah yang tidak melaksanakan

kegiatan praktikum, sehingga keterampilan proses sains di dalam pembelajaran

sulit untuk terukur, hal tersebut dikarenakan banyaknya sekoah yang tidak

memiliki sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan tersebut, bahkan banyak

guru yang kurang memiliki kemampuan dalam pembelajaran praktikum. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat syaiful hayat yang menyatakan bahwa

kebanyakan guru dalam proses pembelajaran masih menerapkan metode

pembelajaran tradisional, dimana pembelajaran tersebut berorientasikan pada

11
Muh. Tanwil, liliasari Op Cit, h.8
7

pengukuran kognitif peserta didik saja.12 Sehingga pada pembelajaran biologi

penilaian keterampilan proses sains yang seharusnya dapat terukur menjadi

terabaikan dan terkadang bahkan praktikum itu tidak berjalan dikarenakan

berbagai macam faktor seperti kurangnya sarana dan prasarana yang ada pada

sekolah.

Keterampilan proses sains ini perlu dikembangkan, sebab keterampilan

proses sains dalam mata pelajarana biologi sangat diperlukan, sebagai wujud

dalam pendidikan Ilmu pengetahuan Alam. Seiring dengan jalannya proses sains

itu akan terbentuk kemandirian belajar siswa seperti belajar dengan kemauannya

sendiri, mengambil inisiatif sendiri dan melakukan evaluasi hasil belajar yang

dicapai.

Guru belum optimal dalam melibatkan peserta didik secara aktif pada

kegiatan pembelajaran IPA. Guru lebih sering menyuruh peserta didik untuk

mendengarkan penjelasan guru. Padahal, pembelajaran IPA ini sangat

memungkinkan peserta didik untuk melakukan kegiatan yang menuntut peserta

didik belajar secara aktif dan mandiri.13

Empat alasan perlunya IPA diajarkan di SD yaitu karena IPA memberikan

kesempatan berpikir kritis jika IPA diaakan salah satunya dengan mengikuti

metode “menemukan sendiri”, IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang

bersifat hafalan belaka bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang

12
M. Syaiful Hayat, Sri Anggraeni, dan Sri Redjeki,” pembelajaran berbasis praktikum
pada konsep invertebrata untuk pengembangan sikap ilmiah siswa” Bioma, Vol.1, no.
2, 2011, h.142
13
M. Tanwil. Liliasari Op Cit h.10
8

dilakukan sendiri oleh anak, IPA memiliki nilai-nilai pendidikan yang dapat

membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Dengan demikian, IPA sangat

berperan penting dalam membentuk kemandirian belajar siswa.14

Peserta didik juga diwajibkan untuk kreatif di dalam pembelajaran.

Dikarenakan dikurikulum 2013 ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan

manusia di Indonesia supaya mempunyai kemampuan hidup seperti warga negara

yang taat dan beriman, bermanfaat, kreatif, inovatif, dan afektif dan juga mampu
15
berguna bagi kehidupan di masyarakat. Sebagai pendidik dan juga pembimbing

peran guru di kurikulum 2013 ini wajib memberi pengarahan agar pesera didik

bisa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang bisa membuat peserta

didik tersebut menjadi kreativ.

Pendekatan STEM merupakan bentuk reformasi pendidikan yang bisa

membantu peran guru dalam menciptakan tenaga ahli. STEM juga mampu

membantu mengembangkan pengetahuan, membantu menjawab pertanyaan yang

berdasarkan penyelidikan, dan membantu peserta didik untuk mengkreasikan

sesuatu yang baru. 16

Meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran dengan

menyatukan konsep sains, teknologi, rekayasa, dan matematika yang

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang menyeluruh yaitu dengan


14
Ibid h.143
15
Liska Ariani and Sri Nurhayati, ‘Analisis Berpikir Kreatif Pada Penerapan
Problem Based Learning Berpendekatan Science, Technology, Engineering, and
Mathematics’, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13.1 (2019), 2307–17.
16
Ines Dwi Astuti, Toto Toto, and Lia Yulisma, ‘MODEL PROJECT
BASED LEARNING (PjBL) TERINTEGRASI STEM UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA’, Quagga: Jurnal
Pendidikan Dan Biologi, 11.2 (2019), h.93.
9

metode STEM.17 STEM (Science,Technology, Engineering, Matematics)

merupakan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk kurikulum 2013. Karena,

pendekatan pembelajaran ini menyatukan antara bidang-bidang ilmu yang berbeda

yang termuat dalam STEM diantaranya seperti, sains, teknologi, teknik atau

rekayasa dan juga matematika. Dengan pendekatan ini peserta didik diminta untuk

memiliki kreativitas, terampil dalam belajar, berinovasi yang meliputi berpikir

kritis, dan juga mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik18

Di era globalisasi STEM merupakan pembelajaran yang populer karena di

jaman ini dibutuhkan pada pembelajaran bidang sains dalam mempertajam

kemampuan kognitif, manipulatif, mendesign, memanfaatkan teknologi dan

mengaplikasikan pengetahuan peserta didik. Pada pembelajaran berbasis masalah

integrasi STEM bisa membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan

yang diberikan secara berkelompok, jadi bisa membuat peserta didik untuk

bergotong royong dan bertanggung jawab akan pekerjaannya dengan mandiri dan

bisa memanajemen contoh diskusi yang cocok dengan keadaan kelompok nya

masing-masing.19

Pada pembelajaran STEM ini mengajak peserta didik untuk melakukan

pembelajaran yang bermakna dalam memahami konsep. Melalui kegiatan proyek,

peserta didik diajak bereksplorasi,menjadikan peserta didik berpartsipasi dalam

17
Ibid h. 2307
18
Agus Widayoko, Eny Latifah, and Lia Yuliati, ‘Peningkatan Kompetensi
Literasi Saintifik Siswa SMA Dengan Bahan Ajar Terintegrasi STEM Pada Materi
Impuls Dan Momentum’, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan
VO  - 3, 11, 2018, 1463–67.
19
Utami, Jatmiko, and Suherman. Op Cit h.167
10

prosesnya. Inilah yang bisa menjadikan siswa untuk berpikir kritis, kretif, analitis,

dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.20

Guru dapat menanamkan konsep, prinsip dan teknik sains, teknologi,

teknik, dan matematika yang melekat untuk mengembangkan produk di

kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran STEM ini lebih cocok

dikenalkan sejak dini. Sehingga pengetahuan peserta didik ditingkat lanjut akan

menjuru pada prosesnya.21

Menerapkan pendekatan pembelajaran STEM dapat membantu peserta

didik dalam keterampilan proses sains. Pendekatan pembelajaran STEM dengan

menyatukan dari keempat faktor bisa menciptakan kegiatan mental yang

bermanfaat untuk membantu memperlihatkan kemandirian belajar siswa yang

ditandai keahlian memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis

asumsi, mengevaluasi, dan melakukan penyelidikan.22

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “

Pengaruh Model Pembelajaran Science Technology Engineering And

Mathematics Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan Kemandirian

Belajar Materi Biologi Peserta Didik Kelas 9”.

