Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat iman dan nikmat islam kepada kita, tak lupa shalawat beserta
salam kami limpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini kami selaku penulis mencoba untuk membuat makalah
tentang. SISTEM PEREDARAN DARAH Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah FISIOLOGI HEWAN.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pembaca. Apabila
dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan, kami mohon maaf. Dan kami sangat
menantikan saran dn kritik pembaca yang sifatnya membangun. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...
i
DAFTAR ISI .ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat tetap hidup , setiap sel tubuh makhluk hidup dan hewan (vertebrata dan
invertebrata) memerlukan zat-zat makanan. Selanjutnya sel-sel tubuh akan mengolah zat-zat makanan
tersebut untuk keperluan setiap selagar tetap dapat hidupndan menjalankan fungsinya. Hasil samping
reaksi-reaksi di dalam sel juga harus dikeluarkan agar tidak meracuni sel-sel tubuh. Untuk itu
diperlukan suatu sistem peredaran yang dapat mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan
hormone atau zat-zat buangan tersebut.
Sistem peredaran darah mulai dari ikan , katak, reptile, burung hingga manusia pada dasarnya
sama. Semua memiliki jantung yang memompa darah ke dalam sistem pembuluh darah tertutup.
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri aras jantung,pembuluh darah, darah, limfa, dan pembuluh
limfa. Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam jantung dan pembuluh darah. Beberapa
cairan tubuh yang lain adalah, cairan jaringan merupakan cairan tubuh yang terdapat di ruang antar sel,
dan cairan limfa merupakan cairan tubuh yang terdapat dindalam pembuluh limfa dan organ
limfatikus.
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat cairan yang selalu beredar setiap saat. Cairan ini
merupakan sarana transportasi didalam tubuh. Tanpa aliran cairan yang disebut darah ini, sel-sel tubuh
akan segera mati hanya dalam beberapa saat. Agar dapat tetap mengalir, darah memerlukan alat-alat
peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem peredaran darah terbuka dan tertutup?
2. Bagaimana sistem sirkulasi invertebrata ?
3.Bagaimana sistem sirkulasi vertebrata ?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui sistem peredaran darah terbuka dan tertutup.
2.Untuk mengetahui sistem sirkulasi invertebrata.
3.Untuk mengetahui sistem sirkulasi vertebrata
BAB II
PEMBAHASAN
1. Protozoa
Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena
tubuhnya hanya terdiri dari atas satu sel. Sari-sari makanan yang telah dicerna di
dalamvakuola diserap oleh protoplasma di sekelilingnya. Oksigen diserap secara
difusi, dan CO2 dikeluarkan juga secara difusi. Contoh dari protozoa adalah amoeba
dan paramecium. Sistem sirkulasipada paramecium lebih sempurna daripada amoeba.
Pada paramecium, makanan yang berupa materi halus diserap melalui permukaan
tubuhnya. Namun materi makanan yang besar akan masuk sitostoma (mulut sel). 2
Makanan yang berbentuk cair akan diedarkan oleh vakuola kontraktil, sedangkan zat
1
Wiwin Isnaeni, Fisiologi Hewan (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2006) h.
makanan yang berbentuk padat akan dicerna dan diedarkan oleh vakuola makanan.
Penyebarannya ke dalam endoplasma terjadi secara osmosis.
2. Porifera
Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus,dengan kata
lain sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya terdiri atas
dua lapisan sel, yaitu ameboid, dan koanosit.
Sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan pada
porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi astia atau pori dan keluar melalui
oskulum. Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian
diberikan ke sel-sel ameboid. Kemudian, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain
untuk mengedarkan makanan.
2
Risa Purnamasari, Dwi Rukma Santi, Fisiologi Hewan (surabaya: ,2017) h. 2
Gambar 1.2. a) gambar porifera tabung kuning (Aplysina fistularis), b) penampang
membujur organisme porifera.
3. Coelenterata
Gambar 1.3. penampang melintang dan membujur Hydra sp. Secara sistematis
3
Ibid., h. 2-3.
4. Platyhelminthes
Pembuluh tersebut banyak terdapat pada kulit. Darah yang telah mengikat
oksigen ini akan mengalir ke pembuluh punggung kemudian bergerak menuju
lengkung aorta. Jantung aorta cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal
dan ventral. Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut , darah mengalir menuju
4
Ibid., h. 3-4.
ke pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh
dan selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui pembuluh darah punggung. Darah
yang beredar mengangkut nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme
untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara
bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sisni
oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang
mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung.
Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan
drah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin
darah cacing larut dalam plasma darah.5
5
Ibid., h. 4
Gambar 1.6. peredaran darah terbuka pada Amphidromus perversus
7. Arthropoda
Sistem sirkulasi Arthropoda meliputi jantung dan arteri, sedangkan vena tidak
tidak ada. Contohnya pada belalang mempunyai sistem peredaran darah terbuka
karena darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah, darah kembalike jantung
melalui rongga-rongga tubuh (hemocel).6 Alat transportasinya berupa pembuluh yang
dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu, pembuluhnya disebut
jantung pembuluh, pada saat jantung pembuluh ini berdenyut, darah keluar dari
jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta.
