Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PEREDARAN DARAH

(Untuk Memenuhi Tugas Makalah Fisiologi Hewan)

DOSEN PENGAMPU : MAHMUD RUDINI S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh :

1. DEVI NAT ISMIATI (1711060019)


2. INDARTI (1711060193)
3. YASINTA TRIYAS PRATIWI (1711060125)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

T.A 2018/2019 GANJIL

KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat iman dan nikmat islam kepada kita, tak lupa shalawat beserta
salam kami limpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini kami selaku penulis mencoba untuk membuat makalah
tentang. “SISTEM PEREDARAN DARAH” Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “FISIOLOGI HEWAN”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pembaca. Apabila
dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan, kami mohon maaf. Dan kami sangat
menantikan saran dn kritik pembaca yang sifatnya membangun. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Lampung, 9 September 2019

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………...………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Peredaran darah terbuka dan tertutup.................................................


B. Peredaran darah inverterbrata................................................................
C. Peredaran darah vertebrata.................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat tetap hidup , setiap sel tubuh makhluk hidup dan hewan (vertebrata dan
invertebrata) memerlukan zat-zat makanan. Selanjutnya sel-sel tubuh akan mengolah zat-zat makanan
tersebut untuk keperluan setiap selagar tetap dapat hidupndan menjalankan fungsinya. Hasil samping
reaksi-reaksi di dalam sel juga harus dikeluarkan agar tidak meracuni sel-sel tubuh. Untuk itu
diperlukan suatu sistem peredaran yang dapat mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan
hormone atau zat-zat buangan tersebut.
Sistem peredaran darah mulai dari ikan , katak, reptile, burung hingga manusia pada dasarnya
sama. Semua memiliki jantung yang memompa darah ke dalam sistem pembuluh darah tertutup.
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri aras jantung,pembuluh darah, darah, limfa, dan pembuluh
limfa. Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam jantung dan pembuluh darah. Beberapa
cairan tubuh yang lain adalah, cairan jaringan merupakan cairan tubuh yang terdapat di ruang antar sel,
dan cairan limfa merupakan cairan tubuh yang terdapat dindalam pembuluh limfa dan organ
limfatikus.
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat cairan yang selalu beredar setiap saat. Cairan ini
merupakan sarana transportasi didalam tubuh. Tanpa aliran cairan yang disebut darah ini, sel-sel tubuh
akan segera mati hanya dalam beberapa saat. Agar dapat tetap mengalir, darah memerlukan alat-alat
peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem peredaran darah terbuka dan tertutup?
2. Bagaimana sistem sirkulasi invertebrata ?
3.Bagaimana sistem sirkulasi vertebrata ?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui sistem peredaran darah terbuka dan tertutup.
2.Untuk mengetahui sistem sirkulasi invertebrata.
3.Untuk mengetahui sistem sirkulasi vertebrata
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Sirkulasi Darah Terbuka dan Tertutup


Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung,
pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai
pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan
dilewati/dilalui oleh cairan yang beredar di seluruh tubuh. Cairan berupa darah, cairan
limfe, atau hemolimfe. Sistem sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu sistem sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat
ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara, hewan yang mempunyai sistem
sirkulasi tertutup contohnya Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktopus dan
cumi-cumi), dan vertebrata.
Susunan pembuluh pada Arthropoda (contohnya Insekta), salah satu jenis
hewan yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Arthropoda memiliki jantung yang
berbentuk pipa yang terletak di bagian dorsal tubuh dan di lengkapi dengan sejumlah
lubang beserta kle, untuk masuk kembali ke jantung. Relaksasi otot jantung
menyebabkan adanya tekanan negatif dalam rongga jantung, sehingga menimbulkan
kekuatan untuk mengisap darah secara aktif. Pembuluh darah dorsal bagian depan
disebut aorta. Dinding aorta bersifat kontraktil dan dapat menimbulkan gelombang
peristaltik untuk mendorong darah ke arah depan (arah kepala). Pembuluh ini
merupakan cabang pembuluh darah utama, yang berlanjut sampai kepala dan berakhir
di bagian tersebut.
Percabangan pembuluh aorta membawa pasokan darah untuk sebagian besar
tubuh. Namun, sistem pembuluh pada sistem sirkulasi terbuka tidak dilengkapi
dengan pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat jaringan, darah akan
keluar dari pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara sel jaringan. Pada
tahap berikutnya, darah/cairan tubuh tersaring dan secara perlahan-lahan kembali ke
jantung melalui ostia yang banyak terdapat di bagian tersebut. sebagai akibat dari
tidak adanya pembuluh kapiler, sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan
rendah. Dengan demikian, pada setiap kontraksi jantung, volume darah dapat
dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan yang
ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah sehinggadarah
mengalir dengan lambat. Hal ini menyebabkan jumlah sari makanan yang dilepaskan
ke sel tubuh terbatas, dan akhirnya aktivitas metabolisme dalam tubuh pun terbatas.
Kelemahan lain dari sistem sirkulasi terbuka ialah hewan yang tidak dapat mengatur
aliran darah secara tepat ke berbagai orga yang berbeda.
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan
dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi tertutup, darah beredar dalam
sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan yang berasal dari hasil kerja
jantung. Sebagai motor penggerak, jantung bekerja dengan melakukan gerakan
memompa secara terus-menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat
dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera
masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem
ini, darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap sel tubuh. Hal ini
menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ke
setiap sel agar proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Apabila ada
peningkatan aktivitas metabolisme (misalnaya saat melakukan latihan fisik),
vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya
otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang /tidak aktif (misalnya
organ gastrointestinal).organ sirkulatori pada hean yang memeiliki sistem tertutup
terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh darah arteri, vena,
arteriol, venula, hingga jaringan kapiler.1

B. Sistem sirkulasi invertebrate

1. Protozoa
Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena
tubuhnya hanya terdiri dari atas satu sel. Sari-sari makanan yang telah dicerna di
dalamvakuola diserap oleh protoplasma di sekelilingnya. Oksigen diserap secara
difusi, dan CO2 dikeluarkan juga secara difusi. Contoh dari protozoa adalah amoeba
dan paramecium. Sistem sirkulasipada paramecium lebih sempurna daripada amoeba.
Pada paramecium, makanan yang berupa materi halus diserap melalui permukaan
tubuhnya. Namun materi makanan yang besar akan masuk sitostoma (mulut sel). 2
Makanan yang berbentuk cair akan diedarkan oleh vakuola kontraktil, sedangkan zat
1
Wiwin Isnaeni, Fisiologi Hewan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2006) h.
makanan yang berbentuk padat akan dicerna dan diedarkan oleh vakuola makanan.
Penyebarannya ke dalam endoplasma terjadi secara osmosis.

Gambar 1.1. organisme Paramecium sp. yang digambarkan secara sistematis

2. Porifera
Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus,dengan kata
lain sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya terdiri atas
dua lapisan sel, yaitu ameboid, dan koanosit.
Sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan pada
porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi astia atau pori dan keluar melalui
oskulum. Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian
diberikan ke sel-sel ameboid. Kemudian, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain
untuk mengedarkan makanan.

2
Risa Purnamasari, Dwi Rukma Santi, Fisiologi Hewan (surabaya: ,2017) h. 2
Gambar 1.2. a) gambar porifera tabung kuning (Aplysina fistularis), b) penampang
membujur organisme porifera.

3. Coelenterata

Pada Coelenterata juga belum memiliki sistem peredaran khusus, misalnya


Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran
pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan pada
Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh.
Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam saluran pencernaan semakin luas,
sehingga saluran ini akan lebih efisien dalam melakukan penyerapan zat sekaligus
mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. 3 Dengan demikian,
walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem peredaran darah khusus, zat yang
diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh
misalnya Hydra, makanan yang telah dicerna didalam rongga gastrovaskuler
langsung diserap oleh sel-sel endoderma penyususn dinding rongga gastrovaskuler.
Selanjutnya, sel-sel endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara
difusi dan osmosisi. Sisa-sisa makann dikeluarkan melalui mulutnya.