B. Identifikasi Masalah

20
Ariani and Nurhayati. Op Cit h. 2308
21
Lani Meita and others, ‘Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning
Dan Project Based Learning Terintegrasi Stem Untuk Mengingkatkan Hasil Belajar
Dan Kreativitas Siswa Pada Kompetensi Dasar Teknologi Pengolahan Susu’, Jurnal
Penelitian Pendidikan, 35.1 (2018), h.49.
22
Ibid h.51
11

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan

masalah yang terjadi sebagai berikut:

1. Siswa masih kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan

mengerjakan soal yang seharusnya dikerjakan sendiri sehingga siswa

ada yang mencontek pekerjaan temannya.

2. Siswa masih bergantung dengan yang lain dalam belajar di sekolah

dan harus disuruh oleh orang tua dan guru untuk belajar, bukan dari

kemauan sendiri.

3. Masih banyak sekolah yang tidak melaksanakan kegiatan praktikum,

sehingga keterampilan proses sains di dalam pembelajaran sulit untuk

terukur.

4. Tenaga pendidik belum optimal dalam melibatkan peserta didik secara

aktif pada kegiatan pembelajaran IPA.

5. Tenaga pendidik dalam proses pembelajaran masih menerapkan

metode pembelajaran tradisional,

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang akan di teliti dapat dikaji secara mendalam dan tidak

berkembang lebih lanjt maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian

ini.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Keterampilan proses sains berfungsi untuk memberikan pengertian

terhadap peserta didik tentang hakikat ilmu pengetahuan.


12

2. Kemandirian belajar merupakan salah satu aktivitas belajar yang

berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri,pilihan sendiri,

dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar agar tidak tidak

bergantung pada orang lain.

3. Model yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah model

Science, Technology, Engineering And Mathematics (STEM). Model

ini merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan

pada guru untuk mengolah pembelajaran dikelas dengan

mengintegrasikan 4 disiplin ilmu sekaligus.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Science Technology

Engineering Mathematics terhadap peningkatan kemampuan

keterampilan proses sains peserta didik kelas 9 materi pencemaran

lingkungan di SMP Negeri 1 Sidomulyo

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Science Technology

Engineering Mathematics terhadap peningkatan kemandirian belajar

peserta didik kelas 9 materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1

Sidomulyo

E. Tujuan masalah

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Science Technology

Engineering Mathematics terhadap peningkatan kemampuan keterampilan


13

proses sains peserta didik kelas 9 materi pencemaran lingkungan di SMP

Negeri 1 Sidomulyo

2. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Science Technology

Engineering Mathematics terhadap peningkatan kemampuan kemandirian

belajar peserta didik kelas 9 materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri

1 Sidomulyo.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi pendidik di bidang biologi dalam upaya

untuk perbaikan kualitas pembelajaran biologi.

b. Mendorong guru untuk mengajak siswa lebih kretif menggunakan

model pembelajaran.

2. Bagi peserta didik

a. bisa membantu pesera didik dalam memahami materi dengan

beragam teknologi dan aplikasi

b. peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, yang

meliputi berpikir kritis, kreatif, inovatif, serta mampu

berkomunikasi dan berkolaborasi.

3. Bagi sekolah

a. Sebagai contoh penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan di

waktu yang akan mendatang.

4. Bagi peneliti
14

Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan

memperoleh pengalaman yang menjadikan peneliti lebih siap untuk

menjadi calon pendidik yang profesional.

5. Bagi peneliti lain

Memberi acuan peneliti lain tentang penjelasan model Science

Technology Engineering And Mathematics yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran biologi.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup pada penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai

berikut :

1. Sasaran eksperimen pada penelitian ini adalah pengaruh model

pembelajaran Science Technology Engineering Mathematics terhadap

peningkatan kemampuan keterampilan proses sains dan kemandirian

belajar peserta didik kelas 9 materi biologi SMP Negeri 1 Sidomulyo.

2. Penelitian ini akan diterapkan pada siswa kelas IX semester ganjil di

SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Aajaran 2020/2021 pada materi

Pencemaran Lingkungan.

3. Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 1 Sidomulyo tepatnya di

Sidomulyo, Lampung selatan.

4. Penelitian ini akan dilaksanakan pada saat siswa yang dudk dikelas X

semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 pada bulan Maret.


15
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Science Technology Engineering Mathematics

1. Pengertian pembelajaran STEM (Science Technology Engineering

Mathematics)

STEM yaitu pendekekatan yang pembelajarannya itu menyatukan dua

atau lebih bidang ilmu yang telah termuat di dalam STEM diantaranya yaitu sains,

teknologi, teknik/rekayasa, dan matematika. Dengan adanya pendekatan STEM

ini peserta didik diharapkan dapat memiliki keterampilan dalam belajar dan

berinovasi yang meliputi berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan juga mampu

berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik.23 Pendekatan pembelajaran yang

menggabungkan pada bidang ilmu sains, teknologi, teknk/rekayaa, dan

matematika menjadi satu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan siswa secara merata.24

Makna dari pendidikan STEM yaitu memberi kekuatan praktis pendidikan

dalam bidang-bidang STEM secara terpisah , sekaligus mengembangkan

pendekatan pendidikan yang menggabungkan sains, teknologi, rekayasa dan

matematika dengan memusatkan proses pendidikan pada pemecahan masalah

yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari atau juga dalam kehidupan profesi. 25
23
Utami, Jatmiko, and Suherman. Op Cit h.168
24
Helmi Pakas Rivai and Lia Yuliati, ‘Penguasaan Konsep Dengan
Pembelajaran STEM Berbasis Masalah Materi Fluida Dinamis Pada Siswa SMA’,
2018, 1080–88.
25
Nailul Khoiriyah, Abdurrahman Abdurrahman, and Ismu Wahyudi,
‘Implementasi Pendekatan Pembelajaran STEM Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Gelombang Bunyi’, Jurnal Riset Dan
17

Tidak hanya menerapkan di sekolah dasar ataupun di sekolah menengah saja tetap

pendidikan STEM ini diterapkan di jenjang perkuliahan pada program doctoral.

Pendekatan STEM ini mengintegrasikan pembelajaran dengan empat macam

bidang pengajaran diantaranya yaitu science, technology,engineering, and

mathematic. Sesuai dengan hal tersebut pendektan STEM juga dilaksanakan pada

tingkat pendidikan fornal/di dalam ruang kelas dan tngkat satuan non formal /di

luar kelas.

Dengan menggunakan pendektan STEM dapat meningkatkan keterampilan

dalam diri peserta didik, contohnya kemampuan dalam menyelesaikan persoalan

dan kemampuan untuk melakukan penyelidikan. Keterampilan ini penting untuk

membantu meningkatkan sumber daya manusia.26

Di abad XXI dituntut untuk memiliki keterampilan, STEM sudah

mempersiapkan SDM dengan kualitas yang sesuai dengan tuntutan di abad XXI

dan juga pendeketan pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan. 27

Pada pembelajaran STEM peserta didik diajak untuk melakukan pembelajaran

yang berarti dalam memahami konsep. Peserta didik juga diajak untuk melakukan

penjelajahan melalui sebuah kegiatan proyek, jadi peserta didik iku serta aktif

dalam prosesnya. Dengan pembelajaran STEM menjadikan peserta didik untuk

berpikir kritis, kreatif, analitis, dan meningkatkan keterampilan dalam berpikir

tingkat tinggi.28

Kajian Pendidikan Fisika, 5.2 (2018), 53 <https://doi.org/10.12928/jrkpf.v5i2.9977>.