6
Ibid., h. 4-5.
disebut sistem air ambulakral. Sistem sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung
dengan satu atau ruang jantung, aorta dan pembuluh lainnya.
7
Ibid., h. 5-6.
Gambar 1.8. Sistem peredaran darah tertutup pada ikan (kiri), bagian-bagian jantung
dan pembuluh kapiler pada ikan (kanan). 8
Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana, terdiri dari pembuluh jantung,
darah, dan pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang terletak
di belakang (dan di bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran perikardial atau
perikardium. Jantung terdiri dari atrium, ventrikel, struktur berdinding tipis yang
dikenal sebagai sinus venosus, dan tabung yang disebut bulbus arteriosus. Meskipun
memiliki empat bagian, jantung ikan dianggap dua bilik. Tidak seperti manusia,
empat bagian dari jantung ikan tidak membentuk organ tunggal. Biasanya, mereka
menemukan satu di belakang yang lain.
Pembuluh darah pada ikan membawa darah ke seluruh tubuh. Sementara arteri
membawa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh darah
terdeoksigenasi kembali dari berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri
kecil, berdinding tipis yang berakhir di kapiler, sementara venula adalah vena kecil
yang berlanjut dengan kapiler. Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang
membentuk jaringan disebut kapiler bed, dimana darah arteri dan vena saling terkait.
Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi difusi, suatu proses dimana
8
Brotowidjoyo, mukayat djarubito, Zoologi Dasar (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 182
oksigen dan nutrisi lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel. Pada saat yang
sama, karbon dioksida dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Kapiler mengandung darah terdeoksigenasi (mengandung karbon dioksida)
yang mengalir ke vena kecil yang disebut venula, yang pada gilirannya mengalir ke
vena yang lebih besar. Vena membawa darah terdeoksigenasi ke sinus venosus, yang
seperti ruang koleksi kecil. Sinus venosus memiliki sel-sel alat pacu jantung yang
bertanggung jawab untuk memulai kontraksi, sehingga darah tersebut akan
dipindahkan ke dalam atrium berdinding tipis, yang memiliki sangat sedikit otot.
Atrium menghasilkan kontraksi lemah sehingga mendorong darah ke ventrikel.
Ventrikel adalah struktur berdinding tebal dengan banyak otot jantung. Ini
menghasilkan tekanan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ventrikel
memompa darah di dalamnya menjadi bulbus arteriosus, ruang kecil dengan
komponen elastis. Sementara bulbus arteriosus adalah nama ruang pada teleost
(rayfinned, ikan bertulang), struktur ini dikenal sebagai konus arteriosus pada
elasmobranch (ikan dengan kerangka tulang rawan dan sisik placoid). Konus
arteriosus memiliki banyak katup dan otot, sedangkan bulbus arteriosus tidak
memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah untuk mengurangi tekanan nadi
yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan pada insang yang
berdinding tipis.
Insang adalah organ pernapasan utama ikan. Mereka memfasilitasi pertukaran
gas, yaitu penyerapan oksigen dari air dan penghapusan karbon dioksida. Arteri
membawa darah beroksigen (dari insang) ke seluruh tubuh. Arteri bercabang ke
arteriol, yang mengalir ke kapiler, di mana darah arteri menjadi darah vena, karena
pasokan oksigen dan nutrisi lainnya ke sel dan menyerap karbon dioksida dan bahan
limbah. Darah dari vena diteruskan ke jantung, yang memompa ke insang, di mana
karbon dioksida akan diganti dengan oksigen. Darah beroksigen dipasok ke sel-sel
dalam tubuh, dan siklus terus berulang.
9
Ibid., h. 199.
.
Gambar 1. 9 sistem peredaran darah amphibi
10
Ibid., h. 206.
4. Sistem sirkulasi aver ( unggas)
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu sedangkan
hewan lainnya tidak ada yang berbulu Aves adalah vertebrata yang dapat terbang
karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerakan tarian saya
pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh Tengah yang distal. sistem peredaran
darah typical pada guru burung yaitu seperti pada mamalia bedanya hanya lengkung
Arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan sedangkan pada mamalia terletak di
sebelah kiri.
5. Sirkulsi Mammalia
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. yang betina
Mempunyai kelenjar Mamae atau air susu yang tumbuh baik. anggota gerak depan
pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan
terbang. pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar atau tracak. pada kulit terdapat banyak
kelenjar minyak dan kelenjar keringat. gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe gigi
seri taring premolar dan molar.
Sistem sirkulasi pada mamalia memiliki jantung berbilik empat pada mamalia
mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah sempurna. Terdapat sirkulasi
ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner ). Pengiriman oksigen keseluruh tubuh akan
semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen
dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari pada reptil. Sebagai hewan
endotermik, mamalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
Gambar 1.12. sistem peredaran darah pada mamalia
BAB III
KESIMPULAN
Sistem sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua , yaitu sistem
sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat ditemukan
pada Moluska dan Arthropoda. Sementara, hewan yang mempunyai sistem sirkulasi
tertutup contohnya Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktopus dan cumi-cumi),
dan vertebrata.
DAFTAR PUSTAKA