Gambar 1.3. penampang melintang dan membujur Hydra sp. Secara sistematis

3
Ibid., h. 2-3.
4. Platyhelminthes

Pada Platyhelminthes contohnya planaria juga belum mempunyai sistem


peredaran darah khusus, namun menggunakan sistem gastrovaskuler. Awal mulanya
makanan masuk kedalam usus. Selanjutnya, dari usus bercabang-cabang ke seleruh
tubuh untuk mengedarkan makanan. Percabangan tersebut menyebabkan usus lebih
besar sehingga lebih efisien dalam menyerap makanan. Usus tersebut disebut
gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya ke
seluruh tubuh.

Gambar 1.3 Platyhelminthes


5. Annelida

Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran darah tertutup.


Selama dalam peredsrannya darah tetap berada di dalam pembuluh. 4 Alat peredaran
darah cacing tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah
perut (ventral) dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung.
Karena itu jantung cacing disebut jantung aorta. Darah dalam cacing beredar di dalam
pembuluh sehingga termasuk peredaran darah tertutup. Darah yang terdapat pada
pembuluh kapiler akan mengikat oksigen.

Pembuluh tersebut banyak terdapat pada kulit. Darah yang telah mengikat
oksigen ini akan mengalir ke pembuluh punggung kemudian bergerak menuju
lengkung aorta. Jantung aorta cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal
dan ventral. Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut , darah mengalir menuju
4
Ibid., h. 3-4.
ke pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh
dan selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui pembuluh darah punggung. Darah
yang beredar mengangkut nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme
untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.

Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara
bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sisni
oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang
mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung.
Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan
drah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin
darah cacing larut dalam plasma darah.5

Gambar 1.5. sistem peredaran darah tertutup pada cacing tanah


6. Mollusca
Pada mollusca sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri dari atas
ventrikel dan atrium, aorta interior, dan aorta posterior. Tidak memiliki arteri dan
vena. Ventrikel memompa darah ke dalam aorta anterior, kemudian darah dialirkan
tanpa pembuluh ke bagian kaki serta alat-alat tubuh lainnya kecuali punggung. Ke
bagian abdomen, darah dialirkan ke atrium, darah yang mengandung CO2
dikumpulkan dalam pembuluh kemudian masuk kedalam ginjal dan insang untuk
mengikat O2 dan kembali lagi ke jantung

5
Ibid., h. 4
Gambar 1.6. peredaran darah terbuka pada Amphidromus perversus

7. Arthropoda

Sistem sirkulasi Arthropoda meliputi jantung dan arteri, sedangkan vena tidak
tidak ada. Contohnya pada belalang mempunyai sistem peredaran darah terbuka
karena darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah, darah kembalike jantung
melalui rongga-rongga tubuh (hemocel).6 Alat transportasinya berupa pembuluh yang
dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu, pembuluhnya disebut
“jantung pembuluh”, pada saat jantung pembuluh ini berdenyut, darah keluar dari
jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta.

Peredaran darah belalang berlangsung sebagai berikut. Darah dipompa oleh


jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta dorsal. Selanjutnya
darahberedar ke seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh darah,
kemudian darah kembali ke jantung pembuluh melalui ostium. Darah serangga tidak
mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Darah serangga disebut
hemolimfa. Darah ini mengandung sel darah yang tidak berwarna yang berfungsi
untuk melenyapkan organisme asing. Karena tidak mengandung Hb, darah serangga
berfungsi untuk mengangkut zat makanan, tidak untuk mengangkut oksigen ataupun
gas CO2. Gas-gas tersebut disalurkan melalui system trakea.

Hewan invertebrate seperti echinodermata, memiliki sistem sirkulasi radiaal


yang bentuknya mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan sistem sirkulasi air yang

6
Ibid., h. 4-5.
disebut sistem air ambulakral. Sistem sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung
dengan satu atau ruang jantung, aorta dan pembuluh lainnya.

Gambar 1.7. sistem peredaran darah terbuka pada belalang7

C. Sistem sirkulasi vertebrata


1. Sistem sirkulasi piscess
Ikan adalah vertebrata air yang termasuk hewan berdarah dingin yang dapat
ditemukan baik pada air garam dan air tawar. Seperti manusia, mereka memiliki
sistem peredaran darah tertutup, di mana darah selalu terkandung dalam rangkaian
pembuluh darah. Dengan kata lain, darah tidak pernah meninggalkan pembuluh darah
dan tidak mengisi rongga tubuh. Sistem peredaran darah tertutup dapat memiliki pola
sirkulasi tunggal atau ganda.
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya
sekali selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan
tubuh datang ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam
insang, dan darah beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh. Di sisi lain,
pada mamalia, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, dimana ia dipompa ke paru-
paru untuk oksigenasi. Darah beroksigen dikembalikan ke jantung dari paru-paru,
yang akan diangkut ke seluruh tubuh.