Op Cit h.55
26
Ibid h.55
27
Widayoko, Latifah, and Yuliati. Op Cit h.68
28
Meita and others Op Cit.h.52
18

Dalam pembelajaran berbasis masalah dengan mengunakan integrasi

STEM bisa membuat peserta didik menyelesaikan masalah yang telah diberikan

secara berkelompok, yang menjadikan peserta didik bisa bekerja sama yang

bertanggung jawab pada pekerjaannya dengan mandiri dan bisa melakukan

pengelolaan pola diskusi yang sesuai dengan keadaan dari masing-masing

kelompok29. STEM menjadi salah satu cara yang tepat untuk menyelesaikan suatu

permasalahan dalam pembelajaran. Untuk mengtasi permasalahan tingkat

keuntasan hasil belajar peserta didik bisa diatasi dengan menggunakan berbagai

cara ataupun model pembelajaran contohnya dengan penerapan model

pembelajaran STEM (science, technology, engineering, and mathematics).30

STEM yaitu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan atau

mengintegrasikan 4 macam bidang ilmu contohnya sains, teknologi,

teknik/rekayasa, dan matematika. Dan STEM ini dapat menjadikan peserta didik

untuk berpikir kritis, lebih kreatif, inovatif, analitis, dan meningkatkan

keterampilan dalam berpikir tingkat tinggi. Serta dengan menggunakan model

pembelajaran STEM ini sudah mempersiapkan smber daya manusia dengan

kualitas yang sesuai dengan tuntutan di abad ke 21 dan juga STEM merupakan

pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan.

Proses pembelajaran dalam STEM memiliki 4 disisplin yaitu :

a. Science merupakan pelajaran yang mengakitkan dengan ilmu alam

Ariani and Nurhayati. Op Cit h.


29

Syarifah M, Adlim Adlim, and Mursal Mursal, ‘Pengembangan Lks Stem


30

(Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Dalam Meningkatkan


Motivasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Sma Negeri 1 Beutong Pada Materi Induksi
Elektromagnetik’, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 3.1 (2015), 239–50.
19

b. Technology yang mengaitkan dengan teknologi dengan sains yang

biasanya dihubungkan dengan teknologi modern saat ini yang dibuat oleh

manusia dengan perkembangan secara cepat

c. Engineering ini mengoprasikan atau mendesain dengan prosedur yang

benar yang bisa memecahkan permasalahan dan bermanfaat bagi manusia

d. Mathematics dapat meningkatkan inovasi dari teknologi dan dapat

menghasilkan bahasa ilmu eksak dalam sains, teknologi dan teknik.

2. Karakteristik pendekatan STEM

Pendekatan STEM terdapat beberapa aspek dalam proses pemelajaran

yaitu :31

a. Menagjukan pertanyaan dan mendefinisikan masalah

b. Merencanakan dan melakukan investigasi

c. Menganalisis dan menafsirkan data

d. Menggunakan matematika, teknologi informasi dan komputer

e. Membangun eksplanasi dan merancang solusi

f. Terlibat argumen berdasarkan bukti

g. Memperoleh, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi

Bagian pada pendidikan dasar dan menengah, pendidikan STEM memiliki

tujuan untuk meningkatkan peserta didik yang melek STEM, yang memiliki:

a. Pengetahuan, sikap,dan keterampilan yang digunakan untuk meneliti atau

mencari pertanyaan dan masalah dalam kondisi di kehidupannya,


31
Jaka A Friana, Anna Permanasari. Dkk, ‘Penerapan Project Based Learning
Terintegrasi Stem Untuk Meningkatkanliterasi Sains Siswa Ditinjau Dari Gender’,
Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa, Vol 2, No.2
(2016) H.204
20

menjelaskan fenoomena alam, mendesign, dan juga menarik kesimpulan

berdasarkan bukti tentang isu-isu terkait STEM

b. Mengetahui karakteristik dari fitur-fitur disiplin STEM sebagai bentuk-

bentuk pengetahuan, penyelidikan, dan juga desain dari hasil pemikiran

manusia;

c. Adanya kesadaran bagaimana disiplin STEM untuk membentuk

lingkungan material, intelektual, serta kultural;

d. Ada kemauan terlibat dalam ulasan isu-isu terkait dengan STEM sebagai

warga negara yang sifatnya membangun, peduli, serta berpkir secara terus

menerus yang menggunakan hasil pemikiran sains, teknologi, enjiniring,

dan matematika.32

3. Kelebihan Pendekatan STEM

Berikut kelebihan beberapa pembelajara STEM yaitu:

a. Menumbuhkan pemahaman tentang hubungan antara prinsip, konsepndan

keterampilan domain disiplin tertentu.

b. Membantu peserta didik untuk memahami dan mengalami proses

penyelidikan ilmiah.

c. Mendorong kolaborasi pemecahan masalah dan saling ketergantungan

dalam kerja kelompok.

d. Memperluas pengetahuan peserta didik diantaranya yaitu pengetahuan

matematika dan ilmiah.


32
Farah Robi’atul Jauhariyyah, Hadi Suwono, and Ibrohim, ‘Science ,
Technology , Engineering and Mathematics Project Based Learning ( STEM-PjBL )
Pada Pembelajaran Sains’, Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM, 2 (2017),
432–36.
21

e. Membangun pengetahuan aktif dan ingatan melalui pembelajaran mandiri.

f. Meningkatkan minat peserta didik, parisipasi, dan meningkatkan

kehadiran.

g. Mengembangkan kemampuan pesertadidik untuk menerapkan

pengetahuan mereka.33

B. Keterampilan Proses Sains

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains merupaan peristiwa yang harus dilakukan oleh siswa

dalam mencari, dam memproses hasil perolehannya untukkemudian dijadikan

pengetahuan baru bagi dirinya sendiri.34 Pendekatan keterampilan proses sains

bisa diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-

keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari peserta didik. 35

Sehingga dapat diketahui bahwa Keterampilan Proses Sains merupakan prose

dimana peserta didik mendapatkan wawasan yang menghasilkan keterampilan-

keterampilan intelektual yang dilkaukan dengan serangkaian peristiwa dengan

tujuan mencapai pembelajaran biologi yang sesuai dengan yang diinginkan.

Keterampilan Proses Sains merupakan asimilasi dari berbagai

keterampilan intelektual yang bisa diterapkan pada prses pembelajaran. Menurut

piaget bahwa kemampuan dari berfikir anak akan berkembang jika

33
Jaka A Friana, Anna Permanasari Op Cit h.205
34
Semiawan, Conny, dkk. Pendekatan Keterampilan Pross Bagaimana Mengaktifkan
Siswa Dalam Belajar. ( Jakarta: gramedia, 1998) h.17
35
Muh. Tanwil, Liliasari, Keterampilan-Keterampilan Sains Dan Implementasinya
Dalam Pembelajaran IPA, (Universitas Negeri Makasar : Maksar,2014) H.4
22

dikomunikasikan secara jelas dan cermat yang bisa disajikan berupa grafik,

diagram, tabel, gambar, atau bahasan isyarat lainnya.