7
Ibid., h. 5-6.
Gambar 1.8. Sistem peredaran darah tertutup pada ikan (kiri), bagian-bagian jantung
dan pembuluh kapiler pada ikan (kanan). 8

Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana, terdiri dari pembuluh jantung,
darah, dan pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang terletak
di belakang (dan di bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran perikardial atau
perikardium. Jantung terdiri dari atrium, ventrikel, struktur berdinding tipis yang
dikenal sebagai sinus venosus, dan tabung yang disebut bulbus arteriosus. Meskipun
memiliki empat bagian, jantung ikan dianggap dua bilik. Tidak seperti manusia,
empat bagian dari jantung ikan tidak membentuk organ tunggal. Biasanya, mereka
menemukan satu di belakang yang lain.
Pembuluh darah pada ikan membawa darah ke seluruh tubuh. Sementara arteri
membawa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh darah
terdeoksigenasi kembali dari berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri
kecil, berdinding tipis yang berakhir di kapiler, sementara venula adalah vena kecil
yang berlanjut dengan kapiler. Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang
membentuk jaringan disebut kapiler bed, dimana darah arteri dan vena saling terkait.
Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi difusi, suatu proses dimana
8
Brotowidjoyo, mukayat djarubito, Zoologi Dasar (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 182
oksigen dan nutrisi lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel. Pada saat yang
sama, karbon dioksida dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Kapiler mengandung darah terdeoksigenasi (mengandung karbon dioksida)
yang mengalir ke vena kecil yang disebut venula, yang pada gilirannya mengalir ke
vena yang lebih besar. Vena membawa darah terdeoksigenasi ke sinus venosus, yang
seperti ruang koleksi kecil. Sinus venosus memiliki sel-sel alat pacu jantung yang
bertanggung jawab untuk memulai kontraksi, sehingga darah tersebut akan
dipindahkan ke dalam atrium berdinding tipis, yang memiliki sangat sedikit otot.
Atrium menghasilkan kontraksi lemah sehingga mendorong darah ke ventrikel.
Ventrikel adalah struktur berdinding tebal dengan banyak otot jantung. Ini
menghasilkan tekanan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ventrikel
memompa darah di dalamnya menjadi bulbus arteriosus, ruang kecil dengan
komponen elastis. Sementara bulbus arteriosus adalah nama ruang pada teleost
(rayfinned, ikan bertulang), struktur ini dikenal sebagai konus arteriosus pada
elasmobranch (ikan dengan kerangka tulang rawan dan sisik placoid). Konus
arteriosus memiliki banyak katup dan otot, sedangkan bulbus arteriosus tidak
memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah untuk mengurangi tekanan nadi
yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan pada insang yang
berdinding tipis.
Insang adalah organ pernapasan utama ikan. Mereka memfasilitasi pertukaran
gas, yaitu penyerapan oksigen dari air dan penghapusan karbon dioksida. Arteri
membawa darah beroksigen (dari insang) ke seluruh tubuh. Arteri bercabang ke
arteriol, yang mengalir ke kapiler, di mana darah arteri menjadi darah vena, karena
pasokan oksigen dan nutrisi lainnya ke sel dan menyerap karbon dioksida dan bahan
limbah. Darah dari vena diteruskan ke jantung, yang memompa ke insang, di mana
karbon dioksida akan diganti dengan oksigen. Darah beroksigen dipasok ke sel-sel
dalam tubuh, dan siklus terus berulang.