2. Peranan Keterampilan Proses Sains

Peranan keterampilan proses sains dalam kegiatan pembelajaran

didasarkan pada hal-hal berikut :

a. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, percepatan

perubahan IPTEK, tidak memungkinkan bagi tenaga pendidik

bertindak sebagai satu-satunya orang yang menyalurkan semua fakta

dan teori. Karena itu perlu adanya pengembangan keterampilan dalam

memperoleh dan memproses semua fakta, konsep dan prinsip pada diri

siswa.

b. Pengalaman intelektual, emosional dan fisik dibutuhkan untuk

mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

c. Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi

kebenaran ilmu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peranan dari Keterampilan proses

Sains yaitu sangat berhubungan dengan pengukuran dari psikomotor peserta didik

yang mana peserta didik dapat memperoleh dan memproses semua fakta, konsep

dan prinsip pada pembelajaran yang ada.

3. Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Pendekatan Keterampilan Proses adalah sebagai berikut:


23

a. Pendekatan Keterampilan Proses sebagai wahana penemuan

pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi peserta

didik.

b. Fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan peserta

didik memiliki peran untuk menunjang pengembangan Keterampilan

Prose Sains pada peserta didik.

c. Interaksi antara pengembangan Keterampilan Proses Sains dengan fakta,

konsep, dan juga ilmu pengetahuan pada akhirnya akan mengembangkan

sikap dan ilmuan pada peserta didik.36

Keterampilan Proses Sains perlu dikembangkan melalui pengalaman

langsung, sebagai pengalaman dalam belajar serta didasari kegiatan yang sedang

berlangsung. Dengan pengalaman langsung seseorang akan lebih menyadari dan

menghayati proses yang sedang berlangsung. Ketereampilan Proses Sains

menekankan bagaimana peserta didik belajar, bagaimana mengelola perolehnya,

sehingga mudah untuk di mengerti dan dipakai dalam kehidupan dimasyarakat.

Dengan demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak

penemuan dan pengembangan fakta dan konsep, dan juga penumbuhan dan

penembangan sikap dan nilai.

Kesimpulan yang bisa diambil dari uraian yang telah dipaparkan tersebut

adalah pendekatan Keterampilan Proses Sains sebagai penemuan dan

pengembangan fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan peserta didik. Fakta,

konsep dan prinsip ilmu pengetahuan yang telah ditemukan oleh peserta didik
36
Nuryani y, Rustaman, dkk, Strategi Belajar mengajar Biologi, (jakarta : Universitas
T erbuka, 2007), h.97
24

berperan dalam menunjang pengembangan keterampilan proses pada diri peserta

didik.

C. Kemadirian Belajar

1. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian berasal dari kata diri yang terdapatawalan ke dan akhiran an

yang kemudian membentuk suatu kata keadaan atau katabenda. Karena

kemandirian berasal dasar dari kata diri, pembahasan mengenai kemandirian tidak

dapat dilepaskan dari pembahsan mengenai pekembangan diri itu sendiri.

Seseorang yang mandiri merupakan suatu suasana dimana seseorang ingin dan

mampu mewujudkan kehendak atau keingininan dirinya yang melihat dalam

tindakan atau perbuatan nyata guna menhasilkan sesuatu barang atau jasa demi

pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya.37

2. Ciri- Ciri kemandirian Belajar

Ciri-ciri kemandirian belajar, antara lain:

a. Mampu berfikir secara kritis

b. Mampu berfikir secara kreatif, artinya seseorang memiliki berbagai

cara atau solusi dalam menyelesaikan masalah.

c. Tidak lari ketika ada masalah

d. Memecahkan masalah dengan berdikap tenang tanpa menggangu orang

lain.

e. Tidak mudh terpengaruh dengan pendapat orang lain.

37
Mohammad Ali, Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, (Bandung : Bumi Aksara,
2010). H. 109
25

f. Bertanggung jawab astas tindakannya sendiri.

g. Berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.38

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari

kemandirian belajar pada setiap siswa akan nampak apabila siswa telah

menunjukkan perubahan dalam belajar. Siswa belajar untuk bertanggung jawab

atas tugas yang dibebankan kepada siswa secra mandiri dan tidak bergantung pada

orang lain.

3. Kemandirian Siswa Dalam Belajar

Kemandirian belajar siswa berkenaan dengan pribadi yang mandiri,

kreatif, mampu berdiri sendiri, memiliki kepercayaan sendiri sebagai individu,

sebgai adaptasi dan mengurus segala hal dengan dirinya sendiri. Belajar mandiri

tidak berarti belajar sendiri. Hal yang sangat terpenting dalam proses belajar

mandiri adalah peningkatan kemauan dan keterampilan siswa dalam proses belajar

tanpa bantuan oang lain, sehingga pada akhirnya siswa tidak bergantung kepada

guru, teman atau orang lain dalam belajar.

Siswa bisa mandiri dalam belajar dapat dilihat dari bagaimana ia memulai

belajarnya,mengatur waktu dalam belajar sendiri melakukan belajar dengan cara

teknik sesuai dengan kemampuan sendiri serta bisa mengetahui kekurangan diri

sendiri. Sebagai syarat agar siswa bisa belajar mandiri, siswa tersebut harus

memiliki dan melatih metode belajar yang baik, sejak awal dari pemberian tugas

belajar, harus sudah muncul dalam jiwa dan pikiran anak untuk menata kegiatan
38
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010)
h.123
26

belajar sendiri berdasarkan metodologi belajar yang baik dan pada tahap- tahap

dalam proses belajar tersebut tidak harus “diperintah”. Siswa mengetahui arah

tujuan serta langkah yang harus diperbuatnya dalam menyeleaikan tugas yang

diharapkan kepadanya.39

D. Kajian Materi pencemaran Lingkungan

Berdasarkan materi yang digunakan peneliti yaitu mengenai pencemaran

lingkungan Kompetensi Inti (KI), kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

pencapaiannya berdasarkan silabus yang ada yaitu sebagai berikut:

KI3: memahami dan menerapkan pengetahuan faktal, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknolog, seni,

budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan

terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4: menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam

ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang samadalam sudut pandang teori.

KI Kompetensi Dasar Indikator

39
ibid h.123
27

3 3.8 Menganalisis terjadinya 3.8.1 Menjelaskan pengertian


pencemaran lingkungan dan pencemaran lingkungan
dampaknya bagi ekosistem 3.8.2 Menjelaskan macam-macam
pencemaran lingkungan
3.8.3 Menjelaskan pengertian
pencemaran air
3.8.4 Menjelaskan pengertian
pencemaran udara
3.8.5 Menjelaskan pengertian
pencemaran udara
3.8.6 Menyebutkan faktor-faktor
pencemaran lingkungan
udara
3.8.7 Menjelaskan dampak
pencemaran udara
3.8.8 Menjelaskan pengertian
pencemaran tanah
3.8.9 Menjelaskan dampak
pencemaran tanah.
4 4.8 Membuat tulisan tentang 4.8.1 Menyelidiki pengaruh air
gagasan penyelesaian masalah jernih tercemar terhadap
pencemaran di lingkungan kondisi
berdasarkan hasil pengamatan.

Ayat yang berkaitan dengan materi pencemaran lingkungan telah

dijelaskan di al-Qur’an surah Ar Rum ayat 41 sebagai berikut :

َ‫ْض الَّ ِذي َع ِملُوا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُون‬ ِ َّ‫ت أَ ْي ِدي الن‬
َ ‫اس لِيُ ِذيقَهُ ْم بَع‬ ْ َ‫ظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِي ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسب‬

Artinya : “ telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

pebuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka meraakan ebagian dari

(akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (kejalan yang benar)” (Q.S Ar

Rum (30) :41)40

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Dan Terjemahannya,


40

(Bandung: Penerbit Diponegoro,2005)


28

Dalam Q.S. Ar Rum ayat 41 diterangkan bahwa Allah SWT menciptakan

alam semesta dan segala isinya untuk dimanfaatkan oleh manusia untuk

kesejahteraan hidup dan kemakmurannya. Manusia diangkat sebagai khalifah di

bumi yang diamanati agar menjaga kelestarian alam jangan sampai rusak.

Manusia diperbolehkan mengali kekayaan alam, mengolahnya, dan

memanfaatkannya sebagai bekalberibadah kepada Allah dan beramal soleh. Pada

realitanya karena sifat manusia itu tamak, rakus yang berlebihan, menjadikan

dalam penggalian alam tidak terkendali yang berdampak terjadinya bencana alam,

seperti banjir, longsor, kekeringan, alam menjadi gersang, dan udara juga terkena

imbasnya yaitu udara menjadi tercemar. Kerusakan alam tersebut akan berdampak

pula terhadap kesengsaraan diri manusia itu sendiri.

Adapun ringkasan materi dalam penelitian ini mengenai pencemaran

lingkungan tepatnya di kelas IX semester ganjil

1. Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukannya

makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup

oleh kegiatan manusia. Akibatnya kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu

yang menyebabkan lingkungan hidup stidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukanya. Pencemaran lingkungaan terjadi akibat dari kumpulan kegiatan

manusia (populasi) dan bukan dari egiatan perorangan (individu). Selainitu

pencemaran dapat diakibatkan oleh faktor alam, contoh gunung meletus yang

menimbulkan abu vulkanik. Zat yang dapat mencemaari lingkungan dan dapat

mengganggu keberlangsungan hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat
29

kimiaa, debu, suara, radiasi dan panas yang masuk kedaalam lingkungan. Ada 3

macam pencemaran yaitu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran

tanah. 41 materi yang pertama yang akan dibahas yaitu tentang pencemaran air.

2. Pencemaran Air

a. Pengertian Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi atau

komponen lain dalam air, sehingga kualitas air menurun sampai ketingkat tertentu

yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi. Air dikatakan tercemar apabila air itu

sudah berubah bentuk, baik warna, bau, derajat keasaman (pH), maupun rasanya.

Dengan kata lain air tercemar apabila terjadi penyimpangan sifat-sifat air dari

keadaan normalnya. Pencemaran air terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai,

rawa-rawa, danau dan laut. Bahkan pencemaran air bisa beraasal dari limbah

industri, limbah rumah tangga dan limbah pertanian.

b. Faktor-Faktor penyebab Pencemaran Air

1) Limbah Industri

Air limbah industri cenderung mengandung zat yang berbahaya.

Oleh karena itu, dicegah agar tidak masuk ke saluran umum. Jenis limbah

industri Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa limbah

organik berbau, seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas.

Adapun yang berupa limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih dan

berwarna, yang mengandung asam belerang, berbau menyengat. Seperti

41
KEMENDIKBUD RI, Ilmu pengetahuan Alam kelas VII semester 2
Kurikulum 2013 Edisi revisi 2013, ( Jakarta : Pusat Kurikulum dan perbukuan,
balitbang, 2017),h.200
30

limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik

pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.

2) Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil

samping kegiatan perumahan. Seperti rumah tangga, pasar, perkantoran,

rumah penginapan (hotel), rumah makan, dan puing-puing bahan

bangunan serta besi-besi tua bekas mesinmesin atau kendaraan. Limbah

rumah tangga dapat berasal. dari bahan organik, anorganik, maupun bahan

berbahaya dan beracun. Limbah organik, seperti kulit buah sayuran, sisa

makanan, kertas, kayu, daun, dan berbagai bahan yang dapat diuraikan

oleh mikroorganisme. Limbah yang berasal dari bahan anorganik, antara

lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi

sukar diuraikan oleh mikroorganisme.

3) Limbah Pertanian

Pertanian juga dapat berakibat terjadinya pencemaran air, terutama

akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu seperti

insektisida, dan herbisida. Limbah bahan berbahaya dan beracun, antara

lain timbul akibat adanya kegiatan pertanian berupa obat-obatan

pembasmi hama penyakit (pestisida misalnya insektisida) dan pupuk

organik, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat juga

menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau

danau. Pupuk yang tidak terserap ke dalam tumbuhan, maka akan tinggal

di permukaan tanah, apabila hujan datang, maka bersana aliran air pupuk
31

tersebut akan terbuang menuju perairan. Akibatnya terjadi blooming

algae atau tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan perairan.42

c. Dampak Pencemaran Lingkungan

1) Penurunan kualitas lingkungan

2) Gangguan kesehatan

3) Pemekatan hayati

4) Gangguan pemandangan

5) Mempercepat proses kerusakan benda.

d. Cara penanggulangan Pencemaran Air

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan

tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organik biodegradable,

meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan estetika dan lingkungan.

Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut.

1) Pembuatan Kolam stabilisasi

2) IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

3) Pengolahan Excreta (Pembuangan sisa metabolisme manusia).43

3. Pencemaran udara

a. Pengertian Pencemaran Udara

Udara adalah salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan

komponen biotik (makhluk hidup). Udara mengandung senyawa-senyawa dalam

bentuk gas, di antaranya mengandung gas yang amat penting bagi kehidupan,

yaitu oksigen. Dalam atmosfer bumi terkandung sekitar 20% oksigen yang

42
Ibid, h.202-203
43
Ibid, h.209-210
32

dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya. Oksigen berperan

dalam pembakaran senyawa karbohidrat di dalam tubuh organisme melalui

pernapasan. Reaksi pembakaran tidak hanya terjadi di dalam tubuh, namun kita

pun sering melakukannya, seperti pembakaran sampah atau lainnya. Hasil

sampingan dari pembakaran menghasilkan senyawa karbon (CO2 dan CO) yang

akan dibuang ke udara. Pencemaran udara didefinisikan sebagai suatu kondisi

dimana udara mengandung senyawa-senyawa kimia atau substansi fisik maupun

biologi dalam jumlah yang memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia,

hewan , ataupun tumbuhan. Selain itu, juga akan merusak keindahan alam serta

kenyamanan, atau merusak barangbarang perkakas (properti).

b. Faktor Pencemaran udara ada dua yaitu :

1) Pencemaran Udara Primer

Terjadi akibat lanagsung dari sumber pencemar. Contohnya

peningkatan kadar karbon dioksida karena aktivitas pembakaran

manusia.

2) Pencemaran Udara Sekunder

Berbeda dengan pencemaran udara primer, pencemaran udara

sekunder terjadi akibat reaksi antara substansi-substansi pencemar

udara primer yang terjadi di atmosfer. Misalnya, pembentukan ozon

yang terjadi dari reaksi kimia partikel-partikel yang mengandung

oksigen di udara.

a) Aktivitas alam
33

Seperti Aktivitas alami yang terjadi pada alam dapat menimbulkan

pencemaran udara di atmosfer. Kotoran–kotoran yang dihasilkan oleh

hewan ternak mengandung senyawa metana yang dapat meningkatkan

suhu bumi, sehinga terjadi pemanasan global.

b) Aktivitas Manusia

Seperti pembakaran sampah, asap-asap industri, asap kendaraan, asap

rokok dan senyawa-senyawa buangan seperti CFC.

b. Dampak Pencemaran Udara

1) Bagi Kesehatan Tubuh

2) Bagi Tumbuhan

3) Efek Rumah Kaca

4) Menipisnya Lapisan Ozon44

4. Pencemaran Tanah

a. Pengertian pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah suatu keadaan di mana bahan kimia

buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.

Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau

bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,

masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan

subpermukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia,

atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah

industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat

(illegal dumping).
44
Ibid,h.211-213
34

b. Dampak Pencemaran Tanah

1) Limbah Domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah seperti

pemukiman penduduk; pedagang, tempat usaha, hotel dan lain-lain;

kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; serta

tempat-tempat wisata. Limbah domestik tersebut dapat berupa

limbah padat dan cair.

2) Limbah Industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.

Limbah industri juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

limbah padat dan limbah cair. Hg, Zn, Pb, dan Cd merupakan zat

yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dala

tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang

memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

3) Limbah Pertanian

Misalnya yaitu pupuk urea dan pestisida untuk

pemberantasan hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus

menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang

menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami

jenis tanaman tertentu karen hara tanah semakin berkurang. Dan

dengan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman

tetapi juga mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal

kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.


35

Selain itu, penggunaan pestisida yang terus-menerus akan

mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

Cara penanggulanngan tanah yang tercemar yaitu dengan

Remediaasi dan Bioremediasi. 45

E. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berfikir merupakan hasil buatan dari peneliti sendiri yaitu cara

peneliti dalam berargumentasi untuk merumuskan hipotesis. Arguentasi tersebut

wajib dianalisis, harus sistematis, dan menggunakan teori yang relevan. Kerangka

berpikir bisa ditampilkan dalam bentuk bagan yang menunjukkan alur pikir

peneliti dan juga keterkaitan antar variabel yangditeliti, yang bisa juga disebut

dengan paradigma atau model penelitian.46

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku pada

peserta didik. Belajar juga suatu proses kegiatan dari peserta didik yang meliputi

aktivitas psikis dan mental dapat berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang ada disekitar menganalisis suatu keadaan yang berdasarkan bukti

nyata yang ada kemudian mencari solusi atau jalan keluar bagaimana cara

mengatasi masalah yang dihadapi. Maka dari itu peserta didik akan lebih peduli

dengan kondisi lingkungan apabila melihat langsung kondisi yang terjadi. Dan

hasil akhirnya akan menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat. Tetapi di

lapangan masih banyak kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar

seingga rendahnya keterampilan proses sains peserta didik karena Keterampilan

Ibid, h. 214-216
45

46
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Gabungan, (jakarta:
kencana, 2004) h. 126-127.
36

Proses Sains perlu dikembangkan melalui pengalaman langsung, sebagai

pengalaman dalam belajar serta didasari kegiatan yang sedang berlangsung.

Dengan pengalaman langsung seseorang akan lebih menyadari dan menghayati

proses yang sedang berlangsung. Keterampilan Proses Sains menekankan

bagaimana peserta didik belajar, sehingga mudah untuk di mengerti dan dipakai

dalam kehidupan dimasyarakat.

Model pembelajara Science Technology Engineering Mathematics

(STEM) merupakan suatu model pembelajaran yang memberikan peserta didik

dapat memiliki keterampilan dalam belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir

kritis, kreatif, inovatif, dan juga mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan

baik. Pendekatan pembelajaran yang menggabungkan pada bidang ilmu sains,

teknologi, teknk/rekayaa, dan matematika menjadi satu proses pembelajaran yang

dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa secara merata. Dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajarannya sehingga dapat

memberikan pengalaman langsung guna meningkatkan Keterampilan Proses Sains

pada peserta didik.

Penelitian ini faktor-faktor yang akan diteliti yaitu pengaruh model

Science Technology Engineering Mathematics terhadap keterampilan proses sains

dan kemandirian belajar pada peserta didik. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian yaitu pembelajaran menggunakan model Science Technology

Engineering Mathematics (STEM), sedangkan variabel terikat yang digunakan

yaitu keterampilan proses sains dan kemandirian belajar. Sampel yang digunakan
37

yaitu terdiri dari dua kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut bagan

kerangka:

Pembelajaran biologi

Model pembelajaran Science Technology


Engineering Mathematics

Peningkatan Peningkatan
keterampilan proses kemandirian belajar
sains

Materi Pencemaran

Linkungan

Sub Pokok Materi

1. Pencemaran Lingkungan
2. Faktor pencemaran lingkungan
Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

C. PENELITIAN RELEVAN
38

Anggita Septiani, S.TP dengan judul “Penerapan Asesmen Kinerja Dalam

Pendekatan Stem (Sains Teknologi Engineering Matematika) Untuk Mengungkap

Keterampilan Proses Sains” Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya , dapat dikatakan bahwa asesmen kinerja yang dirancang untuk

pembelajaran dengan pendekatan STEM mampu mengungkap keterampilan

proses sains yang dimiliki siswa. Karakteristik asesmen kinerja yang digunakan

memiliki format seperti format penilaian skenario baru. Hal ini dipilih karena

dalam satu format, guru akan mampu menilai setiap individu siswa untuk task

yang sama. Task yang diberikan disesuaikan dengan tahapan pembelajaran dalam

pendekatan STEM.47

Syarifah Rahmiza M, Adlim, Mursal dengan judul “Pengembangan Lks

STEM (Science, Technology, Engineering, And Mathematics) Dalam

Meningkatkan Motivasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Sma Negeri 1 Beutong Pada

Materi Induksi Elektromagnetik “ berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

Motivasi belajar siswa dengan menggunakan LKS STEM secara signifikan

terdapat peningkatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan kategori

motivasi belajar “tinggi” untuk siswa pada kelas eksperimen. Meningkatnya

motivasi belajar sangat signifikan dengan perolehan data yang meningkat dari

sebelum perlakuan hanya 27%siswa yang memiliki motivasi belajar yang“tinggi”

sedangkan setelah perlakuan meningkat sebanyak 80% siswa sudah memiliki

motivasi belajar yang “tinggi”. Timbulnya peningkatan motivasi belajar siswa

47
Anggita Septiani, ‘Penerapan Asesmen Kinerja Dalam Pendekatan Stem ( Sains
Teknologi Engineering Matematika ) Untuk Mengungkap’, Jurnal Penelitian Sains
Dan Teknologi, 2014, 654–59.
39

disebabkan oleh penggunaan LKS STEM, dengan penggunaan LKS STEMini

siswa menjadi lebih aktif dalammemecahkan masalah.48

Peneliti selanjutnya yaitu dilakukan oleh Dessy Agustina, Ida Kaniawati,

Irma Rahma Suwarma dengan judul ”Penerapan Pembelajaran Berbasis Stem

(Science, Technology, Engineering And Mathematics) Untuk Meningkatkan

Kemampuan Control Of Variable Siswa Smp Pada Hukum Pascal” berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan ,control of variable mengalami peningkatan

dengan nilai gain yang dinormalisai sebesar 0,45 berada dalam kategori sedang.

Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran berbasis STEM

dapat meningkatkan dimensi control of variable. Control of variable dapat

dilatihkan melalui proses penyelidikan ilmiah.49

Berdasarkan uaraian di atas yang menjelaskan mengenai penelitian-

penelitian seblumnya yang sudah dilakukan, peneliti mempunyai sebuah

keinginan akan melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Model Pembelajaran

Science Technology Engineering Mathematics Terhadap Peningkatan

Keterampilan Proses Sains Dan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas 9

Materi Biologi”. Berdasarkan penelitian-penelitian yang relevan ini peneliti juga

mempunyai keyakinan bahwa model pembelajaran STEM ini dapat memberikan

pengaruh terhadap keterampilan proses sains dan kemandirian belajar peserta didk

kelas IX pada materi pelajaran biologi di SMP Negeri 1 Sidomulyo.

D. HIPOTESIS PENELITIAN
48
M, Adlim, and Mursal. Op Cit h.247
49
Dessy Agustina, Ida Kaniawati, and Irma Rahma Suwarma, ‘Penerapan
Pembelajaran Berbasis STEM Untuk Meningkatkan Kemampuan Control Of Variable
Siswa’, Prosiding Seminar Nasional Fisika, VI (2017), 35–40.
40

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang ditinjau dari rumusan

masalah dari suatu penelitian, oleh karena itu penulis mengajukan sebuah

hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari model Science Technology

Engineering Mathematics yang digunakan terhadap keterampilan

proses sains peserta didik kelas XI pada materi Pencemaran

Lingkungan SMP Negeri 1 Sidomulyo.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari model Science Technology

Engineering Mathematics yang digunakan terhadap keterampilan

pross sains peserta didik kelas IX pada materi Pencemaran

Lingkungan SMP Negeri 1 Sidomulyo.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan maret 2020, bertempat di SMP

Negeri 1 Sidomulyo Lampung Selatan, pada peserta didik kelas IX tahun ajaran

2020/2021.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan

menggunakan Quasi Eksperimental. Dimana kelas kontrol dan kelas eksperimen

terdiri dari dua buah kelas yang telah terbentuk sebelumnya yang kemudian diberi

perlakuan eksperimental.50 Desain penelitian ini menggunakan Pretest Posttest

Control Design. Terdiri dari dua kelompok yaitu kelas kontrol menggunakan rpp

dari sekolah

Tabel 3.1 Desain Non-Equivalent Control Group Design.

O1 x O2

O3 O4

Keterangan :

X = perlakuan
50
Hadjar, Ibnu. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam pendidikan.
(jakarta : PT Raja Grafindo,1996)
42

O1 = Pretest kelas eksperimen

O2 = Posttes kelas eksperimen

O3 =Pretest kelas kontrol

O4 = Posttest kelas kontrol

C. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian ini pada dasarnya yaitu segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga akan

diperoleh informasi kemudian untuk ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi, yang menjadi

perubahan atau timbulnya variabel terikat. pada penelitian ini vaiabel bebasnya

menggunakan STEM ( Science, Technology, Engineering, And Mathematics).

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi, yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya yaitu

Keterampilan Prroses Sains dan Kemandirian Belajar

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi
43

Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan satuan-satuan atau individu-

individu yang karakteristiknya akan di identifikasi.51 Populasi dalam penelitian ini

adalah peserta didik kelas IX semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu karakteristik yang terdapat di dalam populasi itu

sendiri. Sampel penlitian yang digunakan adalah siswa kelas IX. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Cluster random sampling.52 atau

bisa juga disebut dengan acak kelas, yaitu pengambilan sampel dengan tidak

melihat strata dari populasi, alasannya karena semua peserta didik dianggap

memiliki kemampuan yang sama. Peneliti telah menyiapkan berupa kertas undian

sebanyak dua buah kertas undi dengan dilakukan 1 kali pengundian berdasarkan

kertas undian yang telah dibuat dari suatu populasi kelas IX , kelas pertama keluar

saat diundi akan menjadi sampel penelitian kelas eksperimen dan sisanya

dijadikan kelas kontrol.

E. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur dari penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:

1. Tahap persiapan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan yaitu :

a. Melakukan studipendahuluan melalui observasi di sekolah untuk

mendapatkan informasi sistem pembelajaran yang selama ini digunakan


51
kuntjojo. Metode Penelitian (kediri : universitas nusantara PGRI.2009)h.
32
52
Arikunto Dan Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2012
44

pada materi pembelajaran biologi khususnya materi biologi dan

permasalahannya.

b. Menetapkan sampel kelas yang akan digunakan dalam penelitian.

c. Menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.

d. Penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan

lembar kerja siswa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

e. Menyusun instrumen penelitian untuk mencakup semua data penelitian

antara lain: perangkat tes keterampilan proses sains, dan kemandirian

belajar, siswa pada materi biologi dilakukan waktu di akhir

pembelajaran serta rubric penilaiannya, dan catatan lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian ini antara lain :

a. Kelas eksperimen

1. Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP

2. Memberikan posttest pada wal pembelajaran pada materi

pencemaran lingkungan.

3. Membagi kelompok belajar menjadi enam, masing-masing terdiri

dari 5-6 orang siswa.

4. Membagi tugas kepada setiap anggota kelompok disesuaikan

dengan lembar kerja yang berhubungan dengan Science

Technology Engineering Mathematics.

5. Guru melakukan penilaian mengunakan rubric pada saat

pembelajaran berlangsung.
45

6. Melaksanakan tes keterampilan proses sains dan angket

kemandirian belajar kemdian memberi umpan balik, selanjutnya

melakukan perbaikan mengenai materi yang belum dipahami.

7. Melaksanakan posttes setelah melakukan pembelajaran dengan

menggunakan STEM.

8. Siswa diminta mengisi angket respon siswa untuk mengetahui

respon siswa selama mengikti kegiatan pembelajaran.

9. Mencatat setiap kegiatan atau kondisi yang terjadi sekama

berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

a. Kelas Kontrol

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.

2. Melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran yang bisa

dilakukan pada kegiatan belajar mengajar.

3. Memberikan tugas kepada siswa berupa lembar kerja.

4. Ketika pembelajaran berlangung guru tidak melakukan penilaian

menggunakan rubrik.

5. Melaksanakan posttes pada siswa materi pencemaran lingkungan.

6. Siswa diminta mengisi angket respon siswa untuk mengetahui

respon siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

7. Mencatat setiap kegiatan dan kondisi yang terjadi selama

penelitian berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir dari penelitian ini yaitu meliputi:


46

a. Mengolah data hasil penilaian yang telah dilakukan pada tahap

pelaksanaan penelitian.

b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang

diperoleh.

c. Menyimpulkan hasil analisis data.

d. Menyusun laporan penelitian.

F. Tenik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan :

1) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti. Penelti menyiapkan 10 pertanyaan mengenai proses pembelajaran dan

penilaian IPA peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Sidomulyo.

Wawancara adala daftar pertanyaan yang disiapkan untuk melakukan

tanya jawab scara langsung antara peneliti dengan siswa. Peneliti juga

mengadakan tanya jawab langsung melalui wawancara dengan guru biologi terkait

“ Kemandirian Belajar siswa kelas IX pada materi biologi” secara lisan.

2) Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden


47

untuk dijawab. Metode angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap penerapan model Science Technology Engineering Mathematics

terhadap keterampilan proses sains. Jenis angket yang digunakan adalah angket

tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya. Adapun alasan peneliti

menggunakan angket tertutup adalah: Yang pertama Angket tertutup memberikan

kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban, yang kedua angket

tertutup lebih praktis, yang ketiga keterbatasan waktu penelitian. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan skala

likert 5 poin. Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif yang ada,

yaitu :

No Responden nilai
1 Ss : sangat setuju 5
2 S : setuju 4
3 N : netral 3
4 TS : tidak setuju 2
5 STS : sangat tidak 1
setuju

3) Dokumentasi

Dokumentasi dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data-data tentang

keadaan sekolah peserta didik, dokumentasi kegiatan pembelajaran dikelas dan

lain sebagainya sebelum dilakukannya tes yang berhubungan dengan penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk

mendapatkan, mengolah dan menginterpresentasikan informasi yang diperoleh

(postest) dengan soal essay yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
48

peserta didik. Berikut mecamnya instrumen yang dicocokan berdasarkan dengan

tujuannya:

No. Jenis Instrumen Tujuan sasaran Waktu


pelaksanaan
1 Wawancara Untuk Peserta Diawal
kemampuan mengetahui didik pelaksanaan
kemadirian belajar kemampuan pembelajaran
siswa kemandirian
belajar
2 Angket kemampuan Untuk Peserta Diakhir
keterampilan proses mengetahui didik pelaksanaan
sains siswa keterampilan pembelajaran
proses sain
3 Angket respon Untuk Peserta Diakhiri
peserta didik mendeskripsikan didik setelah
respon peserta proses
didik tentang pembelajaran
pembelajaran selesai
biologi
menggunakan
model Science
Technology
Engineering
Matematics
Uraian dari setiap jenis instrumen yang dipakai untuk eksperimen adalah :

H. Uji Coba Instrumen Penelitian

Teknik uji coba insrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah instrumen penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian, maka

instrumen penelitian ini akan diuji terlebih dahulu. Agar dapat diperoleh data yang

valid dan reliabel.

a. Uji Validitas
49

Uji Validitas adalah ketetapan alat penilaian pada suatu konsep yang akan

dinilai sehingga menilai dengan keharusan yang harus dinilai. Validitas suatu tes

dikatakan valid apabila tes itu mengukur apa yang hendak diukur.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji untuk mengetahui konsistensi dari instrumen

sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Suatu tes dapat

dikatakan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika memberikan hasil yang

tetap. Peneliti menggunakan rumus KR.20.

r11= ( n / ( n- 1) ( S2t - ΣPq / S2t)

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrument secara keseluruhan

P : populasi subyek yang menjawab item dengan benar.

Q : populasi subyek yang menjawab salah ( 1 – P)

ΣPq : jumlah hasi perkalian P dan q

N : banyaknya item

St : standar deveasi dari tes

Kreteria Pengujian :

a. jika , r11 ≥ 0,70 maka soalnya reliabel

b. jika , r11 ≤ maka soal tidak reliabel

3. Uji Data Beda

I. TEKNIK ANALISIS DATA


50

1) Uji normalitas Data

Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas untuk mengetahui sampel

yakni untuk mengetahui apakah dat yang berdistribusi normal atau tidak. Data

yang diuji yaitu data kelas eksperimen dan data kelas kontrol.

2) Uji Homogenitas

Penelitian ini menggunakan uji homogenitas untuk mengetahui data hasil

belajar peserta didik pada kedua kelas sampel yang mempunyai varians yang

homogen atau tidak. Pada uji ini peneliti ingin melihat kelas eksperimen dan kelas

kontrol memiliki variasi homogen atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melakukan

uji normalitas.

3) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)

terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran biologi. Uji

hipotesis ini untuk melihat perbedaan hasil tes peserta didik dari kelompok

eksperimen dan kelas kontrol.

DAFTAR PUSTAKA
51

Alieffia, Ziyyan Alfika, Tantri Mayasari, and Erawan Kurniadi. Modul STEM

Berbasis Pemecahan Masalah Dengan Tema Rumah Dom. Jurnal

Pendidikan Fisika.vol.7, No.1, 2019

Anggita Septiani. Penerapan Asesmen Kinerja Dalam Pendekatan Stem (Sains

Teknologi Engineering Matematika) Untuk Mengungkap Keterampilan

Proses Sains . Jurnal Penelitian Sains Dan Teknologi. 2014

Ardy, Novan Wiyani, Barnawi. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media. 2012

Ariani, Liska dan Sri Nurhayati. Analisis Berpikir Kreatif Pada Penerapan

Problem Based Learning Berpendekatan Science, Technology,

Engineering, and Mathematics’, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.13,

No.1, 2019

Arikunto Dan Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 2012

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Rineka

Cipta, 2010

Dwi, Ines Astuti, Toto, and Lia Yulisma, ‘Model Project Based Learning (Pjbl)

Terintegrasi Stem Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Aktivitas

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Biologi, vol.11,No.2, 2019

Fisher, Alec. Berpikir Krtitis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga,

2008
52

Hoiriyah, Diyah. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan

Logaritma, vol. IV No.1, 2016

Kemendikbud RI. Ilmu pengetahuan Alam kelas VII semester 2 Kurikulum 2013

Edisi revisi 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan perbukuan, balitbang.

2017

Khoiriyah, Nailul, Abdurrahman, and Ismu Wahyudi. Implementasi

Pendekatan Pembelajaran STEM Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Gelombang Bunyi’, Jurnal

Riset Dan Kajian Pendidikan Fisika, Vol.5, No.2, 2018

Komalasari, kokom. Pembelajaran Kontekstual. Bandung : Refika

Aditama .2011

kuntjojo. Metode Penelitian . kediri : universitas nusantara PGRI. 2009

Meita, Lani. Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan

Project Based Learning Terintegrasi Stem Untuk Mengingkatkan Hasil

Belajar Dan Kreativitas Siswa Pada Kompetensi Dasar Teknologi

Pengolahan Susu’, Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.35. No.1, 2018

Mohammad Mulyadi. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar

Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. Vol.15, No.1,

2013
53

Pakas, Helmi Rivai dan Lia Yuliati. Penguasaan Konsep Dengan

Pembelajaran STEM Berbasis Masalah Materi Fluida Dinamis Pada

Siswa SMA. Jurnal pendidikan. Vol.3, No.8, 2018

Quthb ,Sayyid. Tafsir Fi Zhilail Qur’an Dibawah Naungan Al-Qur’an (Surah

Yusuf 102- Thahaa 56)

Robi’atul, Farah Jauhariyyah, Hadi Suwono, and Ibrohim, ‘Science , Technology ,

Engineering and Mathematics Project Based Learning ( STEM-PjBL )

Pada Pembelajaran Sains’, Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana. Vol.2

2017.

RI, Departemen agama , Al-Qur’an Dan Terjemahnya. 2008

Suahaesimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluai Pendidikan. jakarta: Bumi Aksara,

2013

Utami, Nur Taza, Agus Jatmiko, And Suherman. Pengembangan Modul

Matematika Dengan Pendekatan Science, Technology, Engineering, And

Mathematics (STEM) Pada Materi Segiempat, Desimal. Jurnal

Matematika, Vol.1, No.2, 2018

Widayoko,Agus, Eny Latifah, and Lia Yuliati. Peningkatan Kompetensi Literasi

Saintifik Siswa SMA Dengan Bahan Ajar Terintegrasi STEM Pada

Materi Impuls Dan Momentum’, Jurnal Pendidikan. Vol. 3, No.11,

2018

Anda mungkin juga menyukai