2. Sistem sirkulasi amphibi


Amfibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air
tawar (tak ada yang di air laut ) dan di darat. Sebagian besar mengalami
metamorphosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang ) kedewasa
( amfibius dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa jenis amfibia tetap
mempunyai insang selama hidupnya.
Pada ampibia ini jantung mempunyai 2 aurikel dan satu ventrikel. Darah dari
sinus venosus masuk kedalam aurikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel melalui
trunkus arteriosus yang betcabang dua di sebelah anterior jantung, lalu terbagi pada
tiap sisi tubuh menjadi 3 pokok : arteri karotis, arteri sistemik, dan arteri pulmo-
kutaneus( berurutan dari anterior ke posterior). Tiap arteri karotis terbagi menjadi
katoris internal dan katoris eksternal yang menuju kedalam kepala. Arteri pulmo-
kutaneus membuat cabang-cabang ke paru-paru dan kulit. Arteri sistemik (2 buah )
bersatu menjadi aorta dorsal. Aorta dorsal itu bercabang-cabang menjadi seliako-
mesenterik (lambung,hati, intestinum), segmental (otot-otot), renal (mesonefros),
genital (gonad) dan iliakal (kaki-kaki).9
Darah dari paru-paru kembali ke aurikel kiri melalui vena pulmonar. Semua
darah memasuki aurikel kanan, terus melalui sinus venosus (berupakantung besar
disebelah sisi dorsal). Sinus venosus menerima 2 vena cava anterior yang membawa
darah dari bagian anterior tubuh, dan 1 vena cava posterior yang membawa darah dari
mestonefros dan mengalirkannya langsung kehati (tidak dalam kapiler-kapiler) dan
terus ke jantung. Darah masuk kejaringan hati baik dari arteri hepatik (cabang
seliako-mesenterik) ataupun dari vena porta hepatik yang membawa darah dari
lambung dan usus.
Sistem porta renal ada juga. Sistem itu menghubungkan sistem porta hati
melalui jalan vena pelvik dan vena abdominal ventral

9
Ibid., h. 199.
.
Gambar 1. 9 sistem peredaran darah amphibi

3. Sistem sirkulasi reptile


Reptile adalah vertebrata berdarah dingin dengan kulit kering, tertutup oleh
sisik-sisik atau papan-papan epidermal. dari faring, melalui celah suara atau glottis
terus menuju trakea(bercincin kartilago), dilanjutkan ke bronki yang kemudian
bercabang-cabang dalam paru-paru. paru-paru itu terbagi dalam kompartemen
kompartemen (lobus-lobus). laring dari kartilago terdapat di ujung anterior trakea.10

Gambar 1.10. sistem peredaran darah reptile

10
Ibid., h. 206.
4. Sistem sirkulasi aver ( unggas)
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu sedangkan
hewan lainnya tidak ada yang berbulu Aves adalah vertebrata yang dapat terbang
karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerakan tarian saya
pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh Tengah yang distal. sistem peredaran
darah typical pada guru burung yaitu seperti pada mamalia bedanya hanya lengkung
Arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan sedangkan pada mamalia terletak di
sebelah kiri.

Gambar 1.11. sistem peredaran darah aves

5. Sirkulsi Mammalia
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. yang betina
Mempunyai kelenjar Mamae atau air susu yang tumbuh baik. anggota gerak depan
pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan
terbang. pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar atau tracak. pada kulit terdapat banyak
kelenjar minyak dan kelenjar keringat. gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe gigi
seri taring premolar dan molar.
Sistem sirkulasi pada mamalia memiliki jantung berbilik empat pada mamalia
mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah sempurna. Terdapat sirkulasi
ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner ). Pengiriman oksigen keseluruh tubuh akan
semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen
dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari pada reptil. Sebagai hewan
endotermik, mamalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
Gambar 1.12. sistem peredaran darah pada mamalia

BAB III
KESIMPULAN

Sistem sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua , yaitu sistem
sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat ditemukan
pada Moluska dan Arthropoda. Sementara, hewan yang mempunyai sistem sirkulasi
tertutup contohnya Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktopus dan cumi-cumi),
dan vertebrata.

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, mukayat djarubito.Zoologi dasar. Erlangga : Jakarta.1989


Purnamasari risa dan dwi rukma santi. Fisiologo hewan. Program studi arsiktetur: uin
sunan ampel.2017
Wiwin Isnaeni, Fisiologi Hewan .Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2006.

Anda mungkin juga menyukai